Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

KOMPUTER PERENCANAAN

Dosen Pembimbing: Idham Nugraha, S. Si., M.Si

Disusun Oleh:

Muhamad Ilham

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tentang “curah hujan” dengan baik.
Tugas ini dapat membantu kita untuk mengetahui lebih dalam tentang data curah hujan di suatu
daerah yang telah ditentukan .

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan tugas ini. Saya berharap agar tugas yang telah saya susun ini dapat
memberikan inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya dapat saya
perbaiki. Karena saya sadar, tugas ini masih terdapat kekurangannya.

Pekanbaru,02 April 2021

Penyusun
PENDAHULUAN

i. Latar Belakang

Curah hujan merupakan salah satu unsur cuaca yang datanya diperoleh dengan cara
mengukurnya dengan menggunakan alat penakar hujan, sehingga dapat diketahui
jumlahnya dalam satuan millimeter (mm). Curah hujan 1 mm adalah jumlah air hujan
yang jatuh di permukaan per satuan luas ( m 2 ) dengan catatan tidak ada yang menguap,
meresap atau mengalir. Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang terdapat dalam
siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sangat penting dalam
kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat dibutuhkan oleh
semua makhluk hidup.Hujan adalah hydrometeor yang jatuh berupa partikel-partikel air
yang mempunyai diameter 0.5 mm atau lebih. Hydrometeor yang jatuh ke tanah disebut
hujan sedangkan yang tidak sampai tanah disebut Virga (Tjasyono : 2006). Hujan yang
sampai ke permukaan tanah dapat diukur dengan jalan mengukur tinggi air hujan tersebut
dengan berdasarkan volume air hujan per satuan luas.

Curah hujan efektif adalah curah hujan yang dibutuhkan tanaman untuk proses
pertumbuhan. Apabila itensitas curah hujan yang turun rendah, maka jumlah air tersedia
tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman, begitu pulak sebaliknya, jika itensitas
curah hujan yang turun tinggi. Besarnya curah hujan efektif untuk tanaman ditentukan
per10 tahun.

Curah hujan andalan adalah curah hujan rerata daerah minimum yang sudah
ditentukan dan dapat dipakai untuk keperluan irigasi
PEMBAHASAN

ii. Isi
A. Curah Hujan Daerah Amolek
Penelitian ini dilakukan didaerah irigasi molek, daerah irigasi molek
merupakan daerah irigasi lintas daerah luas lahan 3.971 ha. Secara administratif
daerah irigasi molek berada pada satu kabupaten, yaitu kbupaten malang.
Penelitian ini menggunakan data curah hujan sekunder selama 10 tahun.
Yaitu tahun 2005 sampai dengan 2014 dan menggunakan 3 stasiun penakar hujan
yaitu : 1) stasiun kepanjen, 2) dan stasiun poh gaji,3)

Hasil Perhitungan:
Data Hujan Ranking Data Ket
N Tahun Ch (mm) N Tahun Ch (mm)
o o
1 2005 60,04 1 2009 46,44
2 2007 78,00 2 2014 50,34 R80
3 2008 65,67 3 2006 51,34
4 2009 46,44 4 2012 59,26
5 2010 99,18 5 2005 60,04 R50
6 2011 48,31 6 2008 65,67
7 2012 59,29 7 2007 78,00
8 2013 79,19 8 2013 79,19
9 2014 50,34 9 2010 99,18

Dalam perhitungan nilai evapotranspirasi penelitian ini menggunakan metode


penman modifikasi, dan data-data terukur yang di jauhkan adalah suhu rerata bulanan.
Kelembapan relatif bulanan kecepatan angin bulanan rerata(u), lintang daerah. Angka
koreksi (c) menggunkan rumus penman.
Proses Terjadinya Curah Hujan

B. Curah Hujan Daerah Tembilahan


Kota Tembilahan merupakan pusat pemukiman dan perdagangan
penduduk Indragiri Hilir. Berada dibagian paling hilir sungai Indragiri yang
secara topografi merupakan dataran rendah yang dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Kondisi ini akan semakin parah bila secara bersamaan terjadi banjir dan
curah hujan di sungai Indragiri hulu dan air pasang dari laut (terjadi pada bulan
Nopember-Januari). Akibatnya terjadi banjir yang menggenangi Kota Tembilahan
dan sekitarnya (terjadi saat musim hujan dan pasang purnama).
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan curah hujan yang
terjadi di Kota Tembilahan. Hasil identifikasi ini akan dipergunakan untuk
menentukan solusi untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut. Dalam studi ini,
analisis frekwensi curah hujan untuk memperoleh curah hujan harian maksimum
dan curah hujan rancangan. Debit banjir dihitung dengan menggunakan rumus
rasional karena DAS yang dianalisis luasnya kurang dari 64 hektar. Analisis
hidraulika menggunakan Hec-Ras untuk mengamati perilaku geometri saluran
pada kondisi pasang tertinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penanganan
banjir yang akan diterapkan di Kota Tembilahan akibat Rob dilakukan dengan
pengoperasian pintu air dan perbaikan saluran drainasi. Pintu air mulai di tutup
pada waktu air pasang mencapai elevasi + 0,60 m selama 8 jam, sehingga pasang
tinggi tidak masuk ke dalam parit. Pintu akan di buka lagi setelah elevasi sungai
Indragiri Hilir surut mencapai + 1,00 m (sesuai elevasi air tertinggi disaluran).
Adapun untuk mengatasi banjir akibat hujan dilakukan dengan pintu air,
perbaikan saluran drainasi dan pompa. Kapasitas pompa yang dibutuhkan adalah
2 m 3 /s, dengan head yang dibutuhkan ±1 m, daya pompa yang dibutuhkan
adalah 2.857 HP.
Daerah Curah Hujan 2017 Curah Hujan 2018 Curah Hujan
2019
Tembilahan 2.191.00 2.191.00 -

iii. Daftar Pustaka

Anonim. 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-01. Subdit Perencanaan Teknik Dirjen
Pengairan
Taufan L. Mochammad. Anwar Nadjaji dan Edijatno. 2013. Studi Optimasi Pola Tanam,
pada Daerah Irigasi Konta Surabaya Dengan Menggunakan

Anda mungkin juga menyukai