Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN GEJALA PUSAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika


DIAMPU OLEH : Tatas Ridho Nugroho, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

AHFAZH ILHAM FAUZI (51802040002)


DIAN WINDY AULIA (51802040008)
YHOLANDA FIRDIANA. F (51802040021)

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan paper untuk mata kuliah Statistika
dengan judul “Pengukuran Gejala Pusat” ini tepat pada waktu yang ditentukan. Tugas
ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam suatu penilaian mata perkuliahan.
Di dalam materi paper ini berisi tentang penjelasan mengenai apa itu pengertian
pengukuran, pegertian dari ukuran gejala pusat, jenis-jenis gejala pusat, penjabaran dan
beberapa rumus serta hubungan diantara beberapa jenis ukuran gejala pusat tersebut.
Penulis harapkan pembaca mampu untuk memahami mengenai apa yang telah diuraikan
dalam materi di paper ini dan menjadi sumber pengetahuan baru.
Tersusunnya tugas ini tidak lepas dari berbagai pihak yang memberi bantuan
bagaimana penggambaran dalam penyusunannya, perubahan isi, mengatasi kesulitan
yang ada dan pencarian reverensi dari berbagai media. Penulis menyadari bahwa dalam
penyajian dan penyusunan materi masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan,
untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam penyusunan tugas ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan tugas paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha penulis. Amin.

Mojokerto, 4 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Konsep
1) Pengukuran .................................................................................................... 1
2) Apa yang diukur? ........................................................................................... 1
3) 2 jenis ukuran pemusatan ............................................................................... 1
B. Mengapa Disebut Ukuran Gejala Pusat ..................................................................... 1
C. Average Adalah Ukuran Gejala Pusat
Yang Mewakili Kelompok Data ................................................................................ 1
Mayor Means
1) Rata-rata hitung (Arithmetic means)............................................................ 1
2) Median ......................................................................................................... 2
3) Modus .......................................................................................................... 3
Minor Means
1) Rata-rata ukur (Geometric means) .............................................................. 3
2) Rata-rata Harmonis (Harmonic Means) ...................................................... 4
3) Rata-rata Tertimbang ................................................................................... 5
4) Rata-rata Kuadratis ...................................................................................... 5
5) Rata-rata dari Rata-rata (rata-rata gabungan) .............................................. 5
D. Hubungan Antara Rata-Rata Hitung (Mean),
Median Dan Modus ................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 7

ii
PEMBAHASAN
PENGUKURAN GEJALA PUSAT ATAU TENDENSI SENTRAL

A. Pemahaman Konsep
1) Pengukuran
Suatu proses kuantifikasi dengan memasang skala ukur dari suatu variabel
penelitian pada satuan pengamatan sebagai cara peneliti mendapatkan angka yang
merupakan variasi nilai pada variabel tersebut.
2) Apa yang diukur?
Suatu obyek pengamatan dalam penelitian yang dijadikan dasar analisis dan
penarikan kesimpulan.
3) 2 Jenis ukuran pemusatan
Ukuran gejala pusat dan ukuran letak.

B. Mengapa Disebut Ukuran Gejala Pusat


Disebut Ukuran Gejala Pusat atau tendensi sentral (central tendency), karena nilai
atau harga ukuran gejala pusat mampu memberi gambaran tentang posisi atau letak
pusat data maupun nilai-nilai pengamatan, baik dalam bentuk data terserak, maupun
yang sudah dikelompokkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data yang
disajikan dengan ukuran-ukuran gejala pusat lebih mudah dibaca dibandingkan
dengan data yang masih dalam keadaan terserak.
Secara ringkasnya Ukuran gejala pusat itu merupakan suatu ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang
disajikan dalam tabel atau diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Yang
termasuk kedalam ukuran gejala pusat adalah rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-
rata harmonic dan modus.
Adapun ukuran letak yaitu sebuah ukuran statistik yang menggambarkan letak
data. Yang termasuk ukuran letak adalah median, kuartil, desil, presentil.

C. Average Adalah Ukuran Gejala Pusat Yang Mewakili Kelompok Data


Beberapa jenis rata-rata:
Mayor Means
1) Rata-rata hitung (Arithmatic mean)
Merupakan nilai yang diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai data dan
membaginya dengan jumlah data. Rata-rata hitung merupakan nilai yang
menunjukkan pusat dari nilai data dan merupakan nilai yang dapat mewakili dari
keputusan data.
a. Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai nilai
merata atau yang mempunyai nilai dengan sebaran nilai yang relatif kecil.
b. Tidak dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari suatu DF terbuka.
c. Tidak dapat dipakai untuk menghitung rata-rata dari data kualitatif.
d. Tidak dapat digunakan untuk kelompok data yang mempunyai data ekstrim.
e. Data yang digunakan adalah data yang mempunyai skala pengukuran interval
atau rasio.

1
Rata-rata data terserak
Jika Anda memperoleh data dari kegiatan sensus, maka harga rata-rata yang
Anda miliki merupakan rata-rata populasi diberi simbol µ, apabila Anda
memperoleh data dari penelitian sampling, maka datanya merupakan data statistik
sampel. Oleh karena itu jika Anda cari rata-ratanya, maka rata-rata tersebut
merupakan rata-rata sampel, contoh diberi simbol Y ̅ (baca Y bar).
Rumus rata-rata populasi (µ) adalah sebagai berikut: 𝑌1 + 𝑌2 + 𝑌3 + 𝑌𝑛 ∑𝑌𝑖
Keterangan: µ= =
𝑁 𝑁
𝑌𝑖 : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3, ... , N
𝑁 : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran populasi)
𝑌1 + 𝑌2 + 𝑌3 + 𝑌𝑛 ∑𝑌𝑖
Rumus rata-rata sampel (Y ̅) adalah sebagai berikut: 𝑌̅ = =
𝑁 𝑁
𝑌𝑖 : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3, ... , N
𝑁 : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran sampel)

Rata-rata hitung data yang dikelompokkan


Rumus rata-rata hasil sensus untuk data yang sudah dikelompokkan ke dalam
kelompok adalah sebagai berikut: 𝜇 = 𝑓1 𝑦1 + 𝑓2 𝑦2 + 𝑓3 𝑦3 + ⋯ + 𝑓𝑘 𝑌𝑘 = 𝛴𝑓𝑖 𝑌𝑖
Rata-rata populasi (µ) 𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 ⋯ 𝑓𝑘 ∑𝑓𝑖
𝑌𝑖 : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3, ... , N
𝑓𝑖 : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran sampel)
Rumus rata-rata sampel (Y ̅) adalah sebagai berikut:
𝑓𝑖 𝑦𝑖 + 𝑓2 𝑦2 + 𝑓3 𝑦3 + ⋯ + 𝑓𝑘 𝑌𝑘 𝛴𝑓𝑖 𝑌𝑖
̅=
Y =
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 ⋯ 𝑓𝑘 ∑𝑓𝑖
2) Median (Kuartil, desil, presentil)
Merupakan salah satu ukuran pemusatan. Suatu nilai yang berada di tengah-
tengah data, setelah data tersebut diurutkan. Atau dengan kata lain, Median adalah
titik tengah dari semua nilai data yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil ke
yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil.
a. Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai nilai
ekstrim.
b. Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari suatu DF terbuka atau
tertutup.
c. Dapat dipakai untuk menghitung rata-rata dari data kualitatif.
Rumus Median :
𝑁+1
𝐼𝑀ⅇ =
2
𝑁 = Banyak data
𝐼𝑀ⅇ = Indeks median, yang meyatakan pada data ke berapa letak median berada.

Kuartil adalah tiga buah nilai yang membagi data yang telah diurutkan besarnya,
menjadi empat kelompok data dengan anggota yang sama banyaknya. Karena
kuartil membagi menjadi 4 kelompok sama banyak, maka harga kuartil kedua akan
sama dengan harga median.

2
Rumus Kuartil :
𝑖(𝑁 + 1)
𝐼𝑄𝑖 =
4
𝑁 = Banyak data
𝐼𝑄𝑖 = Indexs kuartil, menyatakan pada data keberapa letak kuartil ke-I berada.

Desil adalah sembilan buah nilai yang membagi data yang telah diurutkan
besarnya, menjadi sepuluh kelompok data dengan anggota yang sama banyaknya.
Oleh karena itu, harga desil kelima (Dv) akan sama dengan harga mediannya.
Rumus Desil :
𝑖(𝑁 + 1)
𝐼𝐷𝑖 =
10
𝑁 = Banyak data
𝐼𝐷𝑖 = Indeks desil, menyatakan pada data ke berapa letak desil ke-i berada.

Persentil adalah 99 buah nilai yang membagi data yang telah diurutkan besarnya,
menjadi 100 kelompok data dengan anggota yang sama banyaknya. Dengan
demikian, harga persentil ke 50 akan sama dengan harga mediannya. Agar
dikelompokkan menjadi 100 kelompok tentunya data harus cukup banyak, yakni
merupakan kelipatan 100.
Rumus Presentil :
𝑖(𝑁 + 1)
𝐼𝑃𝑖 =
100
𝑁 = Banyak data
𝐼𝑃𝑖 = Indeks presentil, menyatakan pada data ke berapa letak presentil ke-i berada.

3) Modus
Modus adalah data yang memiliki frekuensi pemunculan terbanyak. Oleh
karena itu, cara mencari modus dapat dilihat dari berapa kali suatu data muncul di
antara seluruh data yang ada.
Rumus Modus :
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿𝑀0 + 𝑝 ( )
𝑑1 + 𝑑2
𝑀𝑜 = Modus
𝐿𝑀𝑂 = Batas bawah kelas modus, yakni kelas interval dengan frekuensi terbesar.
𝑝 = Panjang kelas modus
𝑑1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sebelumnya.
𝑑2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sesudahya.

Minor Means
1) Rata-rata ukur
Rata-rata ukur (Geometric mean) merupakan rata-rata nilai/harga pengamatan yang
dihitung atas dasar akar banyaknya nilai/harga pengamatan dari hasil perkalian
seluruh data. Sajian rata-rata ukur akan lebih baik dibandingkan rata-rata hitung

3
jika merupakan data yang menunjukkan urutan perubahan yang tetap atau hampir
tetap.
a. Rata-rata ukur data terserak
Untuk mencari rata-rata ukur dari data yang masih terserak digunakan rumus
sebagai berikut :
Rata-rata ukur populasi (𝜇𝐺)
∑ log 𝑌1
log 𝜇𝐺 = 𝑁
Keterangan :
Yi : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3,…,N
N : banyaknya data/nilai pengamatan ukuran (populasi)

Rata-rata ukur sampel (𝑌̅ 𝐺)


∑ log 𝑌𝑖
log 𝑌̅ G = 𝑛
Keterangan :
Yi : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3,…,n
n : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran sampel)

b. Rata-rata ukur yang dikelompokkan


Untuk mencari rata-rata ukur dari data yang sudah dikelompokkan dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
∑(𝑓𝑖 log 𝑌𝑖 )
Rata-rata ukur populasi → log 𝜇𝐺 = ∑ 𝑓𝑖
Keterangan :
Yi : nilai tengah kelas ke-i untuk i = 1,2,3,….,k
fi : frekuensi kelas ke-i, dan f1 + f2 + f3 + …… + fk = N

∑ 𝑓 log 𝑌
Rata-rata ukur sampel (𝑌̅ 𝐺) → log 𝑌̅ G = ∑𝑖 𝑓 𝑖
𝑖
Keterangan :
Yi : nilai tengah kelas ke-i untuk i = 1,2,3,….,k
fi : frekuensi kelas ke-i, dan f1 + f2 + f3 + …… + fk = n

2) Rata-rata harmonis (Harmonic Mean)


Rata-rata harmonis (harmonic mean) adalah rata-rata yang diperoleh dengan
cara mencari kebalikan atau invers dari datanya. Rata-rata harmonis biasa
digunakan untuk mencari rata-rata dari banyak hal yang berbeda kualitasnya.
Rata-rata harmonis populasi (𝜇𝐻) :
𝑁
(𝜇𝐻) = 1 1 1 1
+ + +⋯+
𝑌1 𝑌2 𝑌3 𝑌𝑁

Keterangan :
Yi : data ( nilai pengamatan untuk i = 1,2,3,….,N
N : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran populasi)

4
Rata-rata harmonis sampel (𝑌̅𝐻 ):
𝑛
(𝑌̅𝐻 ) = 1 1 1 1
+ + +⋯.+
𝑌1 𝑌2 𝑌3 𝑌𝑛

Keterangan :
Yi : data(nilai pengamatan untuk i = 1, 2, 3, ...., N
N : banyaknya data/nilai pengamatan (ukuran populasi)

3) Rata-rata tertimpang ( weighted mean )


Rata-rata tertimbang (weighted mean) adalah rata-rata yang dicari dengan
mempertimbangkan tingkat pentingnya kelompok-kelompok datanya.
Rata-rata tertimbang populasi (𝜇𝑤)
𝑁1 𝑌1 +𝑁2 𝑌2 +𝑁3 𝑌3 +⋯+𝑁𝑘 𝑌𝑘 ∑ 𝑁𝑖 𝑌𝑖
(𝜇𝑤) = =
𝑁1 + 𝑁2 + 𝑁3 +⋯+ 𝑁𝑘 ∑ 𝑁𝑖
Rata-rata tertimbang sampel (𝑌̅𝑤):
𝑛 𝑌 + 𝑛 𝑌 + 𝑛 𝑌 +⋯+ 𝑛𝑘 𝑌𝑘 ∑𝑛 𝑌
𝑌̅ w = 1 1 2 2 3 3 = 𝑖 𝑖 ∑ 𝑛𝑖
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 +⋯+ 𝑛𝑘
Yi : data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3,…,k
N : banyaknya data (nilai pengamatan) untuk i = 1,2,3,…,k

4) Rata-rata kuadrat ( Quadratic Mean )


Rata-rata kuadrat (Quadrattic Mean) sering disebut dengan root mean square
(rms). Rata-rata kuadrat dihitung dengan mengkuadratkan rata-rata kuadrat.
Rata-rata Kuadrat Data Tunggal
Rumus rata-rata kuadrat data tunggal :
1
𝑄 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑋12
Keterangan :
Q : Rata-rata kuadrat
n : banyaknya data
xi : nilai data ke-i.

Rata-rata Kuadrat Data Kelompok


Rumus rata-rata kuadrat data berkelompok :
1
𝑄 = √∑𝑘 ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 𝑋12
𝑖=1 𝑓𝑖

Keterangan :
Q : Rata-rata kuadrat
k : banyaknya kelas interval
fi : frekuensi data pada kelas interval ke-i
Xi :titik tengah kelas interval ke-i

5) Rata-rata dari rata-rata ( Rata-rata gabungan )


Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata gabungan dari sejumlah p rata-
rata dengan mempertimbangkan ukuran sampel (n) adalah sebagai berikut :

5
∑𝑘 ̅
𝑗=1 𝑛𝑗 𝑋𝑗
𝑋̅ 𝑔𝑎𝑏 = ∑𝑘
𝑗=1 𝑛𝑗

Keterangan :
𝑋̅j : rata-rata ke-j
nj : jumlah sampelnya

D. Hubungan antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus


Rata-rata hitung (mean), median dan modus adalah nilai yang digunakan untuk
mewakili seperangkat data. Ketiga nilai tersebut sering juga disebut dengan ukuran
kecenderungan terpusat (measure of central tendency). Sebab kecenderungan dari
nilai-nilai tersebut memusat pada bagian tengah suatu perangkat data.
Pada analisis data biasanya fokus perhatian tidak terletak pada keseluruhan data,
tetapi terletak hanya dimana data tersebut memusat. Oleh karena itulah nilai-nilai rata-
rata, median dan modus sering digunakan untuk mewakili seperangkat data dalam
analisis statistik.
Pada suatu distribusi frekuensi, hubungan antara rata-rata, median dan modus
adalah sebagai berikut.
Jika rata-rata, median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata,
median dan modus akan terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi.
Kurva distribusi frekuensi tersebut akan terbentuk simetris.
1. Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka
pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan,
sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi
frekuensi yang terbentuk adalah menceng kanan atau kemencengan positif.
2. Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka
pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri,
sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kanan. Kurva
distribusi frekuensi yang terbentuk adalah menceng kiri atau kemencengan negatif.
Jika kurva distribusi frekuensi tidak simetris (menceng ke kiri atau ke kanan), maka
biasanya akan berlaku hubungan antara rata-rata median dan modus sebagai berikut.
Rata-rata – Modus = 3 (Rata-rata – Median).

6
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto & Suharyadi, (2007), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern ed 2,
Jakarta: Salemba Empat.
http://vebrianaparmita.wordpress.com/2013/09/21/bab-iv-pengukuran-gejala-pusat-
mean-modus-median/
(2018).Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan
Modus.https://www.rumusstatistik.com/2018/06/rata-rata-kuadrat-quadratic-
mean.html?m=1.
(2018).Statistik Deskriptif Rata-rata Kuadrat (Quadratic
Mean).https://www.rumusstatistik.com/2018/06/rata-rata-kuadrat-quadratic-
mean.html?m=1.
(2014).Ukuran Gejala Pusat (Definisi).
http://metodestatistik.blogspot.com/2014/06/ukuran-gejala-pusat-
definisi.html?m=1. (di akses pada selasa. Tanggal 10 Juni 2014. Pukul 10.27).
SETIAWAN, Nugraha. (2015). Pengolahan dan Analisis Data. Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Mulyati, H. (2012). Kemampuan Dasar-Dasar Akuntansi Dan Keberlanjutan Studi
Mahasiswa di Program Studi Akuntansi di Lingkungan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah (PTM) Jakarta. Liquidity, 1(1), 1-12.
Natawiria, A. S., Riduwan, H. I., & Refi Rifaldi, S. N. (2010). Statistika Bisnis.
Oktavianti, Mutiara Anisa. (2013). PENGUKURAN GEJALA PUSAT (MEAN-
MODUS-MEDIAN). https://mutiaoctivianti.wordpress.com/pengukuran-gejala-
pusat-mean-modus-median/.

Anda mungkin juga menyukai