Aulia Nursyifaa,1*
aProgram Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan
1aulianursyifa@unpam.ac.id
*korespondensi penulis
DOI: http://dx.doi.org/10.32493/jpkn.v6i1.y2019.p51-64
Abstrak
Era revolusi industri 4.0 menjadi fenomena penting di berbagai bidang termasuk dalam bidang
pendidikan. Permasalahan yang dihadapi dalam era ini siswa tidak hanya dituntut menggunakan
teknologi digital, namun kualitas sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar mampu
beradaptasi dari perubahan. Artikel ini merupakan kajian literatur yang bertujuan untuk
mengungkapkan tantangan Pendidikan IPS dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Hasil
kajian ini mengungkapkan bahwa pendidikan IPS sebagai bekal dalam menghadapi perubahan
zaman, pengajaran IPS bukan hanya konsep atau teori, tetapi implementasi dari pendidikan IPS
menjadi pedoman bagi siswa untuk dapat memecahkan persoalan sosial. Pengajaran IPS harus
bertransformasi menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, kreatif, menumbuhkan
rasa ingin tahu yang tinggi, berpikir kritis, berpendapat, kolaborasi dalam tim, kepekaan sosial,
dan kemampuan pemecahan masalah. Peran pendidikan IPS tidak hanya sekedar membuat
peserta didik cerdas, namun juga menjadi warga negara yang baik, berjiwa sosial, berakhlak, dan
berkarakter. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantang di era ini diperlukan kolaborasi semua
pihak meliputi: sekolah, keluarga, masyarakat, serta pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan di era revolusi industri 4.0.
Kata-kata kunci: transformasi pendidikan; ilmu pengetahuan sosial; revolusi industri
Abstract
The era of industrial revolution 4.0 became an important phenomenon in various fields including in the field of
education. Problems faced in this era students are not only required to use digital technology, but the quality of
human resources must be improved in order to be able to adapt to change. This article is a literature review that
aims to reveal the challenges of social studies education in facing the era of industrial revolution 4.0. The
results of this study reveal that social studies education as a provision in facing changing times, social studies
teaching is not only a concept or theory, but the implementation of social studies education becomes a guideline
for students to be able to solve social problems. Social studies teaching must be transformed into interesting
and fun, creative learning, fostering high curiosity, critical thinking, opinion, team collaboration, social
sensitivity, and problem solving skills. The role of social studies is not only to make students smarter, but also
to be good citizens, social-minded, moral, and with character. Therefore, in facing challenges in this era,
collaboration between all parties is needed including: schools, families, communities, and the government in
order to improve the quality of education in the era of industrial revolution 4.0.
Keywords: education transformation; social sciences; the industrial revolution
51
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
52
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
53
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
menghadapi era revolusi industri. Oleh eksistensinya sampai saat ini masih sering
karena itu, pendidikan IPS harus menjadi perdebatan bagi para ahli dan
bertransformasi dalam memenuhi masih dianggap ambigu atau tidak jelas.
berbagai tuntutan masyarakat dan Seiring dengan berjalannya waktu maka
menjadi pedoman keilmuan untuk dapat keberadaan revolusi industri 4.0 menjadi
diimplementasikan dalam kehidupan sebuah fenomena yang harus dijalani.
nyata. Bagaimana tantangan menghadapi Menurut Gleason (2018) “masyarakat
perubahan pendidikan IPS dalam era dunia saat ini mengalami masa transisi
revolusi industri 4.0. Hasil kajian pustaka untuk itu perlu adanya adaptasi untuk
ini diharapkan dapat memberikan menjalani era revolusi industri 4.0”.
masukan terhadap guru IPS dalam Melakukan adaptasi dari setiap perubahan
memberikan pengajaran kepada peserta membutuhkan kerja keras agar semua
didik yang disesuaikan dengan tuntutan berjalan saling berdampingan dan tidak
zaman. menimbulkan permasalahan dikemudian
hari. Namun sayangnya perubahan
Metode teknologi bergerak lebih progresif
Metode yang digunakan dalam artikel dibandingkan dengan sumber daya
ini yaitu kajian literatur terkait dengan manusianya.
transformasi pendidikan IPS dalam Lembaga pendidikan menjanjikan
menghadapi revolusi industri 4.0. sebuah solusi yang dianggap masyarakat
Berbagai kajian literatur yang digunakan sebagai pencerahan kearah yang lebih baik
dalam artikel ini berupa: berbagai lagi. Nyatanya tetap saja pendidikan
referensi buku, artikel jurnal, prosiding masih berada posisi tertinggal jika
seminar, dan berbagai naskah akademik dibandingkan dengan perubahan zaman.
lainnya. Berbagai data kajian literasi Oleh karena itu, dunia pendidikan terus
tersebut, dikumpulkan dan pada berbenah melakukan banyak perubahan
selanjutnya dilakukan analisis kajiannya. dalam dirinya, berikut ini akan dipaparkan
Tujuan analisis literatur ini yaitu berbagai transformasi pendidikan IPS
untuk memperkuat kemampuan berpikir dalam menjawab tantangan zaman.
terhadap berbagai teori dari para ahli
maupun hasil kajian penelitian yang Transformasi dalam Pengajaran IPS
relevan. Sehingga dengan adanya berbagai Pengajaran IPS harus bertransformasi
kajian tersebut menjadi pondasi dasar menjadi pengajaran yang menarik dan
gagasan tentang pendidikan IPS dalam menyenangkan, oleh karena itu peran
menghadapi era revolusi industri 4.0. guru sangat penting untuk melakukan
banyak perubahan mulai dari berubahnya
Hasil dan Pembahasan mindset, media pembelajaran, metode
mengajar, update informasi, menguasai
Perubahan dunia dalam era revolusi
teknologi, menguasai literasi, dan
industri 4.0 menjadi sebuah topik yang
sebagainya.
sangat penting untuk dikaji, bahkan
54
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
Pengajaran IPS harus bertransformasi dilaksanakan dengan baik jika guru IPS
untuk dapat mempersiapkan siswa dalam memiliki keterampilan dalam
menghadapi era perubahan zaman, pengimplementasiannya.
pengajaran IPS bukan hanya tataran Guru pendidikan IPS harus
konseptual atau teoritis tetapi yang bertransformasi menuju perubahan dan
terpenting adalah implementasi dari selalu mengupdate diri menyesuaikan
pendidikan IPS menjadi pedoman bagi dengan kemajuan zaman, oleh karena itu
siswa untuk dapat memahami kehidupan guru pendidikan IPS wajib
sosial sehingga dapat memecahkan mengembangkan diri agar tidak gagap
persoalan yang terjadi di masyarakat. teknologi. Siswa yang hidup pada era
Pengajaran konvensional yang sering revolusi industri 4.0 ini adalah para
dilakukan guru IPS yaitu menggunakan generasi millenial yang disebut generasi Z
metode mengajar dengan ceramah, yang lahir tahun 1995-2010 bahkan
ditambah lagi cara mengajar guru hanya generasi Alpha yang lahir tahun 2010-
satu arah, guru menggunakan teknik sekarang, mereka lahir disaat teknologi
menghafal untuk mengingat pelajaran, sedang berkembang dengan begitu
mencatat materi, mempelajari Lembar pesatnya, sehingga siswa sudah familiar
Kerja Siswa (LKS), siswa kurang berpikir dengan penggunaan teknologi bahkan
kritis, pengajaran yang hanya menekankan lebih pintar menggunakan teknologi
aspek kognitif namun aspek afektif serta daripada gurunya. Oleh karena itu,
psikomotorik kurang ditekankan, sebagai suatu keniscayaan bahwasanya
pengajarannya bukan mementingkan seorang guru harus mengetahui
proses, dan berbagai pengajaran IPS penggunaan teknologi dalam
lainnya. pembelajaran dapat dilihat dari berbagai
Akibatnya pengajaran yang demikian media pembelajaran IPS yang berbasis
mata pelajaran IPS dianggap sebagai mata teknologi misalnya: memutarkan video
pelajaran yang jenuh dan membosankan pembelajaran, penggunaan slide
bagi siswa. Maka berbagai pengajaran presentasi, menggunakan gambar,
seperti itu sudah tidak relevan lagi, memanfaatkan acara berita di televisi,
seorang guru dapat menggunakan internet menjadi media yang sangat
berbagai pengajarannya dengan berbagai penting agar siswa dapat memiliki
cara dan disesuaikan dengan kondisi siswa beragam informasi tentang kajian
saat ini misalnya penerapan pengajaran keilmuan dalam IPS, guru juga dapat
student centered learning, diskusi, pengajaran menggunakan media game disesuaikan
yang menitik beratkan pada studi kasus dengan materi pembelajaran, dan berbagai
dan pemecahan masalah, model media lainnya. Bahkan guru dapat
pengajaran inquiry, pengajaran problem menggunakan masyarakat secara langsung
based learning, cooperative learning, role sebagai media pembelajaran dengan cara
playing, dan sebagainya. Berbagai metode mengajak siswa untuk melakukan
atau model pembelajaran tersebut dapat penelitian kepada masyarakat terkait
55
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
dengan materi IPS yang sedang dipelajari menasehati peserta didik agar tetap selalu
misalnya dengan menugaskan siswa menjunjung tinggi akan nilai-nilai yang
mewawancarai para pedagang di Pasar berlaku dalam kehidupan di masyarakat
terkait dengan materi tentang Ekonomi serta implementasi dari pembelajaran
dalam IPS, mewawancarai masyarakat tersebut harus ada sehingga pembelajaran
terkait dengan permasalahan sosial di lebih bermakna.
sekitar rumah siswa dalam pembelajaran
Sosiologi. Transformasi Pendidikan IPS dalam
Pengajaran pada era revolusi industri Keterampilan Abad 21
4.0 terus bertransformasi ke arah Keberadaan era revolusi industri 4.0
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan
Teknologi. Menurut Garrison (2011) teknologi nyatanya menjadi sebuah
“pengajaran abad 21 ditandai dengan tantangan bagi kehidupan manusia,
pengajaran yang difasilitasi secara online sebagaimana yang dijelaskan oleh Peters
menggunakan teknologi jaringan disebut (2017) “keberadaan teknologi di era ini
dengan e-learning”. Pengajaran e-learning dapat menciptakan peningkatan
masih terdapat dalam pendidikan tinggi, pengangguran di dunia karena banyak
namun tidak menutup kemungkinan orang akan kehilangan pekerjaan yang
siswa akan diarahkan ke pembelajaran digantikan oleh teknologi.” Hal ini
virtual e-learning tersebut. Apalagi menjadi kekhawatiran dan menjadi isu
dengan adanya sarana pembelajaran sosial yang paling banyak dibicarakan di
melalui internet yang sangat diminati abad 21, guru diharapkan dapat
peserta didik misalnya Ruang Guru, mengeksplorasi keterampilan yang
Quipper, Youtube, Google, dan dimiliki siswa sehingga dengan begitu
sebagainya. Dengan adanya kecanggihan siswa dapat menjadi manusia yang
teknologi tersebut memudahkan siswa berkualitas.
untuk mengakses literasi yang berkaitan Pendidikan mengajarkan keterampilan
dengan pembelajaran bahkan berbagai khusus yang nantinya akan dibutuhkan
informasi dapat dicari di internet. Atas siswa di masa yang akan datang. Oleh
dasar itulah membuat suatu pandangan karena itu, pendidikan IPS harus
bahwa seolah peran guru sudah bertransformasi untuk memenuhi
digantikan dengan internet, oleh karena tuntutan zaman, terutama dalam
itu kompetensi guru harus terus penguasaan keterampilan khusus yang
ditingkatkan agar dapat menyesuaikan wajib dimiliki siswa.
dengan kemajuan zaman. Keterampilan dalam pendidikan IPS
Peran guru tidak akan pernah diungkapkan oleh Sapriya (2017: 51)
tergantikan dengan teknologi secanggih “keterampilan yang dibutuhkan dalam
apapun, terutama dalam hal pengajaran dimensi pendidikan IPS meliputi:
akan nilai dari setiap pembelajaran, keterampilan dalam meneliti,
sebagai seorang guru tentunya wajib keterampilan berpartisipasi sosial,
56
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
terampil dalam berpikir, terampil dalam masuk ke Indonesia yang tidak sesuai
berkomunikasi”. Terdapat kompetensi dengan budaya bangsa. Alhasil generasi
yang harus dimiliki dalam era revolusi muda banyak menduplikasi budaya luar
industri 4.0, yaitu: (1). Kompetensi ditambah lagi pondasi dasar generasi
pribadi, kompetensi seseorang dalam muda sangat lemah karena mereka masih
pengembangan kognitif dan sistem nilai, melakukan pencarian identitas diri,
memiliki sikap kritis dan adaptif terhadap sehingga banyak diantara mereka yang
perkembangan teknologi. (2).Kompetensi salah bergaul dan cenderung melakukan
sosial, kompetensi yang dibutuhkan perbuatan yang melanggar nilai dan
meliputi: kemampuan komunikasi, norma di masyarakat.
koneksi sosial, bekerja sama, dan Pendidikan bukan hanya sebagai
membangun struktur sosial dengan sarana untuk mentransfer keilmuan,
individu dan kelompok lainnya (Wardini. namun juga menjadi sangat penting dalam
2018). mengatur kehidupan manusia sehingga
Pada abad 21 keterampilan yang dapat menjadi manusia yang dapat
dibutuhkan meliputi: siswa dituntut diterima dalam kehidupan masyarakat.
untuk memiliki kreativitas yang tinggi dan Sebagaimana yang diungkapkan oleh
selalu menghasilkan berbagai inovasi; Durkheim (Hidayat, 2014) “fungsi utama
siswa diarahkan untuk dapat berfikir kritis pendidikan adalah untuk mentransmisi
terhadap berbagai persoalan dalam nilai-nilai dan norma-norma di
kehidupannya, memiliki rasa ingin tahu masyarakat”. Nilai merupakan sesuatu
yang tinggi; siswa dapat memecahkan yang berharga dan diyakini oleh manusia,
permasalahan sosial yang mereka hadapi; sehingga keberadaan nilai dalam
siswa memiliki kepekaan sosial dan rasa kehidupan sangat penting dan diwariskan
peduli terhadap sesama; siswa juga dari satu generasi ke generasi lainnya di
dituntut untuk dapat berkomunikasi baik dalam kehidupan masyarakat.
sehingga mereka berpartisipasi aktif Pendidikan IPS seyogyanya dapat
dalam kegiatan pembelajaran dan aktif menjadi pelopor untuk dapat membantu
mengeluarkan pendapat dan mampu dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-
berkomunikasi dengan lisan, tulisan, norma sosial di masyarakat sehingga
maupun lewat sosial media; siswa peserta didik dapat mengimplementasikan
dituntut untuk dapat berkolaborasi atau nilai-nilai dan norma sosial dalam
bekerjasama dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari misalnya nilai
tataran lokal, nasional, maupun global. sosial, nilai kebaikan, nilai religius, norma
kesusilaan, norma agama, norma hukum,
Transformasi dalam Pendidikan Nilai dan sebagainya. pengimplementasian nilai
dalam IPS dalam kehidupan siswa menjadi pondasi
Pada era revolusi industri 4.0 ini dasar sebagai upaya preventif yang untuk
ditandai dengan masuknya budaya luar menghindari siswa dari dampak negatif
yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
57
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
pergaulan remaja seperti seks bebas, nyata, selain itu nilai lainnya yaitu:
narkoba, bullying, dan sebagainya. memiliki jiwa sosial, saling tolong
Saat ini di berbagai informasi di menolong, toleransi, berakhlak mulia,
media cetak maupun elektronik banyak kejujuran,nilai moral, kerukunan,
sekali kasus-kasus yang muncul terkait menjunjung tinggi kebenaran, dan
dengan hilangnya rasa kemanusiaan yang sebagainya.
ada pada diri manusia, misalnya: manusia Nilai karakter berperan menjadi
saling membully, saling menjatuhkan, adu pondasi dasar bagi peserta didik dalam
domba, tidak peduli dengan sesama, menghadapi era revolusi industri 4.0.
karena persoalan kecil dapat menjadi Sebagaimana yang diungkapkan oleh
konflik sosial di masyarakat, bahkan Herwina (2018) “penguatan pendidikan
manusia dapat saling membunuh satu karakter dapat membentengi arus
sama lainnya. Gejala-gejala dehumanisasi globalisasi generasi muda dalam
dalam kehidupan masyarakat inilah sangat menghadapi era revolusi industri”.
mengkhawatirkan, khususnya dikalangan Sebagai guru IPS memasukan nilai-nilai
generasi muda. Pendidikan pada dasarnya karakter dalam proses kegiatan belajar IPS
bertujuan untuk memanusiakan manusia, misalnya religius, kreatif, jujur, kerja
hal ini selaras dengan fokus kajian keras, mandiri, toleransi, rasa ingin tahu,
keilmuan sosial untuk mengkaji tentang peduli sosial, tanggung jawab, cinta
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan damai, dan sebagainya.
IPS harus melihat pendekatan nilai-nilai Sebagai guru pendidikan IPS
humanis untuk dapat diimplementasikan berkewajiban untuk mengaitkan materi
dalam kehidupan peserta didik sehingga IPS dengan pendidikan nilai baik secara
kelak antar peserta didik dapat hidup implisit maupun secara eksplisit dalam
berdampingan satu sama lain. proses pembelajaran. Pada hakikatnya
Pendidikan IPS menjadi sarana untuk penerapan pendidikan nilai pada
mensosialisasikan nilai-nilai sosial bagi pembelajaran IPS bertujuan untuk
generasi muda sehingga nanti generasi memberikan pendampingan kepada siswa
tersebut akan menjadi warga negara yang untuk dapat mengembangkan nilai-nilai
baik dan demokratis di Indonesia. Tujuan demokrasi dalam kehidupan masyarakat,
utama pendidikan IPS adalah maka dalam integrasi pendidikan nilai
mempersiapkan menjadi warga negara moral yang berpedoman pada pancasila
yang baik sehingga dapat membuat dan nilai-nilai sosial sehingga peserta
keputusan dan ikut berpartisipasi aktif di didik diharapkan dapat menjadi warga
lingkungan masyarakat, bangsa, dan dunia negara yang baik (Suhada, 2017).
(Sapriya, 2017). Guru IPS harus Kebermaknaan nilai dalam kehidupan
menjunjung tinggi nilai-nilai bangsa yang generasi muda akan terus pahami dan
dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme yang terpenting bukan hanya sekedar
generasi muda misalnya nilai pancasila retorika belaka namun nilai-nilai tersebut
diimplementasikan ke dalam perbuatan dapat diimplementasikan dalam
58
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
59
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
60
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
61
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
62
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
63
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Journal of Civics and Education Studies
Vol. 6 No. 1 Maret 2019 p-ISSN 2302-0865 | e-ISSN 2621-346X
64