Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH MANAGEMEN KEPERAWATAN

(MANAJEMEN KONFLIK)

OLEH :
HESTY LUCIANI (1420121023EX)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN (UNIQHBA) BAGU
LOMBOK TENGAH
2020/2021
KASUS
Perawat G, pindahan dari bagian internal, diberikan tugas untuk pindah ke
bagian ruang anak. Perawat G tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena tidak
menguasai bagaimana melakukan prawatan kepada anak, sehingga perawat G
mengajukan keberatan. Manager keperawtan menilai bahwa perawat G orang yang
kompeten terhadap tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut, manager
keperawatan mengalami konflik personal dan profesional.

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

Smoothing => karena dalam kasus diatas manager keperawatan berupaya untuk
mencapai kebersamaan.

1. Pengkajian
a. Jenis konflik interpersonal => karena dalam kasus diatas manager
keperawatan mengalami konflik dengan perawat G.
b. Perawat G keberatan saat dipindah ke ruangan anak oleh manager
keperawatan karena perawat G tidak menguasai bagaimana melakukan
Asuhan Keperawatan pada anak.
c. Yang terlibat dalam kasus diatas adalah manager keperawatan dan
perawat G.
d. Situasi dapat diubah ketika perawat G tidak keberatan saat dikasih
tugas oleh manager keperawatan.
2. Analisis dan mematikan isu yang berkembang.
a. Perawat G dipindahkan dari ruang interna ke ruang anak. Namun,
perawat G tidak menguasai bagaimana melakukan Asuhan
Keperawatan pada anak.
b. Masalah utamanya manager keperawatan memberikan tugas kepada
perawat G tetapi perawat G mengajukan keberatan dikarenakan
perawat G tidak menguasai Asuhan Keperawatan pada anak. Jadi
manager keperawatan tidak berhak menuntut perawat G harus
langsung bisa menguasai Asuhan Keperawatan pada anak.
3. Tujuan
Meminta agar perawat G bisa belajar kepada perawat lain yang lebih
kompeten dalam bidang Asuhan Keperawatan pada anak.
4. Identifikasi
Mengelola perasaan
a. Hindari respon emosional karena sikap setiap orang mempunyai respon
yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.
5. Intervensi
a. Perawat G lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan pada anak.
b. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
yaitu metode smoothing.
Yaitu merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi, komponen
emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yamg terlibat dalam konflik
berupaya mencapai kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran
intropeksi diri. Strategi bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi untuk konfik
yang besar, misalnya persaingan pelayanan atau hasil produksi, tidak dapat
dipergunakan.
Buat tujuan, strategi dan keterampilan khusus untuk menyelesaikan konflik.
Tujuan :
Masalah perawat G bisa menguasai dalam penulisan Asuhan Keperawatan
pada anak.

PERAN PEMIMPIN DALAM KONFLIK :

Strategi :
a. Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak
mungkin. Mulai dari jumlah perawat yang kompeten dibidang Asuhan
Keperawatan pada anak.
b. manager keperawatan meminta kepada perawat yang kompeten dibidang
Asuhan Keperawatan pada anak lahir untuk membantu perawat G yang
baru pindah ruangan.
c. Memilih alternatif lainnya seperti kolaborasi perawat antar ruangan.

Sikap pimpinan :

a. Perlakukan orang lain dalam menyelesaikan suatu masalah bukan sebagai


musuh, hadapi masalah yang ada tapi bukan orangnya.
b. Masalah dapat diterima dengan baik
c. Meunjukan ketekunan dan ketaatan jika orang lain sepakat dengan
pendapat kita
d. Mengantisipasi penolakan yang akan terjadi
e. Asersif bukan agresif
f. Konsisten terhadap sesuatu yang dianggap benar

Anda mungkin juga menyukai