Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING


Tentang
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Penyusun
Kelas 6A
Kelompok 1
1. Dwi Tania (176510783)
2. Irham Adi Saputra (176510649)
3. Novia ‘Aan Desri (176510004)
4. Sasmia Vivin Dasari ( 176510213)
5. Shintia Ananta (176510623)
6. Vila Delvia (176510202)
7. Winny Yulian Despi (176510031)

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nurul Fauziah, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Islam Riau. Walaupun demikian,dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis menghadapi kendala. Tetapi atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan. Dalam proses pendalaman materi Bimbingan dan Konseling ini,
tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan yang telah diberikan
secara khusus. Untuk itu rasa terimakasih penulis sampaaikan kepada yang terhormat :
1. Ibu Nurul Fauziah, S.Pd, M.Pd. sebagai dosen Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling
2. Teman - teman Progam Studi Pendidikan Biologi Kelas A tahun 2020

Penulis berharap kritik dan saran sebagai masukan untuk penulis dimasa yang
akan datang. Demikian makalah ini penulis buat, semoga bermanfaat.

Pekanbaru, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................

1.3 Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling........................................................

2.2.1 Layanan Orientasi.............................................................................................

2.2.2 Layanan Informasi............................................................................................

2.2.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran...............................................................

2.2.4 Layanan Penguasaan Konten............................................................................

2.2.5 Layanan Konseling Perorangan.......................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses interaksi antara


konselordengan konseling baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
untuk membantu konseling agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun
memecahkan permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan Konseling juga dikatakan
sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseling untuk mencapai
kemandirian dalam kehidupannya.Dengan demikian dapat kita ihat bagaimana peran dan
fungsi bimbingan dan konseling dapat dikatakan sangat penting, oleh sebab itu dengan
pentingnya bimbingan konseling tersebut tentunyabanyak pihak yang menerima manfaat
dan mengunakan fungsi bimbingan konseling tersebut.Oleh karena itu maka timbulah
pembahasan tentang layanan yang disediakan bimbingan konseling.

Layanan bimbingan konseling sendiri sejatinya merupakan bagian integral dari


pendidikan dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal
sesuai dengan potensinya. Yang oleh karena itu layanan bimbingan konseling ini sangat
penting dimana dalam prosesnya akan melibatkan banyak pihak.

Hal ini sangat penting dibahas mengingat pentingnya bimbingan konseling sendiri
bagi sekolah dan pihak lainnya yang membutuhkan peran dan fungsi dari bimbingan
konseling. Untuk itu alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja layanan yang
disediakan bimbingan konseling tersebut serta kegiatan apa saja yang dapat menunjang
keberhasilah bimbingan konseling agar kita lebih mudah memanfaatkan fungsi dari
bimbingan konseling yang ada aaupun yang kita inginkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan konseling ?


2. Apa yang dimaksud dengan Layanan Orientasi?
3. Apa yang dimaksud dengan layanan informasi?
4. Apa uang dimaksud dengan layanan penempatan dan penyaluran?
5. Apa yang dimaksud dengan layanan belajar?
6. Apa yang dimaksud dengan layanan konseling perorangan?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari layanan bimbingan dan konseling
2. untuk mengetahui apa itu layanan orientasi
3. Untuk mengetahui apa itu layanan informasi
4. Untuk mengetahui apa itu layanan penempatan dan penyaluran
5. Untuk mengetahui apa itu layanan belajar
6. Untuk mengetahui apa itu layanan konseling perorangan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep


bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan
tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini
terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin
berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan
di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan
konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai
kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini
akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan
dalam pendidikan nasional.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu
peserta didik. Layanannya adalah sebagai berikut :

2.1.1 Layanan Orientasi

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan
pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik
(terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta
didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru ini. Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahamilingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untukmempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu,sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu
pada setiap awal semester.Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah
b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa
c. Orientasi dan wadah-wadah yang dapat membantu meningkatkan hubungan sosial
siswa
d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya
e. Peranan kegiatan bimbingan karier
f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah
dan kesulitan siswa

Tujuan kegiatan layanan orientasi yaitu :

a. Memberikan kemudahan penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan social


b. Penyesuaian kehidupan belajar serta kegiatan lain yang mendukung keberhasilan
siswa
c. Memberikan pemahaman kepada orang tua siswa mengenai kondisi, situasi dan
tuntutan sekolah anaknya agar dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi
keberhasilan belajar anaknya
2.2.2 Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain
yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua)
menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan)
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.Layanan informasi
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan).
Tujuanlayanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil
keputusansecara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun
karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain
yang berkaitan denga kepentingan dan kesuksesan belajar peserta didik di sekolah.
Informasi yang diperlukan oleh siswa adalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar di
sekolah, termasuk cara bersikap dan bertingkah laku di sekolah baik dalam tata hubungan
antara siswa dengan guru atau sesama siswa, termasuk dengan staf dan pimpinan yang
ada di sekolah. Siswa juga perlu memiliki informasi potensi-potensi di dalam sekolah
maupun yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menunjang
keberhasilan belajar siswa di sekolah.

Materi layanan informasi menyangkut :


a. Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan
pribadi
b. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk
penyaluran dan pengembangannya
c. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun
d. Nilai-nilai social, adat istiadat dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat
e. Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program khusus, dan
program tambahan
f. Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN/UNAS
g. Fasilitas penunjang/sumber belajar
h. Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah
i. Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta prospeknya
j. Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan jabatan/ karier
k. Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karier
l. Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, social, belajar, dan karier

Tujuan layanan informasi yaitu untuk membekali individu dengan berbagai


pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat.Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai
bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-
cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.

Tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian informasi yaitu :

a. Para siswa dapat mengorientasi dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama
untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan
sekolah.
b. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.
c. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh
informasi.
d. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam
lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Layanan informasi secara umum adalah memberikanpengetahuan atau
pemahaman kepada setiap individuyang membutuhkan tentang berbagai hal yang
diperlukanguna menyelesaikan suatu tugas atau berbagai tujuanyang dikethendaki.
Macam-macam layanan informasi adalah :

1) Informasi pendidikan, misalnya :


(a) Pemilihan program studi
(b) Pemilihan sekolah, fasilitas, dan jurusan
(c) Penyesuaian dengan program studi
(d) Penyesiaian diri terhadap suasana belajar
(e) Putus sekolah
2) Informasi jabatan, misalnya :
(a) Struktur jabatan/ pekerjaan
(b) Tugas masing-masing jabatan
(c) Cara atau prosedur penerimaan
(d) Kondisi kerja
(e) Fasilitas penunjang pekerjaan
3) Informasi social-budaya, misalnya :
(a) Macam-macam suku bangsa
(b) Adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan
(c) Agama dan kepercayaan
(d) Bahasa
(e) Potensi-potensi daerah
(f) Kekhususan masyarakat

2.2.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran

Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh


penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi
pribadinya. Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan
tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap
potensi lainnya. Layanan. Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :

a. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat.
b. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan
organisasi kesiswaan serta kegiatan social sekolah.
c. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik
pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan
tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.
d. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus
program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan
kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang diadakan sekolah atau lembaga
kerja/industri.

Tujuan layanan penempatan dan penyaluran ada 2, yaitu :

a. Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya
tempat yang sesuai bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Kesesuaian
terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi,
pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan penempatan dan penyaluran lebih spesifik
mengarahkan siswa kedalam penguasaan kompetensi yang sesuai dengan bakatnya yaitu
“membantu siswa mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu,
teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau
melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”.
Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk
terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang
masa depannya secara realistic.
2.2.4 Layanan Bimbingan Belajar

Layanan bimbingan belajar adalah salah satu bentuk layanan bimbingan yang
penting untuk diselenggarakan disekolah.Layanan ini bertujuan agar setiap individu
memperoleh penyesuaian diri yang baik sehingga mampu mengembangkan kemampuan
yang ada dalam dirinya secara optimal.Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk
layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan
bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan
oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalanitu terjadi disebabkan
mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa
memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki
bekal untuk menghadapi kehidupannya dimasa depan. Setiap siswa dilahirkan dengan
tingkat kemampuan atau potensi yang berbeda-beda dan juga memiliki cita-cita hidup
yang beragam. Selain itu setiap siswa itu memiliki cara belajar dan cara memecahkan
persoalan yang mungkin berbeda satu sama lain. oleh sebab itu layanan bimbingan
belajar ini dimaksudkan memberikan kemudahan siswa dalam mengembangkan potensi
bawaannya dan dalam mendayagunakan perkembangan teknologi untuk kegiatan belajar
mereka. Layanan bimbingan belajar meliputi beberapa hal berikut :
1) Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama penanaman sikap, sifat,
kebiasaan, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyalurannya, kelemahan-kelemahan
dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau perencanaan masa
depan
2) Mengemabangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan
social dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas
3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif
dan efesien
4) Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian
5) Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi
dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan
6) Orientasi belajar di perguruan tinggi dan
7) Orientasi hidup berkeluarga
Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
1. Pengenalan Siswa yang Mengalami Masalah Belajar
Di sekolah, disamping banyaknya siswa yang berhasil secara gemilang dalam
belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang gagal, seperti, angka-angka rapor rendah,
tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir, dan sebagainya. Secara umum, siswa-siswa yang
seperti itu dapat dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah belajar. Secara
lebih luas, masalah belajar tidak hanya terbatas pada contoh-contoh yang disebutkan itu.
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya dapat
digolongkan atas :
a. Keterlambatan Akademik,yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki inteligensi
yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
b. Ketercepatan dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang
cukup tinggi atau memiliki IQ 130 lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus
untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
c. Sangat lambat dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang
kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapat pendidikan atau
pengajaran khusus.
d. Kurang motivasi dalam belajar,yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam
belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar,yaitu kondisi siswa yang kegiatan atau
perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti
menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya
untuk hal-hal yang tidak diketahuinya, dan sebagainya.

Siswa yang mengalami masalah belajar seperti tersebut dapat dikenali melalui
prosedur pengungkapan melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala
pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar, dan pengamatan.

 Tes Hasil Belajar,yaitu suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana
siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya.
 Tes Kemampuan Dasar,setiap siswa memiliki kemampuan dasar atau inteligensi
tertentu. Tingkat kemampuan dasar ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan
mengadministrasikan tes inteligensi yang sudah baku.
 Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar,sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu
faktor yang penting dalam belajar. Sebagian dari hari belajar ditentukan oleh sikap dan
kebiasaan yang dilakukan siswa dalam belajar.
 Tes Diagnostik,Tes Diagnostik merupakan instrumen untuk mengungkapkan adanya
kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu.
 Analisis Hasil Belajar atau Karya,analisis hasil belajar atau karya merupakan bentuk
lain dari tes diagnostik. Tujuannya sama, yaitu mengungkapkan kesalahan-kesalahan
yan dialami oleh siswa dalam mata pelajaran tertentu.
2. Upaya Membantu Siswa yang Mengalami Masalah Belajar
Siswa yang mengalami masalah belajar seperti diutarakan di depan perlu
mendapat bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat
mempengaruhi proses perkembangan siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah
:
a. Pengajaran Perbaikan,pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang
diberikan kepada seorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah belajar
dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil
belajar mereka.
b. Kegiatan Pengayaan,kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang
diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar.
c. Peningkatan Motivasi Belajar,seorang siswa yang awalnya mempunyai motivasi
belajar yang amat tinggi, tetapi tiba-tiba menjadi pudar. Seorang guru, konselor, dan
staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasinya dalam
belajar.
d. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik,setiap siswa diharapkan
menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Sebagian siswa memang
memerlukan bantuan untuk mampu melihat secara kritis sikap-sikap dan kebiasaan-
kebiasaan belajar yang mereka miliki. Melalui bantuan itu mereka diharapkan dapat
menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan selanjutnya berusaha
mengubah atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya itu.

Dalam layanan bimbingan belajar peranan guru dan konselor adalah saling
membantu, mengisi, dan menunjang.Sebagaimana disebutkan terdahulu, guru sebagai
penguasa lapangan dan penggerak kegiatan pembelajaran siswa, sedangkan konselor
sebagai arsitek, penasihat dan penyumbang data, masukan dan pertimbangan bagi
ditetapkannya layanan bimbingan belajar.Konselor dapat membantu penyelenggaraan,
mengolah dan menafsirkan nilai-nilai teshasil belajar, tetapi tes itu sendiri dibuat oleh
guru. Dalam hasil itu memang diharapkan adanya tes hasil belajar yang sudah dibakukan,
tetapi sambil menunggu tersedianya tes baku itu, “tes buatan guru” adalah sangat penting.

Tes kemampuan dasar (inteligensi) dan skala sikap dan kebiasaan belajar harus
dibakukan terlebih dahulu.Konselor secara langsung menyelenggarakan tes dan skala itu
(dengan bantuan guru) sampai didapatkannya hasil dan penafsiran yang dapat diterapkan
bagi pelayanan bimbingan belajar.Tes diagnostik dan analisis hasil belajar lebih banyak
dilakukan oleh guru, karena materi kedua instrumen/prosedur itu secara langsung terkait
pada hasil usaha pembelajaran yang dikelola oleh guru.Konselor membantu merancang
dan memberikan pertimbangan tentang penyelenggaraan tes diagnostik dan analisis hasil
belajar.

Berdasarkan hasil-hasil pengungkapan kelemahan dan kekuatan siswa dengan


mempergunakan instrumen/prosedur di atas, konselor dan guru merancang layanan
bimbingan belajar bagi siswa yang memerlukannya, baik layanan individual maupun
kelompok, baik dalam bentuk penyajian klasikal, kegiatan kelompok belajar,
bimbingan/konseling kelompok atau individual, ataupun kegiatan lainnya. Dalam
pelaksanaannya peranan konselor dan guru masing-masing atau bersama-sama tergantung
pada materi layanan.Layanan yang materinya lebih banyak menyangkut penguasaan
bahan pelajaran (seperti pengajaran perbaikan dan kegiatan pengayaan) menuntut peranan
guru lebih besar, sedangkan pelayanan yang menuntut pengembangan motivasi, minat,
sikap dan kebiasaan belajar menuntut lebih banyak peranan konselor.Keadaan yang lebih
dikehendaki ialah apabila kedua pihak selalu bahu-membahu meningkatkan kemampuan
siswa belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2.2.5 Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta


didik mendapatkan layanan langsungtatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya danperkembangan dirinya. Layanan konseling
perseorangan adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang
menghadapi persoaan dan perlu bantuan. Layanan perorangan ini diberikan kepada siswa
yang menghadapi persoalan individual dan tidak mungkin dipecahkan secara kelompok
karena persoalan yang dihadapi mungkin bersifat rahasia dan siswa bersangkutan tidak
ingin rahasia pribadinya itu diketahui orang lain. Tujuan layanan konseling perorangan
adalah agar peserta didikdapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan
Konseling Peroranganberfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
Konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung
tatap muka antara konselor dank lien. Dalam hubungan ini masalah klien dicermati dan
diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan klien sendiri. Dalam
kaitan ini, konseling dianggap sebagai upaya layanan yang paling utama dalam
pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien. Bahkan dikatakan bahwa konseling
merupakan “jantung hatinya” pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Hal itu berari
agaknya bahwa apabila layanan konseling telah memberikan jasanya, maka masalah klien
akan teratasi secara efektif dan upaya-upaya bimbingan lainnya tinggal mengikuti atau
berperan sebagai pendamping. Atau dengan kata lain, konseling merupakan layanan inti
yang pelaksanaannya menuntut persyaratan dan mutu usaha yang benar-benar tinggi.
Implikasi lain pengertian “jantung hati” itu ialah, apabila seorang konselor telah
menguasai dengan sebaik-baiknya apa, mengapa dan bagaimana pelayanan konseling itu
(dalam arti memahami, menghayati, dan menerapkan wawasan, pengetahuan dan
keterampilan dengan berbagai teknik dan teknologinya), maka dapat diharapkan ia akan
dapat menyelenggarakan layanan-layanan bimbingan lainnya dengan tidak mengalami
banyak kesulitan.
Dapat disimpulkan bahwa Layanan konseling perorangan yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapat layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.

Adapun langkah-langkah layanan bimbingan konseling perorangan sebagai berikut :

a) Pengenakan dan pemahaman permasalahan


b) Analisis yang tepat
c) Aplikasi dan penyesuaian masalah
d) Evaluasi
e) Tindak lanjut
Adapun layanan konseling perorangan sendiri harus dilakukan secara resmi
karena layanan konseling perorangan sendiri bersifat teratur, terarah, dan terkontrol.
Terdaapat 3 etika konseling yaitu :
a) Rahasia
b) Ketertiban
c) Tanggung jawab pribadi klien

Tujuan Layanan Konseling Perorangan, yaitu :

Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi


dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialaminya, kekuatan dan kelemahan
dirinya sehingga klien mampu mengatasinya. Dengan perkataan lain, konseling
perorangan bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami klien.
Isi layanan konseling perorangan tidak ditentukan oleh konselor (pembimbing)
sebelum proses konseling dilaksanakan. Dengan perkataan lain, masalah yang
dibicarakan dalam konseling perorangan tidak ditetapkan oleh konselor sebelum proses
konseling dilaksanakan. Persoalan atau masalah sesungguhnya baru dapat diketahui
setelah dilakukan identifikasi melalui proses konseling. Setelah dilakukan identifikasi
melalui baru ditetapkan masalah mana yang akan dibicarakan dan dicarikan alternatif
pemecahannya melalui proses konseling dengan berpegang pada prinsip skala perioritas
pemecahan masalah. Masalah yang akan dibicarakan (yang menjadi isi layanan konseling
perorangan) sebaiknya ditentukan oleh peserta layanan (siswa) sendiri dengan mendapat
pertimbangan dari konselor.
Masalah-masalah yang bisa dijadikan isi layanan konseling perorangan mencakup:
a. Masalah-masalah yang berkenaan dengan bidang pengembangan pribadi.
b. Bidang pengembangan social.
c. Bidang pengembangan pendidikan atau kegiatan belajar.
d. Bidang pengembangan karier.
e. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga
f. Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
g. Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikis yang terjadi pada diri sendiri.
h. Pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat serta penyaluran dan
pengembangannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Layanan bimbingan konseling sendiri sejatinya merupakan bagian integral dari


pendidikan dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal
sesuai dengan potensinya, oleh karena itu sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Layanan yang
dimiliki oleh bimbingan konseling antara lain layanan orientasi, informasi, penempatan
dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling perorangan, dan bimbingan konseling
kelompok

Keberhasilan layanan bimbingan konseling tidak terjadi dengan sendirinya, hal ini
terjadi karena beberapa kegiatan yang mendukung layanan bimbingan konseling tersebut
sehingga layanan bimbingan konseling dapat dinikmati oleh pihak-pihak yang
membutuhkan layanan tersebut. Kegiatan yang mendukung layanan bimbingan konseling
ini antara lain aplikasi instrument data, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan
rumah, alih tangan kasus, dan operassionalisasi dan pengunaan hasil kegiatan pendukung
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2017. Ragam Jenis Layanan Dan Konseling. Jurnal Profesi Keguruan.
2-9

Kamaludin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan. 17(4): 447-454

Karina windi.2017. Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam. Layanan BK Di


Sekolah Islam Dan Sekolah Khatolik. Vol. 14,No.2, Akses Internet Tgl.05-04-
2020.

Munawar, N. 2016. Bab II Kajian Teori Layanan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal
Bimbingan dan Konseling. 25-88

Purwati, dkk. 2012. Model Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Fun Game Untuk
Mengurangi Kecemasan Berbicara Didepan Kelas. Jurnal Bimbingan dan
Konseling. 1 (2):82-87

Anda mungkin juga menyukai