Anda di halaman 1dari 14

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

STUDI LITERATUR : PERAN TEKNOLOG PENDIDIKAN


DALAM PENDIDIKAN 4.0

Dewi Surani

Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Pendidikan, Universitas Bina Bangsa, Serang, Indonesia
Email : suranidewiahead@gmail.com

Abstract

This study is a literature study with descriptive qualitative research with library research that seeks to
portray the role of educational technology in education 4.0. In this literature study, the author uses
various written sources such as articles, journals and documents that are relevant to the study in this
study. This study focuses on the discourse on educational characteristics 4.0, especially in Indonesia,
seen the concept of education, curriculum, the role of educators and the learning process, and how
the role of technology in the era of education 4.0. The results of the study show that educational
technology has a very important role in the education era 4.0, as seen from the utilization of
educational technology products such as E-learning, learning applications, a platform of self study
that is in line with the demands of education 4.0. The next interesting study to be developed as
research is the role of educational technology to facilitate the teaching and learning process in the
education era 4.0.

Keywords: Role, Education technology, Education 4.0.

Abstrak

Penelitian ini merupakan studi literatur dengan jenis penelitian kualitatif deskritif dengan kajian
kepustakaan (library research) yang berusaha mengambarkan peran teknologi pendidikan pada
pendidikan 4.0. Pada penelitian studi literatur ini penulis menggunakan berbagai sumber tertulis
seperti artikel, jurnal dan dokumen-dokumen yang relevan dengan kajian dalam penelitian ini. Studi
ini mefokuskan pada wacana karakteristik pendidikan 4.0 khususnya di Indonesia dilihat konsep
pendidikan, kurikulum, peran pendidik dan proses pembelajaran, dan bagaimana peran teknologi
dalam era pendidikan 4.0. Hasil studi menunjukan bahwa teknologi pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam era pendidikan 4.0, terlihat dari pemanfaaatan produk teknologi
pendidikan seperti E-learning, aplikai pembelajaran, platform self study yang selaras dengan tuntutan
pendidikan 4.0. Penelitian berikutnya yang menarik untuk dikembangkan sebagai riset adalah peran
teknologi pendidikan lebih banyak menfasilitasi proses pengajaran dan pembelajaran di era
pendidikan 4.0.

Kata Kunci: Peran, Teknologi Pendidikan, Pendidikan 4.0.

PENDAHULUAN dimana mesin-mesin produksi yang ditenagai


Angka 4 pada istilah industri 4.0 merujuk oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi
pada reolusi industri ke empat. Davies (2015) secara massal. Penggunaan teknologi
menyampaikan bahwa revolusi terjadi empat komputer untuk otomasi manufaktur mulai
kali. Revolusi pertama terjadi di Inggris pada tahun 1970 menjadi tanda revolusi ketiga.
tahun 1784, ditandai dimana mesin uap dan Perkembangan yang pesat dari teknologi
mekanisasi menggantikan pekerjaan manusia. sensor, interkoneksi dan analisis data
Revolusi kedua terjadi pada akhir abad ke-19, memunculkan gagasan untuk menintegrasikan

456
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

seluruh teknologi tersebut kedalam berbagai industri mulai menyentuh dunia virtual,
bidang industri. Gagasan tersebutlah yang berbentuk konektivitas manusia, mesin dan
diprediksi akan menjadi revolusi keempat. Ini data, semua sudah ada di mana-mana. Istilah
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran ini dikenal dengan nama Internet of Things
data dalam teknologi manufaktur. Pada era ini, (IoT).

Sejarah Revolusi Industri

Era revolusi industri 4.0 mengubah 21. Dengan karakteristik dunia kerja pada era
konsep pekerjaan, struktur pekerjaan, dan ini tentu saja berefek pada berubahnya jenis
kompetensi yang dibutuhkan dunia pekerjaan. pekerjaan yang tersedia. Ada banyak pekerjaan
Fokus pada transformasi bisnis ke platform yang menghilang karena memang sudah tidak
digital telah memicu permintaan profesional dibutuhkan lagi. Berubahnya jenis pekerjaan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki tentu saja menuntut berbagai keahlian baru
kompetensi yang jauh berbeda dari yang harus dimiliki oleh lulusan sekolah
sebelumnya, disampaikan oleh Robert Walters maupun universitas. Menurut paparan Wold
(2018) dalam tulisan salary survey. Terus apa Economic Forum (2015) pada tahun 2020 ada
kaitanya revolusi industri 4.0 ini pada sepuluh jenis keterampilan (skill) yang relevan
pendidikan? Revolusi industri 4.0 secara tidak dengan era revolusi industri 4.0, yaitu: (1)
langsung mengubah cara pandang tentang complex problem solving, (2) coordinating
pendidikan Abad 21 saat ini. Bergesernya with others, (3) people management, (4)
pendidikan Abad 21 saat ini tidak hanya critical thinking, (5) negotiation, (6) quality
sekadar konsep cara mengajar, tetapi jauh control, (7) service orientation, (8) judgement
yang lebih esensial, yakni perubahan cara and decision making, (9) active learning, dan
pandang terhadap konsep pendidikan itu (10) creativity.
sendiri. Tuntutan pada dunia kerja era industriri
Konsep pendidikan 4.0 sangatlah jauh 4.0 hanya bisa terpenuhi apabila lulusan
perbedaaannya dengan pendidikan era Abad menjadi SDM yang ditempa dari proses

457
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pendidikan yang memenuhi standar Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan


pendidikan 4.0, yang mana berbasis cyber yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0,
system. Dengan demikian perlu peran dari para dengan bercirikan pendidikan lebih
teknolog pendidikan dalam mefasilitasi proses memanfaatkan teknologi digital (cyber system)
pembelajaran dengan menyediakan sumber - dalam proses pembelajaran. Dengan
sumber belajar berbasis teknologi. Sehingga penggunaan teknologi tersebut memungkinkan
betul-betul menghasilkan lulusan yang proses pembelajaran berlangsung tidak
kompeten sesuai dengan tuntutan pasar. terbatas ruang dan waktu, dengan arti proses
Dengan hal ini, dapat menekan angka pembelajaran tidak hanya diruang kelas dan
pengangguran di Indonesia khususnya dalam pada saat jam belajar. Sungguh sebuah
persaingan pasar global. pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia
Pada literature review ini, maka pendidikan, khususnya di Indonesia.
penelitian memfokuskan pada analisis konsep Tantangan pendidikan di era revolusi industri
pendidikan 4.0, serta peran teknologi 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola
pendidikan dalam era pendidikan 4.0. Menurut berpikir serta cara bertindak para peserta didik
penulis dalam pendidikan 4.0 selain perlu dalam mengembangkan inovasi kreatif
diperhatikan mengenai kualifikasi dan berbagai bidang.
kompetensi guru yang berkualitas, media Jack Ma (2018) mengatakan pendidikan
pembelajaran yang menunjang proses adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak
pembelaran, kurikulum yang sesuai dengan mengubah cara mendidik dan belajar-
kebutuhan lapangan pekerjaan serta fasilitasi mengajar, maka 30 tahun mendatang kita akan
teknologi yang menunjang proses pengajaran mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan
dan pembelajaran. pembelajaran yang sarat dengan muatan
METODE PENELITIAN pengetahuan mengesampingkan muatan sikap
Penelitian ini merupakan penelitian dan keterampilan sebagaimana saat ini
kualitatif dengan teknik analisis deskriptif terimplementasi akan menghasilkan peserta
dengan kajian kepustakaan (library research) didik yang tidak mampu berkompetisi dengan
dimana penelitian ini berusaha mesin. iapkan kualifikasi dan kompetensi
menggambarkan fenomena-fenomena yang pendidik yang berkualitas.
ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang Berikut ini beberapa wacana elemen
lampau. Artikel ini menyoroti konsep elemen yang perlu diperiapakan dalam era
pendidikan 4.0. dan peran teknologi pendidikan 4.0 di Indonesia:
pendidikan dalam menfasilitasi pembelajaran 1. Kompetensi Pendidik
di era pendidikan 4.0. Perbaikan SDM khusunya pendidik
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah salah satu hal yang harus sangat
A. Pendidikan 4.0 diperhatikan dalam era pendidikan 4.0.
Perbedaan generasi antara pendidik dan siswa

458
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

dinilai sebagi faktor utama penyebab d) Competence in future strategies, dunia


ketidakberhasilan pendidikan. Mengapa mudah berubah dan berjalan cepat,
demikian? Pendidik yang mengajar mayoritas sehingga punya kompetensi memprediksi
berasal dari generasi memiliki karakteristik dengan tepat apa yang akan terjadi di masa
yang berbeda dengan siswa yang lekat dengan depan dan strateginya, dengan cara joint-
alat digitalnya tidak cocok dengan metode lecture, joint-research, joint-resources,
pembelajaran yang ditawarkan oleh para staff mobility dan rotasi, paham arah
pendidik. Penggunaan metode konvensional SDG’s, dan lain sebagainya.
dalam pembelajaran bagi generasi millenial e) Conselor competence, mengingat ke depan
merupakan sesuatu hal yang tidak menarik masalah anak bukan pada kesulitan
Pendidik harus meng-upgrade kompetensi memahami materi ajar, tapi lebih terkait
dalam menghadapi era Pendidikan 4.0. Peserta masalah psikologis, stres akibat tekanan
didik yang dihadapi saat ini merupakan keadaan yang makin komplek dan berat.
generasi milenial yang tidak asing lagi dengan 2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran
dunia digital. Peserta didik sudah terbiasa Menurut Muhadjir Effendy (2018) bidang
dengan arus informasi dan teknologi industri pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan
4.0. Ini menunjukkan bahwa produk menambahkan lima kompetensi yang harus
pendidikan yang diluluskan harus mampu dimiliki oleh peserta didik dalam memasuki
menjawab tantangan industri 4.0 mencetak dan era revolusi industri 4.0. Kelima kompetensi
menghasilkan generasi-generasi berkualitas itu dianggap sebagai modal yang sangat
yang akan mengisi revolusi industri 4.0. dibutuhkan untuk mampu bersaing dalam era
Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan revolusi industri 4.0. Lima kompetensi
kompetensi pendidik yang dibutuhkan di era tersebut adalah: (1) Diharapkan peserta didik
4.0. Kelimanya meliputi: memiliki kemampuan berpikir kritis; (2)
a) Educational competence, kompetensi Diharapkan peserta didik memiliki kreatifitas
mendidik/pembelajaran berbasis internet dan memiliki kemampuan yang inovatif; (3)
of thing sebagai basic skill di era ini; Perlu adanya kemampuan dan keterampilan
b) Competence for technological berkomunikasi yang dimiliki peserta didik; (4)
commercialization, punya kompetensi Bekerjasama dan berkolaborasi; dan (5)
membawa siswa memiliki sikap Peserta didik memiliki kepercayaan diri.
entrepreneurship (kewirausahaan) dengan Ada beberapa hal yang menjadi poin-poin
teknologi atas hasil karya inovasi siswa; penting dalam transformasi sistem pendidikan
c) Competence in globalization, dunia tanpa yaitu: (1) kurikulum berioentasi pada masa
sekat, tidak gagap terhadap berbagai depan, (2) tenaga pengajar profesional, (3)
budaya, kompetensi hybrid, yaitu global paparan awal di tempat kerja, (4) kesepakatan
competence dan keunggulan memecahkan baru tentang life long learning, dan (5)
problem nasional;

459
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

keterbukaan terhadap inovasi pendidikan intregitas, kebijaksanaan, kreativitas,


(WEF, 2017). semangat;
Sementara itu ada beberapa catatan h) Konten baru dibutuhkan oleh peserta didik
penting untuk dunia pendidikan dalam tanpa mengubah kurikulum atau
menyambut revolusi 4.0 menurut Ahmad menambahkan pelajaran baru;
(2018), seperti: pengkodingan, e-commerce, realitas
a) Proses dan Model Belajar perubahan di virtual, dll. Menyelaraskan dengan
dalam era Pendidikan 4.0: Bermain, pelatihan guru dalam jumlah besar dan
belajar dan bekerja terjadi di dalam satu banyak.
waktu yang sama; Berkembangnya i) Peta jalan pendidikan dari Kementerian
gamifakasi, e-commerce, virtual, dan Pendidikan dan Kebudayaan, dan
belajar dari dunia maya lainnya; Proses Kementerian Riset Teknologi dan
belajar mengajar sekarang bukan hanya Pendidikan Tinggi harus difokuskan pada
sebagai lahan bisnis semata; Belajar transformasi digital sejalan dengan
menjadi lebih personal dan sosial dengan Revolusi Industri 4.0;
menggunakan digital dan konten visual. j) Kesadaran harus dibangun di antara semua
b) Strategi dan teknik belajar harus fokus pemangku kepentingan tentang peluang
pada pelajar, memanfaatkan teknologi baru dalam menciptakan pekerjaan baru
digital, dan menggunakan pendekatan selama Revolusi Industri 4.0;
inovatif; k) Teknologi digital yang masif dan
c) Kedua belah pihak, guru dan pelajar harus mengganggu harus diatasi dengan
melek digital/informasi, melek teknologi, internalisasi konsep dan kurikulum yang
termasuk melibatkan peran masyarakat, jelas dan cepat;
dan orang tua di dalam pendidikan l) Meningkatkan ekosistem pendidikan
universal; melalui pemanfaatan TIK untuk pemangku
d) Konten pendidikan yang memenuhi kepentingan multisektor;
preferensi guru dan siswa harus beragam m) Kemendikbud harus mengantisipasi
dan diperkaya dalam lingkungan terlebih dahulu ledakan data besar terkait
pendidikan; data pendidikan. Dalam kondisi saat ini,
e) Keterampilan dasar TIK harus diajarkan Kemendikbud telah melakukan
ditingkat dasar. pengumpulan, penyimpanan dan
f) TIK harus memiliki peran dalam menganalisis data transaksi;
memperkuat keterampilan sains, teknologi, n) Kesadaran keamanan dalam penggunaan
permesinan (engineering), dan matematika internet harus disampaikan kepada guru
(STEM); dan siswa;
g) Keterampilan sosial tidak dapat digantikan o) Selain dari aspek teknologi, menajemen,
oleh robot/teknologi; toleransi, imajinasi, dan keterampilan, siswa harus dilengkapi

460
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

dengan keterampilan belajar abad 21. berpikir kritis dan pemecahan masalah
Karakter berdasarkan visi nasional dan (critical thinking and problem solving skill).
global penting dibangun, sesuai dengan Kompetensi ini sangat penting dimiliki peserta
Pancasila; didik dalam pembelajaran abad 21. Guru 4.0
p) Pembentukan karakter harus mencakup harus mampu meramu pembelajaran sehingga
bagaimana pemuda mengatasi perubahan dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri
zaman; peserta didik.
q) Membangun karakter harus meningkatkan Kedua, keterampilan komunikasi dan
kebanggaan individu sebagai warga negara kolaboratif (communication and collaborative
Indonesia. skill). Sebagai satu kompetensi yang sangat
r) Paradigma dengan memasukkan nilai-nilai dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini
agama, spiritualitas, kearifan lokal, harus harus mampu dikonstruksi dalam
diperkuat untuk para pemuda; pembelajaran. Model pembelajaran berbasis
s) Untuk bersaing secara global, menguasai teknologi informasi dan komunikasi harus
untuk berbicara dan menulis bahasa asing diterapkan guru guna mengkonstruksi
untuk generasi muda harus diprioritaskan, kompetensi komunikasi dan kolaborasi.
dan juga memperkuat Bahasa Indonesia Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan
adalah suatu keharusan untuk meningkatan inovasi (creativity and innovative skill).
kebanggaan nasional; Revolusi industri 4.0 mengharuskan peserta
t) Kesadaran harus dibangun di antara semua didik untuk selalu berpikir dan bertindak
pemangku kepentingan tentang peluang kreatif dan inovatif. Tindakan ini perlu
baru dalam menciptakan pekerjaan selama dilakukan agar peserta didik mampu bersaing
Revolusi Industri 4.0; dan menciptakan lapangan kerja berbasis
u) Profesionalisme keterampilan TIK harus industri 4.0. Kondisi ini diperlukan mengingat
ditanamkan pada jenjang pendidikan sudah banak korban revolusi industri 4.0.
menengah, khususnya pendidikan Misalnya, banyak profesi yang tergantikan
kejuruan; dan oleh mesin digital robot. Contoh, pembayaran
v) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat jalan tol menggunakan e-toll. Sistem ini telah
diotomatisasi oleh TIK, seperti memaksa pengelola jalan tol untuk
keterampilan komunikasi, harus memberhentikan tenaga kerja yang selama ini
diidentifikasi dan diajarkan di pendidikan digunakan di setiap pintu tol.
kejuruan. Keempat, literasi teknologi informasi dan
3. Kompentensi siswa komunikasi (information and communication
Pendidikan 4.0 dituntut mencetak siswa technology literacy). Literasi teknologi
yang mempunyai kompentesi yang menjawab informasi dan komunikasi (TIK) menjadi
kebutuhan dalam industri 4.0. kompentesi kewajiban bagi guru 4.0. Literasi TIK harus
yang diminta yaitu: Pertama, keterampilan dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta

461
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

didik. Literasi TIK merupakan dasar yang and resources“. Teknologi pendidikan adalah
harus dikuasai guru 4.0 agar mampu studi dan etika praktik dalam upaya
menghasilkan peserta didik yang siap bersaing memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan
dalam menghadapi revolusi industri 4.0. kinerja dengan cara menciptakan,
Kelima, contextual learning skill. menggunakan atau memanfaatkan dan
Pembelajaran kontekstual merupakan mengelola proses dan sumber-sumber
pembelajaran yang sangat sesuai diterapkan teknologi yang tepat.”
guru 4.0. Jika guru sudah menguasai literasi Merujuk pada definisi AECT 2004,
TIK, maka pembelajaran kontekstual era bahwa teknolog pendidikan harus dapat
pendidikan 4.0 lebih mudah dilakukan. memfasilitasi belajar dan meningkatkan
Kondisi saat ini TIK merupakan salah satu performa kinerja baik perorangan, kelompok
konsep kontekstual yang harus dikenalkan atau organisasi, dengan usia berapapun, kapan
oleh guru. Materi pembelajaran banyak dan dimana saja, dengan materi/mengenai
kontekstualnya berbasis TIK sehingga guru 4.0 apapun (yang membelajarkan) maka saatnya
sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi teknolog pendidikan berkiprah lebih banyak
TIK. Materi sulit yang bersifat abstrak mampu dalam revolusi industri ini. Para teknolog
disajikan menjadi lebih riil dan kontekstual pendidikan harus memfasilitasi kegiatan
menggunakan TIK. pembelajaran dengan mengikuti tren dan
Keenam, literasi informasi dan media standar kompetensi, untuk seluruh jenjang
(information and media literacy). Banyak pendidikan formal dan non formal baik
media infromasi bersifat sosial yang perorangan maupun kelompok, organisasi atau
digandrungi peserta didik. Media sosial seolah perusahaan, terkait materi apapun yang
menjadi media komunikasi yang ampuh dibutuhkan pebelajar, dengan hambatan
digunakan peserta didik dan guru. Media apapun (fisik, jarak, kemampuan, dan lain-
sosial menjadi salah satu media pembelajaran lain). Dari uraian konsep Teknologi
yang dapat dimanfaatkan guru 4.0. Kehadiran pendidikan tersebut bisa disimpulkan bahwa
kelas digital bersifat media sosial dapat teknologi pendidikan tidak hanya merupakan
dimanfaatkan guru, agar pembelajaran sebuah ilmu tapi juga sebagai sumber
berlangsung tanpa batas ruang dan waktu. informasi dan sumber belajar yang sesuai
B. Peran Teknologi Pendidikan dengan kebutuhan pendidikan yang bisa
Sebelum menguraikan peran teknologi mefasilitasi proses pembelajaran.
pendidikan, kita kenali definisi Teknologi Teknologi pendidikan adalah studi dan
Pendidikan menurut AECT 2004, praktik secara beretika untuk memfasilitasi
“Educational technology is the study and belajar dan peningkatan kinerja melalui
ethical practice of facilitating learning and penciptaan, pemanfaatan, dan pengelolaan
improving performence by creating, using, and aneka sumber dan teknologi secara tepat
managing appropriate technological processes (Januszewski and Molenda, 2008). Teknologi

462
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pendidikan merupakan bidang yang 1. Berkembangnya aliran psikologi


berkepentingan dengan usaha memudahkan konstruktivistik (Constructivism) dalam
proses belajar dan peningkatan kinerja melalui dunia pendidikan
perancangan, pengembangan, pemroduksian, Tren ini memunculkan tantangan yang
pendayagunaan, dan pengelolaan sumber menarik bagi desainer pembelajaran, yaitu
dan teknologi secara tepat. Teknologi bagaimana mereka mampu menyeleksi strategi
pendidikan merupakan bidang ilmu terapan pembelajaran yang efektif untuk membatu
yang mengintegrasikan secara sinergis proses belajar yang dilakukan para peserta
beberapa disiplin ilmu dengan maksud didik; mereka harus memiliki keyakinan
memudahkan terjadinya proses belajar, bahwa para peserta didik sesungguhnya
meningkatkan mutu pembelajaran, dan memiliki keterampilan prasyarat yang
meningkatkan kinerja. Proses studi memadai untuk dapat melaksanakan proses
(pengkajian) dan praktik dalam teknologi belajar dan pembelajaran yang akan
pendidikan harus dilakukan secara beretika. dilaksanakan; mereka juga harus mampu
Teknolog pendidikan sangat berperan menyediakan perancangan yang memadai
dalam revolusi pendidikan yang terjadi. untuk memberikan bimbingan belajar; dan
Terutama pada revolusi pendidikan abad 21 juga harus mampu mempertimbangkan
dan lebih khusus lagi pada revolusi keempat efesiensi belajar
yang dikenal dengan pendiidkan 4.0. Pada 2. Berkembangnya Konsep “Manajemen
tahap keempat ini fungsi guru bukan lagi Pengetahuan“ (Knowledge Management)
sebagai sentral dalam pembelajaran atau Konsep manajemen pengetahuan dapat
teacher-centered, namun berubah menjadi diartikan sebagai proses mengumpulkan,
students-centered dimana guru menjadi menyimpan dan membagi informasi, keahlian,
fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar dan wawasan yang bernilai, baik ke dalam
peserta didik dalam upayanya melaksanakan maupun lintas komunitas orang dan organisasi
“bagaimana belajar” dengan menyiapkan yang memiliki minat dan kebutuhan yang
sumber dan media pembelajaran, yang sama (Rosenberg, dalam Reiser & Dempsey,
diperuntukan bukan saja bagi peserta didik di 2012). Penerapan konsep ini dalam proses
sekitarnya melainkan juga yang jarak belajar memungkinkan terjadinya pemanfaatan
keberadaannya jauh secara fisik. sumber belajar secara efesien dan efektif,
Robert Reiser (2007) (menunjukkan karena mereka yang memerlukan
terdapat tren yang akan mempengaruhi bidang informasi/pengetahuan dapat memperolehnya
teknologi pendidikan dan sekaligus menjadi dari satu sumber belajar yang di dalamnya
tantangan bagi para teknolog pendidikan sudah mengandung berbagai informasi yang
yaitu: penting.

463
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

3. Berkembangnya suatu sistem yang kapabilitasnya dalam melakukan


menyediakan para pekerja berbagai pekerjaannya. Beberapa sistem yang telah
akses pada informasi dan alat yang berkembang diantaranya adalah Sistem GPS
mendukung kinerja pada saat (Global Position System); Software persiapan
dibutuhkan (Performance Support) membayar dan melaporkan pajak penghasilan;
(diadaptasi dari Nyugen, dalam Reiser Alat untuk menghasilkan rumusan tujuan
& Dempsey, 2012). pembelajaran; dan Sistem untuk melaksanakan
Perkembangan dalam bidang teknologi evaluasi. Perkembangan ini sekaligus menjadi
informasi dan komunikasi juga telah tantangan bagi para teknolog pendidikan,
memberikan fasilitas dan berbagai kemudahan bagaimana memanfaatkan berbagai fasilitas
bagi para pekerja dalam mengakses informasi. pendukung tersebut untuk dapat memfasilitasi
Kondisi ini sekaligus menggambarkan bahwa para pekerja tetap bisa belajar secara efesien
mereka memiliki kesempatan belajar yang luas dan efektif.
untuk meningkatkan kapasitas dan

Presentase Pengguna Internet di Indonesia

4. Berkembangnya model pembelajaran banyak kegiatan pendidikan dan pelatihan,


yang berbasis internet (Online Learning) serta pembelajaran yang memanfaatkan
Pemanfaatan internet sebagai sumber keunggulan model pembelajaran berbasis
belajar menjadi tren tersendiri dalam dunia internet, atau yang lebih dikenal dengan
pendidikan dan pembelajaran di dunia. Telah sebutan online learning.

464
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Presentase pemakai internet untuk sumber belajar

Kondisi di atas tentunya menjadi belajar menjadi tidak terbatas waktu dan
tantangan dan sekaligus peluang tersendiri tempat. Namun demikian, proses belajar
bagi para teknolog pendidikan, karena semakin informal pun tetap memerlukan perencanaan
banyak lembaga yang menyelenggarakan dan pengorganisasian lingkungan belajar yang
kuliah (kelas) online, maka akan semakin baik dan kondusif untuk mendapatkan hasil
banyak kesempatan bagi desainer yang diharapkan. Untuk itu menjadi tantangan
pembelajaran untuk berkiprah dalam tersendiri bagi para desainer pembelajaran,
pengembangan dan penyelenggaraan khususnya dalam:
pembelajaran berbasis internet (online a) Mengidentifikasi aktivitas belajar informal
learning). Sebab keterampilan mendesain terbaru yang berada di lingkungan
pembelajaran sangat diperlukan dalam (organisasi) dimana mereka melakukan
mempersiapkan kuliah online yang efektif. aktivitasnya,
Peluang ini tentunya harus dijawab oleh para b) Mengdentifikasi aktivitas belajar informal
teknolog pendidikan dengan penguasaan yang diharapkan ada di dalam lingkungan
kemampuan dalam mendesain, (organisasi),
mengembangkan, melaksanakan, dan c) Menata kondisi lingkungan tempat kerja
mengevaluasi pembelajaran online. yang akan memelihara terjadinya aktivitas
belajar informal yang diharapkan.
5. Berkembangnya Konsep “Belajar
Informal” (Informal Learning) 6. Berkembangnya beragam jenis media
Sebagaimana diungkapkan di awal, sosial (Social Media)
bahwa proses belajar dapat dilakukan dimana Berkembangnya berbagai peralatan
saja dan kapan saja. Ini berarti kegiatan belajar (tools) berbasis web dapat dimanfaatkan untuk
dapat dilakukan secara formal, bisa juga memfasilitasi individu dalam menciptakan
dilakukan secara informal. Proses belajar konten, berbagi pengetahuan, dan bekerja
informal inilah yang memungkinkan proses sama dengan pihak lain melalui web. Beberapa

465
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

contoh sosial media yang dapat dimanfaatkan Tantangan yang muncul adalah bagaimana
untuk memfasilitasi belajar peserta didik mengembangkan games pembelajaran yang
diantaranya adalah Wikis, Blogs, Podcasts, benar-benar dapat memfasilitasi peserta didik
Situs jejaring sosial (seperti: facebook), dan belajar secara efektif. Untuk itu Reiser dengan
Situs berbagi media (seperti: YouTube). mengadaptasi dari pendapat Shute (AERA
Untuk mengoptimalkan potensi yang Presentation, 2011), mengemukakan bahwa
dimiliki berbagai jenis sosial media tersebut, game yang baik adalah game yang didesain
dalam membantu efektivitas proses dengan menyediakan: tantangan pemecahan
pembelajaran adalah menjadi tantangan bagi masalah yang adaptif, tujuan dan peran yang
para desainer pembelajaran. Diantara jelas, tingkat kontrol siswa yang tinggi,
tantangan yang harus dijawab oleh para memotivasi rangsangan sensori, Perasaan yang
desainer pembelajaran adalah: tidak meyakinkan, pemberian umpan balik
a) Bagaimanakah memilih peralatan social yang berkelanjutan.
media yang efektif untuk membantu Dengan memperhatikan kriteria game
mempermudah proses belajar dari yang baik di atas, yang menjadi tantangan bagi
berbagai tipe tugas belajar para desainer (game) pembelajaran adalah
b) Bagaimanakah merencanakan sebuah bagaimana mendesian game yang:
struktur/perancah yang cukup untuk Menyediakan informasi tentang tujuan belajar
mendukung siswa mencapai tujuan yang harus dicapai secara jelas; Benar-benar
pembelajaran dapat membantu peserta didik mencapai tujuan
c) Bagaimanakah mengidentifikasi peran belajar yang spesifik; Menyediakan rangkaian
yang cocok bagi instruktur saat sosial peristiwa yang menunjukkan proses belajar
media digunakan, khususnya dalam: yang menantang namun tetap menyenangkan;
mempresentasikan konten, dan pemberian Menyediakan instrumen untuk mengukur
umpan balik. capaian belajar; Memperhatikan isu-isu
efisiensi pembelajaran.
7. Berkembangnya Ragam dan Format
Software Permainan yang Bermuatan
8. Belajar Sain
Pendidikan (Educational Games).
Tidak bisa dipungkiri bahwa
Pengembangan dan pemanfaatan berbagai
perkembangan peradaban manusia saat ini
macam permainan (games) berbasis TIK untuk
banyak dipengaruhi oleh berbagai penemuan
pembelajaran menjadi tren tersendiri dalam
dalam bidang sain. Oleh karena itu, menjadi
dunia pendidikan di dunia, termasuk di
hal yang sangat logis kalau belajar sain
Indonesia. Telah banyak para praktisi TIK,
menjadi tren yang mendapat perhatian yang
baik secara mandiri maupun bekerjasama
serius dari berbagai kalangan, termasuk bidang
dengan orang pendidikan, mengembangkan
teknologi pembelajaran. Dalam konteks ini
bermacam-macam games pembelajaran.
pula Reiser mengemukakan prinsip-prinsip

466
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

kunci untuk dapat merancang dan smartphone, komputer tablet, ipods, dll, saat
melaksanakan pembelajaran sain yang efektif, ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung
yaitu: proses belajar yang dilakukan secara
a) Fokus pada penguasaan pemahaman “bergerak” atau mobile. Model pembelajaran
konsep yang mendalam; seperti ini telah banyak dikembangkan. Hal ini
b) Menciptakan lingkungan belajar yang tidak lain, karena model pembelajaran ini
berpusat pada siswa; memiliki banyak keuntungan diantaranya
c) Menggunakan teknologi untuk adalah biaya teknologi yang relatif murah,
menciptakan lingkungan belajar, mengurangi kesenjangan digital, penggunaan
menyediakan peralatan baru untuk para kelas fisik yang mudah, fasilitas yang portabel
siswa, dan meningkatkan pemahaman “belajar dimana saja dan kapan saja”,
mereka; kedekatan antara siswa dan guru. Di samping
d) Desain untuk transfer belajar; itu, model pembelajaran ini menjanjikan
e) Melakukan kajian belajar dalam seting keberhasilan yang besar, sebagaimana
dunia nyata, bukan di lab; ditunjukkan oleh sebuah survey yang
f) Mengevaluasi hasil belajar dari berbagai dilakukan oleh Blackboard K-12, yaitu
perspektif; sebanyak 90% administrator Mobile Learning
g) Melaksanakan penelitian terhadap proses Explorer menyatakan bahwa komputer mobile
desain; meningkatkan potensi siswa untuk sukses
h) Dengan berkembangnya tren ini, yang (Speak Up 2009 Survey).
menjadi tantangan bagi desainer Berdasarkan kawasan teknologi
pembelajaran adalah: pendidikan, maka seorang teknolog
i) Bagaimana mendapatkan pemahaman pendidikan merupakan desainer, pengembang,
yang komprehensif tentang prinsip dan pemakai, pengelola, pengevaluasi proses dan
strategi belajar sains sumber belajar, serta peneliti kegiatan
j) Bagaimana mengidentifikasi tipe-tipe pembelajaran. Oleh karena itu, teknolog
pencapaian belajar sain yang fektif pendidikan harus dapat memanfaatkan dan
k) Menguji bagaimana variasi strategi belajar mengembangkan fasilitas yang tersedia pada
sains dikombinasikan dengan praktik saat ini untuk proses dan sumber belajar
desain pembelajaran berupa jaringan internet dan perangkat
berbasis web, dan mampu bekerja sama
9. Berkembangnya Konsep dan Teknologi
dengan praktisi lainnya dalam menyiapkan
yang memungkinkan Pembelajaran
pembelajaran yang melampaui batas-batas
dilakukan secara mobile (Mobile
ruang kelas.
Learning).
Secara rinci, teknolog pendidikan harus
Berbagai perangkat teknologi informasi
dapat menganalisa kebutuhan pengajar dan
dan komunikasi yang semakin canggih, seperti
pembelajar, memilih dan menetapkan strategi

467
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pembelajaran yang tepat (blended learning, Teknolog pendidikan secara pribadi harus
online, face to face dengan berbagai model mampu beradaptasi dengan berbagai
pembelajaran), memilih, menetapkan dan perubahan tuntutan pendidikan 4.0 tersebut,
mendesain modul atau bentuk bahan dengan eksis dan berkonstribusi positif
pembelajaran sesuai strategi yang ditetapkan, terhadap berbagai perubahan serta
pemanfaatan sumber belajar secara tepat dan mengoptimalisasi kemampuan mereka dengan
maksimal, implementasi model pembelajaran menciptakan sumber sumber pengajaran dan
berbasis web dan internet, mendukung pembelajaran berbasis teknologi yang efektif
penerapan regulasi (baru) terkait model dan sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan mampu menghasilkan output yang dapat
revolusi industri 4,0, mengelola sistem bersaing di era industri 4.0. Disinilah peran
informasi pendidikan terbaru dan termutakhir, dari teknologi pendidikan memegang peran
melakukan evaluasi dan analisis masalah besar dengan dengan menfasilitasi proses
proses dan hasil pembelajaran. pengajaran dan pembelajaran di era
pendidikan 4.0.
KESIMPULAN
Dalam era revolusi industri 4.0, DAFTAR PUSTAKA
diperlukan pendidikan yang dapat membentuk
Buku
generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal
tersebut dengan cara mengubah metode AECT. (2004). The Definition Of Educational
Technology. Washington, D.C.,USA:
pembelajaran dalam dunia pendidikan yang Association for Educational
ada. Selain itu, pengembangan system cyber Communications and Technology.
dalam dunia pendidikan akan memungkinkan B.Seels, Anglin, Gary J. (edit). (2011).
guru dapat memberikan materi ajar yang Instructional Technology: Past, Present,
and Future, Third Edition. Santa
mutakhir sesuai perkembangan zaman, karena Barbara: Libraries UnlimitesB., &
langsung dapat menayangkan materi itu dalam Richey, R. C. (1994). Teknologi
Pembelajaran. Jakarta: Universitas
ruang kelas secara online. Dengan kata lain, Negeri Jakarta.
pembangunan atau penyediaan fasilitas
Herry Asep Hernawan, dkk, (2006).
jaringan cyber sebagai bagian integrasi dengan Pengembangan Kurikulum dan
jaringan teknologi informatika di lembaga Pembelajaran. UT Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta
pendidikan akan menciptakan berbagai
kemudahan, baik dalam adminsitrasi Januszewski, Alan and Michael Molenda.
(2008). Educational Technology: A
akademik, non akademik, dan proses belajar Definition with Commentary. New York:
me-ngajar, yang bermuara kepada peningkatan Taylor & Francis Group.
kualitas SDM output dari sebuah lembaga Reiser, Robert A., John V, Dempsey. (2007).
pendidikan. Trends and Issues in Instructional
Design and Technology, Second Edition.

468
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 456 - 469 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

New Jersey: Pearson, Merrill Prentice Industri.<http://mayasariyazid.blogspot.c


Hall. om/2018/04/peran-teknologi-pendidikan-
pada.html>
Sbderstrbrm, T., From, J., Lbvqvist, J &
Tornquist, A. (2011). From distance to Dr. Khaerudin, M.Pd. (2107). Trend dan
online education: Educational Tantangan Teknologi pendidikan .
management in the 21th century. Diakses 18 April 2019.
Annual Conference Dublin. http://www.ilmupendidikan.net/2017/08/
25/tren-dan-tantangan-bagi-teknolog-
Prosiding Seminar pendidikan-di-abad-21.php>

Helaluddin, Wijaya. H. (2019). Prosiding Haryono. (2017). Teknologi Pendidikan dan


Seminar Nasional Pangan, Teknologi, Pembelajaran Abad 21. Diakses 18 April
dan Entrepreneurship "Eksplorasi 2019
Sumberdaya Alam Hayati Indonesia http://blog.unnes.ac.id/fransharyono/wpc
Berbasis Entrepreneurship Di Era ontent/uploads/sites/2969/2017/07/TEK
Revolusi Industri 4.0", Publisher: NOLOGI-PENDIDIKAN-DAN-
Fakultas Teknik Universitas Fajar PEMBELAJARAN-ABAD-21.pdf
Makassar.
JackMa. (2018) .World Economic Forum.
Etistika Yuni Wijaya; Dwi Agus Sudjimat; Davos, Swiss. Diakses tanggal 15 April
Amat Nyoto. (2016). Transformasi 2019.
pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan <https://www.liputan6.com/bisnis/read/3
Pengembangan Sumber Daya manusia di 238241/jack-ma-ubah-pendidikan-agar-
Era Global. Prosiding Seminar Nasional bersaing-dengan robot>
Pendidikan Matematika 2016 ~
Universitas Kanjuruhan Malang Darmawan, Jon. (2018). Menjadi Guru Era
Pendidikan 4.0 Diakases tanggal 20
Sumber rujukan dari Website April 2019
<http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/
Ahmad, I. (2018). Pendidikan Tinggi “4.0” menjadi-guru-era-pendidikan-
Yang Mampu Meningkatkan Daya Saing 40?page=2.>
Bangsa. Direktur Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan, KEMENTERIAN Universitas Prasetya Mulya. (2018). Metode
RISET, TEKNOLOGI, DAN Pembelajaran Pendidikan Dalam
PENDIDIKAN TINGGI. Makassar, 16 Menghadapi
Februari 2018. Bahan Presentasi. Diakses RevolusiIndustri4.0.Doakses tanggal 21
2 April 2109 <.http://lib.um.ac.id/wp- April 2019.
content/uploads/2018/03/Presentasi- <http://pmbs.ac.id/news/Metode_Pembel
Intan-Ahmad.pdf> ajaran_Pendidikan_Dalam_Menghadapi_
Revolusi_Industri_4.0>
Davies,R. (2015). Industry 4.0 Digitalisation
for productivity and growth. Diakses Walters,Robert. (2018). Salary Survey.
<http://www.europarl.europa.eu/RegData Diakses 18 April 2019.
/etudes/BR> .<https://www.robertwalters.com/content
/dam/robert-walters/global/files/salary-
Wicaksono, Dirgantara. (2018). Peran survey/salary-survey-2018-southeast-
Teknologi Pendidikan pada Revolusi asia-greater-china.pdf>

469

Anda mungkin juga menyukai