Anda di halaman 1dari 12

DIGITALISASI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENJAWAB REVOLUSI 4.

Jurnal Ilmiah

Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bengkulu

Oleh:
Nadia Arta Mevia

RAYON ZAID BIN TSABIT


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
KOMISARIAT UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
DIGITALISASI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENJAWAB REVOLUSI 4.0

Nadia Arta Mevia


Rayon Zaid bin Tsabit Fakultas Tarbiyah dan Tadris
Komisariat UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
Email: artaevianadia17@gmail.com

ABSTRAK

Sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama bagi kemajuan generasi penerus
bangsa juga perlu menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk
menghadapi era revolusi 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif,
inovatif, serta kompetitif. Kajian ini merupakan kajian literatur tentang bagaimana sistem
pendidikan dalam menjawab revolusi 4.0. Sehingga dari permasalan tersebut akan mengupas
tentang digitalisasi pendidikan sebagai upaya menjawab revolusi 4.0. Data yang digunakan
dalam penelitian ini sepenuhnya bersumber dari bahan-bahan kepustakaan. Pengumpulan
data dilakukan melalui telaah pustaka yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini meggunakan kajian literatur yang diperoleh
secara online yang bersifat analisis deskripsi. Digitalisasi merupakan kegiatan merubah
bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-
nilai informasi yang terkandung dalam bahan pustaka dan mempermudah dalam
penyebarluasan informasi kepada pengguna. Digitalisasi pendidikan memberdayakan setiap
institusi pendidikan dan siswa dalam proses pembelajaran untuk meraih lebih banyak
pengetahuan. Pemanfaatan teknologi digital di bidang pendidikan berjalan di empat pilar
berbeda: melibatkan siswa, memberdayakan pendidik, mengoptimalkan operasi, dan
mentransformasi pembelajaran.

Kata Kunci: Digitalisasi, Pendidikan, Revolusi 4.0


PENDAHULUAN

Sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama bagi kemajuan generasi penerus
bangsa juga perlu menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak
tertinggal baik dari bidang teknologi pendidikan maupun kurikulum pembelajaran. Era baru
revolusi 4.0 akan membawa perubahan besar dalam dunia fisik seperti pada fasilitasi virtual
yang dimungkinkan oleh koneksi digital yang memperkecil jarak, menghilangkan perbedaan,
dan melakukan transfer pengetahuan waktu nyata dan transfer material secara global. Hal ini
nyatanya sudah terbukti dengan adanya pandemi virus korona yang mengharuskan semua
orang untuk berdiam diri di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona.
Banyak lembaga pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
menerapkan pembelajaran dalam jaringan/online untuk melanjutkan proses pembelajaran.

Dalam situasi ini, setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkan literasi baru dalam
bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus
diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya
manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan
informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk
memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya
manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidak kaku, dan berkarakter. 1

Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat
membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut dapat dicapai salah
satunya dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan
yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman
menjadi lebih baik. Tanpa terkecuali, Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan
sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.

1
Joseph E Aoun, “Robot-Proof: Higher Education in the Age of Artificial Intelligence,” Journal of
Education for Teaching (2018).
Jika melihat kembali pada masa lampau, sistem pembelajaran kebanyakan
menggunakan metode ceramah, dengan media menulis di papan tulis dan siswa mencatat
materi. Model pembelajaran dan penilaian masih menggunakan model pembelajaran dan
penilaian konvensional dan metode pembelajarannya berpusat kepada pendidik sehingga
tidak lagi sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi
informasi yang kian berkembang pesat saat ini dunia pendidikan dituntut harus mampu
berevolusi dalam menghadapi era revolusi 4.0 dengan melakukan perubahan dalam sistem
pendidikan.2

Dari hal tersebut kehadiran era 4.0 menuntut lembaga pendidikan dasar dan menengah
berbenah, bahkan mengevaluasi sistem pembelajaran setiap bidang studi yang diajarkan. Hal
ini dikarenakan apakah bidang studi yang diajarkan tersebut sudah sesuai dengan
perkembangan zaman baik dilihat dari kurikulum, teknologi pendidikan dan lainnya yang
menunjang hal tersebut untuk nantinya output yang dihasilkan bisa sesuai. Sekitar 30%
populasi dunia telah menggunakan media sosial dengan tujuan agar untuk terkoneksi, mencari
informasi dan belajar Pendidikan membutuhkan konektivitas dan integrasi antar bidang yang
diajarkan khususnya di level pendidikan dasar dan menengah. 3

Kemajuannya teknologi yang semakin pesat, salah satu permasalahan yang sulit
ditemukan solusinya adalah interaksi antara manusia dengan iptek itu sendiri. Manusia
sebagai subjek sekaligus objek dalam pengembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tingkat ketergantungan manusia terhadap teknologi sangat tinggi. Pemanfaatan
teknologi menjamur di setiap bidang kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Digitalisasi
dalam konstelasi pendidikan tentunya menuntut respon balik dari pendidikan. Hal ini
dimaksudkan agar pendidikan tetap menghasilkan pendidikan yang sesuai dengan tujuannya.

2
Wahyuni dan Abdillah, Analisa Pembelajaran Dan Penilaian Teknologi Pendidikan, Di Perguruan
Tinggi Dengan Metode Student Centered Learning Berbasis Teknologi Informasi, in l'prosiding
Seminar Nasional Era Industri (SNED 4.0) 2019, pp. 136-141
3
Samuel Benny Dito dan Heni Pujiastuti, Dampak Revolusi Industri 4.0 Pada Sektor Pendidikan: Kajian
Literatur Mengenai Digital Learning Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Jurnal Sains dan Edukasi
Sains Vol.4, No.2, Agustus 2021: 59-65
Oleh karena itu menjadi tugas pendidikan sekarang adalah bagaimana pendidikan itu sendiri
mengelola secara cerdas pendidikannya di era digital. Salah satu produk integrasi teknologi
informasi ke dalam dunia pendidikan adalah elearning atau pembelajaran elektronik.
Fenomena seperti inilah sebuah contoh bahwa perubahan dan perkembangan dunia
pendidikan kita telah mencapai puncak era revolusi 4.0 dikarenakan transformasi digital. Maka
pendidik pada era ini dituntut perlu mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang dapat
bersaing dan bertahan dalam gejolak era 4.0 ini. 4
Solusi yang tepat untuk mengatasi hal
tersebut adalah melakukan adaptasi konten pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
zaman seperti model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, media dan alat peraga, serta
penguatan peran guru.5 Berdasarkan uraian di atas, tujuan penulisan ini mengeksplorasi
tentang digitalisasi pendidikan sebagai upaya menjawab revolusi 4.0.

Kajian ini merupakan kajian literatur dikupas secara mendalam dan dibahas dalam
judul, yaitu digitalisasi pendidikan sebagai upaya menjawab revolusi 4.0. Bertitik tolak dari
Literatur utama maka permasalahan yang menjadi konsentrasi penulisan ini rumusan masalah
sebagai berikut: Bagaimana sistem pendidikan dalam menjawab revolusi 4.0. Sehingga dari
permasalan tersebut akan mengupas tentang digitalisasi pendidikan sebagai upaya menjawab
revolusi 4.0.

Data yang digunakan dalam penelitian ini sepenuhnya bersumber dari bahan-bahan
kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah pustaka yang relevan dengan topik
yang sedang dibahas. Sumber data meliputi: buku-buku literatur, jurnal yang memuat
informasi yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini meggunakan kajian
literature yang diperoleh secara online yang bersifat analisis deskripsi melalui berbagai kajian
kepustakaan dalam memperkuat analisis yang didukung dari berbagai sumber yang memiliki
kaitan terkait revolusi 4.0 pada sektor pendidikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4
Harto, K, Tantangan dosen PTKI di era industri 4.0, Jurnal Tatsqif UIN Mataram 2018, 16(1), 1-15.
5
Afrianto, Being a professional teacher in the era of industrial revolution 4.0: opportunities,
challenges and strategies for innovative classroom practices, English Language Teaching and
Research, 2018, 2(1), 3.
Menurut Soemantri (2012:2) dalam Pradana Sanjaya mengemukakan bahwa Alih media
(digitalisasi) merupakan proses kegiatan merubah arsip tekstual menjadi arsip media baru
(terbaca oleh komputer).6 Digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari
bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai informasi yang
terkandung dalam bahan pustaka dan mempermudah dalam penyebarluasan informasi
kepada pengguna.

Pendidikan merupakan proses pengalihan pengetahuan pengetahuan secara sadar dan


terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan mendewasakan manusia melalui proses
pengajaran dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal. 7 Revolusi 4.0 adalah era
penerapan teknologi modern. Merupakan era disruption yaitu era dimana cara kerja
berpindahatau berubah dari cara kerja konvensional menjadi modern dengan pendekatan
digital.

Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi 4.0 dengan
bercirikan pendidikan lebih memanfaatkan teknologi digital (cyber system) dalam proses
pembelajaran.8 Perubahan persepi perlu dipandang sebagai langkah awal dalam menghadapi
tantangan ini. Rekontruksi makna literasi yang awalnya hanya sekadar tulis, baca dan
matematika kini harus diubah haluannya menjadi literasi data, teknologi dan sumber daya
manusia. Literasi data adalah kompetensi untuk analisa, membaca dan menggunakan
informasi dari data dalam dunia digital. Literasi teknologi adalah kompetensi untuk memahami
teknologi dan sistem mekanik dalam dunia kerja. Terakhir literasi sumber daya manusia yakni
kompetensi berinteraksi dengan berkarakter, baik, dan tidak kaku.

Rekonstruksi kurikulum juga harus diubah orientasinya menjadi pengembangan


kurikulum yang menekankan bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics
6
Pradana Sanjaya Kisno Simarmata, Digitalisasi Koleksi Antiquariat Di Perpustakaan Khusus Pusat
Penelitian Kelapa Sawit, Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan 2016, Hal 16-17
7
Muhammad Irham, Psikologi Pendidikan: Teori Dan Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran,
(Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2013), hal, 19.
8
Surani, D, Studi Literatur: Peran Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan 4.0, Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP, 2019, 2(1), 456–469.
(STEM) dan juga memfasilitasi siswa dalam dimensi pedagogik, berpikir kreatif dan kritis,
kolaborasi, dan pengembangan transversal skill dan soft skill. Selain itu, reorientasi kurikulum
harus fokus kepada kewirausahaan, pembelajaran berbasis TIK, magang, big data,
komputerisasi, dan internet of things untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Strategi
pembelajaran yang bisa diterapkan lembaga pendidikan adalah kolaborasi, sekolah
terintegrasi dengan masyarakat, meaningful learning dan pembelajaran berpusat kepada
siswa.

Selain itu, kompetensi yang harus dimiliki guru juga adalah selera humornya baik,
kreatif, mengajar secara menyeluruh (holistik), kolaboratif, siap mengambil resiko dan sikap
yang bersahabat dengan teknologi. Tidak hanya itu, siswa juga harus memiliki beberapa
kompetensi untuk memberi jawaban dalam menghadapi industri 4.0. Adapun kompetensi
tersebut adalah pertama keterampilan kaloboratif dan komunikatif, kedua literasi komunikasi
dan teknologi informasi, ketiga keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis, keempat
keterampilan inovasi dan berpikir kreatif, kelima literasi media dan informasi, keenam
contextual learning skill.9

Siswa harus menguasai keterampilan dan kemampuan bertahan hidup yang ditekankan
pada tujuh keterampilan yaitu kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah kolaborasi
dan kepemimpinan, ketangkasan mempunyai jiwa entrepreneur, punya inisiatif, dapat
beradaptasi , menganalisis informasi, berimajinasi serta dapat berkomunikasi dengan baik.

Dari beberapa pendapat di atas nampaknya orientasi pembelajaran dalam dunia


pendidikan harus berubah yang pada awalnya hanya di kelas secara teoritis maka sekarang
dunia pendidikan di tantang untuk pembelajaran berbagai proyek dan berbasis masalah
karena hanya dengan cara tersebut dapat meningkatnkan kekritisan siswa dan kreatifitas.
Dalam sebuah hasil penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran

9
Samuel Benny Dito dan Heni Pujiastuti, Dampak Revolusi Industri 4.0 Pada Sektor Pendidikan: Kajian
Literatur Mengenai Digital Learning Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Jurnal Sains dan Edukasi
Sains Vol.4, No.2, Agustus 2021: 59-65
berbasis masalah menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut memberikan keuntungan bagi
siswa untuk belajar secara faktual dibandingkan pembelajaran di kelas yang lebih tradisional.

Digitalisasi pendidikan memberdayakan setiap institusi pendidikan dan siswa dalam


proses pembelajaran untuk meraih lebih banyak pengetahuan. Pemanfaatan teknologi digital
di bidang pendidikan berjalan di empat pilar berbeda: melibatkan siswa, memberdayakan
pendidik, mengoptimalkan operasi, dan mentransformasi pembelajaran yang kesemuanya
didukung oleh komitmen mendasar lembaga/institusi pendidikan. untuk memberikan program
terpercaya yang dapat dijalankan oleh organisasi tersebut.

Institusi pendidikan sekarang ini telah mulai memanfaatkan teknologi digital diantaranya,
meningkatkan efisiensi dan kinerja, meningkatkan hasil pembelajaran dan keberhasilan siswa,
dan memajukan penelitian dan inovasi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, lebih efisiensi
biaya, menghemat waktu sembari memperluas akses belajar yang terjangkau, mendorong
pembelajaran yang lebih efektif melalui keterlibatan antara siswa dan pengajar yang lebih baik.
Tujuan utamanya adalah memungkinkan kolaborasi penelitian yang lebih kuat pada seluruh
fakultas dan institusi. Gaya belajar Pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan saat ini, ditandai dengan berkembangnya model belajar jarak jauh
(Distance Learning), mudahnya menyelenggarakan pendidikan terbuka, sharing resource
bersama antar lembaga pendidikan, perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru,
dosen, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Penerapan Digitalisasi Pendidikan Era digital, saat ini integrasi antara pendidikan
dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi
dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran
yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan
bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi
teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam
organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM). Institusi pendidikan yang masih
menggunakan sistem konvensional tentunya harus segera melakukan inovasi mulai dari
proses administrasi, akademik, keuangan, hingga proses dan metode pembelajaran.

Penggunaan teknologi di dalam pendidikan membuat proses pembelajaran lebih efektif,


hingga memperluas ketersediaan akses informasi serta sumber pengetahuan yang sesuai
dengan kebutuhan pengajar dan siswa. Dengan memanfaatkan berbagai unsur teknologi ke
dalam proses pembelajaran, institusi pendidikan harus menyediakan sarana, fasilitas,
infrastruktur IT, seperti trafik, keamanan serta kecepatan jaringan, pengelolaan beragam
perangkat dan aplikasi yang terlibat di dalamnya. 10

Dalam proses pendidikan, diperlukan adanya suatu perangkat bantu pembelajaran


berbasis teknologi informasi yang saat ini jumlahnya cukup banyak. Penggunaan sarana
pendukung pembelajaran berbasiskan teknologi informasi atau digital dalam proses
pembelajaran seperti :

1. PC, Notebook, Tablet, Smartphone, gadget yang dapat mengakses internet sebagai
referensi tak terbatas dalam mengakses bahan ajar
2. Smart Board atau papan pintar yaitu perangkat bantu belajar yang berbentuk proyektor
sama halnya dengan multimedia proyektor pada umumnya, hanya saja memiliki fasilitas
seperti komputer, dan interaktif seperti tablet PC. Smarthboard sangat menunjang proses
pembelajaran interaktif, membantu pendidik dalam proses mengajar, serta memiliki
kemampuan dalam menyediakan referensi materi ajar berbasis animasi
3. Jaringan Komputer dan Internet merupakan fasilitas pendukung dapat memperoleh sumber
daya pembelajaran darimana saja serta menjadikannya sebagai referensi yang semakin
lengkap.
4. E-learning atau pembelajaran elektronik. E-learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang kehadirannya dapat ditandai sejak adanya teknologi informasi dalam
dunia pendidikan Konsep e learning yaitu belajar dimana saja dan kapan saja. E-learning
hanyalah sebuah sistem dan tidak dapat berfungsi tanpa adanya content atau isi dari
10
Delipiter Lase, Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0, Article  in  SUNDERMANN Jurnal Ilmiah
Teologi Pendidikan Sains Humaniora dan Kebudayaan · November 2019, JCTES 1(1): 28-43
materi pembelajaran, Materi pembelajaran yang berkembang pada e-learning saat ini
adalah materi ajar berbasis teks, audio, video, animasi, dan lain-lain. Keragaman jenis
materi ajar tersebut sangatlah membantu dalam peningkatan pemahamannya serta mampu
menambah wawasan
5. Digital Library atau media pustaka berbentuk digital ini akan sangat memudahkan dalam
mengakses informasi materi pembelajaran. 11

SIMPULAN

11
Moh Shohib dan Ernawati, Student Centered Learning Solusi Atau Masalah di Era Revolusi Industri
4.0. Sekolah Tinggi ilmu Hukum (STIH) Painan1 Fakultas Hukum, Universitas Esa Unggul2
Digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak
ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai informasi yang terkandung dalam bahan
pustaka dan mempermudah dalam penyebarluasan informasi kepada pengguna. Digitalisasi
pendidikan memberdayakan setiap institusi pendidikan dan siswa dalam proses pembelajaran
untuk meraih lebih banyak pengetahuan. Pemanfaatan teknologi digital di bidang pendidikan
berjalan di empat pilar berbeda: melibatkan siswa, memberdayakan pendidik, mengoptimalkan
operasi, dan mentransformasi pembelajaran yang kesemuanya didukung oleh komitmen
mendasar lembaga/institusi pendidikan. Institusi pendidikan sekarang ini telah mulai
memanfaatkan teknologi digital diantaranya, meningkatkan efisiensi dan kinerja, meningkatkan
hasil pembelajaran dan keberhasilan siswa, dan memajukan penelitian dan inovasi. Dengan
memanfaatkan teknologi digital, lebih efisiensi biaya, menghemat waktu sembari memperluas
akses belajar yang terjangkau, mendorong pembelajaran yang lebih efektif melalui keterlibatan
antara siswa dan pengajar yang lebih baik.

Penerapan Digitalisasi Pendidikan Era digital, saat ini integrasi antara pendidikan
dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi
dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran
yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan
bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi
teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam
organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM). Institusi pendidikan yang masih
menggunakan sistem konvensional tentunya harus segera melakukan inovasi mulai dari
proses administrasi, akademik, keuangan, hingga proses dan metode pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Aoun, Joseph E. 2018. “ Robot-Proof: Higher Education in the Age of Artificial Intelligence,”
Journal of Education for Teaching.
Wahyuni dan Abdillah. 2019. Analisa Pembelajaran Dan Penilaian Teknologi Pendidikan, Di
Perguruan Tinggi Dengan Metode Student Centered Learning Berbasis Teknologi
Informasi. in l'prosiding Seminar Nasional Era Industri (SNED 4.0).
Dito, Samuel Benny dan Pujiastuti, Heni. 2021. Dampak Revolusi Industri 4.0 Pada Sektor
Pendidikan: Kajian Literatur Mengenai Digital Learning Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol.4, No.2.
Irham, Muhammad. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori Dan Aplikasi Dalam Proses
Pembelajaran, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media).
Harto, K. 2018. Tantangan dosen PTKI di era industri 4.0 , Jurnal Tatsqif UIN Mataram, 16(1)
Afrianto, 2018. Being a professional teacher in the era of industrial revolution 4.0:
opportunities, challenges and strategies for innovative classroom practices. English
Language Teaching and Research. 2(1).
Simarmata, Pradana Sanjaya Kisno. 2016. Digitalisasi Koleksi Antiquariat Di Perpustakaan
Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Surani, D. 2019. Studi Literatur: Peran Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan 4.0 . Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP. 2(1)
Lase, Delipiter. 2019. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 , Article  in  SUNDERMANN
Jurnal Ilmiah Teologi Pendidikan Sains Humaniora dan Kebudayaan · JCTES 1(1).
Shohib, Moh dan Ernawati. Student Centered Learning Solusi Atau Masalah di Era Revolusi
Industri 4.0. Sekolah Tinggi ilmu Hukum (STIH) Painan1 Fakultas Hukum. Universitas
Esa Unggul2.

Anda mungkin juga menyukai