PENGUKURAN VARIABILITAS
A. PENDAHULUAN
Pengukuran variabilitas dinamakan sebagai ukuran penyebaran atau
penyimpangan. Untuk analisis statistik yang lengkap dan yang baik, masih
diperlukan ukuran lain yang biasa dinamakan ukuran penyimpangan atau variansi.
Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi
rendahnya perbedaan data yang diperoleh dari rata-ratanya. Beberapa diantaranya
yang akan dibahas dapat dilihat pada skema berikut:
79
B. RENTANG
Rentang adalah selisih antara data terbesar dan data terkecil dari suatu
kumpulan data. Misalkan ditemukan data hasil panen kelapa sawit selama 10
bulan (dalam ton) adalah sebagai berikut:
a. 5 5 6 6 7 7 8 8 8 12 14 22 25
b. 18 19 20 22 22 22 25 25 25 25 25 25
Untuk data (a) rentangnya lebih besar dibandingkan dengan rentang data (b).
Pada umumnya makin kecil rentang,makin merata persebarannya. Makin kecil
rentang makin cenderung menggunakan rata-rata hitung sebagai ukuran gejala
pusat. Sebaliknya makin besar rentang,makin besar keraguan kita untuk
menganggap ukuran tersebut sebagai ukuran gejala pusat.
3k
K1
K2
3k
K3
80
f1
3
3
6
8
6
6
5
37
K1 =
37 +1
4
9,5 10
K3 =
3 (n+1)
4
3+ 38
4
28,5
29
K1 = interval ke 3
K = interval ke 6
b= 63,5
p= 10
b= 93,5
p= 10
n= 37
i=1
n= 37
i=1
F= 6
f= 6
F= 26
f= 6
F
4
K1 = b+p (
)
f
37 x 1
6
4
=63,5+10(
)
6
= 63,5+ 10(0,54)
= 68,9
81
F
4
K3 = b+p (
)
f
37 x 3
26
4
=93, 5+10(
)
6
= 93, 5+2, 9
= 96, 4
Sehingga rentang antar kuartil (RAK) nya adalah:
RAK= K3 K1 = 96,4 68,9 = 27,5
Pada perhitungan diatas diperoleh K1 = 68,9 dan K3 = 96,4 maka rentan
antar kuartilnya adalah RAK= 96,4 68,9 = 27,5. Ini berarti 50% hasil
pengukuran pada praktek listrik paling sedikit 68,9 kg dan paling banyak 96,4 kg
dan hasil pengukuran tegangan tersebut bila dilukiskan sepanjang garis bilangan
akan berada pada interval yang panjangnya 27,5 kg.
RAK
SK
X 1X
RS=
Menentukan nilai x
Hitung selisih x1 x dan tentukan harga-harga mutlak-nya.
Jumlah semua harga-harga mutlaknya.
Hasil tersebut dibagi dengan n.
82
Produksi
70
65
45
40
30
250
X1 - X
20
15
-5
-10
-20
==
|X1 X|
20
15
5
10
20
70
h
Menentukan nilai
x =
x =
xi
n
250
10
= 50
Rata rata simpangan :
XiX
n
RS=
70
5
=14
x1
48,5
58,5
68,5
78,5
88,5
98,5
108,5
===
f1
3
3
6
8
6
6
5
37
f1 . x1
145,5
175,5
411,0
628,0
531,0
591,0
542,5
3024,5
x1 - x
-33,24
-23,24
-13,24
-3,24
6,76
16,76
26,76
===
|x1- x|
33,24
23,24
13,24
3,24
6,76
16,76
26,76
===
f1|x1-x|
99,72
69,72
79,44
25,92
40,56
100,56
133,8
549,72
83
xx =
fixi
fi
3024,5
37
= 81, 74
fiXiX
RS=
549,72
37
=14, 85
E. SIMPANGAN BAKU
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran variasi yang paling banyak
digunakan sebab memiliki kemungkinan untuk melakukan manipulasi secara
matematis pada rumus-rumus simpangan tersebut dan berguna untuk pembahasan
teori dan analisis. Simpangan baku adalah suatu nilai yang menunjukkan besar
simpangan rata-rata keseluruhan nilai yang terdapat dalam sekumpulan data
dengan nilai pusatnya dengan cara kemungkinan memiliki nilai nol dengan cara
dikuadratkan.
1. Simpangan baku data tidak berkelompok
Bila sampelnya berukuran kecil, maka:
s=
(xixx )
n1
atau s=
n x 2( x)
n(n1)
s=
( xixx )
n
atau s=
n x ( x)
n
84
x (n)(x x
s=
n
xi - x
(xi x)2
I
70
65
45
40
30
250
20
15
-5
-10
-20
0
400
225
25
100
400
1150
s=
(xixx )
n1
1150
51
= 16,9558
s=
fi( xixx )
n1
fi(xixx )
n
x1
48,5
58,5
68,5
78,5
88,5
98,5
108,5
===
f1
3
3
6
8
6
6
5
37
x1 - x
-33,24
-23,24
-13,24
-3,24
6,76
16,76
26,76
===
(x1 x)2
1104,89
540,09
175,29
10,49
45,69
280,89
716,09
===
f1(x1-x)2
3314,67
1620,27
1051,74
83,92
274,14
1685,34
3580,45
11610,53
85
s=
(xixx )
n1
11610,53
37
= 17,71
s= p
n ( fi xi )( fixi)
n
fixi
atau s= p n
( 2)( fixi)
n(n1)
ci
-3
-2
-1
0
1
2
3
===
fi . ci
-9
-6
-6
0
6
12
15
12
fi . ci2
27
12
6
0
6
24
45
120
fixi
s= p n
( 2)( fixi)
n
=10
=10
37 ( 120 )12
37
4296
1369
= 17,71
86
s =
|(1)si2|
|k |
Contoh:
Sampel 1, n1 = 40 dan s1 = 10,5
Sampel 2, n2 = 60 dan s2 = 15,7
Sampel 3, n3 = 70 dan s3 = 21,5
s
S2=303,82
(40)1(10,5) 2+(601)(15,7)2+(701)(21,5)2
40+ 60+703
S=
303,82 = 17,43
F. SEBARAN NORMAL
Sebaran normal digambarkan dengan bentuk kurva simetris, berbentuk
seperti lonceng, dari pola data yang diukur. Sebaran normal memiliki nilai mean,
mode dan median yang sama. Sebaran normal juga dikenal dengan nama sebaran
87
Gauss (1777 1855) yang telah menemukan persamaannya dari studi mengenai
galat dalam pengukuran berulang terhadap benda yang sama.
Untuk sebaran normal diketahui harga-harga hasil perbandingan terhadap
besarnya simpangan baku, sebagai berikut:
I: -3s s/d - 2s
= 2, 15%
=12, 59%
= 34, 13%
= 34, 13%
V: s s/d 2s
= 12, 59%
VI: 2s s/d 3s
= 2, 15%
68,3
-s
95,5
mean s
-2s s mean s 2s
99,7%
-3s
-2s
-s mean
2S
3S
88
G. ANGKA BAKU
Angka baku atau disebut juga dengan z- score adalah suatu bilangan
yang menunjukan seberapa jauh suatu nilai( angka kasar) menyimpnang dari nilai
rata-rata dalam satuan simpangan baku.
Dengan demikian:
z=
(nilai data)(ratarata)
simpangan baku
z=
50.00040.000
=1,33
7500
z=
30.00020.000
=2,00
5000
89
Pedagang cengkeh mendapat keuntungan 1,33 simpangan baku diatas ratarata hasil usaha yang sejenis, sedangkan pedagang kopi keuntungannya 2,00
simpangan baku di atas rata-rata hasil usaha yang sejenis. Ini berarti pedagang
kopi lebih beruntung dari pedagang cengkeh.
KV =
Simpangan baku
Ratarata hitung
100 %
Contoh :
1. Seorang mahasiswa meneliti kualitas sepatu kulit yang bisa dipakai oleh
golongan berpenghasilan menengah. Peneliti tersebut mengambil sampel
masing-masing 5 sepatu dari 3 merk yaitu A,B dan C. Hasil pengamtan tentang
kualitas (masa pakai) dalam tahun adalah sebagai berikut :
Sepatu A
Sepatu B
Sepatu C
0,5
1,0
0,5
1,0
1,5
1,5
2,0
1,0
2,0
1,5
1,0
0,5
1,0
1,0
2,0
Ditanya : Sepatu merek apakah yang mempunyai masa pakai yang lebih lama dan
lebih baik. Jelaskan jawaban saudara beserta alasannya.
Penyelesaian :
Sepatu A
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
X1
0,50
1,00
2,00
1,50
1,00
6,00
X12
0,25
1,00
4,00
2,25
1,00
8,50
90
Simpangan baku :
x1
2
1
S = nx
x1
2
1
S = n x
x1 = 6,0
x2 = 8,50
Maka :
X
6,00
5
x 1 2
1 2
S = n x
KV =
s
x
= 1,2
2
100%
( 5 ) ( 8,50 )
0,57
1,20
6,5
20
= 0,57
100% = 47,5%
Sepatu B
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
x22 = 6,25
x2 = 5,5
X
X22
1,00
2,25
1,00
1,00
1,00
6,25
X2
1,00
1,50
1,00
1,00
1,00
5,50
x
n
5,5
5
= 1,1
x1
1 2
S2 = n x
5,5
( 5 ) ( 6,25 )
1
20
= 0,22
91
s
x
KV =
100% =
0,22
1,10
100% = 20 %
Sepatu C
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
6.5
= 5
x
n
X22
0,25
2,25
4,00
0,25
4,00
10,75
X2
0,5
1,5
2,0
0,5
2,0
6,5
= 1,3
x1
2
1
S3 = n x
11,5
20
KV =
s
x
6,5 2
( 5 ) (10,75 )
53,7542,25
20
= 0,76
100% =
0,76
1,3
100% = 58,5 %
Kesimpulan :
Sepatu C lebih tahan lama dibandingkan dengan sepatu A maupun B karena
rata-rata masa pakai sepatu C lebih besar dibandingkan dengan sepatu A maupun
sepatu B. Ditinjau dari ukuran disversinya ternyata sepatu Blebh baik masa
pakainya dibandingkan dengan masa pakai sepatu A dan C, karena koefisien
variasi sepatu B lebih kecil dibandingkan dengan sepatu A dan C (KV B < KVA dan
KVC).
2. Seorang penjaga malam ingin mengetahui kualitas baterai yang biasa
dipakainya. Dari hasil pengamatan yang dilakukannya diperoleh data masa
pakai baterai dalam menit sebagai berikut :
Baterai X = 268 223
274
240
235
Baterai Y = 256 234
210
260
250
a. Secara rata-rata baterai manakah yang lebih tahan lama?
b. Baterai manakah yang mempunyai masa pakai lebih merata?
92
Penyelesaian :
No
(x- X )
1
2
3
4
5
Jumla
268
223
274
240
235
1240
(x- X )2
20
-25
26
-8
-13
-
400
625
676
64
169
1934
(y- y )
256
234
210
260
250
1210
14
-8
-32
18
8
-
x
x
n1
(y- y
)2
196
64
1024
324
64
1672
a)
1240
5
= 248
Sx =
1934
4
= 21,99
y
1210
5
= 242
Sy =
(44) 2
=
n1
20,45
b) KVx =
KVy =
s
x
s
y
100% =
100% =
21,99
248
20,45
242
100%
1672
4
x >
= 8,87%
100% = 8,45%
Kesimpulan :
Baterai y lebih merata dibandingkan dengan baterai x karena KVy < KVx
3) Diketahui data mengenai umur (dalam tahun) dan harga jual (dalam juta
rupiah) dari 6 mobil bekas yang dijual oleh seorang pedagang mobil sebagai
berikut :
93
Umur (tahun)
Harga jual (dalam
2,35
1,70
1,75
1,40
0,98
0,90
Pertanyaan :
Lakukan perhitungan, apakah umur atau harga jual yang mempunyai nilai yang
lebih merata?
Penyelesaian :
(x1- x
X1
1
2
2
3
5
5
18
a)
-2
-1
-1
0
2
2
-
KV1 =
18
6
SX1 =
(x1- x
X2
4
1
1
0
4
4
14
(x2- x
2,35
1,70
1,75
1,40
0,98
0,90
9,08
0,84
0,19
0,24
-0,11
0,53
-0,61
-
(x -
)2
0,71
0,04
0,06
0,01
0,28
0,37
1,47
=3
( xx) 2
n1
s
x
100% =
9,08
6
14
61
1,67
3
14
5
= 1,67
100% = 55,66%
=1, 51
94
SX2 =
KV2 =
(xx) 2
n1
s
x
100% =
1,47
61
1,47
5
0,54
1,51
100% = 35,76%
= 0,54
Kesimpulan : Harga jual mobil lebih merata karena KV1 > KV2
4. Pendapatan para pedagang tiap hari tercatat seperti pada tabel berikut :
Pendapatan tiap hari
Banyak Pedagang
(dalam Rp)
500-999
1000-1499
1500-1999
2000-2499
2500-2999
3000-3499
3500-3999
4000-4499
(fi)
6
11
17
25
17
16
5
3
Pertanyaan :
a.
b.
c.
d.
Penyelesaian :
Pendapata
Xi
fx
(x-x)
f(x-x)2
n
500-999
1000-1499
1500-1999
2000-2499
2500-2999
3000-3499
6
11
17
25
17
16
749,5
1249,5
1749,5
2249,5
2749,5
3249,5
4497,0
13744,5
29741,5
56237,5
46741,5
51992,0
-1595
-1095
-595
-95
40,5
905
1.526.415
13.189.275
6.018.425
225.625
2.788.425
13.104.400
95
3500-3999
4000-4499
Jumlah
a.
15
3
100
3749,5
4249,5
fx
n
18747,5
12748,5
234450
234450
100
1405
1905
9.870.125
10.887.075
57.609.765
= 2344,5
Kesimpulan :
Rata-rata pendapatan pedagang setiap hari dengan menggunakan rata-rata
hitung sebesar Rp 2344,5
b. V = S2
V : Besar variasi
s=
f (xx )
n
57.609 .765
100
= 759,01
Maka : V =S2
= (759,01)2 = 576096,2
Kesimpulan :
Ukuran dispersi 100 pendapatan pedagang tersebut dengan menggunakan
koefisien variasi sebesar 33,46%. Artinya hasil bagi atau perbandingan antara
simpangan baku terhadap rata-rata hitungnya, pendapatan pedagang per hari
sebesar 33,64%.
c. KV =
s
x
100% =
759,01
2344,5
100% = 32,37%
Kesimpulan :
Ukuran dispersi 100 pendapat pedagang tersebut dengan menggunakan
koefisien variasi sebesar 32,37%, artinya hasil bagi atau perbandingan antara
simpangan baku terhadap rata-rata hitungnya, pendapatan pedagang tiap hari
sebesar 32,37%.
d. Simpangan baku
96
S=
x
x
n
f
S = 759,01
Kesimpulan :
Ukuran dispersi dari 100 pendapatan pedagang dengan menggunakan
simpangan baku sebesar 759,01. Artinya, rata-rata penyimpangan pendapatan 100
pedagang tersebut terhadap reta-ratanya sebesar Rp759,01.
kemiringan
adalah
ukuran
yang
menyatakan
derajat
Negatif
Simetris
Positif
97
xMo
s
..................................................(1)
= rata-rata
Mo
= modus
= simpangan baku
- Mo = 3 ( x Me)
3 ( x Me )
s
...........................................(2)
Dimana : Me = median
Rumus (1) dan (2) berturut-turut dinamakan koefisien kemiringan Pearson tipe
pertama dan kedua.
Kriteria penentuan model menurut Pearson adalah sebagai berikut :
1. Bila koefisien kemiringan lebih kecil dari0 maka model lengkungan adalah
2.
negatif
Bila koefisien kemiringan lebih besar dari 0 maka model lengkungan
adalah positif.
3. Bila koefisien kemiringan sama dengan 0 maka model lengkungan adalah
simetris atau normal.
2. Kurtosis
Kurtosis adalah ukuran keruncingan sebuah model lengkungan atau tinggi
rendahnya sebuah model lengkungan. Apabila ditinjau dari ukuran keruncingan,
98
maka ada tiga macam model lengkungan atau distribusi, yaitu : model distribusi
leptokurtis, mesokurtis dan platikurtis.
4 =
( xx )
n . s4
4 =
fi ( xx )
n . s4
99
1. Bila koefisien kurtosis (4) lebih kecil dari 3 maka model lengkungan
adalah platikurtis.
2. Bila koefisien kurtosis (4) lebih besar dari 3 maka model lengkungan
adalah leptokurtis.
3. Bila koefisien kurtosis (4)
adalah normal.
Contoh :
Tabel IV.7: Tabel menghitung koefisien kurtosis dan skewness
Tegangan
44-53
Xi
48,5
54-63
64-73
74-83
84-93
94-103
104-113
fi
3
58,5
68,5
78,5
88,5
98,5
108,5
3
6
8
6
6
5
Jumlah
(xi-x)2
1104,89
xi-x
-33,24
-23,24
-13,24
-3,24
6,76
16,76
26,76
540,09
175,29
10,49
45,69
280,89
716,09
fi(xi-x)2
3314,67
(fi(xi-x)2)2
3.662.396,11
1620,27
1051,74
83,92
274,14
1685,34
3580,45
9
875.116,252
184.375,491
881,596
12.529,623
473.420,77
2.563.978,86
4
7.772.698,71
37
1)
x =
2) s =
3) KV =
fi xi
fi
fi ( x x )
fi
s
x
100% =
3024,5
37
= 81,74
11610,53
37
17,71
81,74
= 17,71
100% = 21,66%
4) Koefisien Kemiringan
Sk =
x Mo
S
100
b1
b1+ b 2
73,5+10
2
2+2
= 78,5
Maka :
Sk =
81,7478,5
17,71
= 0,8
4 =
fi ( xx ) 4
n . s4
7.772.698,715
17,71
=
4
37
7.772.698,715
3.639 .786 .994
= 21,02
Kesimpulan :
Koefisien kurtosis sebesar 21,02 harga ini lebih besar dari 3 dengan demikian
model distribusi adalah distribusi leptokurtis.
101
J. RINGKASAN
Pengukuran variabilitas dinamakan sebagai ukuran penyebaran atau
penyimpangan. Ukuran ini dapat dinyatakan dalam Rentang, Rata-rata
simpangan, Simpangan baku, Varians, Rentang kuartil, Simpangan kuartil,
Koefisien variasi, Angka baku
Rentang adalah selisih antara data terbesar dan data terkecil dari suatu
kumpulan data.
rentang antar kuartil (RAK) yaitu ukuran variansi yang mengambil bagian
50 persen data yang berada ditengah.
RAK= K3-K1
Rata rata simpangan (RS) dihitung dengan rumus:
X 1X
RS=
Simpangan baku merupakan salah satu ukuran variasi yang paling banyak
digunakan sebab memiliki kemungkinan untuk melakukan manipulasi
secara matematis pada rumus-rumus simpangan tersebut dan berguna
untuk pembahasan teori dan analisis
Simpangan baku data tidak berkelompok
Bila sampelnya berukuran kecil, maka:
102
s=
(xixx )
n1
atau s=
n x 2( x)
n(n1)
x (n)( x )
s =
n1
s=
( xixx )
n
atau s=
n x 2( x)
n
x (n)(x x
s=
n
s=
fi( xixx )
n1
fi(xixx )
n
n ( fixi ) ( fixi)
n
atau s= p
n ( fixi ) ( fixi)
n (n1)
103
Untuk mengetahui produk yang lebih teliti dari beberapa produk yang ada
maka dilakukan perbandingan yang disebut dengan ukuran variasi dalam
bentuk relatif atau sering dinamakan koefisien variasi (KV).
KV =
Simpangan baku
Ratarata hitung
100 %
K. SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
keruncingannya ?
7. 7.Dari lima data berikut 5,8,4,10,dan 3.tentukan rentang dan nilai rata-rata
simpangannya ?
8. Berdasarkan data berikut :
Kelas
frekuensi
Jawablah:
jawablah0-4
a.tentukan rangennya ?
5-9
10-14
15-19
20-24
104
nilai
koefisiensi
keruncingannya
9. Hasil nilai ujian mahasiswa pada matakuliah statistik sebagai berikut :65, 95,
83, 54, 38, 77 ,68 ,61 ,70, 92, 45 , 65, 78, 81 ,66, 50, 67, 75, 90, 83.hitunglah
rata-rata hitungnya, berapa divisiasi standarna,dan apa interppretasi hasil
parhitungan saudara .
10. Seorang peneliti melakukan observasi mengenai biaya konsumsi buku 50
orang mahasiswa.misalkan data biaya konsumsi buku rata-rata setiap bulan di
sajikan seperti pada table berikut ini .
Pertanyaan :
a. Hitung media dan modus
b. tentukan K3 (kuartil ke -3)dan D7 (DESIL Ke-7)
c. Hitung rata-rata simpangan dan simpangan baku
d. Bagaimana
frekuensi
67-73
74-80
11
81-87
12
88-94
95-101
102-108
Jumlah
50
105
ribuan
rupiah)
30-38
39-47
48-56
57-65
66-74
75-83
84-92
93-101
jumlah
Pertanyaan :
3
5
9
13
10
9
6
5
60
pada
kompter.mahasiswa
suatu
kota
tersebut
ditinjau
mengambil
dari
lamanya
sampel
masa
pakai
masing-masing
5
106
107
108