Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA

UKURAN PENYEBARAN DATA

KEGIATAN 1

Deskripsi Ukuran Penyebaran Data.


Mengetahui hanya rata-rata dari suatu data tidak cukup untuk mendeskripsikan data
sepenuhnya. Anda juga perlu mengetahui bagaimana penyebaran data. Sebagai contoh,
seorang penjual sepatu olah raga di suatu daerah telah mengetahui bahwa rata-rata ukuran
sepatu olah raga yang laris adalah ukuran 40. Penjual sepatu tersebut tidak akan bertahan
lama dalam penjualan sepatu olah raga ini jika dia menjual sepatu hanya ukuran 40.
Walaupun dia mengetahui rata-rata ukuran sepatu pembeli di daerah tersebut, dia juga
perlu mengetahui bagaiamana data menyebar, yaitu apakah datanya mendekati rata-rata
ataukah menyebar merata. Ukuran yang menentukan penyebaran data disebut dengan
ukuran penyebaran data. Untuk data berkelompok, ukuran penyebaran data meliputi
simpangan rata-rata, simpangan baku, dan ragam.

Sebagai gambaran bagaimana penggunaan ukuran penyebaran data, coba perhatikan


contoh-contoh berikut:
Contoh 1.
Data yang disajikan berikut merupakan data pendapatan netto 45 perusahaan
besar di Indonesia dalam milyar rupiah.

Ukuran penyebaran pada data berkelompok di atas dapat dihitung,


yaitu simpangan rata-rata adalah 12,4 dan simpangan bakunya adalah 14,6.
Selanjutnya ragam dari data ini adalah 212,3.

Contoh 2.
Tiga puluh sepeda motor terpilih dites untuk mengetahui efisiensi bahan
bakar dalam kilometer per liter. Distribrusi frekuensi yang didapatkan
disajikan berikut ini.
Kelas Frekuensi
7,5 – 12,5 3
12,5 – 17,5 5
17,5 – 22.5 15
22,5 – 27,5 5
27,5 – 32,5 2
Dari distribusi di atas didapatkan simpangan rata-rata 3,5, simpangan baku
sebesar 5,1 dan ragam sebesar 25,7

Contoh 3.
Di bawah ini diberikan histogram pada Contoh 2.10 yang menyajikan berat
badan 30 balita (dalam kilogram) yang datang pada posyandu di suatu
daerah.

Berat Badan
Balita
9
9
8
8

7 7

3
3 3
2

3,45 4,40 5,35 6,30 7,25 8,20 9,15 10,10 11,05 12,00
12,95
Berat Badan

Berdasarkan histogram tersebut dapat ditentukan ukuran penyebaran datanya, yaitu


simpangan rata-rata sebesar 1,85, simpangan baku sebesar 2,26 dan ragam sebesar
5,09.

Berdasarkan pengamatan pada contoh 1 s,d 3 coba kalian tuliskan informasi dan istilah
penting apa yang kialian dapatkan.

……………Dari data diatas masing masing terdapat simpangan rata-rata, simpangan baku dan
ragam
Dari (variasi)
data diataspada data. masing terdapat simpangan rata-rata, simpangan baku dan
masing
ragam (variasi) pada data.
Simpangan rata rata Dari data diatas masing masing terdapat simpangan rata-rata, simpangan
Simpangan rata (variasi)
baku dan ragam rata yaitu rata
pada rata dari jumlah data dengan X bar
data.
Lalu menentukan
Simpangan rata rataragam atau
yaitu rata ratavariasi dengan
dari jumlah rumusX bar
data dengan S² dengan masing masing data
dikuadratkan lalu di bagi dengan banyaknya data.
Lalu menentukan ragam atau variasi dengan rumus S² dengan masing masing data dikuadratkan
Kemudian
lalu di bagimencari simpangan
dengan banyaknya baku dengan akar dari perhitungan ragam
data.

Kemudian mencari simpangan baku dengan akar dari perhitungan ragamyaitu rata rata dari

Ukuran Penyebaran Data Tunggal


Coba amati teks di bawah ini.

Rentang dan Simpangan Kuartil


Pada data kuantitatif terdapat nilai data terkecil dan nilai data terbesar, kedua nilai
masing-masing disebut sebagai statistik minimum ( x min ) dan statistic maksimum
( xmaks ). Jarak antara kedua nilai itu disebut rentang atau range yang diberi simbol “P”.
Nilai P inilah yang disebut penyebaran dengan rentang,
P = xmax - xmin
Selain rentang antara kedua nilai ekstrim dalam suatu kelompok data dikenal juga
rentang antar-kuartil. Rentang antar-kuartil disebut hamparan (disimbolkan dengan H)
didefinisikan sebagai selisih antara nilai Q3 dengan nilai Q1,
H = Q 3 – Q1
Selain hamparan terdapat nilai penyebaran lain yaitu, semi kuartil atau simpangan
kuartil, disimbolkan dengan Qd , yang didefinisikan sebagai :
1 1
Qd = H= ( Q 3−Q1)
2 2
Dengan Qd ini kita dapat menjustifikasi suatu data termasuk data yang konsisten (data
normal) atau tidak dalam kelompoknya. Setiap nilai data yang terletak di dalam interval
[Q1 - 3Qd , Q3 + 3Qd] dikatakan konsisten atau data normal. Nilai data dalam interval ini
memiliki informasi yang relatif sama dengan data-data lainnya dalam kelompok tersebut.
Setiap nilai data yang terletak di luar interval [Q 1 - 3Qd , Q3 +3Qd] kita katakan tidak
konsisten atau data pencilan. Tidak selamanya data yang tidak konsiten dalam
kelompoknya itu jelek, justru barangkali data tersebut memberikan informasi yang
sangat kita perlukan.
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab munculnya data pencilan dalam suatu
kelompok data, antara lain :
· Terjadinya kesalahan ketika mencatat data,
· Terjadinya kesalahan ketika melakukan pengukuran, kesalahan membaca alat
ukur atau kesalahan menggunakan alat ukur,
· Terjadi memang data itu diperoleh dari objek yang menyimpang atau aneh
(anomali).
Untuk memahami Rentang dan Simpangan Kuartil, Kalian lakukan aktivitas berikut:
Panitia penerimaan tentara menimbang 14 calon yang masing-masing beratnya
(dalam kg):

70 56 61 72 69 67 54
60 65 57 66 62 63 59.

Untuk kumpulan data ini,


a) Tentukan rentang, hamparan, simpangan kuartilnya.
b) Jika salah satu panitia menimbang dua orang calon masing-masing beratnya 45
kg dan 81 kg, apakah kedua nilai data ini konsisten dalam kumpulan data yang
diperoleh terdahulu?

Alternatif Penyelesaian:
a. Rentang:
Xmax = 72
Xmin = 54
Rentang P = Xmax – Xxmin = 72-54 = 18
Simpangan Kuartil:
Q3 = 67,5
Q1 = 59,5
H = Q3 – Q1 = 8
1 1
Qd = H= ( Q 3−Q 1) = ½ H = ½ (Q3 – Q1) = ½ . 8 = 4
2 2

b. Kita tentukan dahulu interval kekonsistenan dari kelompok data ini,


Q1 - 3Qd = 47,5
Q1 + 3Qd = 71
Jadi, interval kekonsistenan adalah [ 47 , 71 ]. Karena nilai data 45 dan 81 di luar
interval ini maka kedua nilai data tidak konsisten
Simpangan Rata-rata, Ragam dan Simpangan Baku.

Simpangan rata-rata sekumpulan data adalah rata-rata dari selisih mutlak


nilai semua data terhadap rata-ratanya. Jika kita punya sekumpulan data x 1, x2, x3, …, xn
dengan rata-rata x́. Selisih dari data dengan rata- rata x́ adalah data baru
x 1−x́ , x 2−x́ , … x n− x́
Urutan data itu tentu ada yang positif atau negatif. Karena jarak atau selisih tidak
membedakan nilai yang bertanda positif atau negatif, maka nilai data itu dapat kita
ambil harga mutlaknya | x 1−x́ |, | x 2−x́ |, …| x n−x́ |
Jika urutan data di atas kita jumlahkan kemudian kita bagi dengan ukuran data (n), akan
kita peroleh apa yang disebut rataan simpangan (SR)

SR =
∑ ¿ xi −x́∨¿ = ∑ ¿ xi −x́∨¿ ¿ ¿
n ∑f
dengan:
SR = rataan simpangan xi = nilai data amatan ke-i
x́ = rataan n = ∑ f = ukuran data = banyak data

Kelemahan dari nilai rataan simpangan adalah kita bekerja dengan bilangan harga
mutlak, sehingga kita tidak dapat membedakan data yang mempunyai rentang yang
lebih besar dengan rentang yang kecil meskipun mempunyai rataan simpangan yang
sama.
Untuk mengatasi kelemahan rataan simpangan, kita menggunakan simpangan baku,
yang dinotasikan dengan S. Kuadrat dari simpangan baku disebut ragam atau variansi.
Jika kita punya sekumpulan data x 1, x2, x3, …, xn dengan rata-rata x́, maka ragam atau
variansi dari kumpulan data tersebut dinyatakan dengan rumus:

2 ∑ (xi − x́)2
S=
n
S2 = Ragam/variansi xi = nilai data amatan ke-i
x́ = rataan n = ∑ f = ukuran data = banyak data

∑ ( x i− x́)2
S=
√ n
S = Simpangan Baku/Standar Deviasi xi = nilai data amatan ke-i
x́= rataan n = ∑ f = ukuran data = banyak data

Untuk lebih memahami, coba lakukan aktivitas berikut:


Misalkan diketahui data tersebar: 35, 47, 39, 45, 40, 32, 42.
Tentukan: rataan simpangan, ragam dan simpangan bakunya.

Alternatif Penyelesaian:
Rataan simpangan:
Rata-rata = x́ = 40
|35-40| = 5, |47 - 40|= 7, |39 - 40| = 1, |49 - 40| = 5, |40-40| = 0, |32-40| = 8, |42-40| = 2
|¿ 35−40||+|¿ 47−40||+||39−40||+|4 5−40|+|40−40|+|32−40|+ ¿
SR = 42−40∨¿
¿
7
Ragam/Varian

2∑ (xi − x́)2
S=
n
|35 -40|2 = 25, |47 - 40| 2 =…49, |39 – 40|2 = 1, |45 - 40| 2 = 25, |40-40|2 = 0, |32-40|2 = 64,
|42- 40|² = 4

2 2 2 2 2 2 ¿
S2 = |35−40| +|47−40| +|39−40| +¿ 4 5−40∨¿ +|40−40| +¿ 32−40∨¿ + ¿ 42−40∨ 7 ¿ ¿¿
= 168/7 = 24
∑ ( x i− x́)2 = √ S 2=4,89
S=
√ n

Untuk lebih memahami, silahkan amati video berikut:


https://www.youtube.com/watch?v=_AjsZltz57c

Anda mungkin juga menyukai