Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep Ukuran Keragaman Data


Dalam penelitian-penelitian, sering kali membutuhkan informasi yang lebih banyak
dari pada hanya mengetahui salah satu tendensi sentral saja. Peneliti biasanya ingin
mengetahui penyebaran tiap-tiap nilai dari tendensi sentral itu, dalam statistika dikenal
dengan istilah variabilitas atau juga disebut dispersi. Variabilitas adalah derajat
penyebaran nilai-nilai variabel dari suatu tendensi sentral dalam suatu distribusi (Hadi,
2004:79). Menurut Santosa & Hamdani (2007:96) Ukuran variasi atau dispersi adalah
ukuran yang menyatakan seberapa jauh nilai pengamatan yang sebenarnya menyimpang
atau berbeda dengan nilai sentralnya. Sedangkan menurut Irianto (2008:40) Variabilitas
merupakan kondisi di mana sekumpulan skor sama atau tidak. Jadi variabilitas merupakan
ukuran keragaman suatu data untuk mengetahui tingkat akurasi dan ketepatan suatu nilai.
Bila dua distribusi disebut distribusi A dan distribusi B kemudian keduanya
dibandingkan, dan distribusi A menunjukkan penyebaran nilai-nilai variabelnya yang
lebih besar daripada distribusi B, maka dikatakan bahwa distribusi A mempunyai
variabilitas yang lebih besar dari distribusi B. Jika sekumpulan nilai itu sama, maka
distribusi tersebut tidak mempunyai variabilitas.
Kegunaan variabilitas menurut Irianto (2008:41) adalah :
1. Variabilitas memberikan indikasi bagaimana tingkat akurasi rata-rata dalam
menjelaskan distribusi. Jika variabilitas kecil kemudian seluruh nilai mengumpul dan
setiap nilai mendekati harga rata-ratanya, maka rata-rata sampel respresentatif untuk
seluruh distribusi nilai. Sebaliknya jika variabilitas besar, maka nilai tersebar dan
tidak mendekati harga rata-ratanya, sehingga rata-rata sampel tidak representative
untuk seluruh distribusi nilai.
2. Variabilitas memerikan indikasi seberapa tepatnya suatu nilai atau sekelompok nilai
menggambarkan seluruh distribusi. Mengingat rata-rata populasi sering tidak
diketahui, maka peneliti lebih banyak menggunakan rata-rata yang berasal dari
sampel. Jika variabilitas kecil, maka setiap nilai akan akurat dalam menggambarkab
keseluruhan distribusi. Sebaliknya, jika variabilitas sampel distribusi besar, maka
setiap nilai atau sekumpulan nilai tidak akurat dalam menggambarkan keseluruhan
distribusi.
Ada beberapa cara untuk mencari variabilitas, diantaranya adalah menggunakan
ragam (Varins) dan simpangan baku (Standar Deviasi). Karena perhitungan ragam
dan simpangan baku untuk sampel dan untuk populasi berbeda dalam rumus, maka
pada penjelasan berikut akan dipaparkan kedua perhitungan tersebut.
Contoh Menghitung Ragam dan Simpangan Baku Sampel :
Konsumsi mie instan per minggu di daerah A dan B.
Sampel A Sampel B
5 6
6 7
7 7
10 8

Rata-rata kedua daerah adalah 7 bungkus mie instan per minggu.


1. Pengukuran ragam untuk daerah A adalah :

=( )
2
2= 1
(57)2 + (67)2 + (77)2 + (107)2
2= = 4,67
41

2. Pengukuran simpangan baku untuk daerah A adalah :



=( )
2
= 2 = 1

= 4,67 = 2,16
3. Pengukuran ragam untuk daerah B adalah :

=( )
2
2= 1
(57)2 + (67)2 + (77)2 + (107)2
2= = 0,67
41

4. Pengukuran simpangan baku untuk daerah B adalah :



=( )
2
= 2 = 1

= 0,67 = 0,81

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa :


1. Ragam dari sampel B jauh lebih kecil dari Ragam dari sampel A.
Semakin kecil Ragam sebuah data, semakin tidak bervariasi data tersebut.
Sebaliknya, semakin besar Ragam sebuah data, semakin bervariasi data
tersebut. (Santoso, 2003:197)
2. Simpangan baku dari sampel B jauh lebih kecil dari Simpangan baku dari
sampel A.
Semakin kecil simpangan baku sebuah data, semakin tidak bervariasi data
tersebut. Sebaliknya, semakin besar simpangan baku sebuah data, semakin
bervariasi data tersebut. (Santoso, 2003:197)
Dengan demikian terlihat bahwa data A lebih bervariasi dibandingkan dengan
data B, atau bisa juga dikatakan bahwa data A lebih tersebar dari rata-ratanya
dibandingkan dengan data B.

Contoh Menghitung Ragam dan Simpangan Baku Populasi :

Untuk mengetahui disperse gaji para manajer sebuah perusahaan kayu, maka seorang
pemilik perusahaan meminta seluruh gaji manajer perusahaan tersebut, yang
berjumlah 10 orang.

Data gaji :

Manajer Gaji (Ribuan Rupiah/Bulan)


Pemasaran 6000
Penjualan 5000
SDM 6000
Personalia 5500
Produksi 7000
Keuangan 6500
Akuntansi 6000
Teknologi Informasi 9000
Pembelian 6500
Umum 4500

1. Rata-rata gaji manajer adalah :


(6000+5000+6000+5500+7000+6500+6000+9000+6500+4500
= = = 6200
10

Rata-rata gaji adalah Rp. 6.200.000,- / bulan.


2. Ragam Populasi
Perhitungan :
(60006200)2 + (50006200)2 + (60006200)2 + (55006200)2 + + (70006200)2
2= 41
2
= 1.360.000
3. Simpangan Baku
Perhitungan :

=( )
2
= 2 =

1.360.000
2 = = 1.166,19

Dengan demikian simpangan baku untuk gaji manajer secara keseluruhan adalah
1.166,19 atau jika dikembalikan dalam jumlah rupiah menjadi Rp. 1.166.000.

Anda mungkin juga menyukai