Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Dalam penelitian kuantitatif (quantitative research), statistik merupakan alat bantu


(media) untuk menggambarkan suatu peristiwa melalui bentuk visualisasi sederhana dengan
angka-angka atau grafik. Sebagai alat bantu (media), keberhasilan menggunakan analisis
statistik sangat bergantung pada pemakainya. Artinya, pendapat yang mengatakan bahwa
statistik merupakan alat analisis yang paling akurat, tepat, dan canggih, atau pendapat yang
mengatakan bahwa penelitian tanpa statistik merupakan penelitian yang kurang dapat
dipertanggung-jawabkan atau bahkan tidak dapat diterima keakuratan hasilnya, harus
dieliminasi. Begitu juga pandangan yang mengatakan bahwa statistik merupakan matakuliah
yang sangat sukar dipelajari (khususnya bagi mahasiswa ilmu sosial) sepenuhnya tidak benar.
Karena sesungguhnya, statistik dapat dikategorikan ke dalam matakuliah yang mudah
dipelajari dan dipahami, asal cara mempelajarinya tepat, penuh ketekunan dan kecermatan.
Dan bahkan dapat membuat sesuatu yang sukar menjadi mudah.

Setelah membahas definisi statistik sebagai metode maka sesuai dengan definisi di atas
kita dapat membagi kegiatan statistik ke dalam tahap-tahap seperti
pengambilan/pengumpulan data (collection of data), penyusunan dan peringkasan data
(organization of data), penyajian data (presentation of data) dan analisis data. Analisis data
adalah kegiatan menganalisis data yang sudah dikumpulkan dan telah disusun. Dalam
melakukan analisis data, tak jarang kita dipusingkan oleh sekelompok data berskala besar
yang masih dalam bentuk mentah. Dengan melakukan analisis data, kita dapat memperoleh
gambaran keseluruhan dari data yang telah dikumpulkan. Dalam upaya memahami data
tersebut kita perlu melakukan penyederhanaan agar fenomena atau persoalan yang
tersembunyi dalam data dapat tergambarkan dengan jelas. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode statistik seperti: rata-rata, median dan modus dan lain sebagianya.
Namun pada makalah ini kita hanya kan membahas mengenai rata-rata terlebih dahulu
mengenai apa itu rata-rata hitung, rata-rata ukur dan rata-rata harmonis.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latas belakang diatas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Rata-rata hitung?
2. Apa yang dimaksud Rata-rata ukur?
3. Apa yang dimaksud rata-rata harmonis?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui apa yang dimaksud rata-rata hitung.
2. Mengetahui apa yang dimaksud rata-rata ukur.
3. Mengetahui apa yang dimaksud rata-rata harmonika.

A. Rata-rata Hitung
Rata-rata hitung atau arithmatic mean atau sering disingkat mean saja, merupakan
ukuran nilai sentral yang paling sering digunakan, baik dalam penelitian ilmiah maupun
dalam kehidupan sehari-hari.(Wirawan, 2016). Disadari atau tidak ukuran nilai sentral,
mean ini, dalam kehidupan sehari-hari telah umum digunakan sebagai salah satu ukuran.
Rata-rata hitung dari sekelompok atau serangkaian data adalah jumlah dari seluruh nilai
data dibagi dengan banyak data (Untari, 2020).

Rata-rata yang biasanya disebut dalam percakapan sehari-hari itu adalah rata-rata
hitung. Rata-rata hitung ini menunjukkan bahwa nilai data hasil observasi cenderung
berpusat pada nilai tersebut. Rata-rata hitung populasi dinyatakan dengan lambang 
dibaca “mu”, sedangkan rata-rata hitung sampel dinyatakan dengan lambang x̅ (dibaca “x
bar” atau “x garis”) huruf tidak hanya x, tetapi bisa y dan sebagainya tergantung lambang
yang digunakan untuk menyatakan peubah yang sedang dicari rata-ratanya.

Notasi: µ: rata-rata hitung populasi


x : rata-rata hitung sampel
1) Rata-rata Hitung untuk Data Tunggal

µ: Rata-rata hitung populasi


N: Ukuran populasi
x : Rata-rata hitung sampel
n : Ukuran Sampel
x i : Data ke-i

Contoh:
Misalnya diketahui data sampel: 10, 11, 4, 8, 6, 10, 7. Berapa rata-ratanya?
Jawab:
10+11+ 4+ 8+6+10+ 7
x= =8
7

2) Rata-rata Hitung untuk Data Kelompok


Nilainya merupakan pendekatan. Biasanya berhubungan dengan rata-rata hitung
sampel

x : Rata-rata hitung sampel


N: Ukuran sampel
Fi: Frekuensi di kelas ke-i
Xi: Titik tengah kelas ke-i
Titik Tengah Frekuensi
Kelas fi xi
Kelas (xi) (fi)

31 – 40 35,5 4 142
41 – 50 45,5 3 136,5
51 – 60 55,5 11 610,5
61 – 70 65,5 21 1375,5
71 – 80 75,5 33 2491,5
81 – 90 85,5 15 1282,5
91 – 100 95,5 3 286,5
Jumlah (∑) 90 6325

6325
Jawab: x = 90 = 70,3

Selain dengan rumus tersebut, dapat dicari dengan suatu nilai dugaan (M)

di: TTKi (xi) – M

Titik Tengah Frekuensi


Kelas M di fi d i
Kelas (xi) (fi)
31 – 40 35,5 70,5 -35 4 -140
41 – 50 45,5 70,5 -25 3 -75
51 – 60 55,5 70,5 -15 11 -165
61 – 70 65,5 70,5 -5 21 -105
71 – 80 75,5 70,5 5 33 165
81 – 90 85,5 70,5 15 15 225
91 – 100 95,5 70,5 25 3 75
Jumlah (∑) 90 -20
Jawab:

−20
= 70, 5 + 9 0 =70 , 5−0 , 2=70,3

Catatan: bagaimana menentukan M?


Tidak ada cara khusus, M dapat ditentukan sembarang! Atau M dapat ditentukan dengan
Titik Tengah Kelas (xi).

k
Jika banyak kelas (k) ganjil maka ambil (xi) pada kelas ke (kelas yang di tengah-tengah)
2

k k
Jika banyak kelas (k) genap maka gunakan (xi) pada kelas ke dan kelas ke + 1selanjutnya
2 2
kedua nilai (xi) tersebut dibagi dua.

Daftar Pustaka:

Untari, D. T. (2020). Buku Ajar Statistik 1.

Wirawan, N. (2016). Cara Mudah Memahami Statistika. Statistika Deskritptif, 330.

Anda mungkin juga menyukai