Penyusun
Kelas 6A
Kelompok 1
1. Dwi Tania (176510783)
2. Irham Adi Saputra (176510649)
3. Novia ‘Aan Desri (176510004)
4. Sasmia Vivin Dasari ( 176510213)
5. Shintia Ananta (176510623)
6. Vila Delvia (176510202)
7. Winny Yulian Despi (176510031)
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Islam Riau. Walaupun demikian,dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis menghadapi kendala. Tetapi atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan. Dalam proses pendalaman materi Bimbingan dan Konseling ini,
tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan yang telah diberikan
secara khusus. Untuk itu rasa terimakasih penulis sampaaikan kepada yang terhormat :
1. Ibu Nurul Fauziah, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling
2. Teman - teman Progam Studi Pendidikan Biologi Kelas A tahun 2020
Penulis berharap kritik dan saran sebagai masukan untuk penulis dimasa yang
akan datang. Demikian makalah ini penulis buat, semoga bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini sangat penting dibahas mengingat pentingnya bimbingan konseling sendiri
bagi sekolah dan pihak lainnya yang membutuhkan peran dan fungsi dari bimbingan
konseling. Untuk itu alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja layanan yang
disediakan bimbingan konseling tersebut serta kegiatan apa saja yang dapat menunjang
keberhasilah bimbingan konseling agar kita lebih mudah memanfaatkan fungsi dari
bimbingan konseling yang ada aaupun yang kita inginkan.
1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari layanan bimbingan dan konseling
2. untuk mengetahui apa itu layanan orientasi
3. Untuk mengetahui apa itu layanan informasi
4. Untuk mengetahui apa itu layanan penempatan dan penyaluran
5. Untuk mengetahui apa itu layanan belajar
6. Untuk mengetahui apa itu layanan konseling perorangan
BAB II
PEMBAHASAN
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik
(terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta
didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru ini. Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahamilingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untukmempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu,sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu
pada setiap awal semester.Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah
b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa
c. Orientasi dan wadah-wadah yang dapat membantu meningkatkan hubungan sosial
siswa
d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya
e. Peranan kegiatan bimbingan karier
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah
dan kesulitan siswa
Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain
yang berkaitan denga kepentingan dan kesuksesan belajar peserta didik di sekolah.
Informasi yang diperlukan oleh siswa adalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar di
sekolah, termasuk cara bersikap dan bertingkah laku di sekolah baik dalam tata hubungan
antara siswa dengan guru atau sesama siswa, termasuk dengan staf dan pimpinan yang
ada di sekolah. Siswa juga perlu memiliki informasi potensi-potensi di dalam sekolah
maupun yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menunjang
keberhasilan belajar siswa di sekolah.
a. Para siswa dapat mengorientasi dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama
untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan
sekolah.
b. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
c. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh
informasi.
d. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam
lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Layanan informasi secara umum adalah memberikanpengetahuan atau
pemahaman kepada setiap individuyang membutuhkan tentang berbagai hal yang
diperlukanguna menyelesaikan suatu tugas atau berbagai tujuanyang dikethendaki.
Macam-macam layanan informasi adalah :
a. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat.
b. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan
organisasi kesiswaan serta kegiatan social sekolah.
c. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik
pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan
tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.
d. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus
program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan
kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang diadakan sekolah atau lembaga
kerja/industri.
a. Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya
tempat yang sesuai bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Kesesuaian
terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi,
pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan penempatan dan penyaluran lebih spesifik
mengarahkan siswa kedalam penguasaan kompetensi yang sesuai dengan bakatnya yaitu
“membantu siswa mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu,
teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau
melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”.
Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk
terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang
masa depannya secara realistic.
2.2.4 Layanan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajar adalah salah satu bentuk layanan bimbingan yang
penting untuk diselenggarakan disekolah.Layanan ini bertujuan agar setiap individu
memperoleh penyesuaian diri yang baik sehingga mampu mengembangkan kemampuan
yang ada dalam dirinya secara optimal.Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk
layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan
bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan
oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalanitu terjadi disebabkan
mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa
memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki
bekal untuk menghadapi kehidupannya dimasa depan. Setiap siswa dilahirkan dengan
tingkat kemampuan atau potensi yang berbeda-beda dan juga memiliki cita-cita hidup
yang beragam. Selain itu setiap siswa itu memiliki cara belajar dan cara memecahkan
persoalan yang mungkin berbeda satu sama lain. oleh sebab itu layanan bimbingan
belajar ini dimaksudkan memberikan kemudahan siswa dalam mengembangkan potensi
bawaannya dan dalam mendayagunakan perkembangan teknologi untuk kegiatan belajar
mereka. Layanan bimbingan belajar meliputi beberapa hal berikut :
1) Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama penanaman sikap, sifat,
kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan
dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa
depan
2) Mengemabangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan
social dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas
3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif
dan efesien
4) Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian
5) Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi
dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan
6) Orientasi belajar di perguruan tinggi dan
7) Orientasi hidup berkeluarga
Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
1. Pengenalan Siswa yang Mengalami Masalah Belajar
Di sekolah, disamping banyaknya siswa yang berhasil secara gemilang dalam
belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang gagal, seperti, angka-angka rapor rendah,
tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya. Secara umum, siswa-siswa yang
seperti itu dapat dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah belajar. Secara
lebih luas, masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh yang disebutkan itu.
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya dapat
digolongkan atas :
a. Keterlambatan Akademik,yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki inteligensi
yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
b. Ketercepatan dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang
cukup tinggi atau memiliki IQ 130 lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus
untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
c. Sangat lambat dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang
kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapat pendidikan atau
pengajaran khusus.
d. Kurang motivasi dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam
belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar,yaitu kondisi siswa yang kegiatan atau
perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti
menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya
untuk hal-hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya.
Siswa yang mengalami masalah belajar seperti tersebut dapat dikenali melalui
prosedur pengungkapan melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala
pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar, dan pengamatan.
Tes Hasil Belajar,yaitu suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana
siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya.
Tes Kemampuan Dasar,setiap siswa memiliki kemampuan dasar atau inteligensi
tertentu. Tingkat kemampuan dasar ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan
mengadministrasikan tes inteligensi yang sudah baku.
Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar,sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu
faktor yang penting dalam belajar. Sebagian dari hari belajar ditentukan oleh sikap dan
kebiasaan yang dilakukan siswa dalam belajar.
Tes Diagnostik,Tes Diagnostik merupakan instrumen untuk mengungkapkan adanya
kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu.
Analisis Hasil Belajar atau Karya,analisis hasil belajar atau karya merupakan bentuk
lain dari tes diagnostik. Tujuannya sama, yaitu mengungkapkan kesalahan-kesalahan
yan dialami oleh siswa dalam mata pelajaran tertentu.
2. Upaya Membantu Siswa yang Mengalami Masalah Belajar
Siswa yang mengalami masalah belajar seperti diutarakan di depan perlu
mendapat bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat
mempengaruhi proses perkembangan siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah
:
a. Pengajaran Perbaikan,pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang
diberikan kepada seorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah belajar
dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil
belajar mereka.
b. Kegiatan Pengayaan,kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang
diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar.
c. Peningkatan Motivasi Belajar,seorang siswa yang awalnya mempunyai motivasi
belajar yang amat tinggi, tetapi tiba-tiba menjadi pudar. Seorang guru, konselor, dan
staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasinya dalam
belajar.
d. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik,setiap siswa diharapkan
menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Sebagian siswa memang
memerlukan bantuan untuk mampu melihat secara kritis sikap-sikap dan kebiasaan-
kebiasaan belajar yang mereka miliki. Melalui bantuan itu mereka diharapkan dapat
menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan selanjutnya berusaha
mengubah atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya itu.
Dalam layanan bimbingan belajar peranan guru dan konselor adalah saling
membantu, mengisi, dan menunjang.Sebagaimana disebutkan terdahulu, guru sebagai
penguasa lapangan dan penggerak kegiatan pembelajaran siswa, sedangkan konselor
sebagai arsitek, penasihat dan penyumbang data, masukan dan pertimbangan bagi
ditetapkannya layanan bimbingan belajar.Konselor dapat membantu penyelenggaraan,
mengolah dan menafsirkan nilai-nilai teshasil belajar, tetapi tes itu sendiri dibuat oleh
guru. Dalam hasil itu memang diharapkan adanya tes hasil belajar yang sudah dibakukan,
tetapi sambil menunggu tersedianya tes baku itu, “tes buatan guru” adalah sangat penting.
Tes kemampuan dasar (inteligensi) dan skala sikap dan kebiasaan belajar harus
dibakukan terlebih dahulu.Konselor secara langsung menyelenggarakan tes dan skala itu
(dengan bantuan guru) sampai didapatkannya hasil dan penafsiran yang dapat diterapkan
bagi pelayanan bimbingan belajar.Tes diagnostik dan analisis hasil belajar lebih banyak
dilakukan oleh guru, karena materi kedua instrumen/prosedur itu secara langsung terkait
pada hasil usaha pembelajaran yang dikelola oleh guru.Konselor membantu merancang
dan memberikan pertimbangan tentang penyelenggaraan tes diagnostik dan analisis hasil
belajar.
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan layanan bimbingan konseling tidak terjadi dengan sendirinya, hal ini
terjadi karena beberapa kegiatan yang mendukung layanan bimbingan konseling tersebut
sehingga layanan bimbingan konseling dapat dinikmati oleh pihak-pihak yang
membutuhkan layanan tersebut. Kegiatan yang mendukung layanan bimbingan konseling
ini antara lain aplikasi instrument data, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan
rumah, alih tangan kasus, dan operassionalisasi dan pengunaan hasil kegiatan pendukung
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2017. Ragam Jenis Layanan Dan Konseling. Jurnal Profesi Keguruan.
2-9
Munawar, N. 2016. Bab II Kajian Teori Layanan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal
Bimbingan dan Konseling. 25-88
Purwati, dkk. 2012. Model Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Fun Game Untuk
Mengurangi Kecemasan Berbicara Didepan Kelas. Jurnal Bimbingan dan
Konseling. 1 (2):82-87