Anda di halaman 1dari 12

Micro Teaching

Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Oleh :

ü Edy Sofyan (17.1600.018)


ü Hadija (17.1600.013)
ü Wahyuni (17.1600.043)

Dosen pengampuh : Nur Alifah, S.Pd,M.Pd.

PRODI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam


menjalankan kewajiban mengajar pun tentu saja seorang guru dituntut untuk
menguasai materi yang diajarkannya. Selain itu guru berperan aktif untuk
mengelola kelas agar tercipta situasi yang kondusif demi kenyamanan para
siswanya belajar.

Seorang guru dalam mengajar tentu saja harus berperan aktif untuk
menghidupkan suasana kelas. Seperti halnya untuk mengaktifkan para siswa
dalam membentuk kelompok-kelompok kecil untuk sebuah diskusi. Diskusi
sebagai metode pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif berkelompok dan
bekerjasama dengan teman sebayanya tentu saja memerlukan bimbingan dari
seorang guru. Dan di sini guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing
diskusi dengan baik dan benar. Kemampuan guru untuk membimbing diskusi
sangat perlu untuk dipelajari oleh guru maupun calon guru. Dalam makalah kami
ini, kami hendak memaparkan mengenai membimbing diskusi kelompok kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari diskusi kelompok kecil?
2. Apakah tujuan dan manfaat diskusi kelompok?
3. Bagaimanakah cara membimbing diskusi kelompok kecil?
4. Apa keunggulan dari diskusi kelompok kecil?
5. Apa kelemahan dari diskusi kelompok kecil?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami hakikat ketrampilan membimbing diskusi
kelompok kecil.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi kelompok kecil.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari diskusi kelompok kecil.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Diskusi Kelompok Kecil

Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “Diskusi kelompok


adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan
berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan
suatu masalah”.

Depdikbud merumuskan pengertian diskusi kelompok adalah siswa


melaksanakan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan
guru atau temannya untuk berbagi informasi, memecahkan masalah atau
mengambil keputusan (1985).

Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa


menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di
dalamnya ketrampilan berbahasa.

Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya


5-9 orang).
2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan )
dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling
berkomunikasi dengan yang lain.
3. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar
anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan.

Dengan memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat


disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu
proses pembicaraan yang teratur  yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan untuk mengambil
keputussan atau memecahakan suatu persoalan atau masalah.

Diskusi dalam kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan


karakteristik diskusi pada umumnya, seperti yang sudah diuraikan
sebelumnya. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, ada pimpinan
diskusi seperti guru atau salah seorang teman dari siswa dalam kelompok
tersebut.

Setiap siswa dalam anggota kelompok masing-masing bebas tanpa ada


tekanan dari pihak manapun untuk turun rembung, menyumbang pendapat,
saran, berbagi pengalaman, untuk menghasilkan kesimpulan bersama atau
terpecahkannya masalah yang didiskusikan.

Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah


satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui
diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan
pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif.
Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan
dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama
aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses
pembelajaran aktif.

Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan


diskusi terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang
mungkin berbeda dengan temannya yang lain, membandingkan interpretasi
maupun informasi yang diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan diskusi
yang dikembanghkan dalam pembelajaran setiap individu siswa dapat saling
melengkapi, memperbaiki, sehingga kekurangan-kekurangan dapat
dipecahkan.

B. Tujuan dan Manfaat Diskusi

Kegiatan diskusi dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi


kesempatan kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan
cara setiap siswa menagjukan pendapat, saling tukar pemikiran untuk
diperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang dilakukannya. Adapun tujuan
dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain :

1. Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap


pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2. Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan
bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Mendorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas suatu
topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui
kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar mengembangkan
kemampuan berfikirnya.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk
beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok
diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan
pendapat maupun mencari solusi pemecahan.
C. Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi dalam proses pembelajaran termasuk ke dalam satu jenis


metode pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi
diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran. Setiap metode pembelajaran
termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif
dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran yang
diharapkan. Oleh karena itu agar kegiatan agar kegiatan diskusi dapat berjalan
dengan lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan diskusi tersebut harus
memperhatikan atau mengikuti beberapa aspek berikut :

1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.


Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan
didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang
menyimpang.
2. Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya
jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi
yang jelas. Untuk memperjelas setiap pembicaraan dari peserta diskusi,
pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan hal-hal berikut :
a. Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga
menjadi jelas dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
b. Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk
lebih memperjelas ide atau pendapat yang disampaikannya.
c. Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide
yang disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga
dapat lebih memperjelas terhadap ide yang disampaikannya itu.
d. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan
yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal
yang telah disepakati. Setelah diperoleh informasi alasan-alasan dari
masing-masing berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda itu,
maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindak lanjuti dengan
mencapai kesepakatan terhadap hal-hal mana saja yang disepakati
bersama dan mana yang tidak disepakati secara bersama, sehingga dari
diskusi tersebut menghasilkan kesimpulan bersama.
e. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan
beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan
contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi
dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.

3. Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik)


ikut aktif turun rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang
perlu ditempuh guru atau pemimpin diskusi, anatara lain:
a. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk
berpendapat atau mengajukan gagasan.
b. Memberikan contoh atau ilustrasi baik bersifat verbal maupun non
verbal dimana melalui contoh atau ilustrasi tersebut, menggugah siswa
untuk berpikir.
c. Menghangatkan suasana diskusi dengan memunculkan pertanyaan
yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat di antara sesama
anggota kelompok.
d. Memberikan perhatian kepada setiap pembicara sehingga merasa
dihargai dan dengan demikian dapat lebih mendorong siswa untuk
berpartisipasi memberikan pemikiran melalui forum diskusi yang
dilakukan.

4. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait


dengan memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan
kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang
diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Untuk
mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota kelompok dapat dilakukan
hal-hal berikut :
a. Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum
berkesempatan menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut
terdorong untuk mengeluarkan buah pikirannya.
b. Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu
saja, dengan cara terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa
yang dianggap pendiam untuk berbicara.
c. Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang
lain sehingga terjadi komunikasi interaksi anatar semua perserta
diskusi.
d. Menghindari respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa
secara individu dapat mengemukakan pikirannay secara bebas
berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

5. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun


kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi
dalam menutup diskusi antara lain:
a. Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran
yang dihasilakan dari kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
b. Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi
yang telah dilakukan, baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana
diskusi pada pertemuan berikutnya.
c. Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah
dilakukan, seperti melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan
lain sebagainnya. Penilaian ini berfungsi sebagai umpan balik untuk
mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa terhadap peran
dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
D. Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil

Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:

1) Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan


hasil yang lebih baik
2) Termotivasi oleh kehadiran teman
3) Mengurangi sifat pemalu
4) Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok
5) Meningkatkan pemahaman diri anak
6) Melatih siswa untuk berfikir kritis
7) Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya
8) Melatih dan mengembangkan jiwa sosial pada diri siswa

E. Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil


1) Waktu belajar lebih panjang
2) Dapat terjadi pemborosan waktu
3) Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif
4) Dominasi siswa tertentu dalam diskusi
5) Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap
mengikuti kegiatan pembelajaran

Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang


matang dan keterampilan guru mengarahkan, memberi petunjuk yang
jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi perhatian pada semua
kelompok.

Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan


siswa yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa
kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk mendapatkan hasil
maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus
dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang
harus dihindari tersebut adalah :

1) Topik diskusi  yang tidak sesuai dengan minat siswa.


2) Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau
memberikan jawaban yang terlalu banyak.
3) Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4) Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik
diskusi atau tidak relevan dengan apa yang sedang dibicarakan.
5) Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau
pernyataan yang sebetulnya tidak penting.
6) Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah
dalam rangka mencapai tujuan diskusi.
7) Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.
8) Gagal menutup diskusi dengan efektif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu


proses yang teratur dengan melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap
muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman
mengambil keputusan.Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap
toleransi; Memupuk kehidupan demokrasi; Mendorong pembelajaran secara aktif,
Menumbuhkan rasa percaya diri.

Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil:Memusatkan


perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain :
merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah,
catat kesalahan yang menyimpang. Memperluas masalah, intinya merangkum
kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan
memberikan informasi yang jelas. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain
menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-
hal yang telah disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup
mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan
contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap
pendapat peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa.
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan
memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang
belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang
dikemukakan. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi

B. Saran

Seorang calon guru dan seorang guru harus memilki ketrampilan dalam
membimbing diskusi dalam kelompok kecil.  Diskusi dalam kelompok kecil
seyogyanya dapat mengaktifkan siswa dan sikap toleransi serta sifat sosial diantara
mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman


Lapangan.Jakarta: Rajawali Pers

Sukirman, Dadang. (2012). Micro Teaching Cet.2, Jakarta : Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Sukarni. 2010. Keterampilan Membimbing Diskusi, (Online).

Anda mungkin juga menyukai