Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan
kami nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat islam dan nikmat sehat wal afiat
sehingga kami dapat menyelasaikan makalah yang membahas tentang “UKURAN
PEMUSATAN DATA”. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
baginda besar kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa pedoman hidup
yakni, Al-Qur’an sehingga dapat membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Statistik Pendidikan di
program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada Asep Rohman M.Pd. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Statistik Pendidikan yang telah memberikan bimbingan
serta arahan dalam mengerjakan penulisan makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................... 1
BAB II PEMBELAJARAN
A. Kesimpulan...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk
menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana
masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan
statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam
menjalankan tugasnya. Kata Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik
dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan
yang disusundalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan suatu
persoalan.
Dalam hal ini, makalah kami berisikan materi “Ukuran Pemusatan
Data” yang terdapat pembahasan-pembahasannya yaitu mean, median,
modus, kuartil, desil dan persentil. Maka dari itu, mari kita pahami dan
pelajari isi dari makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ukuran pemusatan data?
2. Apa saja macam-macam ukuran pemusatan data?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami ukuran pemusatan data dan
macam-macamnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan adalah nilai tunggal yang mewakili suatu
kumpulan data, menunjukkan karakteristik data, dan menunjukkan pusat
dari nilai data. Untuk memberikan distribusi seperangkat data apakah itu
berupa populasi atau sampel.1 Langkah pertama adalah menentukkan
ukuran pemusatan data. Selain itu, ukuran pemusatan data adalah
sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya. Salah
satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk membandingkan
dua atau lebih populasi atau contoh, karena sangat sulit untuk
membandingkan masing-masing anggota populasi atau masing-masing
anggota data contoh. Nilai ukuran pemusatan data ini dibuat sedemikian
sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
Nilai ukuran pemusatan data (average) merupakan nilai yang
mewakili suatu kumpulan data sehingga nilai tersebut harus memiliki
sifat-sifat berikut:
1. Harus mempertimbangkan semua data dalam kelompok data.
2. Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim atau pencilan
(outlier).
3. Harus stabil dari sampel ke sampel.
4. Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.
2
himpunan atau sekelompok data (a set of data). Nilai rata-rata umumnya
cenderung terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut
besar kecilnya nilai. Dengan perkataan lain, ia mempunyai kecenderungan
memusat sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat
(measures of central tendency).2
2
Sujalu, Pinaringan Akas. 2021. Statistik Ekonomi 1. Yogyakarta: Zahir Publishing. Hal 106
3
Wahyudi, Tri Setyo. 2017. Statistika Ekonomi Konsep, Teori, dan Penerapan. Malang: UB Press.
Hal 58.
3
Rumus rata-rata hitung untuk data kuatitaif tanpa
pengelompokkan, dimana datanya X1, X2, X3, X4,.... data n buah,
adalah:
i=n
x 1+ x 2+ ⋯+ xn i=1
∑ xi
×= =
n n
n = banyaknya data
Xi = data ke –i
Contoh:
Cari mean dari 5 orang mahasiswa hasil ujian mata kuliah statistik, jika
x1 = 70, x2 = 65, x3 = 30, x4 = 45, dan x5 = 60.
Jawaban:
x=
∑ fi xi
∑ fi
Dimana:
Contoh:
4
Cari nilai mean dari data yang telah dikelompokkan ditampilkan dalam
tabel distribusi frekuensi berikut:
2. Median
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi
distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi bagian atas. Menurut
Purwanto, median adalah nilai yang membagi data menjadi dua bagian
sama besar. Namun demikian, median mungkin saja tidak milik dari
salah satu individu dalam suatu distribusi nilai. Media dapat berfungsi
untuk mengetahui nilai berapa yang terdapat pada orang yang terletak
paling tengah. Median dapat digunakan bila skala pengukuran datanya
minimal ordinal, sehingga terhadap nilai-nilai pengamatan dapat
dilakukan pemeringkatan untuk menemukan nilai pengamatan yang
berlokasi di tengah.4
Contoh:
a. Data diurutkan sebagai 2, 3, 3, 4, 5, 7, 7, 8, 9 maka nilai tengah
data adalah 5. Jika jumlah individu (frekuensi) dalam distribusi itu
ganjil, maka individu yang paling tengah nilainya akan menjadi
median seperti contoh diatas dengan membagi dua kelompok
dengan jumlah yang sama sama, yakni mediannya 5.
b. Diketahui data 4, 5, 7, 8, 9, 12, 15, 18. Jika jumlah data dalam
distribusi frekuensi itu genap, maka untuk menentukkan median
adalah dari nilai nilai berdua yang ditengah dijumlahkan lalu
4
Syafril. 2019. Statistik Pendidikan. Jakarta: Kencana. Hal 42.
5
dibagi dua, dan itulah yang diajdikan median, sehingga tidak lagi
(8+ 9)
nilai suatu individu tertentu. Jadi mediannya =8,5
2
median=L1+ c ¿
Keterangan
n = total frekuensi
Contoh:
Kelas Frekuensi
60-62 5
63-65 18
66-68 42
69-71 27
72-74 8
Jumlah 100
6
Maka berdasarkan rumus penghitungan median diperoleh, L1 = 65,5
fmed = 42 dan (∑f)1 = 5+18 =23. Sehingga, nilai median diperoleh:
( )
100
−23
2
med=65,5+3 =67,43
42
3. Modus
Modus adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai
frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data yang berdistribusi
atau nilai yang paling sering muncul dalam suatu kelompok data. 5
Modus mungkin juga tidak terdapat dalam kumpulan data. Kondisi
tersebut terjadi dalam kasus dimana semua datanya mempunyai
frekuensi sama. Modus dapat digunakan untuk semua skala
pengukuran data, mulai dari nominal hingga rasio.
Contoh:
a. Diketahui data 2, 2, 5, 7, 9, 9, 9, 10, 10, 11, 12, dan 18 maka data
ini mempunyai modus 9.
b. Diketahui data 3, 5, 8, 10, 12, 15, dan 16 maka data tersebut tidak
mempunyai modus.
c. Diketahui data 2, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 7, 7, 7, dan 9 maka data tersebut
mempunyai 2 modus yaitu 4 dan 7.
Data yang memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan data yang
memiliki hanyan satu modal disebut unimodal. Menghitung modus
dapat menggunakan rumus berikut:
∆1
modus=L1+c ( )
∆ 1+∆ 2
Keterangan:
5
Siregar, Syofian. 2017. Statistika Terapan. Jakarta: Kencana. Hal 35.
7
C = ukuran interval kelas modus
Contoh:
∆1 = 42 – 18 = 24 dan
∆2 = 42 – 27 = 15
Kemudian diperoleh:
modus=65,5+3 ( 24+15
24
)=67,35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu aspek yang penting untuk menggamabarkan distribusi
data adalah nilai pusat data pengamatan. Terdapat 3 ukuran pemusatan
8
data yaitu mean, median, dan modus. Mean dihitung dengan
menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan
banyaknya data, sedangkan median dari n pengukuruan atau pengamatan
x1, x2, ..., xn adalah nilai pengamatan yang terletak ditengah data setelah
data tersebut diurutka, dan yang terakhir modus adalah data yang paling
sering muncul.
DAFTAR PUSTAKA
9
Sujalu, Pinaringan Akas. 2021. Statistik Ekonomi 1. Yogyakarta: Zahir
Publishing. Hal 106
Wahyudi, Tri Setyo. 2017. Statistika Ekonomi Konsep, Teori, dan Penerapan.
Malang: UB Press. Hal 58.
10