Anda di halaman 1dari 24

PROFIL USAHA

Kewirausahaan
Kelompok 11
Muhammad Andhika (191010504588)
Muhammad Hafidz(191010
Universitas Pamulang
1. Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha

Sangat banyak usaha yang bisa digarap,mana yang akan


dipilih bergantung pada beberapa hal,diantaranya :
• Minat seseorang
• Modal
• Relasi
• Dan berbagai peluang yang lannya

Guna mengetahui banyak nya bidang usaha yang bisa


dimasuki oleh wirausaha baru,maka kita dapat melihat
hubungannya melalui circular flow antara RTP dan RTK
2. Rintisan Usaha Wirausaha Baru

Pilihan usaha yang dapat dirintis/dikembangkan oleh


wirausaha baru tergantung kepada minat,pengetahuan,dan
fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing. Secara garis besar,ada
dua pilihan bidang yang dapat dirintis oleh wirausaha baru,yaitu
produksi dan perdgangan.
Sebelum sampai ke tahap penetapan pilihan usaha apa yang
akan dibuka maka calon usahawan,harus melakukan
survey,observasi lapangan,dan banyak bertanya bagaimana
seluk-beluk usaha bisnis dalam bidang tertentu
3. Perdagangan Besar
Perdagangan besar ialah segala aktivitas marketing yang
menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran
atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya. Jika dilihat dari dari
proses marketing yang meliputi konsentrasi,equasi, dan
distribusi,maka proses pengumpulan dan pengembangan
sebagai berikut :
Untuk meneliti apakah kegiatan
distribusi itu merupakan kegiatan
perdaganagan besar atau bukan, ada 3 Mengenai cara berusaha ada beberapa
kriteria,yaitu :
macam sifat yang bisa diperhatikan :
 Perdagangan besar mempunyai usaha
yang diskriminatif, hanya melayani
1. Motif pembelian pedagang eceran, tidak meayani semua
Motif pembelian memiliki tujuan konsumen.
bahwa barang tidak untuk  Transaksi perdagangan besar adalah
dikonsumsi,tetapi untuk dijual kembali besar, dalam arti lebih besar dari
agar memperoleh keuntungan kebutuhan sehari-hari
 Harga-harga dapat berubah sesuai situasi.
2. Jumlah Pembelian
Bukan one price policy seperti pada
Kita mengenal beberapa pedagang, tetapi dapat diadakan korting,
kategori konsumen : kredit, cara-cara pengiriman, dan
• Commercial Consumers sebagainya.
• Industrial Consumers, and
• Governmental Consumers
3. Cara-cara usaha dari perusahaan
tersebut
3.1 Penggolongan Grosir
1. Grosir yang berfungsi terbatas
a) Pengirim Barang
Drop shippers/Mill shippers adalah pedagang besar yang tidak memiliki
gudang, mereka membeli barang kemudian langsung mengirimkan kepada
langganannya. Bergerak dalam barang-barang berat,seperti bahan
bangunan ,dan adapula yang bergerak dibidang agrobisnis.

b) Pedagang dengan truk (wagon or truck jobber)


Pedagang yang mengusahakan truk, membawa barang, kemudian
menyerahkannya sewaktu melewati pedagang eceran disekitar kota besar
dan kota kecil. Bergerak terutama untuk barang tidak tahan lama seperti
daging,hasil pertanian, bumbu masak, dan kadang-kadang perlengkapan
mobil.
c) Grosir Tunai dengan Self Service (cash carry wholesalers)
Pedagang yang menjual barangnya secara tunai dengan harga relatif
rendah. Tidak memberika kredit, tidak ada petugas penjualan, dan tidak
melakukan pengiriman. Berusaha atas dasar self service untuk menekankan
biaya. Bergerak dibidang pangan

d) Pengecer yang bersama-sama memiliki grosir


Sekelompok pedagang eceran mengusahakan sendiri toko grosir dengan
maksud menekan biaya dan dapat membeli barang dengan harga lebih
rendah. Mereka memilih seorang manajer yang akan mengurus toko
grosirnya. Berfungsi secara cooperative sebagai pedagang besar atau
melakukan fungsi perdagangan lainnya secara besama.

e) Kelompok sukarela bergabung dengan grosir


Kelompok in terdiri dari sekumpulan toko-toko eceran yang dimiliki
secara bebas oleh pengusaha-pengusahanya yang dengan sukarela
bergabung dengan seorang pedagang besar untuk pembelian,reklame, dan
aktivitas-aktivitas lainnya.
2. Pengumpul Hasil Pertanian
c) Saudagar dengan truk (merchant
a) Pembeli Lokal Khusus (private trucker) menggunakan truk
resident buyyers) Dealer lokal sebagai alat pengangkut dengan
yang berdiri sendirdan kadang membeli buah-buahan, sayuran,
merupakan wakil dari telor, ternak, dan menjual
dealer atau produsen. langsung kepada pabrik, grosir,
b) Pembeli yang berkeliling dan pedagang eceran.
mendatangi perusahaan satu- d) Pembeli berdasar perintah (order
persatu atau membuka buyers) yang memiliki para grosir
tempat pengangkutan lokal pasar sentral dan distributor,
agar dapat membeli hasil para mereka membeli berdasarkan
petani seperti buah-buahan, perintah dari pemberi tugas
sayuran, kapas, beras, dan dengan kualitas tertentu, dengan
kata lain menjadi agen perantara
ternak.
3. Menurut barang yang 4. Menurut Lapangannya
diperdagangkan
a) Grosir Barang Umum (general a) Grosir melayani pabrik
line) menjual berbagai hasil industri
didalamnya berupa yang dibelinya ke pabrik-pabrik
macam pangan
b) Penjual barang khusus ke
b) Grosir Barang Khusus pabrik
(speciality wholesalers) memperdagangkan produk
didalamnya berupa khusus utk dijual kepada
sandang & papan macam-macam pembeli industri
dan bertindak sebagai
dropshipper
5. Menurut Daerah Operasional

a) Grosir ringkat nasional (national wholesalers)


grosir yang daerah kerjanya meliputi wilayah
seluruh negara
b) Grosir tingkat provinsi (regional wholesalers)
grosir yang daerah kerjanya hanya meliputi suatu
wilayah regional yang besar namun bukan negara
c) Grosir Lokal
grosir yang daerah kerjanya pada sebuah kota besar
atau bagian dari kota atau kota kecil yang letaknya
berdekatan
3.2 Fungsi-Fungsi Pasar Besar

1. Fungsi pengumpulan dan penyebaran (assembling


and distributing)
2. Fungsi pembelian dan penjualan (buyers and selling)
3. Fungsi pemilihan barang (selection of goods)
4. Fungsi Pemberian kredit (financing)
5. Fungsi penyimpanan (storage)
6. Fungsi pengangkutan (tranportation)
4. Perdagangan Eceran

A. Pengertian Perdagangan Eceran


Suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.
Perdagangan eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran
barang dari produsen sampai ke konsumen.
Sedangkan pedagang eceran adalah orang-orang atau toko yang
kerja utamanya mengecerkan barang.
Perdagangan eceran ini sangat penting artinya bagi produsen,
karena melalui pengecer produsen dapat memperoleh informasi
berharga tentang barangnya. Produsen dapat menginterview pengecer,
bagaimana komentar konsumen, mengenai bentuk, rasa, daya tahan,
dan segala sesuatu mengenai produknya.
B) Klasifikasi Perdagangan Eceran

Perdagangan eceran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Perdagangan eceran besar
2. Perdagangan eceran kecil,terdiri dari;
a. Eceran kecil berpangkalan
b. Eceran tidak berpangkalan

Perdagangan eceran kecil berpangkalan, ialah yang mempunyai tempat


yang tetap, seperti toko kecil, kios, dan warung. Sedang yang tidak
berpangkalan adalah pedagang eceran yang tak mempunyai tempat usaha.
Kelompok ini dapat dibagi atas yang memakai alat seperti tukang bakso,
tukang sepatu, tukang rujak, dsb. Dan ada pula yang tak pakai alat seperti
tukang catut.
C. Persaingan Tajam dari
Berbagai Jenis Toko Eceran
Pelaku bisnis retail dapat
dikelompokkan menjadi empat (Bob
Faster, 2004:4) yaitu :

1. Kelompok grosir dan


hypermart
2. Kelompok
supermarket/departmentstore
3. Kelompok minimarket modern
4. Peritel kecil tradisional
Kotler (2003:536) dalam Bob Foster membagi tipe-tipe pedagang
eceran menjadi tiga bagian besar,yaitu :
1. Store Retailer (pedagang eceran bertoko)
a. Speciality store/toko khusus
b. Department store/toko serba ada
c. Supermarket/toko swalayan
d. Convenience store/toko barang kebutuhan sehari-hari
e. Superstore, Combination Store, and Hypermart (toko super,
toko gabungan, dan hypermart)
f. Discount store/toko pembeli potongan harga
g. Off price retailer/toko gudang
h. Catalog showroom/ruang pamer katalog
2. Non Store Retailer (pedagang eceran bukan toko)
a. Direct selling/penjuala langsung
b. Direct marketing/pemasaran langsung
c. Automatic vending machine/mesin penjaja otommatis
d. Buying service/pelayanan pembeli

3. Retailer Organization (organisasi perdagangan eceran)


a. Corporate chain/mata rantai perusahaan
b. Customer cooperative and retail corporative/rantai sukarela dan
koperasi pedagang eceran
c. Customer cooperative/koperasi konsumen
d. Franchise organization/organisasi hak guna paten
e. Merchandising conglomerate/konglomerat dagang
D. Keuntungan dan Kelemahan Perdagangan Eceran

Keuntungan: Kelemahan:
1. Modal yang diperlukan kecil 1. Keahlian kurang
2. Pedagang-pedagang eceran kecil 2. Administrasi dalam arti pembukuan
menganggap bahwa tidak diperhatikan, sehingga
pendapatannya dari usaha itu kadang-kadang habis dimakan
merupakan pendapatan tambahan 3. Pedagang kecil tidak mampu
atau kadang-kadang hanya iseng mengadakan sales promotion
atau mengisi waktu luang
terutama pada daerah musiman Faktor yang mendorong majunya
3. Tempat kedudukan pedagang toko eceran :
eceran biasanya paling strategis • Lokasi/tempat toko eceran
4. Hubungan antara pedagang • Kelengkapan barang
eceran kecil dan konsumen adalah • Suasana Toko
kuat • Ketepatan harga
5. Pedagang Kaki Lima
Ada yang mengatakan bahwa istilah pedagang kaki lima berasal
dari orang yang menggelarkan barang dagangannya, mereka cukup
menyediakan tempat darurat, seperti bangku-bangku yang biasanya
berkaki empat, ditambah dengan sepasang kaki pedagangnya sehingga
berjumlah lima kaki, maka timbullah julukan pedagang kaki lima.
Trlepas dari asal-usul nama kaki lima tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pedagang kaki lima ialah setiap orang yang
melakukan kegiatan usaha dengan maksud memperoleh penghasilan
yang sah, dilakukan secara tidak tetap, dengan kemampuan
terbatas, berlokasi ditempat atau pusat-pusat konsumen, tidak
memiliki izin usaha.
Adapun ciri-ciri pedagang kaki PKL mempunyai potensi yang sangat
lima,ialah: besar dan dapat dimanfaatkan
1. Kegiatan usaha, tidak terorganisir sebagai berikut:
secara baik 1. PKL tidak dapat dipisahkan dari
2. Tidak teratur dalam kegiatan unsur budaya daneksistensinya
usaha, baik ditinjau dari tempat tidak dapat dihapuskan.
usaha maupun jam kerja 2. PKL dapat dipakai sebagai
3. Bergerombol di trotoar, atau di penghias kota apabila ditata
tepi-tepi jalan protokol, di pusat- dengan baik.
pusat dimana banyak orang ramai 3. PKL menyimpan potensi
4. Tidak memiliki surat izin usaha pariwisata
5. Menjajakan barang dagangannya 4. PKL dapat menjadi pembentuk
sambil berteriak, kadang-kadang estetika kota bila didesain
berlarimendekati konsumen. dengan baik.
6. Franchising (Waralaba)

Franchising didefinisikan sebagai pelimpahan dari pabrikan atau


distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen
lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti.
Franchising merupakan sebuah peluang bisnis dimana pemilik,
produsen atau distributor sebagai franchisor dari barang atau jasa atau
merk tertentu memberi hak kepada individu atau franchising untuk
menjadi agen lokal dari barang dan jasa dan sebagai imbalannya
menerima pembayaran atau royalti yang telah ditetapkan
Yang dapat dijadikan franchising :
1. Barang atau jasa yang tealh mempunyai pasaran luas
dan citra unggul
2. Formula paten atau desain tertentu
3. Nama dagang atau merek dagang
4. Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan
5. Promosi adversiting dan pembelian
6. Kantor pusat pelayanan
Keuntungan Franchising:
1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan
diterima oleh umum.
2. Franchising tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk
memperkenalkan kredibilitas perusahaan induknya.
3. Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama dari
franchisor dia dapat memberikan bantuan manajemen kepada
franchise.
4. Kelengkapan modal ini mencaup fasilitas perlengkapan, tata letak,
kontrol persediaan dan sebagainya.
5. Pengetahuan tentang pasar
6. Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai