Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI DAN


GUNUNG MELETUS UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:

Algio Tantomo 1606829592 2016


Adam Azhariansyah 1606902252 2016
Albar Karismawan 1606885883 2016
Muhammad Alzaid Ponka 1606878322 2016
Reinof Razzaqi Yusya 1606894862 2016

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................ 2
1.5 Kegunaan Program ......................................................................................... 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN......................... 4
2.1 Kondisi Geografis........................................................................................... 4
2.2 Kondisi dan Permasalahan Masyarakat Sasaran ............................................ 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 5
3.1 Pembuatan Materi........................................................................................... 5
3.2 Persiapan Sarana dan Prasarana ..................................................................... 5
3.3 Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Penanggulangan Bencana ............................. 5
3.4 Pemantauan Kembali ke Sekolah ................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 8
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 10
Lampiran 1. Identitas Diri Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ................. 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............ 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................. 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra .................................................. 24
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .................................................... 27

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya Program Kreativitas Mahasiswa ...................................8


Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan ..................................................................9

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dari segi ilmu kebumian, Indonesia merupakan bagian dari hasil proses
interaksi tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan
lempeng Pasifik (Amri dkk, 2016). Aktivitas tektonik tersebut menyebabkan
terbentuknya deretan gunung api (volcanic arc) di sepanjang Pulau Sumatera
hingga ke Laut Banda dan Pulau Sulawesi, sehingga sering dikenal sebagai ring of
fire atau deret sirkum pasifik. Dampak lain dari aktivitas tektonik adalah
terbentuknya sesar atau patahan. Aktivitas patahan dan gunung api di Indonesia
tidak hanya memberikan dampak sumber daya alam, tetapi risiko bencana geologi.
Bencana geologi adalah kejadian alam yang disebabkan oleh faktor geologi atau
siklus yang terjadi di bumi. Menurut data yang dikutip dalam Data Informasi
Bencana Indonesia (DIBI)-BNPB pada periode tahun 2005-2015 kelompok
bencana geologi yang sering terjadi adalah gempa bumi, tsunami, dan gunung
meletus.

Pulau Jawa khususnya Jawa Barat memiliki beberapa gunung api aktif salah
satunya, yaitu Gunung Gede dan Pangrango. Perkembangan terakhir dinyatakan
bahwa pada bulan Mei 2018 gunung tersebut sering mengeluarkan asap freatik
namun tingkat aktivitasnya masih normal. Namun, bencana gunung meletus di
Gunung Gede dan Pangrango dan gempa bumi akibat aktivitas vulkanisnya dapat
datang kapan dan di mana saja tanpa dapat diprediksi oleh kita. Bukti pendukung
adalah pembelajaran bencana yang terjadi di tahun 2018 seperti tsunami Palu dan
Selat Sunda, gempa Lombok, dan lain-lain tanpa dapat diprediksi tepat oleh kita.
Tentunya kita harus belajar dari kesalahan dengan cara tidak mengulangi kesalahan
tersebut. Oleh karena itu, langkah-langkah pengelolaan penanggulangan bencana
sangat penting dilakukan sedini mungkin (Rahman, 2010). Langkah tersebut
dilakukan untuk kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan penanganan pasca bencana
masyarakat terhadap bencana gempa bumi dan gunung meletus.

Pada kelompok usia anak khususnya siswa sekolah dasar, dampak bencana
dipandang lebih menghawatirkan, sehingga dalam Undang- Undang Nomor 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mereka dikategorikan sebagai
kelompok rentan. Oleh sebab itu, persiapan ketangguhan mental dan tindakan anak
dalam menghadapi bencana adalah hal yang perlu mendapat perhatian mengingat
Indonesia rawan terhadap bencana (Sulityaningsih, 2012). Tujuan tersebut tidak
hanya agar mereka tidak terganggu bencana, tetapi sebagai generasi muda memiliki
2

masa depan yang masih panjang, mereka memiliki bekal yang cukup untuk
bertahan di daerah yang berisiko bencana.

Berdasarkan uraian di atas, kami mengusulkan kegiatan “Edukasi


Penanggulangan Bencana Gempa bumi dan gunung meletus untuk Siswa Sekolah
Dasar di Desa Gede Pangrango.” Dalam kegiatan ini, kami memilih Sekolah Dasar
Negeri 1,2, dan 3 Cibunar sebagai mitra untuk bekerja sama. Sekolah tersebut
berlokasi dekat dengan kaki Gunung Gede dan Pangrango dan belum memiliki
solusi preventif dan konkret untuk menanggulangi bencana yang akan terjadi,
sehingga perlu diberikan edukasi. Hal ini juga untuk dicapainya tujuan kami, yaitu
tersosialisasinya pengetahuan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pasca bencana
kepada siswa. Adapun guru menjadi subjek pendukung dalam kegiatan ini yang
secara langsung dikendalikan atau dipandu oleh anggota pelaksana.

1.2. Rumusan Masalah

Sekolah Dasar Negeri 1,2, dan 3 Cibunar berada di kaki Gunung Gede dan
Pangrango, sehingga memilki dampak risiko bencana gempa bumi dan gunung
meletus cukup tinggi. Namun, ketiga sekolah tersebut belum memiliki solusi
preventif dan konkret untuk menanggulangi bencana yang akan terjadi.

1. Bagaimana cara untuk menanggulangi bencana gempa bumi dan gunung


meletus untuk siswa sekolah dasar ?
2. Bagaimana menyampaikan edukasi penanggulangan bencana gempa bumi
dan gunung meletus untuk siswa sekolah dasar ?
3. Bagaimana memicu kreativitas dan keaktifan siswa sekolah dasar melalui
kegiatan edukasi penanggulangan bencana ?

1.3. Tujuan

1. Menanggulangi bencana gempa bumi dan gunung meletus untuk siswa


sekolah dasar untuk siswa sekolah dasar
2. Menyampaikan edukasi penanggulangan bencana gempa bumi dan
gunung meletus untuk siswa sekolah dasar
3. Memicu kreativitas dan keaktifan siswa sekolah dasar melalui kegiatan
edukasi penanggulangan bencana.

1.4 Luaran yang Diharapkan

1. Siswa tanggap bencana


Luaran utama yang kami harapkan. Para siswa dapat menerapkan
upaya penanggulangan bencana setelah diberikan edukasi, khususnya
gempa bumi dan gunung meletus. Contohnya adalah pemakaian masker
3

untuk mencegah abu vulkanik, berlindung di bawah meja untuk


menghindari reruntuhan bangunan akibat gempa, dan penentuan titik
evakuasi bersama siswa.
2. Video animasi atau infografik
Video animasi atau infografik ini merupakan salah satu wujud
pembelajaran teoritis kami kepada siswa. Kedua hal tersebut mengandung
konten teori dasar bencana gempa bumi dan gunung meletus serta
penanggulangan bencananya.
3. Simulasi (bermain peran)
Simulasi bermain peran mengajak para siswa untuk berperan seolah-
seolah akan atau sedang mengalami bencana. Simulasi ini mencakup pra
bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Terakhir sebagai opsional,
mereka diajak untuk menceritakan kembali ilmu terkait simulasi tersebut
kepada warga sekolah yang lain seperti guru, penjaga sekolah, dan
pedagang makanan.
4. Penentuan jalur dan titik evakuasi
Pembuatan jalur dan titik evakuasi ini dibuat bersama siswa di
sekolah. Wujud pembuatannya berupa pemberian plang di beberapa titik
halaman atau area sekolah. Jalur dan titik evakuasi ini merupakan petunjuk
bagi warga sekolah untuk pergi atau berlindung ketika terjadi bencana.
5. Poster penanggulangan bencana tiap sekolah
Poster berisi upaya dan langkah penanggulangan bencana yang
ditempelkan pada beberapa titik halaman atau area sekolah.
6. Pameran maket gunung api meletus
Pembuatan maket gunung api meletus ini sebagai wujud
pembelajaran kreatif dan praktis kami kepada siswa. Hal ini bertujuan
memberikan informasi kepada siswa proses dan penyebab terjadinya letusan
gunung api. Semua maket gunung api yang telah dibuat akan ditujukan
dalam sebuah pameran dan dinilai oleh gurunya. Pemenang maket terbaik
akan diberikan apresiasi oleh kami.
7. Buku pop up atau 3 dimensi
Materi seputar bencana geologi dan penanggulangannya akan
dituangkan ke dalam sebuah buku pop up 3 dimensi untuk dibagikan kepada
sekolah. Buku ini berfungsi juga untuk panduan dan pembelajaran bagi
warga sekolah terutama siswa yang ingin mempelajari ulang bencana-
bencana geologi suatu saat nanti. Model buku bergambar dan terlihat
realistis ini membuat para siswa menarik membacanya.
8. Sekolah pilot project
Penetapan sekolah pilot project ini sebagai wujud nyata kegiatan
kami yang bersifat berkelanjutan. Sekolah ini secara tidak langsung sudah
mengetahui standar khusus penanggulangan bencana dengan baik. Sekolah
menyimulasikan praktik edukasi penanggulangan bencana yang telah kami
4

berikan secara rutin tiap bulan atau tiap semester. Selain itu, sekolah pilot
project dapat menjadi contoh bagi sekolah lain di Kabupaten Sukabumi
untuk menerapkan sistem penanggulangan bencana.
9. Borang post test
Keberhasilan kegiatan ini akan disajikan dalam bentuk borang post
test. Beberapa anak dan guru akan diwawancara sesuai pertanyaan yang
telah dibuat oleh kami. Tujuannya adalah memastikan kegiatan ini
bermanfaat untuk mereka saat ini dan selanjutnya.

1.5 Kegunaan Program

1. Kegunaan bagi siswa adalah membantu pemberian edukasi dan memicu


kesadaran penanggulangan bencana gempa bumi dan gunung meletus.
2. Kegunaan bagi sekolah dasar adalah menyiapkan standar upaya
penanggulangan bencana dengan baik.
3. Kegunaan bagi mahasiswa adalah menjalankan tri dharma perguruan
tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
4. Kegunaan bagi pemerintah adalah membantu implementasi program
Badan Nasional Penanggulangan Bencana terkait penanggulangan
bencana.

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Siswa sekolah dasar yang akan menjadi sasaran kami adalah siswa berstatus
kelas IV dan V. Alasannya adalah status siswa kelas tersebut merupakan siswa
kelas tinggi (Kawuryan, 2011) dan cukup ideal untuk disampaikan edukasi
penanggulangan bencana sehingga lebih mudah dipahami. Siswa kelas VI tidak
dijadikan sasaran karena jadwal pelajaran yang lebih padat untuk persiapan
mengikuti ujian akhir sekolah. Siswa kelas I, II, dan II juga tidak dijadikan sasaran
karena usia mereka masih berada pada kategori kelas rendah (Kawuryan, 2011).
Namun, mereka tetap dapat merasakan nuansa kegiatan yang akan kami
laksanakan. Jumlah siswa yang akan terlibat mengikuti kegiatan kami berjumlah
kurang lebih 50 siswa tiap sekolah.

2.1 Kondisi Geografis

Menurut data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik tahun 2010,
Kabupaten Sukabumi memiliki jumlah penduduk relatif tinggi, yakni 2.341.409
jiwa. Jumlah penduduk tentu berbanding lurus terhadap tingkat risiko bencana yang
terjadi di daerah tersebut. Hal ini sebagai bukti pendukung bahwa Kabupaten
Sukabumi, khususnya Desa Gede Pangrango direkomendasikan edukasi
penanggulangan bencana yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
5

2.2 Kondisi dan Permasalahan Masyarakat Sasaran

Sekolah Dasar Negeri 1,2,dan 3 Cibunar, merupakan mitra kami untuk


diajak kerja sama. Lokasi ketiga sekolah tersebut berada di kaki Gunung Gede dan
Pangrango. Informasi tambahan bahwa ketiga sekolah tersebut merupakan lokasi
terdekat dengan puncak Kawah Gede dan Pangrango daripada sekolah dasar di
Kabupaten Sukabumi lainnya. Permasalahannya adalah tiap sekolah tersebut belum
pernah mendapatkan sosialisasi atau edukasi yang berkaitan dengan
penanggulangan bencana. Mereka memberikan respons positif dan sangat
membutuhkan kegiatan yang kami ajukan.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Pembuatan Materi

Materi dibuat dalam bentuk presentasi video animasi, infografik, poster, dan
buku pop up atau 3 dimensi yang akan diberikan kepada para siswa dan sekolah.
Konten materi dikompilasi yang meliputi :

- Konsep dasar bencana dan bencana geologi;


- Definisi gempa bumi dan gunung meletus;
- Proses dan penyebab terjadinya gempa bumi dan gunung meletus;
- Penanggulangan bencana dan dikompilasi oleh lagu anak-anak.

3.2 Persiapan Sarana dan Prasarana

Tahap ini merupakan pendukung kegiatan yang akan dilaksanakan.


Persiapan ini meliputi :

- Pengadaan perlengkapan untuk keperluan pembuatan maket gunung api


meletus;
- Pengadaan plang untuk penentuan jalur dan titik evakuasi sekolah;
- Pencetakan poster penanggulangan bencana untuk sekolah;
- Pencetakan buku pop up atau 3 dimensi untuk sekolah.

3.3 Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Penanggulangan Bencana

Kegiatan akan dilaksanakan selama empat hari kunjungan dalam kurun


waktu satu minggu. Berikut dijelaskan mekanismenya dalam bentuk diagram alir :
6

1. Hari Pertama

Edukasi Pemberian edukasi Simulasi (bermain


bencana melalui presentasi peran)
gempa bumi

Pembuatan jalur
dan titik evakuasi

Pada hari pertama, kunjungan kami berfokus pada edukasi bencana gempa
bumi. Pada awalnya kami memberikan pengantar konsep dasar bencana dan
bencana geologi. Selanjutnya, kami akan memberikan edukasi melalui presentasi
video animasi atau infografik seputar bencana gempa bumi hingga penanggulangan
bencananya. Kemudian, untuk sesi praktiknya kami mengajak siswa untuk
melakukan simulasi (bermain peran). Mereka seolah-olah terkena dampak bencana
gempa bumi dan kami memandu tata cara penanggulangan bencananya. Kami
menerapkan edukasi penanggulangan bencana sambil mengiringi lagu anak-anak
agar mudah diingat. Opsi lain adalah pengemasan dalam bentuk drama yang
melibatkan siswa tersebut ketika terjadi atau sesudah bencana. Pada drama tersebut
kami menyisipkan pesan tersirat berupa trauma healing untuk anak-anak yang
terdampak bencana gempa bumi. Pada anak seusia mereka efek ketakutan atau
trauma sesudah bencana sangat tinggi, sehingga untuk menguatkan mental mereka
kami berikan simulasi trauma healing. Kegiatan terakhir pada hari pertama ialah
pembuatan jalur dan titik evakuasi bersama para siswa di luar kelas atau area
sekolah.

2. Hari Kedua

Edukasi Pemberian edukasi Simulasi (bermain


bencana gunung melalui presentasi peran)
meletus

Pembagian poster
penanggulangan
bencana
7

Pada hari kedua, kunjungan kami berfokus pada edukasi bencana gunung
meletus. Kami akan memberikan edukasi melalui presentasi video animasi atau
infografik seputar konsep dasar gunung api khususnya Gunung Gede dan
Pangrango, bencana gunung meletus, dan penanggulangannya. Untuk sesi praktik
sama halnya dengan hari pertama, kami mengajak siswa untuk melakukan simulasi
(bermain peran). Mereka akan diajak keluar kelas dan menuju halaman sekolah
untuk dipandu membuat beberapa lingkaran atau ring. Pembuatan beberapa
lingkaran tersebut untuk simulasi zona kawasan rawan bencana gunung meletus.
Pada tiap zona atau lingkaran kami menjelaskan pengertian atau tingkat kerawanan
kawasan tersebut jika terkena letusan gunung api. Kegiatan terakhir pada hari kedua
ialah pembagian poster penanggulangan bencana kepada siswa untuk diletakkan di
beberapa titik area sekolah mereka.

3. Hari Ketiga

Pembuatan Perlombaan atau Apresiasi maket


maket gunung pameran maket terbaik dan
api meletus sharing ilmu

Pada hari ketiga, kunjungan kami berfokus pada pengembangan kreativitas


siswa. Kami mengajak mereka untuk membuat maket gunung api meletus yang
terbuat dari bubuk koran atau bahan lainnya. Pembuatan maket ini siswa akan
dibagi ke dalam beberapa kelompok dan ditemani oleh satu orang mentor dari
anggota tim pelaksana. Proses pembuatan maket akan diberikan contoh secara
langsung letusan gunung api tersebut dari bahan soda dan cuka. Mentor juga sambil
memberikan edukasi atau pengetahuan kepada tiap kelompok terkait esensi dan
proses pembuatan maket gunung api meletus. Setelah itu, maket-maket yang telah
dibuat akan dipamerkan serta diberi penilaian oleh warga sekolah/gurunya. Ketika
pameran sedang berlangsung, tiap kelompok dipandu oleh kami untuk
menceritakan kembali kepada warga sekolah terkait ilmu penanggulangan bencana
yang telah ia dapatkan selama kunjungan kami.

4. Hari Keempat

Pada hari keempat, kunjungan kami berfokus pada pemberian materi berupa
buku pop up atau 3 dimensi, penetapan sekolah pilot project, serta umpan balik dari
siswa, guru, atau warga sekolah lainnya kepada kegiatan yang telah kami
laksanakan. Buku pop up atau 3 dimensi berfungsi untuk panduan dan pembelajaran
bagi warga sekolah terutama siswa yang ingin mempelajari ulang bencana-bencana
geologi suatu saat nanti. Penetapan sekolah pilot project secara simbolis dalam
8

bentuk sertifikat atau plakat akan kami berikan kepada sekolah terkait karena
sekolah tersebut sudah mengetahui standar khusus penanggulangan bencana
dengan baik. Sekolah ini dapat menyimulasikan penanggulangan bencana kepada
para siswa atau warga sekolah lainnya dan dipandu oleh guru setiap bulan atau
semester. Selain itu, Sekolah pilot project dapat menjadi contoh bagi sekolah lain
di Kabupaten Sukabumi untuk menerapkan sistem penanggulangan bencana.
Terakhir, kami ingin mengetahui umpan balik dari warga sekolah terutama siswa
dan guru dalam bentuk pengisian borang post test. Pengisian borang ini kami
lakukan dengan wawancara langsung kepada narasumber terkait, yakni guru dan
sisa. Borang post test berfungsi juga untuk tolak ukur keberhasilan kegiatan yang
telah dilaksanankan.

3.4 Pemantauan Kembali ke Sekolah

Pada tahap ini kami akan melakukan kunjungan kembali ke tiap sekolah.
Kunjungan memiliki beberapa agenda, yaitu pemantauan sekolah terkait simulasi
penanggulangan bencana yang dilakukan tiap bulannya dan pertanyaan kembali
kepada beberapa siswa terkait mereka masih ingat atau tidak mekanisme
penanggulangan bencana gempa bumi dan gunung meletus. Kami akan berusaha
memantau minimal satu bulan sekali untuk perkembangan simulasi
penanggulangan bencana di sekolah tersebut.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Anggaran biaya program kreativitas mahasiswa

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Perlengkapan yang diperlukan 985.000

2. Bahan habis pakai 1.215.000

3. Perjalanan 7.170.000

4. Lain-lain 2.875.000
9

Jumlah 12.245.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal kegiatan pelaksanaan

Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5

1 Pembuatan materi

Persiapan sarana dan


2
prasarana

Pelaksanaan kegiatan
3 edukasi penanggulangan
bencana

Pemantauan beberapa
4
sekolah kembali

Pembuatan laporan akhir


5
pelaksanaan kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Amri dkk. 2016. “Risiko Bencana Indonesia”. Jakarta: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Kawuryan. 2011. “Karakteristik Siswa SD Kelas Rendah dan Pembelajarannya.”


Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahman. 2010. “Identifikasi Tingkat Risiko Bencana Letusan Gunung Api serta
Arahan Mitigasi Bencana di Wilayah Kota Ternate.” Bandung: Universitas
Pasundan.

Sulistyaningsih. 2012. “Ketangguhan Mental Anak dalam Menghadapi Bencana.”


Jurnal Penanggulangan Bencana Volume 3 Nomor 1.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana. 2007. Jakarta: Masyarakat Penanggulangan Bencana
Indonesia (MPBI).
10

Lampiran 1. Identitas Diri Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Baskom 5 unit 25.000 125.000

Botol plastik bekas 40 unit 250 10.000

Gelas ukur 10 buah 15.000 150.000

Tripleks 3 mm 5 unit 40.000 200.000

Alat lukis 10 buah 50.000 500.000

SUB TOTAL (Rp) 985.000

2. Bahan Habis Pakai


Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Soda kue 5 kilogram 20.000 100.000

Pewarna makanan 10 buah 5.000 50.000

Deterjen 6 kilogram 20.000 120.000

Cuka 650 ml 2 kotak 135.000 270.000

Lem fox 150 gram 30 buah 10.000 300.000

Koran bekas 15 kilogram 5.000 75.000

Alat tulis kantor 3 paket 100.000 300.000


21

SUB TOTAL (Rp) 1.215.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Akomodasi (hari) 12 350.000 4.200.000

Keperluan pembelian
2 kali 100.000 200.000
bahan

Keperluan ujicoba
1 kali 250.000 250.000
(kampus ke lokasi pp)

Sewa mobil 2 unit 500.000 1.000.000

Bensin 200 liter 7600 1.520.000

SUB TOTAL (Rp) 7.170.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Biaya publikasi 2 200.000 400.000

Biaya percetakan produk


9 buku 200.000 1.800.000
(buku pop up/ 3 dimensi)

Biaya percetakan produk


(poster A3
15 buah 15. 000 225.000
penanggulangan
bencana)

Plakat sekolah pilot


3 120.000 360.000
project

Masker 3 kotak 30.000 90.000

SUB TOTAL (Rp) 2.875.000

TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.245.000


22

(Terbilang dua belas juta dua ratus empat puluh lima ribu rupiah)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Algio Tantomo Geologi Matematika 12 1. Ketua pelaksana.
dan Ilmu 2. Melakukan
Pengetahuan koordinasi
Alam 3. Menjaga motivasi
anggota
4. Melakukan evaluasi
kerja
2 Adam Azhariansyah Geologi Matematika 10 1. Menghubungi
dan Ilmu sekolah mitra
Pengetahuan 2. Dokumentasi
Alam kegiatan
3. Ikut serta dalam
semua kegiatan
3 Albar Karismawan Geologi Matematika 10 1. Bendahara
dan Ilmu umum
Pengetahuan 2. Membuat
Alam notulen dan
segala
administrasi
3. Ikut serta dalam
semua kegiatan
4 Muhammad Alzaid Geologi Matematika 10 1. Mengatur
Ponka dan Ilmu pelaksanaan acara
Pengetahuan 2. Memantau jalannya
Alam acara
3. Memeriksa kesiapan
acara
23

5 Reinof Razzaqi Geologi Matematika 10 1. Menyiapkan


Yusya dan Ilmu sarana
Pengetahuan transportasi
Alam kegiatan
2. Koordinator
pelengkapan
3. Ikut serta dalam
semua kegiatan

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


25
26
27
28

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Kerja

Anda mungkin juga menyukai