STATISTIKA PENDIDIKAN
Tentang
KEADAAN KELOMPOK
Oleh :
Kelas 6A
Kelompok 3
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan
judul Keadaan Kelompok diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Statistika Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Islam
Riau. Walaupun demikian, dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menghadapi
kendala. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. Dalam proses pendalaman materi Statistika Pendidikan, tentunya
penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan bantuan yang telah diberikan secara
khusus. Untuk itu rasa terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Bapak Tengku Idris S.Pd,. M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Statistika
Pendidikan.
Penulis berharap kritik dan saran sebagai masukan untuk penulis di masa
yang akan datang. Demikian makalah ini penulis buat, semoga bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengukuran Tendensi Sentral........................................................ 3
A. Rata-Rata (Mean) ................................................................... 3
B. Modus (Mode)........................................................................ 8
B. Ukuran Penempatan....................................................................... 11
1. Median ................................................................................... 11
2. Kuartil..................................................................................... 17
3. Desil........................................................................................ 24
4. Persentil.................................................................................. 28
BAB III PENUTUP......................................................................................... 34
A. Kesimpulan................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Letak suatu data dalam set data dari distribusi frekuensi dapat juga
ditentukan dengan melakukan suatu pengukuran. Ukuran letak merupakan
beberapa nilai yang letaknya sedemikian rupa dalam rangkaian suatu data atau
suatu distribusi frekuensi sehingga nilai itu membagi rangkaian data atau
distribusi menjadi beberapa bagian yang sama. Dalam ukuran letak data dikenal
adanya median, kuartil, desil dan persentil.
B. Rumusan Masalah
Terkait dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah macam-macam dari pengukuran tendensi sentral?
2. Apakah macam-macam dari ukuran penempatan?
1
C. Tujuan
Terkait dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui macam-macam dari pengukuran tendensi sentral
2. Untuk mengetahui macam-macam dari ukuran penempatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
KEADAAN KELOMPOK
Mean atau rata-rata hanya dipakai untuk data yang berskala interval
atau ratio. Untuk skor yang berbentuk kelompok, maka nilai tengah
kelompoklah yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata. Rata-rata
merupakan perhitungan yang mudah dilakukan sehingga perhitungan ini yang
paling sering digunakan oleh para pengambil keputusan. Apabila penyebaran
skor atau nilai yang dicari rata-rata dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan kesimpulan. Sebaliknya, jika penyebaran skor atau nilai yang
dicari rata-ratanya mempunyai rentangan yang sangat lebar, maka rata-
ratanya sukar dipercaya dan tidak dapat mencerminkan data keseluruhan.
3
nilai kecil, maka rata-rata akan tertarik kearah nilai yang kecil. Perhitungan
mean dibagi menjadi dua yaitu mean data tunggal dan mead data kelompok.
∑ ( x i .n )
atau dengan rumus : x́= i
∑ ni
Keterangan :
x́= mean
4
∑ (x i .n )= jumlah rata-rata data
i
∑ ni = jumlah tiap-tiap
Contoh 3.
Diketahui rata-rata produksi arang diasap dengan menggunakan tungku
jenis tungku (media pengasapan): tungku ukas 3 buah produksi sebesar 6
ton/bulan, tungku saleng 2 buah produksi sebesar 8 ton/bulan, tungku basri
4 buah produksi sebesar 10 ton/bulan, tungku aspar 5 buah produksi
sebesar 12 ton/bulan, dan tungku tohir 6 buah produksi sebesar 15
ton/bulan. Berapakah rata-rata produksi arang tiap bulannya?
Langhak-langkah menjawab
a. Buatlah tabel dan susunlah
Tabel 1
Produksi Arang PT Bina Anugrah Kaltim
No Jenis Jumlah tungku Rata-rata produksi Jumlah ton/bulan
tungku (ni) ton/bulan (xi) (xi ni)
1. Ukas 3 6 18
2. Saleng 2 8 16
3. Basri 4 10 40
4. Aspar 5 12 60
5. Tohir 6 15 90
∑ (x i .n )= 224
i
x́=
∑ ( x i .n ) =
i
224
= 11,2 ton/bulan
∑ ni 20
5
Jika data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi, maka
data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang
bercampur dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan
mean kelompok diambil titik tengahnya yaitu setengah dari jumlah ujung
bawah kelas dan ujung atas kelas untuk mewakili setiap kelas interval. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan data yang data setiap
interval mempunyainilai yang lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah.
Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus : x́=∑ ¿ ¿ ¿
Keterangan :
∑ f i = jumlah frekuensi
x́ = mean
t i = titik tengah
Contoh 1.
Diketahui nilai ujian statistik Universitas CJDW Tahun 2001 yang diikuti
oleh 70 mahasiswa. Berapakah rata-rata kelompok nilai statistik tersebut :
Tabel 2
Distribusi Frekuensi
Nilai ujian statistik Universitas CJDW tahun 2001
Nilai interval F(frekuensi)
60-64 2
65-69 8
70-74 15
75-79 18
80-84 16
85-89 7
90-94 4
Langkah-langkah menjawab :
a. Buatlah tabel dan susunlah data dengan menambah kolom :
6
1. 60-64 62 2 124
2. 65-69 67 8 536
3. 70-74 72 15 1.080
4. 75-79 77 18 1.386
5. 80-84 82 16 1.312
6. 85-89 87 7 609
7. 90-94 92 4 368
∑ t i = 539 ∑ (t i f i)=5.41
5
∑ f i = 70 dan ∑ (t i f i)=5.415
5415
c. Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus : x́=∑ ¿ ¿ ¿ = = 77,357
70
Jadi, rata-rata nilai statistik adalah 77,357
Contoh 2.
Keterangan :
x́ = mean
t = titik tengah ke-0
f i=¿frekuensi
Si=¿ tanda angka meningkat atau menurun
P= panjang kelas
7
65-69 8
70-74 15
75-79 18
80-84 16
85-89 7
90-94 4
Langkah-langkah menjawab :
a. Buatlah tabel baru dan susunlah data seperti berikut :
∑ f i = 70 ∑ (f i si )=
79
∑ f i. S
x́=t o + P
{ }
∑ fi
i
= 72+5 {
79
70
}= 77,643
2. Modus (Mode)
8
Modus atau disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari beberapa data yang
mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data yang
berbentuk distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok data.
Contoh 1 : diketahui nilai ujian akhir semester (uas) untuk mata kuliah
statistika bagi 10 mahasiswa, data sebagai berikut : 40, 60,60, 65, 72, 60,
70, 60, 80, dan 90.
Jawab : modus nilai UAS mata kuliah statistika, yaitu pada angka 60
karena muncul 4 kali.
X F
90 3
85 5
70 6
65 6
9
60 6
55 4
50 1
45 1
Frekuensi terbesar dalam distribusi nilai pada contoh 2 adalah 6.
Sedangkan nilai yang berfrekunsi 6 adalah 70,65,60. Oleh karena ada tiga
nilai yang berfrekuensi terbanyak, maka distribusi tersebut mempunyai 3
mode.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 15 20 25 30
Masing-masing niali diatas hanya berfrekuensi 1, oleh karena itu tidak ada
yang mempunyai distribusi terbanyak, maka distribusi diatas tidak
bermode.
10
Contoh 1 : diketahui data distribusi frekuensi sebagai berikut :
Kelas interval F
31-40 1
41-50 2
51-60 5
61-70 15
11
71-80 20 Kelas
modus
81-90 25
91-100 5
∑ f = 73
Berdasarkan tabel diatas, didapat :
F1 = 25 – 20 = 5
F2 = 25 – 5 = 20
Bb = 80,5
P = 10
F1 5
Sehingga modusnya : Mo = Bb + P ( ) = 80,5 + 10 ( )
F 1+ F 2 5+20
= 82,5.
B. UKURAN PENEMPATAN
Median ukuran penempatan, terdiri dari :
a. Median
Median (Me) ialah nilai tengah dari gugasan data yang telah diurutkan
(disusun) dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data
terbesar sampai data terkecil. Median dibagi menjadi dua perhitungan, yaitu
median data tunggal dan media data kelompok.
Diketahui data : 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 50
Langkah-langkah menjawab :
12
a) Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar
35; 40; 45; 50; 65; 70; 70; 80; 90
b) Carilah posisi median dengan rumus: Me = ½ (n + 1)
Me = ½ (9+1) = 5 (posisi pada data ke-5)
Jadi, Me = 65
Diketahui data : 50; 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 50
Langkah-langkah menjawab :
1
( n−Jf )
Me = Bb + P 2
f
keterangan :
Me = Nilai median
n = Jumlah data
13
f = Banyaknya frekuensi kelas median
70, 70, 71, 60, 63, 80, 81, 81, 74, 74, 66, 66, 67, 67, 67, 68, 76, 76, 77, 77,
77, 80, 80, 80, 80, 73, 73, 74, 74, 74, 71, 72, 72, 72, 72, 83, 84, 84, 84, 84,
75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 78, 78, 78, 78, 78, 79, 79, 81, 82, 82, 83, 89,
85, 85, 87, 90, 93, 94, 94, 87, 87, 89.
Langkah-langkah menjawab :
14
e) Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P)
( 60 + 5 ) = 65 - 1 = 64
( 65 + 5 ) = 70 - 1 = 69
( 70 + 5 ) = 75 - 1 = 74
( 75 + 5 ) = 80 - 1 = 79
( 80 + 5 ) = 85 - 1 = 84
( 85 + 5 ) = 90 - 1 = 89
( 90 + 5 ) = 95 - 1 = 94
f) Buat table semntara dengan cara di hitung satu demi satu yang sesuai
dengan urutan interval kelas.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian statistik
Universitas CJDW Tahun 2011
No. Nilai Interval Rincian Frekuensi (f)
1. 60-64 ll 2
llll lll 8
2. 65-69
llll llll llll 15
3. 70-74 llll llll llll lll 18
7. 90-94
Jumlah n = ∑f = 70
15
2. 65 – 69 8
70 – 74 15
3.
75 – 79 18
4. 80 – 84 16
5. 85 – 89 7
90 – 94 4
6.
7.
Jumlah n = ∑f = 70
Tabel 6
Distribusi Frekuensi
Umur Mahasiswa yang Mngikuti Mata Kuliah
Statistika di STIA LAN RI Kampus Bandung
16
1. 22 – 24 3
25 – 27 5
2.
28 – 30 7
3. 31 – 33 8
4. 34 – 36 9
37 – 39 6
5.
40 – 42 2
6.
7.
Jumlah n = ∑f = 40
Langkah-langkah menjawab :
Tabel 7
17
Distribusi Frekuensi
Umur Mahasiswa yang Mengikuti Mata Kuliah Statistika di STAI
LAN RI Kampus Bandung
4. 31 – 33 P=3 9
34 – 36 6
5.
37 – 39 2
6. 40 – 42
7.
Jumlah n = ∑f = 40
Kuartil ialah nilai atau angka yang membagi data dalam empat
bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil. Ada tiga
bentuk kuartil, yaitu :
18
Kuartil ketiga ini dapat digambarkan sebagai berikut:
k1 k2
Posisi K3
75% k3
Angka Besar
50%
25%
Gambar tabel posisi kuartil Pertama, Kedua, dan Ketiga
K1 = ¼ (n + 1) ; K2 = ½ (n + 1) ; K3 = ¾ (n + 1)
Contoh 1 :
Diketahui data : 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 50
Langkah-langkah menjawab :
19
80 40
90 35
b) Hitunglah dan carilah posisi kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil
ketiga dengan rumus :
K1 = ¼ (n + 1) = ¼ (9 + 1) = 2,5 artinya K1 terletak pada posisi nilai
ke-2,5
Menemui gejala semacam ini nilai K1 diselesaikan dengan cara :
K1 = data ke-2 + data 0,5 (data k-3 – data ke-2)
= 40 + 0,5 (45 – 40) = 42,5
Jadi, posisi K1 menunjukkan nilai 42,5
K2 = ½ (n + 1) = ½ (9 + 1) = 5 artinya K2 trletak pada posisi nilai ke-5,
yaitu menunjukkan nilai 65.
K3 = ¾ (n + 1) = ¾ (9 + 1) = 7,5
K3 = data ke-7 + data 0,5 ( data ke-8 – data ke-7)
= 70 + 0,5 (80 – 70) = 75
Jadi, posisi K3 menunjukkan nilai 75.
c) Gambar posisi K1, K2, K3
35 90
40 80
45 70
50 atau model 70
Posisi K2 = 65 Posisi K2 = 65
70 50
70 45
80 40
90 35
20
2. Mencari Kuartil Bentuk Kelompok
1
( n−Jf )
K1 = Bb + P 4
f
1
( n−Jf )
K2 = Bb + P 2
f
3
( n−Jf )
K1 = Bb + P 4
f
Keterangan :
n = Jumlah data
21
1. 60 – 64 2
65 – 69 6 Jf = 2+6=8 (K1)
2.
70 – 74 P=5 15 f = 15 (K1)
3. 75 – 79 P=5 20 f = 8 (K2)
4. 80 – 84 P=5 16 f = 16 (K3)
85 – 89 7
5.
90 – 94 4
6.
7.
n = ∑f = 70
Contoh keterangan rumus :
Tabel 8
Distribusi Frekuensi
Nilai Ujian Universitas CJDW Tahun 2001
4. 80 – 84 16
85 – 89 7
5.
90 – 94 4
22
6.
7.
n = ∑f = 70
Langkah-langkah menjawab :
a) Carilah kelas interval yang mengandung K1, K2, dan K3 terlebih dahulu
untuk mencari posisi kuartil dengan rumus :
(1) K1 = ¼ . n = ¼ . 70 = 71. Dengan demikian K1 terletak di dalam
klas interval ke-3, yaitu: 70 – 74
(2) K2 = ½ . n = ½ . 70 = 35. Dengan demikian K1 terletak di dalam
kelas interval ke-4, yaitu: 75 – 79
(3) K3 = ¾ . n = ¾ . 70 = 52,5. Dengan demikian K1 terletak di dalam
kelas interval ke-5, yaitu: 80 – 84
b) Carilah batas bawah kuartil (Bb)
Bb K1 = ½ (69 + 70) = 69,5
Bb K2 = ½ (74 + 75) = 74,5
Bb K3 = ½ (79 + 80) = 79,5
c) Hitunglah panjang kelas kuartil (P)
Pk1 yaitu 70 sampai 74 = 5
Pk2 yaitu 75 sampai 79 = 5
Pk3 yaitu 80 sampai 84 = 5
d) Carilah banyaknya frekunsi kelas kuartil (f)
fk1 = 15
fk2 = 18
fk3 = 16
e) Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas kuartil
(Jf)
Jf k1 = 2 + 8 = 10
Jf k2 = 2 + 8 + 15 = 25
Jf k3 = 2 + 8 + 15 + 18 = 43
f) Hitunglah kuartil dengan rumus :
23
1 1
( n−Jf ) ( .70−10)
K1 = Bb + P 4 4 = 72
=69,5+5
f 15
1 1
( n−Jf ) ( .70−25)
K2 = Bb + P 2 2 = 77
=74,5+5
f 18
3 3
( n−Jf ) ( .70−43)
K3 = Bb + P 4 4 = 82,5
=79,5+5
f 16
g) Berilah makna atau arti K1, K2, dan K3.
(1) Arti dari K1 bahwa terdapat 25% mahasiswa mendapatkan nilai
ujian statistic = 72
(2) Nilai arti dari K2 bahwa terdapat 50% mahasiswa mendapatkan
nilai ujian statistic =77
(3) Arti dari K3 bahwa terdapat 75% mahasiswa mendapatkan nilai
ujian statistic = 82,5
Tabel 9
Distribusi Frekuensi
Umur Karyawan UD AINUL HAYAT Surabaya
4. 27 – 29 9
30 – 31 6
5.
32 – 33 2
6.
7.
n = ∑f = 40
24
Langkah-langkah menjawab:
4. 24 – 26 P=3 8
27 – 29 9
5.
30 – 31 6
6. 32 – 33 2
7.
n = ∑f = 40
25
Diketahui :
Posisi K1 = ¼ . n = ¼ . 40 = 10
Bb = 20,5
P =3
Jf = 8
F =7
Desil atau disingkat dengan (Ds) ialah nilai atau angka yang
membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari
data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Cara mencari desil
hamper sama dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya pada pembagian
saja. Kalau kuartil data dibagi empat bagian yang sama, sedangkan desil
data dibagi 10 bagian yang sama. Harga-harga desil ada Sembilan bagian,
yaitu Ds1 sampai ds9.
26
Posisi Ds4 = 4/10 (n+1) Posisi Ds9 = 9/10 (n+1)
Posisi Ds5 = 5/10 (n+1) dimana : n = jumlah data
Contoh:
Diketahui data :65, 70,90,40,35,45,70,80,75 dan 50
Pertanyaan : carilah letak (Ds2 dan Ds7)
Langkah-langkah menjawab :
a. Urutkan data terkecil sampai data terbesar
Data 35 40 45 5 6 70 70 75 8 90
0 5 0
27
Cara urutkan terlebih dahulu mulai data terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya, kemudian menghitung rentangan (R), jumlah
kelas (K) dan panjang kelas interval (P). Akhirnya buatlah distribusi
frekuensi di lanjutkan mencari nilai desil dengan rumus:
n
(x −Jf )
Dsdata ke-x = Bb + P 10
f
Keterangan :
Ds = Nilai Desil
Bb = Batas bawah kelas sebelum Nilai Desil akan terletak
P = Panjang kelas Nilai Desil
n = jumlah data
f = Banyaknya frekuensi kelas Desil
Jf = Jumlah dari semua frekuesnsi kumulatif sebelum kelas Desil
Langkah-langkah menjawab :
28
a. Carilah kelas interval yang mengandung DS8 terlebih dahulu untuk
mencari posisi Ds8 dengan rumus:
Posisi DS8 = 8/10 x n = 8/10 x 70 = 65, dengan demikian ditemukan
bahwa posisi DS8 terletak didalam kelas interval ke-5 yaitu antara 80-
84.
b. Carilah batas bawah kelas Desil : Bb = ½(79+80)= 79,5
c. Hitunglah panjang kelas Desil : P=80 sampai 84=5
d. Carilah banyaknya frekuensi kelas Desil : f=16
e. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas Desil:
Jf=2+8+15+18=43
f. Hitunglah desil (DS8) dengan rumus.
n 70
(x −Jf ) (8 −43)
Dsdata ke-x = Bb + P 100 = 79,5 + 5 10 = 83,56
f 16
Jadi, Ds8 = 83,56, artinya ditemukan 80% dari nilai ujian statistik
paling sedikit mendapat nilai lebih 83,56 dan sisanya 20% mendapat
nilai lebih dari 83,56.
Cara praktis menghitung Desil
Langkah langkah menjawab :
a) Berilah tanda (Bb,P,Jf,dan F) pada tabel distribusi frekuensi
3. 70-74 15
29
n = ∑f= 70
Diketahui :
Bb = 79.5
P= 5
Jf= 43
f= 16
d. Persentil
Persentil atau disingkat dengan (Ps) ialah nilai yang membagi data
menjadi 100 bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil sampai
data terbesar atau sebaliknya. Cara mencari persentil hampir sama dengan
mencari desil. Bedanya kalau desil data dibagi 10 bagian yang sama,
sedangkan persentil data dibagi 100 bagian yang sama. Harga-harga
persentil ada 99 bagian, yaitu Ps1 sampai Ps2.
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
data
Data 35 40 45 50 65 70 70 75 80 90
30
b. Hitunglah dan carilah posisi persentil (Ps 20 dan Ps80 ) dengan rumus
:
Posisi Ps20 = 20/100 (n+1)
= 20/100 (10+1)
= 2,2
Artinya persentil 2,2 terletak pada posisi data ke 2,2. Apanila
menemukan gejala semcam ini Ps20 diselesaikan dengan cara :
Ps20 = data ke-2 + data 0,2 (data ke 3 – data ke 2)
= 40 + 0,2 (45-40)
= 41
Jadi, posisi Ps20 berada pada nilai 41.
Posisi Ps80 = 80/100 (n+1)
= 80/100 (10+1)
= 8,8
Artinya persentil 8,8 terletak pada posisi data ke-8,8. Apabila
menemukan gejala semacam ini Ps80 dicari dengan cara :
Ps80 = data ke-8 + data 0,8 (data ke 8 – data ke 7)
= 75 + 0,8 (80-75)
= 79
Jadi, posisi Ps80 berada pada nilai 79.
2) Mencari Persentil Bentuk Kelompok
Mencari persentil bentuk data kelompok dibuat susunan distribusi
frekuensi terlebih dahulu,agar mempermudah perhitungan. Proses
mencari persentil hampir sama dengan proses mencari desil, kalau
desil mencari nilai yang membagi data kelompok dalam 10 bagian
yang sama, sedangkan persentil mencari nilai yang membagi data
kelompok dalam 100 bagian yang sama. Cara mencari persentil
urutkan terlebih dahulu mulai data terkecil sampai data terbesar atau
sebaliknya, kemudian menghitung rentangan (R), jumlah kelas (K) dan
panjang kelas interval(P). Akhirnya buatlah distribusi frekuensi
dilanjutkan mencari nilai persentil dengan rumus :
31
n
(x −Jf )
Psdata ke-x = Bb + P 100
f
Keterangan : x = 1-99
Ps = Nilai persentil
Bb = batas bawah kelas sebelum Nilai Persentil akan terletak.
P = panjang kelas nilai persentil
n = jumlah data
f = banyaknya frekuensi kelas persentil
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
Contoh : Diketahui sebagai berikut
Tabel 11
Distribusi Frekuensi
Nilai Ujian Statistik Universitas CJDW tahun 2001
4. 80 – 84 16
85 – 89 7
5.
90 – 94 4
6.
7.
n = ∑f = 70
32
Posisi Ps80 = 80/100 x n = 80/100 x 70 = 56. Dengan demikian
ditemukan bahwa posisi Ps80 terletak didalam kelas interval ke-5
yaitu antara 80-84.
1
b. Carilah batas bawah kelas persentil : Bb = (79+80) = 79,5
2
c. Hitunglah panjang kelas persentil : P = 80 sampai 84 = 5
d. Carilah banyaknya frekuensi kelas persentil : f = 16
e. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif dibawah kelas
persentil :
Jf = 2 + 8 + 15 + 18 = 43
f. Hitunglah perentil (Ps80 ) dengan rumus :
n
(x −Jf )
Psdata ke-x = Bb + P 100
f
70
(80 −43)
= 79,5 + 5. 100
16
= 79,5 + 5 (0,81)
= 83,55
Jadi, Ps80 adalah 83,55
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
34
Daftar Pustaka
35