Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK BUDAYA SEKOLAH DI ERA


MERDEKA BELAJAR

Irfan Adi Nugroho1, Ida Megawati2, Sholihati Amalia3


Universitas Sarjanawiyata1,2, MI Al Ma’had An Nur3
Irfan.adi@ustjogja.ac.id1, ida.megawati@ustjogja.ac.id2, Sholihati.amalia@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
penelitian kepustakaan yang berusaha untuk menggambarkan peran teknologi pendidikan dalam
membentuk budaya Sekolah di Era Merdeka Belajar. Berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal dan
dokumen yang relevan digunakan dalam penelitian ini. Kajian ini berfokus pada wacana tentang
karakteristik pendidikan budaya sekolah khususnya di Indonesia, dilihat dari konsep pendidikan,
kurikulum, peran pendidik dan proses pembelajaran, serta bagaimana peran teknologi.
Hasil literatur review ini menunjukkan bahwa Teknologi Pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk budaya sekolah seperti dalam domai-domain pemanfaatan teknologi dan ini
berkaitan erat terkait penerapan budaya sekolah, apalagi dalam menyongsong perubahan kurikulum
merdeka belajar yang harus bergerak sangat pesat. Terlihat dari pemanfaatannya produk teknologi
pendidikan seperti E-learning, aplikasi pembelajaran, platform belajar mandiri yang sejalan dengan
tuntutan pendidikan merdeka belajar.
Kata kunci: Teknologi Pendidikan, budaya sekolah, merdeka belajar

Abstract
This study is a literature study with a qualitative descriptive type of study with library research that
seeks to describe the role of educational technology in creating school culture in the Era of Independent
Learning. Various written sources such as relevant articles, journals and documents are used in this
study. This study focuses on the discourse on the characteristics of school cultural education, especially
in Indonesia, seen from the concept of education, curriculum, the role of educators and the learning
process, as well as the role of technology.
The results of this literature review show that Educational Technology has a very important role in
creating the school culture such as in the domains of technology utilization and this is closely related
to the application of school culture, especially in welcoming changes to the independent learning
curriculum which must move very rapidly. It is seen from the use of educational technology products
such as E-learning, learning applications, independent learning platforms that are in line with the
demands of independent learning education.
Keywords: Educational Technology, school culture, independent learning

198
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

merupakan mata pelajaran muatan Lokal


Pendahuluan
(Mulok) sebagai maple pilihan.
Dewasa saat ini teknologi berkembang Dengan adanya kurikulum merdeka
sangat pesat dan dapat dilihat dari revolusi belajar ini memberikan kesempatan kepada
Industri saat ini. Mulai dari datangnya revolusi siswa untuk lebih berkembang. oleh karena itu
industri yang pertama terjadi di negara Inggris dengan adanya kurikulum baru ini perlu adanya
pada tahun 1784, yang dimulai dengan adanya budaya sekolah yang baru sesuai dengan
mesin uap dan mekanisasi yang menggantikan kurikulum merdeka belajar yang digunakan.
pekerjaan manusia. Revolusi kedua yang terjadi Indonesia yang telah memiliki system
pada akhir abad ke-19, dimana mesin-mesin Pendidikan Nasional yang tertuang dalam
produksi dengan tenaga listrik mulai digunakan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
secara massal. Revolusi ketiga adalah permasalahan Pendidikan tersebut masih
penggunaan teknologi computer untuk dijumpai apalagi ini berhubungan dengan
otomatisasi manufaktur pada tahun 1970. kurikulum merdeka belajar. Adapun
Terjadilah perubahan dalam konsep pekerjaan, permasalahn yang ada seperti; budaya disiplin,
struktur pekerjaan, dan kompetensi yang rasa tanggungjawab, kejujuran, keikhlasan, etos
dibutuhkan dalam dunia pekerjaan, inilah belajar, kebiasaan memecahkan masalah secara
revolusi industri ke empat yang terjadi saat ini. rasional dan tanggungjawab.
Teknologi merupakan hasil olah pikir Maka dari itu perlu dibentuknya/
manusia untuk mengembangkan tata cara atau dibangunkannya budaya sekolah yang dapat
system tertentu dan menggunakannya untuk menjadikan sekolah dapat mengakomodir
menyelesaikan persoalan dalam kehidupan. adanya kurikulum merdeka belajar dan pesatnya
Seperti contoh pada masa pandemic covid-19 terknologi dalam revolusi Industri saat ini.
yang terjadi dewasa saat ini muncullah teknologi Pada literaur review ini, maka
dalam menyampaikan materi/ meeting jarak jauh penelitian memfokuskan pada analisis konsep
dapat dilakukan dengan teknologi. Seperti budaya sekolah dalam kurikulum merdeka
munculnya Webex, belajar serta peran teknologi dalam membentuk
Penggunaan media virtual pada masa budaya sekolah. Menurut penulis perlu adanya
pandemic seperti ini merupakan salah satu kajian terkait budaya sekolah dalam
manfaat teknologi. Teknologi ini tidak lepas dari menyongsong kurikulum merdeka belajar dan
dunia Pendidikan karena dipergunakan sebagai peran teknologi dalam membentuk budaya
pengganti ruang kelas pada saat pembelajaran sekolah.
Luring.
Dunia Pendidikan juga menjadi salah
satu sektor yang terdampat dari adanya revolusi Metode Penelitian
insdustri ke empat ini. Tuntutan yang terjadi di
Penelitian ini merupakan penelitian
era industri 4.0 ini membuka pemerintahan
kualitatif dengan menggunakan teknik analisis
Indonesia untuk merubah kurikulum yang ada.
deskriptif pada kajian kepustakaan (library
Adapun perubahan tersebut adanya kurikulum
research) pada penelitian ini berusaha
merdeka belajar.
menggambarkan fenomena-fenomena dan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan
hubungan teknologi dalam membangun budaya
(kemdikbud) Nadiem Anwar Makarim saat
sekolah di era merdeka belajar. Artikel ini
berpidato pada acara Hari Guru Nasional (HGN)
menyoroti peran teknologi dalam membangun
tahun 2019 mencetuskan konsep “Pendidikan
budaya sekolah dalam era merdeka belajar.
Merdeka Belajar”. Kurikulum Merdeka Belajar
sangat perbeda dari kurikulum sebelumnya pada
tingkat sekolah dasar terjadi penggabungan mata Hasil Penelitian dan Pembahasan
pelajaran IPA dan IPS yang menjadi satu yaitu Budaya Sekolah
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), serta Kebudayaan dapat didefinisikan dalam berbagai
menjadikan Bahasa Inggis yang sebelumnya hal salah satunya sebagai keseluruhan system
gagasan, Tindakan dan hasil karya manusia

199
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

dalam rangka kehidupan masyarakat yang Unsur visual material meliputi, 1) fasilitas dan
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar peralatan, 2) artifak dan tanda kenangan, 3)
(Koentjaraningrat, 2003:72). dalam segi bahasa seragam.
dan bahasa Bahasa Indonesia mengartikan Berdasarkan beberapa pendapat di Atas, dapat
kebudayaan dari Bahasa sansekerta diambil simpulan bahwa budaya sekolah
“buddhayah” (Ahmadi, 2004:56). Yaitu bentuk memang perlu dibangun dan setiap sekolah
jamah dari Buddhi yang berarti budi atau akal. memiliki budaya sekolah maupun karakter
terdapat pendapat lainnya yang mengatakan, utama yang menjadi ciri has dari setiap sekolah.
bahwa kata budaya adalah sebagai suatu
perkembangan dari kata majemuk: budi daya, Unsur-unsur budaya sekolah
yang berarti daya atau budi. nilai budaya yang perlu dikembangkan dalam
Budaya menurut Ki Hajar Dewantara manusia budaya sekolah. Adapun nilai yang harus
membudaya maksudnya untuk keselamatan dan dikembangkan menurut Amin (2009:90).
kebahagiaan manusia dalam hidup Pertama, Kebiasaan Hidup Bersih, kebiasaan ini
perjuangannya, di Dalam masyarakat, sangat islami. Kebersihan sebagaian daripada
kebudayaan itu di satu pihak dipengaruhi oleh Iman. Kedua, Etika, atau akhlak mulia adalah
anggota masyarakat, tetapi di lain pihak anggota tata aturan untuk bisa hidupa Bersama orang
masyarakat itu dipengaruhi oleh kebudayaan. lain. Ketiga, Kejujuran. semua warga sekolah
Menurut Zamroni (2011:111) memberikan harus dilatih berbuat jujur, mulai jujur kepada
Batasan bahwa budaya sekolah adalah pola nilai- dirinya sendiri, jujur kepada tuhan, dan jujur
nilai, prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan kepada orang lain. Keempat, Kasih saying. ada
kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam tiga landasan yang harus dibangun yaitu kasih
perjalanan Panjang sekolah, dikembangkan sayang, kepercayaan dan kewibawaan. Kelima,
sekolah dalam jangka waktu yang lama dan Mencintai belajar. Peserta didik harus
menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh mengembangkan pemikiran, bahwa peserta
warga sekolah sehingga mendorong munculnya didik akan belajar lebih bermakna.
sikap dan perilaku warga sekolah. Keenam, Bertanggungjawab. menumbuhkan
rasa tanggungjawab sebagai seorang pelajar.
Zamroni (2011:87) mengemukakan pentingnya Ketujuh, Menghormati hukum dan peraturan.
sekolah memiliki budaya atau kultur. Sekolah melatih membangun rasa menghormati hukum
sebagai suatu organisasi harus memiliki: (1) dan peraturan atas dasar kesadaran yang
kemampuan untuk hidup, tumbuh berkembang menunjukkan bahwa hukum dan peraturan itu
dan melakukan adaptasi dengan berbagai adalah kita buat untuk kebaikan. Kedelapan:
lingkungan yang ada, dan (2) integrasi internal menghormati Hak Orang lain. perlu diajarkan
yang memungkinkan sekolah untuk agar tidak membedakan antara satu orang
menghasilkan individua atau kelompok yang dengan orang yang lainnya. pemberian
memiliki sifat positif. penghargaan kepada orang lain juga tidak boleh
budaya sekolah merupakan sesuatu yang di melihat perbedaan status sosial, ekonomi,
bangun dari hasil pertemuan antara Nilai-nilai agama, dan budaya. Kesembilan, Mencintai
(values) yang dianut oleh guru-guru dan para Pekerjaan. peserta didik harus diberikan
karyawan yang ada dalam sekolah tersebut kesadaran tentang pentingnya menghargai
(Muhaimin:2011:48) pekerjaan.
Menurut Ahyar dalam mengutip sastra pratedja Kesepuluh, Suka Menabung. Membiasakan pola
(dalam Hanifah 2012:11), mengelompokkan hidup menabung kepada anak agar tidak
unsur-unsur budaya sekolah menjadi dua memiliki sifat konsumtif dan menjauhkan dari
kategori yaitu unsur yang kasat yang tidak kasat :besar pasak daripada tiang”. Kesebelas, Suka
mata/visual dan unsur yang kasat mata. Unsur Bekerja Keras. bekerja kelaras merupakan salah
yang kasat mata (visual) terdiri dari visual verbal satu bagian Pendidikan yang dapat dilakukan di
dan visual material. Visual verbal meliputi 1) sekolah maupun di rumah. Keduabelas. Tepat
visi, misi, tujuan, dan sasaran, 2) kurikulum, 3) Waktu.
bahasa dan komunikasi, 4) narasi sekolah, 5) Menurut Ajat Sudrajat (2011:13) mengutip
narasi tokoh-tokoh, 6) struktur organisasi, 7) pendapat Nursyam, setidaknya ada tiga budaya
ritual, 8) upacara, 9) prosedur belajar mengajar, yang perlu dikembangkan di sekolah, yaitu
10) peraturan system pengajar dan hukuman, 11) kultur akademik, memiliki ciri pada setiap
pelayanan psikologi sosial, 12) pola interaksi tindakan, keputusan, kebijakan, dan opini
sekolah dengan orang tua. didukung dengan dasar akademik yang kuat.

200
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

kultur sosial budaya tercermin pada kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan
pengembangan sekolah yang memelihara, kreatif. Kemdikbud dalam (Sekertariat GTK:
membangun, dan mengembangkan budaya 2019). Ditambahkan oleh Kepala Biro
bangsa yang positif dalam kerangka Komunikasi dan layanan masyarakat Ade
pembangunan manusia seutuhnya serta Erlangga, merdeka belajar merupakan
menerapkan kehidupan sosial yang harmonis permulaan dari sebuah gagasan untuk
antar warga sekolah. dan kultur demokratis memperbaiki sebuah system Pendidikan
menampilkan corak kehidupan yang Nasional yang terkesan monoton saat ini.
mengakomodasi perbedaan untuk secara Merdeka belajar menjadi salah satu program
Bersama membangun kemajuan suatu kelompok untuk menciptakan suasana belajar di Sekolah
maupun bangsa. yang Bahagia suasana yang gembira, Bahagia
hasil penelitian yang dilakukan oleh lestari bagi peserta didik maupun para guru (Sekertariat
(2018: 361-362), bahwa ada beberapa budaya GTK, 2020).
sekolah yang diterapkan dan merujuk pada Inti dari merdeka belajar adalah kemerdekaan
pengamalan nilai ketamansiswaan yaitu 1) berpikir bagi siwa dan gutu. Merdeka belajar
Kodrat Alam: siswa diikutsertakan dalam mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka
lomba-lomba yang diadakan di sekolah maupun di mana guru dan siswa dapat secara leluasa dan
di luar sekolah, 2) kemerdekaan: siswa berani menyenangkan mengeksplorasi pengetahuan,
menyampaikan ide atau pendapatnya dan guru sikap dan keterampilan dari lingkungan.
memberikan ruang bagi siswa untuk mengajukan Kebijakan merdekan belajar yang dicetuskan
ide atau pendapat. 3) Kebudayaan: siswa oleh pemerintah meliputi 4 kebijakan pokok
mengikuti kegiatan karawitan, seni tari, tembang yakni: ujian sekolah berstandar nasional, ujian
dan dolanan anak, 4) Kebangsaan: sikap yang nasional, rencana pelaksanaan pembelajaran,
mencintai kebudayaan Indonesia khususnya dan peraturan penerimaan siswa baru dengan
jawa, Ketika mendengar lagu Indonesia Raya system zonasi (Kemdikbud, 2019: 2).
pada jam istirahat siswa melakukan Pertama, terkait pelaksanaan Ujian sekolah
penghormatan pada bendera merah putih dan berstandar nasional ujian: ujian ini dilakukan/
siswa yang selalu mengikuti kegiatan upacara, 5) dijalankan oleh sekolah memiliki sebuah tujuan
kemanusiaan: siswa telah menerapkan budaya menilai kompetensi siswa, serta dilakukan dalam
5S dalam setiap kegiatan di sekolah, sikap saling bentuk tes tertulis dan/ atau bentuk penilaian
menghargai dan membantu agar antar teman lain, seperti portofolio dan penugasan. Kedua,
serta budi pekerti. masih terkait ujian nasional; ujian nasional
sedangkan dalam penelitian oyang dilakukan digantikan dengan asesmen kecakapan
oleh Fitriyana (2018). menemukan bahwa salah minimum dan pengamatan karakter. Penilaian
satu budaya sekolah yang dikembangkan adalah kecakapan minimum menekankan aspek literasi,
sikap sosial. dimana pembiasaan yang dilakukan numerasi. Ketiga, penyederhanaan RPP yang
pada sekolah tersebut melalui pembiasaan siswa sudah berlangsung dan menjadikan RPP satu
melalui muatan pelajaran IPS karena dalam lembar: Intinya, format RPP dalam merdeka
muatan pembelajaran mencakup materi suri belajar memuat tiga komponen utama yaitu
tauladan atau contoh perilaku sosial yang baik. tujuan, kegiatan pembelajaran, dan penilaian;
Dari beberapa budaya sekolah yang dipaparkan sedangkan komponen lain dapat dikembangkan
di Atas memang perlu adanya ciri has yang secara mandiri. Keempat, system zonasi
dimiliki oleh sekolah, seperti hasil penelitian penerimaan siswa baru: penerimaann siswa baru
yang dilakukan oleh fitriana (2018) maupun system zonasi diperluas atau lebih fleksibel yaitu
lestari (2018: 361-362). 50% jalur zonasi, 15% jaluar afirmasi, 5% jalur
perpindahan, sisanya jaluar prestasi yang
Merdeka Belajar disesuaikan dengan kondisi daerah. Daerah
Merdeka belajar merupakan sebuah kebijakan memiliki wewenang menentukan wilayah
yang dirancang pemerintah dalam aspek kualitas zonasinya. Beberapa penelitian mengemukakan
Pendidikan agar menghasilkan siswa dan lulusan tentang merdeka belajar dalam kaitan dengan
yang unggul dalam menghadapi tantangan masa peran guru. Artikel Penelitian Dhani (2020:45)
depan yang kompleks (Suyanto, 2020). mengemukakan peran guru dalam
Selanjutnya merdeka belajar merupakan mengembangkan kurikulum merdeka belajar
kebebasan dalam unit Pendidikan yaitu sekolah, yaitu (1) merumuskan tujuan spesifik
guru-guru dan muridnya mempunyai sebuah pembelajarn sesuai dengan tujuan kurikulum dan
kebebasan. Kebebasan untuk berinovasi, karakteristik mata pelajaran dan siswa serta

201
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

keadaan kelas, (2) mendesain proses cabang dari teori dan praktek Pendidikan yang
pembelajaran yang secara efektif dapat terutama berkepentingan dengan mendesain, dan
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran menggunakan pesan untuk mengendalikan
atau kompetensi yang telah ditetapkan; (3) proses belajar, mencakup kegiatan; (1)
melaksanakan proses pembelajaran sebagai mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu
implementasi kurikulum (4) melaksanakan pesan dalam proses belajar, (2) penstrukturan
evaluasi proses dan hasil pembelajaran (5) dan sistematisasi oleh orang maupun instrument
melaksanakan evaluasi terhadap interaksi dalam lingkungan Pendidikan, meliputi:
komponen-komponen kurikulum yang telah perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen
diimplementasikan. dan pemanfaatan dari komponen maupun
Penelitian saleh (2020:52) menunjukkan bahwa keseluruhan system pembelajaran. Tujuan
guru mengambil peran sangat besar dalam praktisnya adalam pemanfaatan setiap metode
merdeka belajar. Bahkan guru tampil sebagai dan media komunikasi secara efektif untuk
penggerak merdeka belajar. Karena kunci dari membantu pengembangan potensi peserta didik
kebijakan merdeka belajar adalah manusia yaitu secara maksimal”.
guru dan siswa yang merdeka. Definisi Commision on Instruction Technologi
Artikel yang ditulis sugiri & Priatmoko (2020: (CIT) 1970. “Teknologi pembelajaran diartikan
56) yang berjudul “Persprektif Asesmen sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi
Autentik Sebagai Alat Evaluasi dalam Merdeka komunikasi yang dapat digunakan untuk
Belajar” membahas tentang kesulitan guru keperluan pembelajaran di samping guru, buku
dalam Menyusun instrument penilaian otentik teks, dan papan tulis… bagian yang membentuk
dan implementasi penilaian dalam merdeka teknologi pembelajaran adalah televisi, film,
belajar. OHP, Komputer dan bagian perangkat keras
Artikel yang ditulis sutisno & Nurdiyanti (2020) maupun lunak lainnya.
menggambarkan tentang kesulitan guru dalam Teknologi Pendidikan baik sebagai disiplin
implementasi merdeka belajar dalam masa ilmu, program studi maupun profesi terus
pandemic Covid-19 yang dilaksanakan secara mengalami perkembangan teknologi Pendidikan
daring. yang pesat ini mengambil empat ciri utama,
Artikel penelitian Yamin & Sahrir (2020) yaitu: 1) menerapkan pendekatan system, 2)
mengungkapkan bahwa guru menjalankan menggunakan sumber belajar seluas mungkin, 3)
perannya dalam merdeka belajar dengan bertujuan meningkatkan kualitas belajar
mendesain strategi atau metode pembelajaran manusia, dan 4) berorientasi pada kegiatan
berbasis merdeka belajar. Karena merdeka instruksional individual (Suparman, 2004).
belajar merupakan respon terhadap revolusi
industry 4.0 maka tugas guru adalah mendesain Peranan teknologi Pendidikan dalam
pembelajar dengan strategi implementasi yang membangun budaya sekolah. Penelitian yang
relevan untuk memfasilitasi siswa mencapai dilakukan oleh Sugiarti, yuni (2011)
kemampuan atau keterampilan terhadap literasi memfokuskan dalam salah satu teknologi yaitu
baru yaitu literasi data, literasi teknologi, dan teknologi Internet, dimana Teknologi Internet
literasi manusia. tersebut digunakan dalam menanamkan
Sebagai Lembaga sekolah yang menjadi sasaran Pendidikan karakter. Dari penelitian tersebut
dari merdeka belajar, sekolah harus membangun disimpulkan bahwa perlu adanya kesadaran dan
budaya sekolah yang berkaitan dengan kemampuan dari pihak terkait khususnya
kurikulum merdeka belajar. Terkait perubahan/ keluarga, sekolah, dan pemerintah. Jika dilihar
membangun budaya sekolah tersebut tidak akan dari penelitian ini di khususkan dalam sekolah.
terpisah dengan adanya teknologi Pendidikan. Dalam upaya membangun budaya sekolah yang
bermuatan kurikulum Merdeka Belajar di
Teknologi Pendidikan Instansi-instansi Pendidikan/ Sekolah, teknologi
Pengertian teknologi Pendidikan telah Pendidikan harus mampu menunjukkan
mengalami beberapa kali perubahan hingga eksistensinya terhadap permasalahan
sampai saat ini. Berikut beberapa definisi dari Pendidikan. Peran teknologi pasti diperlukan
teknologi Pendidikan dalam menyelesaikan permasalahn maupun
Definisi dari AECT (Association for dalam membangun budaya sekolah. Oleh sebab
Educational Communications Technology, itu teknologi Pendidikan akan mampu
1963) atau Asosiaso Komunikasi dan Teknologi menunjukkan eksistensi/ peran yang lebih dalam
Pendidikan. “Komuniasi audio-visual adalah untuk membangun budaya sekolah.

202
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

Teori-teori budaya sekolah menjadi kajian utama sekolah dengan domain teknologi, yaitu: domain
dalam teknologi Pendidikan dan seharusnya desain, domain pengembangan, domain
memberikan banyak pemikiran dan cara pemanfaatan, domain, pengelolaan, dan domain
pandang yang lebih baik terhadap permasalahan evaluasi.
Pendidikan. Saran
Salah satu contoh dalam penggunaan peran
teknologi Pendidikan yaitu dengan
memanfaatkan domain dalam teknologi
Pendidikan. Adapun domain tersebut adalah; Daftar Pustaka
1. Domain Desain: teknologi Pendidikan AECT. (2004). The Definition Of Educational
dapat mendesain budaya sekolah yang Technology. Washington, D.C., USA:
dapat diterapkan di Sekolah berbasis Associations and Technology.
Merdeka Belajar tersebut dengan baik.
2. Domain Pengembangan: pada domain ini Anglin, Gary J. (1995), Instructional
teknologi Pendidikan dapat memberikan Technology, Past, Present, and Future,
ide-ide pengembangan untuk menerapkan second Edition, Englewood-Corolado.
budaya sekolah berbasis Merdeka Belajar. Libraries unlimited, INC.
3. Domain Pemanfaatan: teknologi Suparman, M. Atwi & Zuhairi, Aminudin
Pendidikan dapat memberikan kontribusi (2004), Pendidikan Jarak Jauh Teori
terhadap implementasi dari pengembangan dan Praktek, Jakarta: Pusat Penerbitan
teori pembelajaran yang cocok dengan universitas Terbuka.
pembangunan budaya sekolah berbasis
Merdeka Belajar. Koentjaraningrat. (2003). Kamus Antropologi.
4. Domain Pengelolaan; Teknologi Jakarta: Progres
Pendidikan dapat memberikan kontribusi Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi pada
dalam pengelolaan budaya sekolah. Masyarakat Multikultural. Yogyakarta:
5. Domain Penilaian: Teknologi Pendidikan Gavin Kalam Utama
dapat mengadakan evaluasi sebagai proses
membangun budaya sekolah. Dhani, R. R. (2020). Peran Guru dalam
Telah jelas bahwasanya teknologi Pendidikan ini Pengembangan Kurikulum. Jurnal
merupakan suatu bidang ilmu yang sangat erat Serunai Administrasi Pendidikan, 9 (1),
hubunganya dengan pembelajaran dan dapat 45-50.
memberikan kontribusi terkait pembentukan Suyanto. (2020). Implikasi Kebijakan Merdeka
budaya sekolah bermuatan merdeka belajar. Belajar. Kompas, 08 Pebruari 6.
Kemdikbud. (2019). Merdeka Belajar. Jakarta:
Simpulan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Budaya sekolah penting dibentuk dalam
kehidupan sekolah. Apalagi dengan adanya Saleh, M. (2020). Merdeka belajar di Tengah
perubahan dari sebuah kurikulum. Budaya Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar
sekolah yang terbentuk sebelum adanya merdeka Nasional Hardiknas, 1, 51-56.
belajar akan berubah Ketika muncul merdeka http://proceedings.ideaspublishing.co.id
belajar. /index.php/hardiknas/article/view/8
Dalam melaksanakan pembentukan Sugiri, W.A., & Priatmoko, S. (2020). Perspektif
budaya sekolah ini mesti dikembangkan dengan Asesmen
adanya teknologi. Yakni kesiapan untuk
membuat perubahan dalam budaya sekolah yang Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan
telah lampau menjadi budaya yang baru, Pendidikan Merdeka Belajar (Telaah
perbedaan-perbedaan itu dapat diupayakan Metode Pembelajaran). Jurnal Ilmiah
dengan teknologi Pendidikan. Mandala Education, 6 (1), 126-136.
Akan tetapi dalam pembentukan budaya https://doi.org/10.36312/jime.v6i1.1121
sekolah nantinya, tidak akan mudah dan Lestari, R. D., Triharsiwi. proses penanaman
langsung diterima oleh warga sekolah. nilai-nilai ketamansiswaan melalui
Pembentukan budaya sekolah bermuatan budaya sekolah di SD Taman Muda Ibu
merdeka belajar, dan teknologi dapat Pawiyatan Yogyakarta Tahun Pelajaran
dimanfaatkan dalam pembentukan budaya 2016/2017. Jurnal Trihayu: Jurnal
203
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2022

Pendidikan Ke-SD-an, Vol.4, Nomor 2, Sugiarti, yuni. (2011). Peran Teknologi Internet
januari 2018, Hlm. 369-363. dalam membangun Pendidikan karakter
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tr anak. Jurnal Teknodik Vol. XV, Nomor
ihayu/article/view/2243 2, Desember 2011.
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/
Fitriyana. D. A., Trisharsiwi. Penanaman sikap
index.php/jurnalteknodik/article/downl
sosial pada pembelajaran tematik
oad/97/97
muatan ilmu pengetahuan sosial kelas iv
SD Negeri Gedongkuning Kotagede.
Jurnal Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-
SD-an, Vol. 5 Nomor 1, September
2018, hl. 455-461
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tr
ihayu/article/view/3167/pdf

204
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Tamansiswa untuk Mewujudkan Generasi Adaptif di Abad 21

Anda mungkin juga menyukai