Anda di halaman 1dari 7

LITERATUR

PENDIDIKAN KESEHATAN TERKAIT CARA PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN BENCANA

NAMA : MUHAMAD MULIADI

NIM : 1420120029EX

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN (UNIQBA) BAGU
LOMBOK TENGAH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Terkait Cara Pencegahan Dan
Penanggulangan Bencana” makalah ini di buat untuk menganalisa berbagai bencana di
Indonesia melalui metode tinjauan pustaka.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita
sehingga lebih menanggulangi bencana. Dan apabila masih banyak lagi kekurangan, demi
kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan masukan/kritikan yang bersifat membangun.

Penyusun

Muhamad muliadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan .........................….......................................8
2.2 Pengertian Bencana ..........................................................................................9
2.3 Pendidikan Kesehatan terkait Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana.............................................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................…........................................20
3.2 Saran...........................................….................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................…......................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kejadian bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia menjadi
salah satu perhatian penting dalam dunia kemanusiaan karena dapat terjadi di setiap tempat
dan setiap saat. Dalam perspektif global, bencana merupakan kejadian serius yang sering
meninggalkan berbagai dampak kerusakan fisik, mental maupun sosial. Oleh karena itu
kesiapsiagaan menjadi tuntutan utama dalam pengurangan resiko bencana. Menurut
Kerangka Aksi Hyogo (KAH), paradigma penanggulangan bencana diarahkan untuk
mengurangi resiko bencana melalui pengembangan kapasitas lokal dengan melibatkan
masyarakat, salah satunya adalah dengan upaya pembangunan kesiapsiagaan masyarakat.
Upaya tersebut akan memberikan pemahaman dan persiapan yang baik mengenai bencana
pada level masyarakat di daerah rawan bencana. Dengan demikian, masyarakat diharapkan
dapat menentukan langkah-langkah strategis dalam meminimalisir kerentanan terhadap
bencana.
Selama ini kesiapsiagaan bencana pada masyarakat dirasakan belum berjalan dengan
baik. Menurut PMI, belum ada sistem yang membuat masyarakat terlatih terhadap bencana,
sementara sistem deteksi dini terhadap bencana yang telah ada belum mampu diakses
dengan baik oleh masyarakat (PMI, 2007). Dalam pandangan normatif, kondisi tersebut
merupakan implikasi dari upaya pembangunan kesiapsiagaan yang kurang optimal dan tidak
tepat sasaran, sehingga belum mampu menumbuhkan kemandirian dan keberdayaan
masyarakat dalam menanggulangi bencana. Masyarakat sebenarnya telah memiliki
mekanisme pertahanan sendiri terhadap bencana (coping mechanism). Mekanisme ini yang
menentukan tingkat resiliensi masyarakat terhadap bencana. Menurut Holing (1973) cit.
Mayunga (2007), tingkat resiliensi masyarakat merupakan ukuran kemampuan masyarakat
untuk menyerap perubahan dan tetap bertahan pada suatu kondisi tertentu di lingkungannya.
Upaya kesiapsiagaan merupakan salah satu bentuk resiliensi masyarakat terhadap bencana.
Kesiapsiagaan masyarakat tersebut tercipta dari pola pikir yang berkembang secara alamiah
di dalam masyarakat. Pola pikir tersebut merupakan hasil representasi sosial terhadap
pengalaman dan proses komunikasi masyarakat dalam menyikapi kejadian bencana.
Menurut Joffe (2003) representasi sosial dapat menciptakan kebutuhan yang berbeda-beda
dalam upaya pembangunan kesiapsiagaan masyarakat. Pada prinsipnya, pemenuhan kualitas
kesehatan selama bencana mutlak dibutuhkan oleh setiap orang yang terkena dampak
bencana. Pemenuhan tersebut merupakan hak asasi manusia yang telah disepakati secara
internasional dan merupakan standar global yang digunakan di semua negara serta
dilindungi oleh undang-undang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini
diuraikan sebagai berikut.
1. Apa yang di maksud dengan pendidikan kesehatan ?
2. Apa yang di maksud dengan bencana?
3. Bagaimanakah keterkaitan antara pendidikan kesehatan dan cara penanggulangan dan
pencegahan bencana ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam makalah ini diuraikan
sebagai berikut
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pendidikan kesehatan
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan bencana
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara pendidikan kesehatan dan cara penanggulangan
dan pencegahan bencana
Tabel Literatur Review
NO Judul Author/tahun Metode Hasil Penelitian
1 Pendidikan kesehatan terkait analisis komunitas Hasil penelintian Menurut
cara pencegahan dan Muhamad (community data Pusat Penanggulangan
penanggulangan bencana muliadi, 2021 analysis), Krisis, Departemen Kesehatan,
penilaian sepanjang tahun 2006 hingga
(assessment) dan 2007, wilayah Indonesia tercatat
penetapan mengalami 162 sampai 250 kali
(diagnosis) kejadian bencana yang dapat
terhadap mengakibatkan krisis kesehatan,
kebutuhan salah satunya adalah banjir
program promosi bandang (sebanyak 48% dari
kesehatan (Carr, total kejadian bencana) (Depkes
1992). RI, 2007, 2008). Salah satu
bencana banjir bandang yang
pernah terjadi adalah banjir
bandang yang melanda
Kabupaten Jember pada tahun
2006. Kabupaten Jember
merupakan wilayah perbukitan
dan pegunungan Argopuro.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai fakta bencana yang jelas terlihat bahwa bencana besar yang terjadi tidak
serta merata datang begitu saja, namun didahului oleh adanya eksploitasi lingkungan yang
berlebihan, kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan AMDAL (analisis mengenai
dampak lingkungan) tata ruang yang kurang baik dan tidak baiknya management pemerintah
untuk mengantisipasi dalam penanggulangan bencana.
3.2 Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana, namun kita harus mengetahui jenis-jenis
bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang ditimbulkan.
Saran-saran kami sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dalam
penaggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan,korban meninggal dan kerugian
yang besar.

Anda mungkin juga menyukai