6.1 Pengantar
Untuk dapat mendeskripsikan sifat-sifat yang dimiliki oleh sekelompok
data, terutama dalam membandingkan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-
masing data terhadap kelompoknya atau membandingkan sifat-sifat yang
dimiliki sekelompok data relatif terhadap kelompok data lainnya, ukuran
nilai sentral yang dibahas pada Bab 4, belum memberikan deskripsi yang
mencukupi. Oleh karena itu, ukuran nilai sentral tersebut perlu dilengkapi de-
ngan ukuran penyebaran (ukuran dispersi), yang juga disebut ukuran variasi.
Dengan adanya ukuran variasi menyertai ukuran nilai sentral, maka gamba-
ran sekelompok data akan menjadi lebih jelas. Misalnya, ada dua kelompok
data dengan rata- rata hitung yang sama besar, akan tetapi nilai simpangan
bakunya berbeda. Maka, kelompok data yang memiliki simpangan baku le-
bih kecil menunjukkan data tersebar lebih dekat ke pusat datanya, dibanding
penyebaran data dengan simpangan baku yang lebih besar. Selanjutnya rata-
-rata hitung dengan simpangan baku yang lebih kecil, lebih dapat diandalkan
untuk mewakili kelompoknya.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai ukuran penyebaran yaitu ukuran
penyebaran absolut dan ukuran penyebaran relatif. Selain itu, dalam bab ini
juga, dibahas Dalil Chebysev dan angka baku, Z
Tujuan bab ini. Setelah mempelajari bab ini, peserta didik (mahasiswa)
diharapkan dapat memahami dengan baik tentang ukuran penyebaran, mam-
pu menghitung dan memberikan interperetasi terhadap nilainya. Selain itu,
mahasiswa diharapkan dapat memahami dalil Chebysev dan angka baku,
dan mampu memberikan interpretasi terhadap nilainya.
6.3.1 Range
Range (jarak=jangkauan) serangkaian data adalah selisih nilai (data) ter-
besar dengan nilai (data) yang terkecil dalam rangkaian data tersebut. Range
merupakan ukuran variasi yang paling sederhana dan yang paling mudah
dihitung
R = xn - xi (6.1)
R = Range/jarak/jangkauan
xn = nilai data (pengamatan) terbesar
x1 = nilai data (pengamatan) terkecil
Contoh 6 - 1
Besarnya keuntungan yang diperoleh oleh seorang pedagang selama lima
bulan terakhir (dalam juta rupiah) sebagai berikut :
5,0 5,1 6,0 6,3 7,0
Hitunglah rangenya
Penyelesaian
R = xn - x1
= 7,0 - 5,0
= 2,0
Jadi, rangenya Rp 2 juta.
Contoh 6- 2
Aset delapan (8) perusahaan yang dipetik dari laporan keuangan nya yang
telah dipublikasikan melalui media cetak (surat kabar) nasional adalah
sebagai berikut (dalam miliar rupiah):
252 250 265 270 275 280 301 352
Hitunglah rangenya.
Penyelesaian
R = -
= 352 - 252
= 100
Contoh 6- 3
Suatu sampel terdiri 5 penyalur mobil dengan merek tertentu disurvei jumlah
mobil yang laku tahun lalu. Hasilnya (dalam unit) adalah sebagai berikut:
20 36 40 95 100
Hitunglah jangkauannya
Penyelesaian
R = xn - x1
= 100 - 20
= 80
Jadi, jangkauanya 80 unit
Contoh 6- 4
Data di bawah ini bersumber dari Tabel 5.1, hitunglah jangkauannya!
Penyelesaian
Batas bawah kelas pertama adalah 20. Batas bawah kelas terakhir adalah 80.
Maka jangkauannya
R = 80 - 20
= 60
atau
Nilai tengah kelas pertama adalah 24,5. Nilai tengah kelas terakhir adalah
84,5. Maka jangkauannya
R = 84,5 - 24,5
= 60
Jadi, jangkauannya adalah Rp 60 juta.
QD = (6.3)
QD = deviasi kuartil
K3 = nilai kuartil ke- 3
K1 = nilai kuartil ke- 1
Contoh 6- 5
Hitunglah deviasi kuartilnya data pada Tabel 5.1.
Penyelesaian
Dari hasil perhitungan Tabel 5.1a telah didapat K1 = 53,73 dan K3 = 71,17
Per rumus (6.3) didapat,
QD =
= = 8,72
Jadi, deviasi kuartil dari omzet penjualan 70 toko (sampel) tersebut adalah
Rp 8,72 juta.
AD = (6.4)
Contoh 6- 6
Pengeluaran per minggu 5 orang ibu rumah tangga (A, B, C, D dan E)untuk
keperluan biaya hidup (dalam ratus ribu rupiah) pada tahun 2012, adalah
sebagai berikut:
12 16 18 20 24
Tentukanlah deviasi rata-ratanya
Penyelesaian
Tabel 6.1 Cara Menghitung Deviasi Rata-rata Pengeluaran
5 Ibu Rumah Tangga (Ratus Ribu Rupiah)
AD =
=
= 3,2
Jadi, deviasi rata-rata biaya hidup ke 5 ibu rumah tangga adalah Rp 320 ribu.
Nilai AD = Rp 320 ribu memiliki arti bawa secara rata-rata kelima pengeluaran
biaya hidup tersebut menyimpang sebesar Rp 320 ribu dari nilai rata-ratanya.
AD = (6.5)
AD = Deviasi rata-rata
mi = Nilai tengah kelas ke-i
= Rata-rata hitung
n = Banyaknya pengamatan/ukuran sampel
fi = Frekuansi absolut kelas ke-i
Contoh 6- 7
Berdasarkan data pada Tabel 5.1 (Contoh 5-2), hitunglah deviasi rata-rata
omzet penjualan 70 toko tersebut
Penyelesaian
Omzet Penjualan
fi mi mi - fi | mi - | fi mi
(Juta Rp)
= 61,93
AD =
= 10,45
Jadi, deviasi rata-rata omzet penjualan bagi 70 toko (sampel) tersebut adalah
Rp 10,45 juta.
Interpretasi nilai AD. Nilai AD = Rp 10,45 juta memiliki arti bahwa secara
rata-rata ketujuh puluh omzet penjualan toko tersebut menyimpang sebesar
Rp10,45 juta dari nilai rata-ratanya (= Rp 61,93 juta.)
= (6.6)
s= (6.7)
■ Variansi/Keragaman
= (6.8)
s= (6.9)
s = simpangan baku (deviasi standar)
n = ukuran sampel, s2 = variansi (keragaman)
= rata-rata hitung sampel (mean)
xi = nilai data yang ke-i
Catatan : Penyebut n-1 pada rumus (6.7) menghasilkan simpangan baku sam-
pel yang dianggap penduga tak bias terhadap simpangan baku populasinya.
Bila sampelnya besar (n≥30), hasil perhitungan simpanagn baku per rumus
(6.7) berbeda secara tidak berarti dengan hasil rumus (6.9), maka dari itu
beberapa penulis hanya mencantumkan rumus simpangan baku (6.7) saja,
tanpa membedakan ukuran sampel.
Contoh 6- 8
Suku bunga deposito berjangka 3 bulan (% per tahun) untuk enam valuta
asing yang ditawarkan oleh Bank Bali, dicatat sebagai berikut:
Penyelesaian
(a) Menghitung variansi keenam suku bunga tersebut
Suku bunga
Valuta Asing xi - (xi - )2
(xi )
AUS $ 6,50 1,58 2,50
Pound 6,50 1,58 2,50
Yen 3,00 - 1,92 3,69
Sin $ 3,50 - 1,42 2,02
DM 5,50 0,58 0,34
HK $ 4,50 - 0,42 0,18
Total 29,50 11,23
= = = 4,92
= = = 2,25
s = == var iansi =
= 2, 25
= 1,50
Jadi, simpangan baku keenam suku bunga tersebut adalah 1,50% per
tahun.
Contoh 6- 9
Jumlah penjualan pupuk (dalam ratus ton) sebuah distributor yang
berkedudukan di Jakarta selama 6 bulan (bulan Mei hingga Oktober) tahun
lalu dicatat sebagai berikut: 2 4 5 6 6 7
Tentukanlah simpangan baku jumlah penjualan pupuk selama 6 bulan dari
distributor tersebut. Berikanlah interpretasi terhadap nilai simpangan bakunya
Penyelesaian
= = 5
s = = 1,79
Interpretasi. Nilai s =1,79 ton, memiliki arti bahwa rata- rata penyimpang
an keenam jumlah penjualan pupuk tersebut sebesar 1,79 ton dari rata-rata
penjualannya.
Variansi /Keragamam
= (6.10)
Deviasi Standar/Simpangan baku
s= (6.11)
Variansi/Keragaman
= (6.12)
s= (6.13)
s = simpangan baku
mi = nilai tengah kelas ke-i
fi = frekuensi kelas ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
(2) Menghitung variansi dan simpangan baku dengan cara pendek
Variansi/Keragaman
= (6.14)
s=c (6.15)
Variansi/Keragaman
= (6.16)
s =c (6.17)
Contoh 6 - 10
Hitunglah simpangan baku dari data dalam Tabel 5.1 (Contoh 5-2) dengan
dua cara yaitu (a) cara panjang, dan (b) cara pendek
Penyelesaian
(a) Menghitung deviasi standar dengan cara panjang
Tabel 6 .5 Cara Menghitung Simpangan Baku Nilai Omzet Penjualan 70 Toko
Sebuah Komplek Pertokoan Pada Bulan Lalu dengan cara panjang
Omzet Penjualan
fi mi fi mi (mi - ) (mi - )2 fi (mi - )2
(Juta Rp )
20 - 29 1 24,5 24,5 - 37,43 1401,00 1.401,00
30 - 39 4 34,5 138 ,0 - 27,43 752,41 3.009,62
40 - 49 7 44,5 311,5 - 17,43 303,80 2.126,63
50 - 59 13 54,5 708,5 - 7,43 55,20 717,66
60 - 69 25 64,5 1.612,5 2,57 6,60 165,12
70 - 79 15 74,5 1.117,5 12,57 158,00 2.370,07
80 - 89 5 84,5 422,5 22,57 509,40 2.547,02
Total 70 4.335,0 12.337,12
Sumber : Tabel 5.1
148 Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika Deskriptif)
6. Ukuran Penyebaran
= 61,93
s =
= 13,27
= -18
Per rumus (6.17) s dihitung dan didapat,
s = c
2
= 10 ⎛ 128 ⎞ ⎛ − 18 ⎞
⎜ ⎟ − ⎜ ⎟
⎝ 70 ⎠ ⎝ 70 ⎠
= 10 1,8285 − 0,0661 = 10(1,327)
= 13,27
■ Variansi/Keragaman
= (6.18)
= (6.19)
■ Variansi/Keragaman
= (6.20)
=c (6.21)
Contoh 6-11
Umur semua pasien yang ditempatkan dalam kamar isolasi di sebuah
rumah sakit umum adalah 34, 40, 30, 45, 31, dan 36 tahun. Berapa variansi
dan deviasi standar populasi umur pasien?
Penyelesaian
Tabel 6.7 Cara menghitung Variansi dan Simpangan Baku
Umur (xi) xi - µ (xi - µ )2
34 -2 4
40 4 16
30 -6 36
45 9 81
31 -5 25
36 0 0
216 0 162
µ = = = 36
= = = 27
= =
= 5,20
KV = x 100 % (6.22)
KV = koefisien variasi
s = standar deviasai/simpangan baku sampel
= rata-rata hitung sampel
Contoh 6 -12
Pada label susu bayi merk A dan merk B tertera berat netto 400 gram. Hasil
pemeriksaan dua buah sampel berukuran 10, berupa 10 kaleng susu bayi
merk A dan 10 kaleng susu bayi merk B, mengenai berat nettonya diperoleh
hasil sebagai berikut:
= 400 gram = 400 gram
sA = 80 gram sB = 125 gram
(a) Hitunglah koefisien variasi berat netto susu bayi merk A dan merk B tersebut
(b) Bila kita ingin membeli susu bayi yang berat nettonya sesuai dengan yang
tertera pada labelnya yaitu 400 gram, susu bayi merk manakah yang se-
baiknya di beli? Berikan alasan.
Penyelesaian
(a) Menghitung koefisien variasi berat netto masing-masing susu bayi
Per rumus (6.22) dapat dihitung masing-masing koefisien variasinya