Anda di halaman 1dari 12

SPEARMAN BROWN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif”

Disusun oleh

Kelompok 1 / PGMI E:

1. Ardy Efendi (210617163)


2. Fitria Anisa (210617175)
3. Irene Krisdayanti (210617167)
4. Maulida Nisfu Romadhona (210617142)
5. Siti Saliza (210617172)
6. Zakiyatul Afifah (210617159)

Dosen Pengampu :
Dr. Andhita Dessy Wulansari, M.SI.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga setelah melalui proses yang
cukup panjang, sehingga makalah ini dapat kami sampaikan.
Shalawat serta salam, semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kami jadikan contoh dan suri teladan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari
akhir kelak.
Kami ucapkan kepada Ibu Dr. Andhita Dessy Wulansari, M.SI. selaku
dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas makalah
dengan judul “Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif” ini kepada kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dan memberikan
banyak kontribusi terhadap makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan serta jauh dari kata sempurna. Namun dengan berbagai
kekurangan dan kelemahannya, semoga makalah ini akan membawa manfaat dan
menambah wawasan pembaca dalam mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif. Apabila ada kesalahan, kami mohon maaf. Kritik dan
saran pembaca sangan kami butuhkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Ponorogo, 24 Oktober 2019


Penyusun

1
Kelompok 1DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A................................................................................................Latar
Belakang ................................................................................... 1
B................................................................................................Fokus
Pembahasan .............................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN
A................................................................................................Sejarah
Charles Edward Spearman ( Spearman Brown) ....................... 2
B................................................................................................Waktu
Penggunaan Rumus Spearman Brown...................................... 3
C................................................................................................Kekuranga
n dan Kelebihan ........................................................................ 3
D................................................................................................Rumus
Spearman Brown....................................................................... 4
E................................................................................................Langkah-
langkah...................................................................................... 5
F.................................................................................................Latihan
Soal............................................................................................ 8
BAB III : PENUTUP
A.........................................................................................Kesimpula
n ......................................................................................... 9

1
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10BAB I
PENDAHULUAN

A.........................................................................................................Latar
Belakang
Reliabilitas merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang
dihasilkan oleh instrumen, namun untuk memudahkan reliabilitas dapat
dikatakan sifat dari insrumen dan juga reliabilitas bukanlah bersifat dikotomis,
tetapi merupakan rentangan yang biasnya dinyatakan dengan bentuk angka 0
(nol) sampai 1 (satu). Dengan demikian kurang tepat kiranya kalau
dipertanyakan apakah suatu instumen itu memiliki reliabilitas atau tidak, akan
tetapi tepatnya adalah suatu instrumen dapat menghasilkan data atau skor yang
memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau tidak. Suatu instrumen
memiliki tingakat reliabilitas yang tinggi, sedang, atau rendah. Hampir sama
dengan pengertian tersebut, bahwa keberadaan reliabilitas tiada semata-mata
berupa dua pilihan, reliabel ataukah tidak reliabel, akan tetapi merupakan
rentang yang berjenjang dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang
palinng rendah. Reliabilitas tingkat paling tinggi yang secara statistik ditulis
sebagai 1,00 yang menandakan adanya mutlak tanpa perbedaan dan
penyimpangan sedikitpun. Realiabilitas merupakan salah satu syarat penting
bagi suatu isntrumen evaluasi. Oleh sebab itu kami akan membahas tentang
reliabilitas agar dapat bermanfaat untuk semua.

B..........................................................................................................Fokus
Pembahasan
1.....................................................................................................Sejarah
Charles Edward Spearman ( Spearman Brown)
2.....................................................................................................Waktu
penggunaan rumus Spearman Brown
3.....................................................................................................Kekuranga
n dan kelebihan
4.....................................................................................................Rumus
Spearman Brown

1
5.....................................................................................................Langkah-
langkah
6.....................................................................................................Latihan
soal

BAB II
PEMBAHASAN

A.........................................................................................................Sejarah
Charles Edward Spearman ( Spearman Brown)
Charles Edward Spearman adalah salah satu tokoh psikologi
berkebangsaan Inggris. Spearman lahir di London, Inggris pada tanggal 10
September 1863. Sebelum belajar dan menekuni bidang psikologi, Spearman
adalah seorang perwira di Angkatan Darat Inggris. Setelah lima belas tahun
bekerja di Angkatan Darat ini, ia mengundurkan diri untuk belajar dan
mengambil gelar PhD dalam psikologi eksperimental. Spearman menekuni
psikologi di Leipzig di bawah bimbingan Wilhelm Wundt. Namun pada tahun
1897, Spearman harus kembali ke Angkatan Darat karena dia harus ikut
menjadi tentara pada Perang Afrika Selatan. Setelah perang usai, Spearman
kembali lagi menekuni bidang psikologi dan kemudian memperoleh gelar
sarjana pada tahun 1906. Salah satu tokoh yang dianut sekaligus dikaguminya
adalah William McDougall. Di kemudian hari, Spearman diminta William
McDougall menggantikan posisi William di University College London. Pada
tahun 1911 ia mendapatkan promosi jabatan sebagai Guru Grote dari Filsafat
Pikiran dan Logika. Pada tahun 1928, ketika terjadi pemisahan Departemen
Psikologi, Spearman diubah gelarnya menjadi Profesor Psikologi. Ia beralih ke
psikologi dan belajar dengan seorang psikolog besar, Vund, dan memperoleh
gelar doktor dari Universitas Leipzig pada tahun 1904, menjadi profesor di
Universitas London. Mempromosikan penelitian matematika tentang
kecerdasan Galton, mengembangkan analisis faktor Pearson, dan
menganjurkan teori kecerdasan dua faktor, teori tentang inteligensi umum,

2
selain itu juga tentang metodologi statistik, analisi faktor, korelasi peringkat
Spearman dan rumusan ramalan spearman-Brown.
Charles Spearman tokoh pertama yang mendefinisikan reliabilitas
(Spearman-Brown) reliabilitas, dicari dengan cara : belah dua, tunggal (tes-
retes), paralel form, dan kofisien korelasi. Pemikiran Spearman sangat
dipengaruhi oleh karya Francis Galton, terutama tentang korelasi yang
digunakan sebagai alat statistik utama pada risetnya. Dari Francis Galton ini,
Spearman mengembangkan korelasi rank, versi nonparametrik korelasi Pearson
konvensional yang keduanya banyak digunakan untuk korelasi atenuasi, dan
versi paling awal dari ‘analisis faktor’. Spearman kemudian mendapat
pengakuan tertinggi dalam bidang statistik pada zamannya.

B..........................................................................................................Waktu
Penggunaan Rumus Spearman Brown
Pendekatan belah dua yang populer adalah formula Spearman-Brown.
Formula ini mengasumsikan kedua belahan tes adalah paralel (mean dan varian
setara). Keuntungan formula ini dapat dipakai baik untuk skor dikotomi
maupun nondikotomi. Formula spearman brown dapat digunakan apabila
jumlah aitem dalam tes adalah genap sehingga dapat dibelah menjadi dua
bagian yang seimbang. Pembelahan ini dapat dilakukan dengan
mengelompokkan aitem-aitem bernomor ganjil menjadi satu dan aitem-aitem
bernomor genap menjadi satu pula.
Formula Sperman Brown digunakan jika aitem dikotomi ataupun
politomi. Pembelahan tes dilakukan dengan cara gasal-genap dan matched-
random subtes dan menghasilkan dua bagian yang paralel satu sama lain dan
korelasi antara kedua belahan paralel tersebut cukup tinggi.1

C.........................................................................................................Kekurang
an dan Kelebihan
1. Kekurangan
a. Spearman brown menghendaki agar belahan yang dicari
korelasinya yaitu belahan gasal genap dan belahan kiri kanan haruslah
sebanding. Maksudnya jumlah skor yang dimuliki oleh belahan 1 dan

1 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 1991), 119.

3
jumlah skor yang dimiliki belahan II tes harus seimbang, hampir sama,
atau tidak terlalu jauh bedanya.
b. Penerapan Spearman Brown juga menuntut persyaratan, agar
jumlah butir item-item yang akan diuji reliabilitasnya haruslah
merupakan bilangan genap. Jadi, seandainya jumlah butir item itu
berupa bilangan gasal, maka formula ini tidak mungkin diterapkan.
c. Dengan dua buah model perhitungan tersebut ( model gasal genap
dan model kiri kanan), dapat terjadi bahwa koefisian reliabilitas tes
menunjukan bilangan yang tidak sama, sehingga dapat terjadi bahwa
dengan menggunakan model gasal genap tes dinyatakan reliabel (karena
r11 atau rtt menunjukan angka 0,70 atau lebih), tetapi dengan
menggunakan model kiri kanan ternyata tes dinyatakan un-reliabel
(karena besarnya r11 dibawah 0,70).2
2. Kelebihan
a. Rumus ini mudah digunakan oleh peneliti karena tergolong simpel
dalam perhitungannya

D.........................................................................................................Rumus
Spearman Brown
Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-
Brown sebagai berikut:

Dimana :

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r 1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Ada dua cara dalam membelah membelah butir soal ini:

1. Membelah atas item genap dan item ganjil yang disebut belahan
genap-ganjil

2 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, t.t.), 229.

4
2. Membelah atas item awal dan item akhir yaitu separo jumlah
nomor awal dan separo jumlah nomor diakhir yang disebut belahan awal-
akhir.3

E. Langkah-langkah

Langkah dalam pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Butir-butir instrumen dibagi dua kelompok, yaitu kelompok butir


item genap (2, 4, 6, …) dan kelompok butir item ganjil (1, 3, 5, …).
2. Skor data tiap kelompok disusun tersendiri.
3. Hitung skor total masing-masingnya.
4. Hitung korelasi antara skor total kelompok genap dan skor total
kelompok ganjil, dengan rumus korelasi product moment
5. Untuk Pembelahan Awal-akhir, kita bisa melanjukannya dari
langkah-langkah pembelahan Gamjil-genap yaitu dengan membelah item-
item awal dan item-item akhir yaitu separuh jumlah pada nomor-nomor
awal dan separuh jumlah nomor-nomor akhir.
6. Hitung skor total masing-masingnya.
7. Hitung korelasi antara skor total kelompok genap dan skor total
kelompok ganjil, dengan rumus korelasi product moment.4

F..........................................................................................................Contoh
Kasus dan Penyelesaian
Tabel Analisis Item Tes Matematika

Nomor Item 1,3,5,7, 2,4,6,8, 1,2,3, 6,7,8,


Skor
No Nama 9 10 4,5 9,10
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ganjil Genap Awal Akhir
1 Hartati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 5 3 3 5
2 Yoyok 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5 3 2 2 3
3 Oktaf 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 0 4 1 3
4 Wendi 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 3 2 3 2
5 Diana 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 3 3 5 1
6 Paul 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 4 0 3 1
7 Susana 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 4 3 5 2
8 Helen 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 3 5 3 5
1. Pembelahan Ganjil-Genap

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 107.

4 Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), 89.

5
Item ganjil Item genap
No Nama (1,3,5,7,9) (2,4,6,8,10)
(X) (Y)
1 Hartati 5 3
2 Yoyok 3 2
3 Oktaf 0 4
4 Wendi 3 2
5 Diana 3 3
6 Paul 4 0
7 Susana 4 3
8 Helen 3 5

Kelanjutan dari tabel ini adalah menghitung dengan rumus korelasi product
moment.
Diketahui : X = 25
Y = 22
X2 = 93
Y2 = 76
XY2 = 63

Setelah dihitung dengan korelasi product moment dengan angka


kasar diketahui bahwa rxy = -0,3786. Harga tersebut baru menunjukkan
reliabilitas separo tes. Oleh karena itu, rxy untuk belahan ini disebut dengan
istilah r1/21/2 atau rgg singkatan dari rganjilgenap. Untuk mencari reliabilitas
seluruh tes digunakan rumus Spearman-Brown yang rumusnya telah
dikemukakan diawal. Jika koefisien reliabilitas separo tes ini dimasukkan
kedalam rumus hitungannya yaitu:

R11 = 2r1/21/2 : (1 + r1/2/1/2)

= 2 x -0,3786 : 1 + (-0,3786)

= -0,7572 : 1,3786

= -0,5493

2. Pembelahan Awal-Akhir

No Item awal Item akhir


Nama (1,2,3,4,5) (6,7,8,9,10)
(X) (Y)

6
1 Hartati 3 5
2 Yoyok 2 3
3 Oktaf 1 3
4 Wendi 3 2
5 Diana 5 1
6 Paul 3 1
7 Susana 5 2
8 Helen 3 5
Seperti halnya pada menghitung ganjil-genap, maka kelanjutanyya adalah
menghitung dengan rumus korelasi product moment. Dengan menggunakan
kalkulator diketahui :
X = 25
Y = 22
X2 = 91
Y2 = 78
XY2 = 63
Setelah dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan angka
kasar diperoleh r ½ ½ = -0,3831. Dengan rumus Spearman Brown diperoleh r1
1= -0,55838.
Selain menggunakan rumus korelasi product moment, dua orang ahli
mengajukan rumus lain. Seorang bernama Flanagan menemukan rumus
yang perhitungannya menggunakan belah dua ganjil-genap, dan seorang lagi
bernama Rulon yang rumusnya ditepakan pada data belahan awal-akhir.5

G.........................................................................................................Latihan
Soal
Tabel Analisis Tes Bahasa Indonesia
Subjek Skor Item Skor
Total
1 2 3 4 5 6 Awal Akhir Ganjil Gena
p
Argo 2 2 1 0 1 2
Maul 1 3 2 0 3 2
Maida 2 3 1 0 2 1
Hudan 3 0 3 3 1 0
Umi 2 1 3 2 2 1
Nana

5 Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, 108–11.

7
Hitunglah dengan menggunakan:
................... Pembelaha
n Ganjil- genap
................... Pembelaha
n Awal – akhir

BAB III
PENUTUP

A.........................................................................................................Kesimpula
n
Charles Edward Spearman adalah salah satu tokoh psikologi
berkebangsaan Inggris. Spearman lahir di London, Inggris pada tanggal 10
September 1863. Charles Spearman tokoh pertama yang mendefinisikan
reliabilitas (Spearman-Brown) reliabilitas, dicari dengan cara : belah dua,
tunggal (tes-retes), paralel form, dan kofisien korelasi.

8
r11= Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r 1/21/2 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Ada dua cara dalam membelah yaitu membelah atas item genap dan item ganjil
yang disebut belahan genap-ganjil dan membelah atas item awal dan item akhir
yaitu separo jumlah nomor awal dan separo jumlah nomor diakhir yang disebut
belahan awal-akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,


1996.

Daryanto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, t.t.

Thoha, Chabib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 1991.

Anda mungkin juga menyukai