Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BIOSTATISTIK
NILAI RATA-RATA
(PENGERTIAN, SIFAT, CARA MENGHITUNG DAN INTERPRETASI HASIL)

OLEH :
KELOMPOK 5 :
HESTY LUCIANI (1420120050EX)
AHMAD DALIL (1420120051EX)
RYAN NUR PRATAMA (1420120052EX)
DEDI AGUS SATRI (1420120059EX)
YUDY ARI SUARWINATA (1420120044EX)
DWI YUNI KURNIA (1420120057EX)
YULIANI (1420120032EX)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN (UNIQHBA) BAGU
LOMBOK TENGAH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
tuntunannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Biostatistik
Nilai rata-rata (pengertian, sifat, cara menghitung dan interpretasi hasil)
“ tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen untuk menunjang mahasiswa
agar dapat lebih memahami mengenai biostatistik Nilai rata-rata, serta mengukur
kemampuan siswa dalam membuat makalah dan melatih kemampuan berbahasa.

Namun, kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi yang dibahas, mengigat akan pengetahuan dan kemampuan yang
kami miliki masih terbatas, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam


menyelesaikan makalah ini khususnya Bapak Dosen yang telah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyusun makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…...............................................................................................

DAFTAR ISI…...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…..................................................................................................
B. Rumusan Masalah….............................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
D. Manfaat…............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai rata-rata…………......................................................................


B. Jenis-jenis, sifat dan cara menghitung nilai rata-rata ( Tendensi Sentral)............
C. Interpretasi Hasil Perhitungan rata-rata................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan….......................................................................................................
B. Saran….................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya statistika ialah sebuah konsep dalam bereksperimen, menganalisa


data yang bertujuan untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya dengan
memperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan definisinya Statistika merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Sedangkan statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Data sendiri
merupakan kumpulan fakta atau angka.

Disadari atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa
lalu dan juga untuk membuat rencana masa datang. Begitu pula Pimpinan
mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan - tindakan
yang perlu dalam menjalankan tugasnya, diantaranya: perlukah mengangkat
pegawai baru, sudah waktunyakah untuk membeli mesin baru, bermanfaatkah kalau
pegawai di tatar, bagaimanakah kemajuan usaha tahun tahun yang lalu, berapa
banyak barang harus dihasilkan setiap tahunnya, perlukah sistem baru dianut dan
sistem lama ditinggalkan, dan masih banyak lagi untuk disebutkan. Dunia
penelitian atau riset, dimanapun dilakukan bukan saja telah mendapat manfaat yang
baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah
cara yang baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang
dilakukan dilaboratorium, atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu
diadakan penilaian dengan statistika. Apakah model untuk sesuatu hal dapat kita
anut atau tidak, perlu diteliti dengan menggunakan teori statistika. Statistika juga
telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau
mempengaruhi faktor lainnya. Kalau ada hubungan antara factor - faktor, berapa
kuat adanya hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan
hanya memperhatikan faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut.
Uraian singkat tadi, hendaknya cukup dapat memberikan gambaran bahwa
statistika sebenarnya diperlukan, minimal penggunaan metodanya. Sesungguhnya
statistika sangat diperlukan bukan saja hanya dalam penelitian atau riset, tetapi juga
perlu dalam bidang pengetahuan lainnya seperti : teknik, industri, ekonomi,
astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, bisnis, sosiologi,
antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorologi, geologi, farmasi,
ekologi, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari nilai rata-rata ?


2. Apa sifat-sifat nilai rata-rata ?
3. Menjelaskan cara menghitung rata-rata ?
4. Menjelaskan interpretasi hasil rata-rata?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biostatistika.


2. Mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan cara menghitung nilai rata-rata
3. Mengetahui cara interpretasi hasil dari nilai rata-rata.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari pembuatan makalah ini yaitu dapat
menambah pemahaman kita mengenai biostatistika khususnya mengenai nilai rata-rata.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai rata-rata

Nilai rata-rata ialah suatu nilai yang dapat mewakili sekelompok nilai hasil pengamatan.
Memiliki kecenderungan untuk berada ditengah-tengah suatu distribusi sehingga disebut
juga Kecenderungan Nilai Tengah (Central Tendency)

Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau
diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila ukuran tersebut diambil dari
sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi disebut parameter.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat sekumpulan data dari suatu
pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa disebut nilai yang representatif dalam suatu
kelompok observasi atau studi

B. Jenis, sifat dan cara menghitung nilai rata-rata (Tendensi Sentral)


Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata- rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, dan modus.
1. Mean
Mean berarti “angka rata-rata”. Dari segi aritmetik Mean adalah “jumlah nilai-
nilai dibagi dengan jumlah individu”. Istilah mean saja merupakan metode yang paling

banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral . Mean (rata-rata)


merupakan jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian atau nilai rata-
rata dari beberapa buah data.
Sifat dari Mean :
- Ukuran nilai tengah yang paling sering digunakan
- Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
- Berasal dari semua nilai pengamatan
- Labil (sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim)
Adapun cara untuk mencari mean dibedakan berdasarkan jenis penyajian data.
a. Data tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu dimana xi = data ke-i dan n =
jumlah data.

Contoh :
Nilai Statistik dari 10 mahasiswa STMIK adalah sebagai berikut :
8 6 6 7 8 7 7 8 6 6.
Jadi meannya adalah:

b. Menghitung rata-rata dengan data dari table distribusi frekuensi Bila data sudah
tersaji dalam bentuk data frekuensi maka dipergunakan rumus:

Sebagai contoh tabel berikut:


Nilai Skor Keuntungan 15 Perusahaan

No X F fX
1 3 4 12
2 4 3 12
3 5 3 15
4 6 2 12
5 7 1 7
6 8 1 8
7 9 1 9
Jumlah 15 75

Mean = 75/15 = 5
c. Data tunggal sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu.

Maka : dengan xi merupakan nilai data.

d. Data kelompok (dalam distribusi frekuensi) Cara mencari mean data kelompok ada
dua , yaitu cara panjang dan cara pendek (sandi).
a) Cara panjang

Dengan xi merupakan tanda kelas dari interval ke-i dan f merupakan frekuensi
interval ke-i
b) Cara pendek / sandi
Adapun langkah- langkanya adalah sebagai berikut :
 Ambil sembarang tanda kelas ( biasanya yang letaknya ditengah) , misalnya
x0.
 Hitung ci dengan rumus.

dimana p merupakan panjang interval.


 Rumusan mean dengan cara pendek.

Contoh diperoleh rata-rata sebagai berikut :

a) Cara panjang

Berdasarkan persamaan pada cara panjang diperoleh rata- rata hitung dari data
tersebut adalah:

b) Cara pendek /sandi


Diambil x0 = 63,5 (tanda kelas ke-4) dan diketahui p = 8, maka diperoleh
Berdasarkan persamaan pada cara pendek/sandi diperoleh rata- rata hitung:

2. Median (Me)

Median atau nilai tengah adalah suatu nilai yang membagi distribusi data menjadi
dua bagian yang sama besar atau suatu nilai yang menbagi 50% frekuensi bagian atas
dan 50% frekuensi bagian bawah, sehingga frekuensi yang terdapat di atas sama dengan
frekuensi yang terdapat di bawah. Oleh karena itu median dari sejumlah data tergantung
pada frekuensinya bukan variasi nilai- nilainya.
Sifat-sifat median :
- Median dapat digunakan untuk data kuantitatif baik kontinue maupun diskrit
- Dapat digunakan untuk data kualitatif yaitu variabel yang berskala ordinal
- Cocok dipakai untuk data yang distribusinya miring (tidak simetris)
- Median lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim
Adapun cara mencari median, antara lain:
a. Data tunggal sebagian atau seluluh skornya berfrekuensi lebih dari satu.
b. Sebelum dihitung mediannya, data diurutkan lebih dulu dari data yang terkecil ke
yang terbesar. Rumusan median untuk data tunggal dibedakan jadi dua, yaitu :

Contoh:
a) Untuk contoh tabel sebelumnya dengan data 8 6 6 7 8 7 7 8 6 6.
Setelah data diurutkan diperoleh 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8.
Jumlah data genap sehingga untuk mencari median digunakan rumus di atas dan
diperoleh.
b) Diketahui data sebagai berikut:

Tentukan median dari data di atas!


Untuk data di atas diketahui n ganjil, sehingga untuk mencari median digunakan
rumus pertama dan diperoleh :

c) Contoh

Jumlah datanya 9= 9+1/2=5 Jadi mediannya ada pada ke 5.


Datanya harus di urutkan terlebih dahulu= 2 3 4 5 6 6 7 8 8. (6).

c. Data kelompok ( dalam distribusi frekuensi) Untuk data yang disusun dalam daftar
distribusi frekuensi, median dihitung dengan rumus :
Dengan:

Keterangan :

b: batas bawah kelas median. p: panjang kelas median.


n: jumlah data.
F: jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas median.
f: frekuensi kelas median.
Contoh:
Dari tabel sebelumnya diperoleh kelas median terletak pada

interval ke-4, sehingga diperoleh b = 59,5 ; p = 8; n = 50 ; F = 15 dan f = 15


akibatnya.

Atau dengan rumus:

Ket:

Tb = tepi bawah kelas median.

F = jumlah frekuensi sebelum median. f = frekuensi.

c = panjang kelas.

n = jumlah frekuensi. Contoh :

Jawab :

Tb = 45 – 0,5 = 44,5.

n = 80.

F = 8 + 10 + 13 = 31.

c = 5.

f = 17.

Me = Tb + ( (1/2 n – F)/f )c . Me = Tb + ( (1/2 80 – 31)/17 )5 . Me = Tb + ( 9/17 )5 .

Me = 47,15.
3. Modus (Mo)

Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak. Modus tidak harus
tunggal, artinya nilainya bisa lebih dari satu. Adapun cara mencari modus untuk data
tunggal tinggal dilihat frekuensinya.
Sifat-sifat modus :
- Modus paling stabil terhadap nilai ekstrim dibandingkan mean dan median
- Tidak memperhitungkan seluruh pengamatan
- Jarang dipakai untuk analisis statistik

Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, modus ditentukan dengan rumus:
Dengan:

b = batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbanyak.
p = panjang interval kelas modus.

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelum kelas modus.


b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudah kelas modus.

Jika rumus di atas digunakan untuk mencari modus dari tabel di bawah ini:
Maka diperoleh :
a. kelas modus = kelas ke-4.
b. b = 59,5.
c. b1 = 15 – 6 = 9.
d. b2 = 15 – 13 = 2.
e. p = 8.

Atau bisa dengan rumus:

a. Modus tunggal
Contoh: 2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10 tentukan modus dari data tersebut. Data yang
sering mucul adalah 1 dan 5, jadi modus dari data tersebut adalah 1 dan 5.
b. Modus data kelompok Rumus :

Ket:
Tb = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya d2 = selisih antara
frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya C= panjang kelas
Contoh:

Tentukan modus dari tabel diatas.


Jawab:
Tb = 45 -0,5 = 44,5.
d1 = 17 – 13 = 4.
d2 = 17 – 14 = 3.
c = 35 – 30 = 5.
Mo = Tb + (d1/(d1 + d2))c . Mo = 44,5 + (4/(3 + 4))5 . Mo = 44,5 + 20/7 .

Mo = 47,35.

C. Interpretasi Hasil Perhitungan rata-rata

INTERPRETASI PERHITUNGAN RATA-RATA


- Perhitungan nilai rata-rata dilakukan untuk memberikan interpretasi terhadap data
yang diperoleh
- Dengan menggunakan salah satu ukuran nilai rata-rata, maka diperoleh suatu nilai
yang bisa mewakili seluruh nilai observasi yang diperoleh
- Pada kurva yang simetris, mean, median dan modus terletak pada satu titik
INTERPRETASI PERHITUNGAN RATA-RATA
Pada kurva yang berdistribusi tidak simetris :
- Pada distribusi miring ke kanan, modus akan bergeser ke kiri mengikuti nilai
dengan frekuensi terbanyak, mean akan bergeser ke kanan karena terpengaruh
oleh nilai ekstrim dan median terletak antara mean dan modus Mo Me x

INTERPRETASI PERHITUNGAN RATA-RATA


Pada kurva yang berdistribusi tidak simetris :
- Pada distribusi miring ke kiri, modus akan bergeser ke kanan mengikuti nilai
dengan frekuensi terbanyak, mean akan bergeser ke kiri karena terpengaruh oleh
nilai ekstrim dan median terletak antara mean dan modus

INTERPRETASI PERHITUNGAN RATA-RATA


Pada distribusi miring (kekanan atau kekiri), median selalu berada ditengah-tengah
antara mean dan modus, mean selalu tertarik ke arah nilai ekstrim. Secara empiris,
jarak antara modus dan median adalah 2/3 jarak modus dan mean
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai rata-rata atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. disebut juga sebagai ukuran letak atau lokasi karena
menunjukkan letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran nilai rata-
rata (tendensi sentral) yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung), median
dan modus.

Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun berkelompok. Mean berarti rata-rata
hitung, yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Median merupakan
nilai tengah dari pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke
terkecil. Sedangkan modus adalah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.

B. Saran

Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Meskipun
dalam penyusunan makalah ini banyak sekali hambatan. Tapi kami selaku penyusun
mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Untuk kesempurnaan dari makalah ini kami kelompok 5 sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari teman-teman maupun dosen mata kuliah
Biostatistika.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Fahrudin. 2017. Definisi Tendensi Sentral. Tersedia


dalam https://fahrudinahmad.wordpress.com/2017/05/13/definisi-
tendensi- sentral/

Masfufah, Siti. 2014. Ukuran Tendensi Sentral. Kendal. Tersedia dalam


http://sitimasfufastiess.blogspot.com/2014/04/ukuran-tendensi-
sentral.html
Thofa, Tendensi Sentral. Tersedia dalam https://thofa.page.tl/Tendensi- Sentral.htm
Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: ALFABETA
Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS.
Jakarta : Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai