Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA PERGURUAN TINGGI

DENGAN PROSES LIVING VALUES GUNA MEMBENTUK MILENIAL KREATIF DI


ERA REVOLUSI 4.0

Ririn Mardiana Saputri


Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram
ririnmardiana2003@gmail.com

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan efektifitas model pembelajaran pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan yang sesuai dengan milenial diera revolusi 4.0 dalam meningkatkan kemampuan
berfikir kritis dan kreatif mahasiswa. Model Pendidikan Pada era revolusi industri 4.0 menggambarkan
berbagai cara mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dimana seharusnya
terdapat penyesuaian sistem pembelajaran baru sesuai situasi pada saat ini. Dimana dibutuhkan peran
teknologi dan internet agar sistem tersebut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan pemanfaatan teknologi dan internet sesuai dengan keahlian milenial pada masa saat ini.
Dengan mengembangkan kreativitas pembelajaran terutama pendidikan pancasila. Di dalam pancasila
terdapat nilai-nilai karakter yang semestinya dihidupkan kembali nilai-nilai pancasila. Jaman dulu belajar
pancasila masih dihafalin, sekarang hendaknya lebih mengikuti zaman yaitu lewat visual. Bagi perguruan
tinggi, revolusi industri 4.0 diharapkan mampu mewujudkan pendidikan cerdas melalui peningkatan serta
pemerataan kualitas pendidikan, dan perluasan akses dalam mewujudkan kelas internasional. Jadi dengan
adanya kemajuan teknologi dan penghidupan kembali nilai-nilai karakter pancasila maka akan
memperluas cara maupun sistem interaksi pembelajaran yaitu melalui proses pembelajaran berbasis living
values dengan blended learning(kolaborasi),melalui publikasi,dan melalui intraksi publik serta intraksi
digital guna meningkatkan pemahaman dan implementasi pancasila secara internal melalui media yang
akrab milenial. Dengan konsep pendidikan Pancasila yang menekankan pada proses pembelajaran
berbasis living values dengan mengkolaborasikannya dengan memanfaatkan multimedia berbasis internet,
sehingga dapat mendukung pembentukan karakter generasi milenial yang tidak hanya akrab dengan
teknologi digital tetapi juga diimbangi dengan memiliki karakter yang Pancasilais. Pendidikan Pancasila
yang berbasis Living Values tersebut dengan mengkaitkan nilai-nilai dalam kehidupan nyata.
Kata kunci: pendidikan pancasila,living values, milenial, revolusi 4.0
PENDAHULUAN berkembang. Perubahan pada setiap revolusi
Perubahan atau bisa di sebut dengan industri dapat diiringi dengan
nature (pembawaan ilmiah) yang yang mulai perubahanperubahahan baru seiring dengan
ada ada dalam proses perjalanan kehidupan kemajuan teknologi yang berkembang.
manusia beserta peradabannya sesuai Revolusi industri di sini setiap perubahan-
perkembangan dari zaman ke zaman perubahan di Indonesia dalam berbagai
manusia tersebut. Perubahan disini bisa aspek. Aspek tersebut memiliki suatu proses
melalui ide atau teknologi yang seiring di mana akan menambah kualitas serta
dengan berkembang pesat nya zaman akan kuantitas suatu negara tersebut. Apalagi di
revolusi-revolusi industri yang mulai terjadi Indonesia ini haruslah di sesuaikan dengan
bermanfaat untuk memastikan agar berbagai macam keadaan nyata yang ada di
tercapainya tujuan yang menjadi Indonesia. Data mengenai adanya revolusi
penghubung antara sumber perubahan yang industri di sini mulai dari revolusi industri
ada dengan tujuan masyarakat yaitu berupa 1.0 yang pertama terjadi sekitar abad ke-18
sasaran dari suatu perubahan melalui di tandai dengan penemuan mesin uap yang
kebijakan atau teknologi baru yang di gunakan untuk proses produksi barang.
Revolusi industri 2.0 yang terjadi sekitar tersedia serta berperan lebih dari semata-
awal abad ke-20. Revolusi ini di tandai mata perlengkapan komunikasi
dengan penemuan tenaga listrik. Revolusi verbal( McAlister, 2002). Hingga melalui
3.0 yang mana pada revolusi industri ini di pembelajaran bisa diterapkan serta
tandai adanya mesin yang dapat bergerak ditanamkan nilai- nilai/ kepribadian pada
dan berpikir secara otomatis yaitu, komputer generasi milenial ini.
dan robot. Dan revolusi industri saat ini Cocok dengan amanah Undang- Undang
adalah revolusi industri 4.0 yang Sistem Pembelajaran Nasional serta UU
menggabungkan teknologi otomatisasi Pembelajaran Besar tujuan utama
dengan teknologi siber. Istilah industri 4.0 pembelajaran merupakan tidak hanya
ini berasal dari sebuah proyek dalam strategi meningkatkan potensi partisipan didik
teknologi canggih pemerintah Jerman yang namun pula membentuk karakter serta
mengutamakan komputerisasi pabrik, akhlak mulia partisipan didik.
meliputi tren otomatisasi dan pertukaran Pembelajaran Pancasila jadi salah satu mata
data mencakup sistem siber-fisik,internet of kuliah harus tidak hanya Agama, Pendidikan
things (IOT),cloud computing, dan cognitive Kewarganegaraan serta Bahasa Indonesia di
computing. Akademi Besar cocok dengan UU Nomor.
Pembelajaran Kewarganegaraan 12 Tahun 2012 Tentang Pembelajaran Besar
ialah salah satu bidang kajian dalam konteks yang ialah mata kulain pembentuk karakter.
pembelajaran nasional yang mempunyai Setelah itu dalam praksisnyna pendidikan
peran strategis buat tingkatkan kembali Pembelajaran Pancasila harus
pengetahuan kebangsaan serta semangat disesuaikan dengan ciri generasi milenial.
nasionalisme mahasiswa. Sebab itu, untuk Dengan demikian Pembelajaran Pancasila
menguatkan kedudukan Pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat krusial
Kewarganegaraan, hingga pemerintah dimana banyak ancaman yang terjalin
mewajibkan diberikan pada tiap satuan merupakan ancaman terhadap pandangan
pendidikan tercantum akademi besar. hidup yang berefek pada mengendurnya
Sebagaimana dalam pasal 37 ayat( 1) nilai- nilai yang dalam kehidupan warga
Undang- Undang Nomor. 20 Tahun 2003 Indonesia. Dengan demikian dalam hal ini
tentang Sistem Pendidikan Nasional kalau“ juga hendak dibahas gimana konsep
Pembelajaran Kewarganegaraan Pembelajaran Pancasila untuk generasi
dimaksudkan buat membentuk mahasiswa milenial untuk menguatkan karakter mereka
menjadi manusia yang mempunyai rasa dengan menanamkan serta memperkuat
kebangsaan serta cinta tanah air”. Dunia nilai- nilai yang hidup dalam kehidupan
pembelajaran wajib mencatat strategi yang pastinya berbasis nilai- nilai moral
pengajaran mereka dalam perihal efektivitas Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa
serta relevansi. Kala kita mengambil Indonesia yang pada kesimpulannya hendak
pembelajaran“ Generasi Milenial,” kala kita menjadikan Negara Indonesia jadi Negeri
melihat dari kebiasaan mahasiswa yang lahir yang lebih beradab dan berdaya saing
antara tahun 1982–2002, sangat jelas kalau internasional dengan memanfaatkan sistem
cerminan pembelajaran sudah berganti pembelajaran berbais digital dan
apalagi Generasi milenial Indonesia saat ini dikolaborasi dengan pengimplementasian
harus berhadapan dengan sebuah tantangan nilai-nilai pancasila yang dibutuhkan
besar berupa revolusi industri 4.0. karena milenial pada masa ini.
sebagian besar mahasiswa yang tidak dapat Dirjen Guru dan Tenaga
lepasdari kehidupan internet. Ponsel telah Kependidikan Kemdikbud, Supriano,
mengatakan, Seiring bergantinnya zaman metode-metode serta cara-cara yang tidak
Metode pembelajaran pun harus diubah sesuai dengan karakteristik milenial
dengan metode baru karena saat ini sehingga penerapan dari nilai-nilai pancasila
menghadapi anak-anak milenial. Nantinya tersebut hanya sebagai hafalan saja tidak ada
dihidupkan kembali dengan nilai-nilai nilai praktik atau nyatanya dalam kehidupan
pancasila. " Era digital ini anak-anak sehari-hari padahal kita paham bahwa
milenial bisa bikin project tentang pancasila Pancasila adalah dasar Negara, maka
seperti, video dan film pendek," ujarnya saat mengamalkan dan mengamankan Pancasila
dihubungi Republika.co.id, Selasa (27/11). sebagai dasar negara mempunyai sifat
Mahasiswa merupakan bibit unggul imperatif/ memaksa artinya setiap warga
bangsa yang di mana pada masanya nanti negara Indonesia harus tunduk/taat
bibit ini hendak melahirkan pemimpin kepadanya. Pengamalan Pancasila dalam
dunia. Sebab seperti itu diperlukan hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi
pembelajaran moral serta akademis yang hukum, tetapi mempunyai sifat mengikat
hendak mendukung wujud individu artinya setiap manusia Indonesia terkait
mahasiswa. Karakter mahasiswa hendak dalam cita-cita yang terkandung di
berkembang bersamaan dengan waktu dan dalamnya.
hadapi proses pembenahan, pembekalan,
penentuan, serta kesimpulannya pemutusan Namun,sangat disayangkan belum
prinsip diri.Negeri, warga masa tiba, ada konversi sistem pembelajaran
dibutuhkan ilmu yang lumayan buat bisa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
menunjang kokohnya pendirian sesuatu yang sesuai dengan karakteristik milenial
Negeri. yang tidak bisa lepas dari teknologi dan
LATAR BELAKANG internet oleh karena itu penulis mencoba
Pada sat ini era globalisasi menjadi membahas tentang sebuah sistem atau
suatu perjalanan baru dalam sejarah umat proses yang disebut living values yang
manusia, berbagai teknologi ditemukan dikolaborasikan dengan melalui blended
untuk mempermudah penyedian fasilitas learning(kolaborasi),melalui publikasi,dan
bagi masyarakat. Perkembangan era global melalui intraksi publik serta intraksi digital
juga berpengaruh di Indonesia. Sebagai guna meningkatkan pemahaman dan
sebuah negara berkembang Indonesia turut implementasi pancasila secara internal
serta menata kembali berbagai struktur melalui media yang akrab dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara. milenial.sehingga, dapat mendukung
Munculnya istilah reformasi mental dan pembentukan karakter generasi milenial
pembaharuan lainnya dilakukan demi yang tidak hanya akrab dengan teknologi
mencapai perbaikan di masa yang akan digital tetapi juga diimbangi dengan
datang. memiliki karakter yang Pancasilais.
Pembahasan tentang bagaimana
pembelajaran pendidikan pancasila pada PEMBAHASAN
perguruan tinggi dengan proses living values
guna membentuk milenial kreatif di era 1. Makna Pancasila Bagi Mahasiswa
revolusi 4.0 menjadi penting di bahas pada
artikel ini dikarenakan menurut penulis Pancasila merupakan ajaran, gagasan
prose pembejaran pendidikan pancasila dan dan keyakinan sebagai acuhan tingkah laku
kewarganegaraan pada prakteknya masih masyarakat Indonesia dalam berbagai
menggunakan metode menghafal atau bidang kehidupan, baik di bidang politik,
ekonomi, hukum, pertahanan keamanan Pancasila mengarahkan perhatian pada
(Hankam), Sosial, Kebudayaan, keagamaan, moral yang diharapkan terwujud dalam
maupun Pendidikan, sehingga dalam setiap kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang
tindakannya, selalu mengacu kepada memancarkan iman dan taqwa terhadap
Pancasila sebagai dasarnya. Tapi tidak bisa Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat
kita pungkiri, bahwa pemuda sebagai yang terdiri atas berbagai golongan agama,
generasi penerus bangsa sekarang kurang kebudayaan, dan beraneka ragam
begitu memahami akan makna serta kepentingan, perilaku yang mendukung
meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam kerakyatan yang mengutamakan
ideologi kita. Generasi muda adalah generasi kepentingan bersama di atas kepentingan
penerus perjuangan bangsa, oleh karena itu perorangan dan golongan sehingga
sangat perlu apabila dalam diri pribadi perbedaan pemikiran diarahkan pada
mereka ditanamkan nilainilai budaya bangsa perilaku yang mendukung upaya
yang telah diyakini kebenarannya, diterima, terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
diikuti, dibela dan diperjuangkan selama ini. rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila
Nilai yang dimaksud adalah yang bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa
terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
meliputi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, Yang Maha Esa, seperti sikapsikap di bawah
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Tanpa ini, sehingga dapat diamalkan dikemudian
ada proses sosialisasi nilai-nilai Pancasila hari:
kepada generasi muda, maka nilai-nilai 1. Memiliki kemampuan untuk mengambil
luhur Pancasila tidak akan dikenalnya, sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan
bahkan akan diabaikannya. Bila hal ini hati nuraninya.
dibiarkan, maka akibatnya dalam diri 2. Memiliki kemampuan untuk mengenali
generasi muda terjadi kegelisahan, masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
kegalauan dan kegoyahan karena tidak cara pemecahannya.
mantapnya kepribadian mereka. 3. Mengenali perubahan-perubahan dan
Hal yang demikian ini sangat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
membahayakan keberadaan bangsa dan seni.
Indonesia, karena tidak menutup 4. Memiliki kemampuan untuk memaknai
kemungkinan akan terjadi konflik yang peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
berkepanjangan yang akhirnya akan bangsa untuk menggalang persatuan
memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia. Persatuan Indonesia sangat
Melalui pendidikan Pancasila diharapkan diharapkan oleh seluruh masyarakat
nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat Indonesia. Dengan memaknai setiap
tersosialisasi bahkan terinternalisasi dalam peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
diri pribadi generasi muda, khususnya Indonesia diharapkan dapat membuat
mahasiswa, dan dalam diri mereka akan Indonesia bersatu. Melalui Pendidikan
tumbuh sikap demokratis serta analitis kritis Pancasila, warga negara Republik Indonesia
dalam menghadapi segala permasalahan diharapkan mampu memahami, menganilisis
kehidupan dan dalam mengaktualisasikan dan menjawab masalahmasalah yang
nilai-nilai Pancasila. Undang-Undang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem berkesinambungan dan konsisten
Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa
SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, Indonesia. Berkaitan dengan pentingnya
dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi,
yaitu seberapa jauh pentingnya pendidikan pemahaman yang mendalam tentang
Pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di Pancasila. Melalui pendidikan Pancasila,
perguruan tinggi. Memahami hakekat diharapkan juga para mahasiswa memahami,
Pancasila berarti memahami makna menganalisis dan menjawab
Pancasila. Artinya dalam kehidupan masalahmasalah yang dihadapi masyarakat,
berbangsa dan bernegara bahwa Pancasila bangsa secara berkesinambungan dan
mempunyai fungsi dan peran tersendiri. konsisten, dengan cita-cita tujuan nasional.
Sudah jelas Pancasila dasar negara, namun Di samping itu mahasiswa memiliki
di samping itu Pancasila mempunyai fungsi kemampuan untuk mengambil sikap
sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bertanggung jawab sesuai dengan hati
bahwa pandangan hidup sebuah bangsa lahir nurani serta memaknai perestiwa sejarah dan
dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang
sendiri, yang diyakini kebenarannya dan persatuan Indonesia. Selain itu dengan
menimbulkan tekad untuk mewujudkan. pengajaran ditingkat perguruan tinggi
Melihat betapa pentingnya fungsi Pancasila memungkinkan mahasiswa menerapkan
dalam kehidupan bangsa Indonesia maka sehingga nilai-nilai moral Pancasila
sudah seharusnya Pancasila dipahami secara terkandung dalam sila-sila Pancasila masuk
menyeluruh dan mendalam oleh orangnya dalam kepribadian mahasiswa. Adapun
sendiri. Salah satu sarana dalam proses tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan
memahami Pancasila adalah melalui Tinggi adalah agar mahasiswa:
pendidikan formal mulai dari tingkat dasar 1. Dapat memahami dan mampu
sampai tingkat perguruan tinggi. Pendidikan melaksanakan jika Pancasila dan Undang-
Pancasila sudah diatur sedemikian rupa Undang Dasar 1945 dalam kehidupan
dalam sebuah peraturan. Dasar hukum sebagai warga negara Indonesia.
pelaksanaan pendidikan Pancasila di 2. Menguasai pengetahuan tentang beragam
lembaga pendidikan formal bersumber pada masalah dasar berkehidupan bermasyarakat,
TAP MPR no II/MPR/1998 tentang GBHN berbangsa dan bernegara yang hendak
yang menetapkan antara lain: pendidikan diatasi dengan penerapan pemikiran yang
Pancasila termasuk pendidikan pedoman berlandasan Pancasila dan Undang-Undang
penghayatan dan pengamalan Pancasila, Dasar 1945.
pendidik an moral Pancasila, pendidikan 3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai
sejarah perjuangan bangsa serta unsur-unsur dengan nilai-nilai dan norma Pancasila, se
yang dapat meneruskan dan hingga mampu menanggapi perubahan yang
mengembangkan jiwa, semangat dan nilai- terjadi dalam rangka keterpaduan Iptek dan
nilai perjuangan khususnya nilai-nilai 45 pembangunan.
pada generasi muda, dilanjutkan dan makin 4. Membantu mahasiswa dalam proses
ditingkatkan disemua jenis jenjang belajar, proses berpikir, memecahkan
pendidikan mulai dari TK sampai perguruan masalah dan mengambil keputusan dengan
tinggi negeri maupun swasta. Perguruan menerapkan strategi heuristik terhadap nilai-
tinggi yang berperan dalam nilai Pancasila.
mengembangkan dan memperdalam Tujuan mempelajari Pancasila
pengetahuan dan mengajarkannya dan adalah mengetahui Pancasila yang benar,
memperoleh pengetahuan. Bahkan berbagai yakni yang dapat dipertangung jawabkan
masalah yang sedang terjadi di negara ini baik secara yuridis. Secara yuridis-
bisa dilestarikan dari memperdalam dan konstitusional karena Pancasila adalah dasar
menemukan sebuah solusi melalui negara yang dipergunakan sebagai dasar
pengatur/menyelenggarakan pemerintahan mahasiswa di dalam kehidupan
negara. Secara objektif ilmiah karena bermasyarakat dan bernegara. Karena
Pancasila adalah suatu paham filsafat, yang Pendidikan Pancasila ternyata diberikan
uraiannya harus logis dan dapat diterima pada setiap tingkat dan jenjang pendidikan
oleh akal sehat. Selanjutnya Pancasila yang formal, diharapkan nilai-nilai Pancasila
benar itu diamalkan sesuai dengan fungsinya dapat dicerna dan diterima mahasiswa
dan kemudian Pancasila yang benar kita menurut tingkat pengalaman dan
amalkan agar jiwa dan semangat, perkembangan penalarannya. Dalam setiap
perumusan, sistematiknya sudah tepat dan jenjang perkembangannya, diharap
benar. Tujuan itu sebenarnya bertitik tolak mahasiswa mampu menemukan relevansi
pada salah satu manusia yaitu sifat atau nilai-nilai Pancasila bagi kehidupannya,
hasrat “ingin tahu”. Mengingat Pancasila sehingga mampu mentransformasikan nilai-
adalah dasar negara maka mengamalkan dan nilai tersebut dalam kehidupan nyata sehari-
mengamankan Pancasila sebagai dasar hari. Tingkat perguruan tinggi, mahasiswa
negara mempunyai sipat imperatif/ memaksa perlu dituntut untuk dapat bertindak secara
artinya setiap warga negara Indonesia harus bertanggung jawab. Mereka tidak hanya
tunduk/taat kepadanya. Pengamalan bertindak atas dasar peraturan perundangan
Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak yang ada, melainkan menyadari bahwa
disertai sanksisanksi hukum, tetapi tindakan yang dipilihnya memang
mempunyai sifat mengikat artinya setiap merupakan tindakan yang bernilai.
manusia Indonesia terkait dalam cita-cita Berkaitan dengan pengamalan Pancasila,
yang terkandung di dalamnya. Pendidikan mereka bertindak sesuai dengan Pancasila
Pancasila bertujuan untuk menghasilkan bukan hanya karena ditunjukkan bahwa
peserta didik yang beriman dan bertakwa Pancasila itu baik, melainkan mereka
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diharap telah mencerna dengan akalnya serta
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, berkeyakinan bahwa Pancasila sungguh
mendukung kerakyatan yang mengutamakan bernilai bagi dirinya serta seharusnya layak
upaya mewujudkan suatu keadlan sosial diamalkan. Mereka diharap dapat
dalam masyarakat. Pendidikan Pancasila memahami dan menghayati bahwa Pancasila
adalah suatu usaha sadar, yang terencana sungguh-sungguh bernilai, dan akhirnya
dan terarah, melalui pendi dikan formal, mendorong dirinya untuk mewujudkan nilai-
untuk mentransformasikan nilai-nilai yang nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
terkandung dalam Pancasila pada 2. Revolusi industi 4.0 dan
mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mahasiswa
mencerna nilai-nilai Pancasila melalui Revolusi indutri merupakan terjadinya
akalnya, dan menumbuhkan rasionalitas perubahan di bidang pertanian, teknologi,
sesuai dengan kemampuan, sehingga anak manufaktur, pertambangan, transportasi
mencapai perkembangan penalaran moral yang memiliki dampak mendalam pada
seoptimal mungkin yang dijiwai Pancasila. ekonomi,sosial dan budaya di negara
Pendidikan Pancasila mempunyai tersebut. Agent of change yang ada pada jati
kedudukan yang sangat penting, khususnya diri mahasiswa saat ini, yang tak hanya
dalam pembentukan kepribadian manusia sebuah slogan-slogan demonstrasi saja. Di
Indonesia, yaitu kepribadian yang dijiwai sini peran mahasiswa sebagai agent of
oleh nilai-nilai Pancasila. Sasaran terakhir changes dan agent of conversation pada
dari Pedidikan Pancasila adalah dipahami, setiap revolusi industri mampu membawa
dihayati dan diamalkan Pancasila oleh setiap perubahan berupa action. Karna dasar dari
sebuah aksi adalah perubahan alur pikir Penulis berpandangan bahwa dengan adanya
yang menjadi kritis lagi. Dengan adanya pembelajaran virtual ini lebih memberikan
perubahan alur berpikir yang kritis membuat keluesan terhadap mahasiswa dan dinilai
mahasiswa milenial sadar akan peran efektif untuk dilaksanakan sebagai salah
sertanya sebagai mahasiwa dalam setiap satu proses pembelajaran pendidikan
revolusi industri yang terjadi. Mungkin pancasila karena pada dasarnya anak muda
untuk saat ini kita menjalani revolusi atau milenial kalau sesuatu yang dilakukan
industri 4.0. Mahasiswa yang cakap tak diberikan kebebasan akan lebih mdah untuk
hanya pandai dalam berargumen, diserap selain itu ketika virtual mahasiswa
memberikan kritik namun mahasiswa yang juga dituntut untuk mengembangkan
cakap juga mampu memberikan saran, solusi kreatifitasnya maka untuk mewujudkannya
demi tercapainya suatu perubahan yang baik perlu metode seperti blended
lagi. Perubahan yang mampu membawa kita learning(kolaborasi),melalui publikasi,dan
ke kancah yang lebih luas lagi. Mahasiswa melalui intraksi publik serta intraksi digital
milenial haruslah mampu membawa gerakan dalam proses pembelajaran pendidikan
perubahan tersebut karna mereka juga pancasila dan kewarganegaraan dengan
harapan bangsa untuk menjadikan diri adanya kolaborasi mahasiswa akan secara
mereka lebih berkualitas lagi. Oleh karena sadar untuk melakukan segala bentuk
itu penting bagi mahasiswa untuk terus diskusi yang dapat dengan mudah dilakukan
mengembangkan diri memperluas wawasan dengan virtual dengan orang maupun
dan menggunakan teknologi sebijak teman,melalui publikasi mahasiswa juga
mungkin sehingga membentuk diri seorang akan lebih berfikir keras agar menghasilkan
mahasiswa menjadi kreatif dan dapat konten yang menarik bagi penonton
menjadi agent of chinge dengan publikasi disini bisa menggunakan teknologi
mengamalkan nilai-nilai pada sila pancasila juga seperti pemanfaatan media sosial
sebagai pedomannya sehingga mahasiswa ataupun teknologi lainnya sehingga
tersebut menjadi mahasiswa milenial kreatif mahasiswa akan mikir 2 kali untuk
yang memiliki jiwa pancasilais yang melakukan plagiarisme dalam membuat
diperoleh dari sistem pembelajaran yang konten tentunnya peran pengajar disini
akrab dengan dunia digital dan dekat dengan dibutuhkan untuk mengarahan mahasiswa
pengamalan pancasila secara nyata. melakukan atau mengerjakan proyek
3. Mahasiswa dan virtual video,film pendek ataupun yang lainnya
Pada era post modern melalui sarana tentu berkaitan dengan mata kuliah umum
komunikasi online dan virtual online telah pendidikan pancasila,kemudian melalui
menawarkan perubahan budaya secara intraksi publik dan intraksi digital,pada hal
progresif dan menjadi sebuah kepribadian. ini juga diutuhkan peran pengajar untuk
Kepribadian modern dalam post modern mengarahkan mahasiswa untuk turun
adalah masyarakatnya semakin hidup kangsung berintraksi dengan masyarakat
dengan sifat dominan individualistis. Sifat untuk memahami lagi lebih dalam tentang
ini membentuk suatu karakter baru karena penerapan pancasila tersebut tentu juga
masyarakat hidup dengan media online yang harus dikolaborasikan dengan intraksi digital
dapat dirasakan sehari-hari. Era ini hasil intraksi dengan masyarakat tersebut
memberikan dampak positif yaitu dapat harus di abadkan degan menggunakan
terwujudnya penegakkan hak asasi manusia intraksi media untuk merekam,atauppun bisa
dalam kebebasan berekspresi, memilih, berintrksi langsung menggunakan virtual
persamaan/kesetaraan dan demokrasi. dengan meeting atau rapat online dengan
masyarakat sehingga nanti mahasiswa akan kenegaraan maupun kemasyarakatan.
terpicu untuk berfikir kreatif bagaimana cara Penafsiran Pancasila pun kadang menjadi
menyampaikan maksudnya kepada bermacam-macam tergantung golongannya
masyarakat umum sehingga nanti bahkan tergantung pada arus politik yang
mahasiswa memiliki sifat kritis dan juga berkuasa (Maftuh, 2008). Pancasila sebagai
kreatif dalam mengimplementasikan ideologi nasional mengatasi faham
pengamalan pancasia tersebut. perseorangan, golongan, suku bangsa, dan
4. Pendidikan Pancasila Bagi agama. Sehingga semboyan ‘Bhineka
Generasi Milenial dengan Tungga Ika’ diterapkan bagi segala
pembelajaran berbasis Living masyarakat Indonesia dalam kesatuan yang
Values Education utuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan pada hakikatnya adalah Pancasila sebagai ideologi nasional
upaya sadar dari suatu masyarakat dan berupaya meletakkan kepentingan bangsa
pemerintah suatu negara untuk menjamin dan negara Indonesia ditempatkan dalam
kelangsungan hidup dan kehidupan generasi kedudukan utama di atas kepentingan yang
penerusnya, selaku warga masyarakat, lainnya (Asamaroini, 2017). Esensi
bangsa dan negara, secara berguna Pancasila terdiri atas Ketuhanan sebagai
(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan esensi sila pertama; kemanusiaan sebagai
bermakna (berkaitan dengan kemampuan esensi sila kedua;persatuan sebagai esensi
kognitif dan psikomotorik) serta mampu sila ketiga; kerakyatan sebagai esensi sila
mengantisipasi hari depan mereka yang keempat; dan keadilan sebagai esensi sila
senantiasa berubah dan selalu terkait dengan kelima. Dengan demikian secara ontologis
konteks dinamika budaya, bangsa, negara esensi sila-sila Pancasila mendasarkan pada
dan hubungan internasionalnya (Rukiyati, landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan,
dkk, 2012). Pendidikan tidak hanya transfer manusia, satu, rakyat dan adil. Dengan
pengetahuan tetapi juga transfer nilai untuk demikian salah satu upaya memperkuat
pembentukan karakter dan kepribadian karakter generasi milenial adalah melalui
warga negara, karena memang arah dan Pendidikan Pancasila. Zuchdi (2012)
tujuan pendidikan nasional adalah mengajukan upaya yang bisa dilakukan
meningkatkan iman dan takwa serta untuk pembinaan karakter peserta didik
pembinaan akhlak mulia peserta didik. diantaranya adalah dengan memaksimalkan
Menurut Zuchdi (2012) perlunya fungsi mata pelajaran (mata kuliah) yang
menanamkan karakter atau akhlak mulia sarat dengan materi pendidikan karakter
dalam setiap proses pendidikan dalam (akhlak/nilai) seperti pendidikan Agama dan
membantu membumikan nilai-nilai agama Penidikan Kewarganegaraan, sedangkan
dan kebangsaan melalui ilmu pengetahuan menurut UU pendidikan Tinggi No. 12
dan teknologi yang diajarakan kepada Tahun 2012 menyebutkan bahwa mata
seluruh peserta didik. Sedangkan Pancasila kuliah pembentukan kepribadian adalah
sebagai ideologi negara telah disepakati oleh Pendidikan Agama, Pendidikan
the founding fathers sejak tahun 1945. Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila dan
Namun nilai-nilai Pancasila tidak berarti Bahasa Indonesia. Pendidikan Pancasila
telah serta merta terinternalisasi dalam diri adalah pendidikan yang dimaksudkan agar
bangsa Indonesia. Bahkan, untuk beberapa warga negara lebih mendalami ideologi
lama, Pancasila sepertinya hanya menjadi Pancasila dan dapat membentuk kepribadian
ungkapan simbolis kenegaraan tanpa jelas yang pancasilais. Pendidikan Pancasila
implementasinya, baik dalam kehidupan memiliki visi yaitu terwujudnya kepribadian
sivitas akademika yang bersumber pada akarab dengan dunia digital, pendidikan
nilai-nilai Pancasila, sedangkan misi pancasila pada perguruan tinggi hendaknya
Pendidikan Pancasila adalah: (a) memiliki suatu sistem pembelajaran yang
Mengembangkan potensi akademik peserta berbeda dari zaman sebelumnya yang hanya
didik (misi psikopedagogis); (b) mengandalkan hafalan namun harus
Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan menyesuaikan dengan era pada zaman ini
berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan yaitu era revormasi 4.0 dimana pada era ini
negara (misi psikososial); (c) Membangun teknologi sangat berkembang sehingga jika
budaya ber-Pancasila sebagai salah satu ingin nilai-nilai pengimplementasian
determinan kehidupan (misi sosiokultural); pancasila ada dalam kehidupan mahasiswa
(d) Mengkaji dan mengembangkan maka proses pembelajarannya juga harus
pendidikan Pancasila sebagai sistem dekat dengan karakteristik mahasiswa
pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu milenial dimana dalam artikel ini dibahas
sintetik (synthetic discipline), sebagai misi tentang penggunaan teknologi virtual yang
akademik (Sumber: Tim Dikti). Generasi memberikan keluesan terhadap mahasiswa
milenial ini adalah generasi yang cenderung dan sehingga efektif untuk dilaksanakan
mudah terpengaruh dengan budaya baru sebagai salah satu proses pembelajaran
yang dibawa oleh media sosila. Pengaruh pendidikan pancasila karena pada dasarnya
hedonism, pragmatisem dan materialisme. anak muda atau milenial kalau sesuatu yang
Hal tersebut dikarenakan generasi ini dekat dilakukan diberikan kebebasan akan lebih
dan dengan mudah beradaptasi serta mdah untuk diserap selain itu ketika virtual
menguasai teknologi. Bahkan bentuk dari mahasiswa juga dituntut untuk
teknologi ini tidak bisa dipisahkan dengan mengembangkan kreatifitasnya maka untuk
generasi milenial. McAlister (2002) mewujudkannya perlu metode seperti
mengungkapkan bahwa siswa milenial blended learning(kolaborasi),melalui
merasa nyaman dan percaya diri ketika publikasi,dan melalui intraksi publik serta
datang untuk bekerja dengan komputer dan intraksi digital dalam proses pembelajaran
menghargai keterlibatan multi-indera yang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
berasal dari bekerja di berbagai media. dengan adanya kolaborasi mahasiswa akan
Maka dalam proses pembelajaran secara sadar untuk melakukan segala bentuk
Pendidikan Pancasila perlu mengadopsi diskusi yang dapat dengan mudah dilakukan
pembelajaran berbasis living values dengan virtual dengan orang maupun
education untuk mengkaitkannya dengan teman,melalui publikasi mahasiswa juga
penguatan dan penanaman nilai-nilai yang akan lebih berfikir keras agar menghasilkan
hidup dalam masyarakat. Pembelajaran ini konten yang menarik bagi penonton
menurut Komasalari. dkk (2017) kaya akan publikasi disini bisa menggunakan teknologi
nilai-nilai karena merefleksikan nilai-nilai juga seperti pemanfaatan media sosial
kehidupan dan dibelajarkan secara real ataupun teknologi lainnya sehingga
dalam konteks yang sebenarnya di dalam mahasiswa akan mikir 2 kali untuk
kelas, universita dan lingkungan sekitar. melakukan plagiarisme dalam membuat
konten tentunnya peran pengajar disini
KESIMPULAN dibutuhkan untuk mengarahan mahasiswa
Oleh karena zaman terus berubah maka melakukan atau mengerjakan proyek
diperlukan juga sistem pembelajaran yang video,film pendek ataupun yang lainnya
berbeda yang disesuaikan dengan tentu berkaitan dengan mata kuliah umum
karakteristik dari milenial yang mana sangat pendidikan pancasila,kemudian melalui
intraksi publik dan intraksi digital,pada hal
ini juga diutuhkan peran pengajar untuk HANUM, Fathikah Fauziah. PENDIDIKAN
mengarahkan mahasiswa untuk turun PANCASILA BAGI GENERASI
kangsung berintraksi dengan masyarakat MILENIAL. In: PROSIDING SEMINAR
untuk memahami lagi lebih dalam tentang NASIONAL “REAKTUALISASI KONSEP
penerapan pancasila tersebut tentu juga KEWARGANEGARAAN INDONESIA”.
harus dikolaborasikan dengan intraksi FAKULTAS ILMU SOSIAL
digital. Kemudian dapat disimpulkan UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2019.
Pembelajaran Pancasila untuk generasi p. 72-81.
milenial adalah dengan menggunakan
pendekatan living values education untuk Sofyan, Fitri Silvia, and Dadang Sundawa.
mengkaitkannya denganpenguatan dan "Hubungan mata kuliah Pendidikan
penanaman nilai-nilai yang hidup dalam Kewarganegaraan dengan peningkatan
masyarakat. Pembelajaran ini kaya akan wawasan kebangsaan dan semangat
nilai-nilai karena merefleksikan nilai-nilai nasionalisme mahasiswa." Jurnal
Pancasila dalam kehidupan dan dibelajarkan Pendidikan Ilmu Sosial 24.2 (2015): 185-
secara real dalam konteks yang sebenarnya 198.
di dalam kelas maupun di lingkungan
sekitar. Media dan sumber belajarnya harus Fadilah, Nurul. "Tantangan Dan Penguatan
mengadopsi dan menyesuaikan dengan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era
perkembangan teknologi meliputi buku teks, Revolusi Industri 4.0." JOURNAL OF
ensiklopedia, internet, pamphlet, powerpoint DIGITAL EDUCATION,
materi, lembar kerja siswa, surat kabar, COMMUNICATION, AND ARTS
kliping dan beberapa bagian materi yang (DECA) 2.02 (2019): 66-78.
dicetak. Selain itu juga bisa menggunakan
gambar, foto, ilustrasi, kartun, film, rekaman Erwin, Muhamad, 2013, Pendidikan
dan sumber dari masyarakat. Kewarganegaraan Republik Indonesia,
Cetakan Ketiga, PT. Refika Aditama,
Bandung.

Munir, MBM, Umi Salamah dan Suratman,


2016, Pendidikan Pancasila, Cetakan Ketiga,
Madani Media, Malang

Lestari, Aisyah Sri, Munifa Aini, and Anis


Fuadah Zuhri. "Kiprah generasi milenial
pada era 4.0 dalam membumikan
pancasila." Attadib: Journal of Elementary
Education 3.2 (2020): 159-180.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, W., Erar, I. J., & Fahrozi, M. H.
(2020). PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI
PANCASILA UNTUK MENGHADAPI
GLOBALISASI DAN ERA INDUSTRI
4.0. Jurnal Papatung: Jurnal Ilmu
Administrasi Publik, Pemerintahan dan
Politik, 3(1), 53-65.

Purwono Dini Shanti, 2017. Peran dan


tantangan pemuda di era generasi milenial.
Di akses pada 01 januari 2020. Tersedia di
https://serikatnewa.com/peran-
dantantangan-pemuda-di-era-generasi-
milenial.

Prasetyo Banu,Umi Trisyanti. 2019 .


Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan
Perubahan Sosial. Proceeding
SEMATEKSOS 3 "Strategi Pembangunan
Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0"

Wiwid widya, 2018. Peran Mahasiswa. Di


akses pada 02 Januari 2020. Tersedia dari
https://www.kompasiana.com/peran-
mahasiswa/

Anda mungkin juga menyukai