OLEH:
FATURRAf:i~, M~I
ERNIN. tiJl;>AYATI; M.SI
BAMBANG FA~AR SURYADI, M.SI
OLEH:
FATURRAHMAN, MSI
ERNIN HIDAYATI, M.SI
BAMBANG FAJAR SURYADI, M.SI
.....__.~ahman,M.Si.
NIP. 132304909
EKSPLORASI BAKTERI POJENS)AL DARI BEBERAPA KAWASAN
HUT AN PULA\,J LOMBOK
'RING KASA~
Hampir semua kegiatary manusia ikut a.!1dil dalam m~ningkatkan jenis dan
jumlah bahan kimia yang mernasukl lingkung~n. Dibid,ang pertanlan, pupuk.kimia
digunakan secara terus menerus dalam jangka. waktu lama, akan berdampak
buruk terhadap lingkungan. Salah satu l.U)aya yang telah dilakukan dalam
mengurangi dampak tersebut adalah dengan pengguna~n pupuk organik.
Mikroba memiliki peluang xang sangat balk untuk dijadikan pupuk organik, selain
karena jumlah dan diver~itasnya yang, sanqat tinggi, juga karena aktivitasnya
berperan penting dalam menyelamatkan dan rnempertahankan fungsi ekosistem.
Habitat hutan, khususnya kawasan hutarr. di Nusa Tenggara Barat,
memiliki jumlah dan diversitas mikroba yang lebih tinggi dibanding dengan
habitat lain, sehingga hutan sangat signifikan untuk Cfijadikan t~mpat' lsolasl
r-
mikroba bermanfaat. Namun, kekayaan hayati; khususnya miktoba, dari hutan
· tersebut dari tahun ketahun semakin ketil jumlahnya, bahkan menjadi musnah
karena eksploitasi dan bentuk-benulk .kerusakan lain dari hutan. Gtlna
- menyelamatkan mlkroba yang bermanfaat dari kepunahan, rnaka dllakukan
eksplorasi bakteri potensial dari kawasan hutan pulau Lombok, serta membuat
stock culture untuk keperluan jangka panjang.
\
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan, meliputi pengambilan contoh
tanah, isolasi bakteri potensial, uji aktivitas lsolat, dan pembuatan stock cultur.
Contoh tanah diambil dari 11 situs dari kawasan hutan yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian · bahwa kawasan hutan pulau memiliki
kekayaan microbial yang cukup tinggi, tral ini dapat ditunjukkan bahwa dari hasil
isolasi terhadpat 11 situs hutan dlperoleh · V4 isblat bakterl, Dari ke-74 isolat
bakteri tersebut, sembilan isolat merupakan bakteri pelarut fosfat (GR-1s, GR-24
, GR-31 , GR-44 , GR-52 , GR-62 , GR-83 , GR-91 dan HP-11), empat isolat
menunjukkan lndikasi rnampu untuk rnenghambat pertl.Jmbuhanjamur (GR-2-6,
GR-8-4, GR-8-5 dan GR-9-3), lima lsolat sebagai· bakteri proteotltlk dengan
kemampuan cukup tinggi (GR-h, GR-24, GR-51, GR-7s, dan GR-93) dan 6 isolat
bakteri amilolitik (GR-2-1, GR-2-4, GR-7-5HS~1-2,HKs-1-4, HKs-1-7)
EXPLORATION OF POTENTIAL BACTERIA EROM SOME FORESTS
IN LOMBOK ISLAND
SUMMARY
Forest habitat, particularly in West Nusa Tenggara has higher amount and
diversity microbes than others, so forest is very significant as isolate source of
useful microbes, But living resources, ,especially the amount of microbes from
the forest, smaller year by year even it is extinct because of human exploitation
and other damage. To save useful microbes from is eXtinction, has been
exploited potential bacteria which has taken from forest of Lombok Island and
make stock culture for long term period.
Thi~ research consist of some activity, includjng takin9 of soil samples, isolation
of potential bacteria, solubility phosphate activity test which using Pikovskaya
medium, proteolitic and amylolitlc activity test using Luria AgaF medium which
added each 2 % skim rpilk and soluble starch, al'ltifungy activity test using
dilution agar plating methods and antibacterial activity using paper disk method.
Finally making·stock culture. The apility of pnosphotltlc-proteolltlc and amylolitic
was evaluated by the diameter of cleared zone (DCl), measured in millimeters,
on the reverse of the Petri dishes. The samples of soil has taken from 11 sites of
specified forests.
The result is the forest area has the rich of higher microbial, this is shown that
from 11 forest site was carry out 74 bacterial isolates. To 74 that isolate was
selected and the result shown nine isolate are solubility phosphate bacteria
(GR-15,GR-24, GR-31, GR-44, GR-52, GR-62, GR-83, GR-91 and HP-11), four
isolates show indicate ability to inhjbiting growth .of fungy· (GR-2-6, GR-8-4, GR-
8-5 and GR-9-3), five isolates as proteolitic bacteria (GR-13, GR-24, GR-51, GR-
75, and GR-93 ), and six isolate as amilolitic bacteria GR-2-1, GR-24, GR-7-SHS-
1-2, HKs-1-4, HKs-1-7) ·
KATA PENGANTAR
rMlatntitt
HALAMAN JU DUL .
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN . ii
RINGKASAN ill
SUMMARY . iv
KATA PEN GANT AR . v
DAFTAR ISi .. vi
BAB1.PENDAHU~UAN 1
BAB 2. RUMUSAN 1')'14SA!,..AH ................................, ~ . 3
BAB 3. TINAJAUAN PUSTAKA 4
BAB 4: TUJUAN.PENELlllAN 5
BAB 5. METODS PENELITIAN .............................................................
' 6
BAB 6. HASIL DAN PEMSAHASAN .. .. . .. .. .. 8
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 18
DAFTAR'PUSTAKA 20
LAMPI RAN 21
EKSPLORASI BAKTERI POTENSIAL DARI BEBERAPA KAWASAN
HUTAN PULAU'LOMBOK
Oleh:
Abstrak
Abstract
Forest habitat, particularly in West Nusa Tenggara has higher amount and
diversity microbes than others, so forest is very significant as isolate source of
useful microbes. But living resources, especially the amount of microbes from
the forest, smaller year by year even it is extinct because of human exploitation
and other damage. To save useful microbes from is extinction, has been
exploited potential bacteria whic,h has taken from forest of Lprobok l~lanq and,
make stock culture for long term period. This research consist of some activity,
including taking of soil samples, isolation, of potential bacteria, activity .test of
isolate and finally making stock culture. The samples Qf soil has taken from 11
sites of specified forests. ·
The result )s the forest area. has the rich of higher microbial, this is shown that
from 11 forest site was carry out 74 bacterial isolates. To 74 that isolate was
selected and the .result- shown nine isolat~ are solubility phosphate bacteria
(GR-1s, GR-24, GR-31, GR-44, GR-52, GR-62, GR-83, GR-91 and HP-11), four
isolates show indlcate a~ility to inl;libiting growth of fungy (GR-2-6, GR-8-4, GR-
8-5 and GR-9-3), five isolates as proteolitic bacteria (GR-13, GR-24, GR-51, GR-
r; and GR-9a), and six isolate as amilolitic bacteria GR-2-1, GR-2-4, GR-7-5HS-
1-2, HKs-1-4, HKs-1-7)
BABl.PENDAHULUAN
organik, yaitu suatu sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan
input luar berupa pupuk dan pestisida kimia (IASA, 1990). Unsur yang
.
Misalnya, mineralisasi dan pendauran unsur-unsur penting, kesuburan dan
kelembaban tanah, penqendali hama, dan.penghilangan zat kimia racun dari
lingkungan (Altieri, 1991; Olembo, 1991; dan Waage, 1991 dalam Whitten, et
Fakta ini -serlnq kali terabaikan, terbukti dari masih sedikitnya penelitian
dibandingkan habitat air tawar dan laut (Atlas dan Bartha, 1993; Varma,
tumbuhan yang hidup di hutan. Kelornpok mikroba yang hidup di tanah pun
Kawasan hutan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang subur dan luas
memiliki hewan, tumbuhan, dan mikroba dengan diversitas yang tinggi. Hal
2
umumnya} dengan wilayah pa~Jan. tirnur Indonesia (Australal:!ia pada
wilayah Indonesia.
dimiliki, oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi sebagai usaha awal untuk
(Stoate, et al, 2001 dalam Aryantha, dkk, 2003). Pendekatan yang kurang
terhadap kualitas tanah dalam jangka panjang. Selain faktor kimia berupa
3
oalam proses dekompostsi'berbaqal limbah organik di alam berperan dalarn
sekunder sebagai bahan baku obat dan pestisida (Aryantha, dkk., 2003)
aktinomisetes, fungi, protozoa, alga dan virus. Tanah pertanian yang subur
mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan
daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut (Alvin, 1989).
maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting
tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K) seluruhnya melibatkan
ditambat oleh rnikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman.
4
triptofan maupun indole yang kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh
tanaman sebagai prekursor hormon lndole Acetic acid, lndole Butiric Acid
2003)
mikroba heterotrof dan autotrof. Atas dasar keberadaan mikroba dalam tanah
suppressive soil, 3) zymogenic soil dan 4) synthetic soil (Higa, 1988 dalam
5
penebangan hutan secara tak bertanggung jawab dapat terselamatkan.
Selain itu, isolat mikroba bermanfaat dalam bentuk kultur stok dapat
berbasis mikroba.
stock
hutan di pulau Lombok dengan kondisi vegetasi yang masih baik, yaitu
fisiologis steril dalam tabung reaksi, lalu dibuat pengenceran sampai 10-1
6
5.2.1. lsolasi Bakteri Tanah
kedalam media Plate Count Agar (PCA). Lalu diinkubasi pada 30°C selama
sub kultur pada media A9~r Nutrien (NA) untuk mendapatkan biakan murni
Panaskan suspensi tanah 10·1 pada suhu 80°C selama 15 menit. Lalu
diinkubasi pada 30°C selama 48 jam. Jumlah koloni yang muncul didalarn
yang berbeda diisolasi dan sub kultur untuk mendapatkan biakan murni dan
kompleks.
bentuk, tepian, elevasi dan konsistensi (Hadioetomo, 1986), selain itu setiap
7
koloni umur 24-72 jam dibuat lekapan basahnya untuk mengamati bentuk sel
bakteri menggunakan medium Nutrien Agar (NA) dan disimpan dalam lemari
dan hutan Sesaot ditumbuhi oleh pohon yang didominasi oleh mahoni dan
yarig telah diencerkan dengan larutan garam fisologis pada media PCA dan
diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil isolasi dari 11 contoh
tanah diperoleh 74 isolat bakteri. Jumlah isolat bakteri dari tiap-tiap contoh
tanah pada tabel 2, sedangkan deskripsi morfologi koloni setiap isolat pada
Lampiran 1.
9
Tabet 2. Jumlah isolat bakteri yang diperoleh dari masing-masing contoh
tan ah
kire dengan kerapatan yang sangat tinggi dan dlperklrakan telah berumur
yang ditumbuhi oleh pepohonan yang rindang, tinggi, diameter pohon yang
menjadi gelap dan lembab. Semakin tinggi kerapatan dan umur tanaman
maka semakin luas daerah yang- dapat dijangkau· oleh system perakarannya
10
6.3. Uji Aktivitas lsolat Bakteri Tanah
11
menunjukkan adanya zona bening qi sekitar koloni karena bakteri ini tidak
bening disekitar kolonl, yang berarti bahwa 10 isolat tersebut adalah bakteri
pelarut fosfat.
fosfat dapat dilihat dari indeks zona beningnya. Semakin besar ukuran
zona bening) dapat dipakai sebagai indikator untuk memilih koloni bakteri
ditunjukkan denqan indeks zona bening sekitar 15 dan 12,5. (Tabet 4 dan
12
Gambar pada Lampiran 2). Tingginya daya pelarutan fosfat oleh isolat
GR-3-7 diduga karena isolat yang diisolasi dari dari Timur Pusuk Sembalun
ini tumbuh dan beradaptasi denqan kondisi tanah yang berkapur. Bakteri
atau tanaman menjadi pilihan terbaik untuk mengendalikan fungi atau jamur
skala industri, ramah lingkungan dan resistensi terhadap fungi target lebih
lambat.
yang digunakan adalah Fusarium .sp dan diuji rnenggunkan teknik "Dilusi
Skidmore (1976).
13
Tabel 5. Data aktivitas ~an efektifitas antijamur isolat bakteri
Kontrol 70mm - -
GR-2-6 22mm 69% moderat sensitif
GR-8-4 25mm 64% moderat sensitif
GR-8-5 30mm 57% moderat resisten
GR-9-3 28mm 60% moderat sensltlf
14
dalam suatu bahan .berada pada leyel optimum untuk menghambat rnaupun
diperoleh 5 isolat yang memiliki indeks proteolitik lebih dari 10, yakni GR-h,
degradasi protein paling tinggi, yaitu 13,85 mm. Hutan Sebau termasuk
15
vegetasi yang beragam, akan tetapl dldominasi oleh tanaman klokos 1,Jdang
lebih dari 20 meter. Kondisi hutan ya11g sangat rimbun ini memungkinkan
total enzim yang diperjual belikan dipasar (Rao; et al, 1998). Pemanfaatan
enzim ini makin meluas dalam berbagai bidang, seperti aplikasi klinis, obat-
diameter zona bening yang terbentuk pada cawan agar (Gambar 1.)
16
0
leolat bakte I
2-4, GR-7-5, HS-1-2, HKs-1-4, dan HKs-1-7. Dari ke-6 isolat ini, HKs-1-4
menunjukkan aktivitas amilolitik paling tinggi dan yang paling rendah adalah
aktivitas amilolitik. Hal ini berarti bahwa kedua isolat mampu menghasilkan
kompleks berupa protein dan amilum menjadi rnolekul yang lebih sederhana
17
6.4. Preservasi lsolat
culturing) pada media agar miring dan disirnpan dalam lemari pendingin.
7 .1. Kesimpulan
cukup tinggi, hal ini dapat ditunjukkan bahwa dari 11 situs diperoleh 74 isolat
bakteri. Dari ke-74 isolat bakteri tersebut, sembilan isolat merupakan bakteri
18
7.2. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20
DAFTAR PUSTAKA
20
EKSPLORASI BAKTERI POTENSIAL DARI BEBERAPA KAWASAN HUTAN
PULAU LOMBOK
PERSONALIA PENELITIAN
I. Peneliti Utama
"-•.
~-:·
,. :, :·--~-
.. ~~- -·~-- ~
Hutan Sebau - menuju Hot Spring Proses Isolasi
I .ampirun 2. Sclcksi anti jamur I .ampiran J. Sclcksi l'clarut fosfol
Isolat GR-7-5
(2) Pelaksanaa.1 perrelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), mengacu pada Proposal
Penelitian yang te!ah disetujui oleh Dikti-Depdiknas sebagaimana tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
• l
Pasal 2 ··
PIHAK PERTAMA menghibahkan dana untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada
pasal 1 sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) yang dibebankan kepada OIPA
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Oepurternen Pendidikan Nastoner No. 01.45.0/023-
010/-/2007 tanggal 31 Oesernber 2006.
· Pasal 3
Pembayaran dana penelitian sebagaimana c.:imaksud pada pasal 2 oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA dilakukan secara bertahap sebagai berikut :
a. Tahap pertama 70°/o x Rp. 10.000.000,- = Rp. 7.000.000,- setelah Surat Perjanjian ini
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.,;
b. Tahap kedua ·30% x Rp. 10.000.000, =
Rp. 300.0.000,· Setelah PIHAK KEOUA
menyerahkan laporan hasil penelitian kepada PIHAK PERTAMA;
Pasal4
Pasal 5
Pasal6
1 ). Apablla PIHAK KEDUA, karena satu dan lain hal berrnaksud merubah pelaksanaan,
judul, jangka waktu, lokasi penelitian, dan/atau Ketua Peneliti dari pelaksana penelitian
yang teah disepakati catarn Surat Perjanjian ini, PIHA~ "KEOUA harus mengajukan
perrnohonan perubahan tersebut kepa~ PIHAK PERTAMA.
2). Perubahan Pe!aksanaan Penelitian tersebut pada ayat 1 Pasal 6 dalam Surat Perjanjian
ini dapat dibenarkan bila telah mendapat persetujuan lebih dahulu dari PIHAK
PERT AMA.
Pnsal7
'I. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan penelitian yar1g dimaksud dalam pasal 1 selambat-
lambatnya, tanggal 1 Desember 2007;
2. PIHAK KEDUA harus menyerahkan Laporan akhlr Hasil Pelaksanaan Penelitian kepada
PIHAK PE.RTAMA dalarn bentuk hard copy sebanyak 8 {delapan) eksernplar dan dalam
bentuk soft copy (CD dalam format MS Word) sebanyak 2 (dua) copy CD disertai dengan
Ringkasan/Summary (abstrak) dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa lnggeris '
sebanyak 2-3 halaman dan artikel ilrniah yang terpisah dari laporan sebanyak 4 (empat)
eksemplar.
Pasal8
(1) PIHAK KEDUA wajib membuat loog book kegiatari.penelitian dan log book penggunaan
dana penelitien ·
(2) Loog book sr:bagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diserahkan kepada PIHAK
PERTAMA bersarna-sarna dengan laporan akhir penelitian dan dokumen-cokurnen lain
sebagaimana disebutkan pada pasal 7 ayat (2)
(3) Penyerahan )oog book penggunaan dana penelitian oleh PlHAK KECUA kepada PlHAK
PERTAMA olserta: den9an tanda bukti/kwitc;insi penQgunaan dana penelitian can paj~~·
pajak y~ng harus djb~yarkan kepaca kas Negara.
(4) Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan sebagaimana dlsebutkan pada ayat (3), maka
PIHAK PERTAMA berhak mengambil 15% dari total dana penelitian PIHAK PERTAMA
untuk pembayaran pajak yang akan disetorkan ke kas Negara.
Pasal 9
Laporan hasil penelitian dalam bentuk "hard copy" tersebut 1--.Jda pasal 7 di atas harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Bentuk/ukuran kertas kuarto;
b. Warna cover (disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan);
c. Dibagian oawah kulit ditulis :
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional,
sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomor:
01 O/SP2H/PP/QP2M/111/2007tanggal 29 Maret 2007.
Pasal 1 O
1. Dalam hal Ketua Pelaksana Penelitian yang tersebut dalam pasal 1 tidak dapat
menyelesaikan pelaksanaan penelitian ini sepenuhnya, maka PIHAK KECUA harus
menunjuk pe1ggantinya yang berasal dari anggota Tim pen~iti atau yang berkornpoten
dalam bidang·ilmu tersebut atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
2. Apabila bates waktu habisnya masa Penelitian ini PIHAK KEOUA belum juga
menyerahkan hasil pekerjaan seluruhnya kepada PIHAK PERTAMA, rnaka PIHAK
KEDUA dikenakan denda sebesar 1/1000 (satu perm ii) setiap hari keterlambatan
terhitung dari tanggal jatuh tempo yang t~lah ditetapkasi sarnpai setinggi·tingginya 5%
(lima persen) dari nilai surat perjanjian pelaksanaan penelitian; .
3. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi Perjanjian Pelaksanaan Penelitian ini
hingga tanggal 15 Desember 2007, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana
penelitian yang telah diterimanya kepada PIHAK PERTAMA untuk selanjutnya disetorkan
kembali ke Kas Negara -
4. Apabila waktu penclitian seperti tersebut pada pasal 7 (1) tidak dapat dipenuhi, maka
untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA akan mempertimbangkan usul-usul penelitian
berikutnya yang berasat dari peneliti yang bersangkutan.
5. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa judul-judu' penelitian sebagaimana tersebut pada
pasal 1 terdapat duplikasi, maka penelltian tersebut dinyatakan batal dan PIHAK KECUA
wajib mengembalil::m dana penelitian yar.g telah diterimanya kepada PIHAK PERTAMA
untuk selaniutnya disetor kembali ke Kas Negara.
Pasal 11
Hak Kekayaan lntelektual yang dihasilkan dari petaksanaan penelitian tersebut diatur dan
dikelola sesuai denga·n peraturan dan per unuang·unda'.)QaAyang berlaku.
Pa~al 12
Hasil penelitian berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli dari kegiatan penelitian ini adalah
milik Negara yang dapat dihibahkan kepada Perguruan Tinggi pihak kedua atau Lembaga
Pemerintah lain rr.elalui Surat Keterangan Hibah.
Pa!'al 13
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian dibuat rangkap 3 (tiga), 1 (satu) rangkap dibubuhi
meterai Rp. 6.000,- (enarn ribu rupiah) yang biaya meterainya dibebankan kepada PIHAK
KE DUA.
Pasal 14
Hal yang belurr diatur dalam perjanjian ini, akan ditentukan kemudian oleh kedua belah pihak
secara musyawarah. -
PIHAK KEDUA
Ketua Pelaksana Penelitian,
Faturrahman, M.Si
NIP. 132304909