Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MEGA RULLY OKTAVIA

NIM : 1401418146

ROMBEL : J/ BILLINGUAL

UJIAN TENGAH SEMESTER

Kerjakan dengan pengolah kata word, dan submit di elena melalui assignment.

1. Data dalam penelitian digolongkan menjadi data kualitatif dan Kuantitatif. Menurut sifatnya
data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut sedangkan data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Jelaskan jenis data
penelitian yaitu data nominal, data ordinal, data interval, data rasio. Berikan contohnya.
(skor 10)
Jawaban :
a. Data berjenis nominal membedakan data dalam kelompok yang bersifat kualitatif.
Dalam ilmu statistika, data nominal merupakan data dengan level pengukuran yang
paling rendah.
Contohnya :
Data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data siswa
dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan ’perempuan’ yang diwakili
angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak mungkin seseorang memiliki dua
kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya sebagai kode/simbol saja
sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.

b. Data berjenis ordinal mempunyai level pengukuran yang lebih tinggi daripada data
nominal dan termasuk data kualitatif. Pada data nominal semua data dianggap bersifat
kualitatif dan setara, sedangkan pada data ordinal terdapat klasifikasi data berdasarkan
tingkatannya.
Contohnya:
Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi ’SD’ yang diwakili angka 1,
’SMP’ yang diwakili angka 2, ’SMA’ yang diwakili angka 3, ’Diploma’ yang diwakili angka
4, dan ’Sarjana’ yang diwakili angka 5. Sama halnya dengan data nominal, meskipun
tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan operasi matematika.
Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam contoh tadi tingkat
pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan terendah adalah ’SD’ (Sarjana > Diploma > SMA
> SMP > SD)
c. Data berjenis interval termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Dalam ilmu statistika,
data Interval mempunyai tingkat pengukuran yang lebih tinggi daripada data nominal
maupun ordinal. Angka yang digunakan dalam data ini, selain menunjukkan urutan juga
dapat dilakukan operasi matematika. Angka nol yang digunakan pada data interval
bukan merupakan nilai nol yang nyata.
Contohnya:
Interval nilai pelajaran matematika siswa SMA 4 Surabaya adalah antara 0 sampai 100.
Bila siswa A dan B masing-masing mempunyai nilai 45 dan 90, bukan berarti tingkat
kecerdasan B dua kali A. Nilai 0 sampai 100 hanya merupakan rentang yang dibuat
berdasarkan kategori pelajaran matematika dan mungkin berbeda dengan mata
pelajaran lain.
d. Data rasio merupakan tipe data dengan level pengukuran yang paling tinggi
dibandingkan dengan tipe data lain. Data ini termasuk dalam kelompok data kuantitatif.
Angka yang digunakan pada data ini menunjukkan angka yang sesungguhnya, bukan
hanya sebagai symbol dan memiliki nilai nol yang sesungguhnya. Pada data ini, dapat
dilakukan berbagai operasi matematika.
Contohnya :
Dalam sebuah bank, seseorang mempunyai tabungan dengan saldo 10.000.000 rupiah.
Angka tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar mempunyai saldo
sebesar 10.000.000 rupiah. Jika seseorang mempunyai saldo -1.000.000 rupiah berarti
orang tersebut mempunyai hutang sebesar 1.000.000 rupiah. Sedangkan jika seseorang
mempunyai saldo 0 rupiah berarti orang tersebut tidak mempunyai tabungan maupun
hutang.

2. Diketahui data ujian dari 80 orang mahasiswa sebagai berikut.

No Nilai Ujian fi Xi
1 31 - 40 1 35.5
2 41 - 50 2 45.5
3 51 - 60 5 55.5
4 61 - 70 15 65.5
5 71 - 80 25 75.5
6 81 - 90 20 85.5
7 91 - 100 12 95.5

Tentukan nilai dari

1) Mean
2) Median
3) Modus
4) Varians
5) Simpangan Baku
6) Kuartil 1
7) Kuartil 3
8) Gambar histogram
JAWAB :

No Nilai Ujian Fi fk Xi fi.xi ( xi−x́ )2 f


1 31 - 40 1 1 35,5 35,5 1.693,32
2 41 - 50 2 3 45,5 91 970,32
3 51 - 60 5 8 55,5 277,5 447,32
4 61 - 70 15 23 65,5 982,5 123,32
5 71 - 80 25 48 75,5 1887,5 1,3225
6 81 - 90 20 68 85,5 1710 78,32
7 91 - 100 12 80 95,5 1146 355,32
Jumlah   80   6130

1) Mean :
x́=
∑ xi. fx
∑ fi
6130
¿
80
¿ 76,65
2) Median :
xii = 60,5
n = 80
fkii = 8
fi = 23
p = 23
n
Me=xii+
2
fi ( )
−fkii
p

80
¿ 60,5+ ( )
2
−8
23
23

¿ 60,5+32
¿ 92,5
3) Modus :

Mo=tb+ ( d 1+d 1d 2 ). p
10
¿ 60,5+ (
10+5 )
.10

20
¿ 60,5+
3
= 67,17
4) Varian :
s2 = 169,98
5) Simpangan Baku
∑ ( xi−x )2 × f
Sd=
√ n
13598−75
¿
√ 80
¿ 13,078
6) Kuartil 1 (Q1)
1
Letak Q 1= . 8 a=20
4
1
Q1=tb q 1 +
4
(
n−fk Q 1
F Q1
.p )
¿ 60,5+ ( 20−8
15 )
× 60

¿ 68,5
7) Kuartil 3 (Q3)
3
Letak Q 3= × 80=60
4
3
Q3=tb Q3 +
4
(n−fk Q3
F Q3
.p )
¿ 80,5+ ( 60−48
20 )
×60

= 86,5

3. Dalam penelitian yang melibatkan populasi yang luas ditentukan sampel yang mewakili. Ada
dua teknik sampel, yaitu Probability sampling dan non probabiliti sampling. Jelaskan ( skor
10)
Jawaban :
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel
random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling,
disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Sedangkan, Non
Probability artinya Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsure atauanggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
4. Dalam suatu penelitian dengan banyak populasi 1200, dengan taraf kesalahan 5% akan
ditentukan banyak atau jumlah sampel.
Hitung banyaknya populasi dengan
1) Tabel Krecjie

N= 1200
Cara membaca tabel Krejcie cukup mudah, misalnya populasi penelitian kita 1200 orang,
maka jumlah sampelnya adalah 291
2) Nomogram Harry King
Untuk populasi 1200 dikehendaki taraf kesalahan 5% maka factor pengali dari selang
kepercayaan 95% = 1,195 , caranya tari garis populasi 1200 melalui kesalahan 5%, maka
akan ketemu angka 20.
 0,20 x 1200 x 1,195 = 286,8

3) Rumus Slovin
N 1200 1200
n= 2= 2= = 300
1+ Na 1+ 1200(0.05) 1+3
5. Untuk menguji normalitas data dapat digunakan chi kuadrat (X2).
Gunakan data berikut.
a. Buat tabel distribusi frekuensi dengan interval kelas sebanyak 6, sesuai dengan 6
bidang pada kurva normal baku. (lihat buku Sugiyono ; 80-82).
2
2 ( f 0−f h )
χ =
b. Hitung nilai fh , dengan fo adalah frekuensi data hasil operasi dan fh
adalah jumlah frekuensi yang diharapkan(persentase luas tiap bidang dikalikan
dengan n).
c. Lihat pada tabel X2 dengan taraf kesalahan 5% dan dk = 5, tentukan nilainya dan
bandingkan dengan nilai X2 hitung. ( Ketentuan : data dinyatakan normal, jika nilai X 2
hitung kurang dari nilai X2 tabel)
(skor 20)

6. Sebuah Lembaga Bimbingan Tes “SMART”, menyatakan bahwa peserta bimbingan yang
mengikuti bimbingan di lembaga tersebut paling sedikit 88% dapat diterima di PTN.
Rumuskan hipotesis deskriptif untuk Ho dan Ha.
Jawaban :
H0 : 𝜇 ≥ 0,88 (peserta bimbingan yang mengikuti bimbingan di lembaga tersebut paling
sedikit 88% dapat diterima di PTN)
Ha : 𝜇 < 0,88 (peserta bimbingan yang mengikuti bimbingan di lembaga tersebut paling
sedikit 88% tidak dapat diterima di PTN)

7. Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan masyarakat dalam


memilih kendaraan sedan dan minibus. Dari 26 sampel yang dipilih random, 10 memilih
sedan dan 16 memilih minibus. Buktikan hipotesis bahwa ada perbedaan masyarakat dalam
memilih jenis kendaraan mobil (peluang masyarakat dalam memilih jenis mobil berbeda)
Jawaban :
Peluang memilih sedan 10/26
Peluang memilih minibus 16/26
Peluang masyarakat memilih jenis mobil berbeda

- Hipotesis :
H0 : p1 = p2 (tidak ada perbedaan masyarakat dalam memilih jenis mobil)
Ha : p1 ≠ p2 (ada perbedaan masyarakat dalam memilih jenis mobil)
- Taraf signifikansi :
α = 0.05
- statistic uji
p1= 10/26 =0.38
p2 = 16/26=0.62
α = 0.05
- daerah kritis :
H0 ditolak jika peluang lebih dari α
Keputusan : H0 ditolak karena p1, p2 lebih dari α
Kesimpulan : pada taras signifikansi α = 5% H0 ditolak karena p1, p2 lebih dari α sehingga
ada perbedaan masyarakat dalam memilih jenis mobil

Anda mungkin juga menyukai