Anda di halaman 1dari 6

1

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Erin Dwi Aryani

Sunan Kalijaga State Islamic University

Bridging Course: Akademic Writing F

Muhammad Reza Alizain, M.A.

Desember 13, 2021


2

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Revolusi Industri terjadi empat kali (Davies, 2015). Pada tahun 1784, revolusi industri

pertama terjadi di negara Inggris, yang menandai adanya revolusi industri pertama yaitu

munculnya mesin uap dan teknologi mekanisasi untuk menggantikan posisi pekerjaan

manusia. Revolusi industri kedua muncul pada akhir abad ke-19, pada saat itu mesin produksi

tenaga listrik digunakan untuk kegiatan produksi massal. Revolusi industri ketiga terjadi

karena terciptanya mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis yaitu komputer

dan robot. Inti dari Revolusi Industri 4.0 adalah menggabungkan teknologi fisik dan digital

melalui analisis, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things untuk

menciptakan perusahaan digital yang saling berhubungan yang dapat membuat keputusan

yang lebih tepat. Era Revolusi Industri 4.0 telah mengubah cara memandang pemerintah

tentang sistem pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya cara mengajar, tetapi yang

lebih penting, konsep pendidikan itu sendiri juga mengalami perubahan.

Literatur review

PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pendidikan 4.0 adalah pendidikan di era revolusi industri 4.0 dengan ciri-ciri dunia

pendidikan menggunakan teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Dengan

memanfaatkan teknologi digital tersebut, proses belajar mengajar berlangsung secara tak

terbatas ruang dan waktu, dengan arti proses pembelajaran tidak hanya diruang kelas dan

pada saat jam belajar. Sistem pendidikan merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai

tujuan selama proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan

potensinya. Menurut (Wold Economic Forum, 2015) di tahun 2020, ada 10 jenis keterampilan

(skill) yang relevan dengan era revolusi industri 4.0, yaitu: (1) complex problem solving, (2)

coordinating with others, (3) people management, (4) critical thinking, (5) negotiation, (6)
3

quality control, (7) service orientation, (8) judgement and decision making, (9) active

learning, dan (10) creativity.

Di era Revolusi Industri 4.0 ini, akan mempengaruhi peran pendidikan terutama

tenaga pendidik. Jika tenaga pendidik masih tetap mempertahankan ilmu zaman sebelum

revolusi, maka tenaga pendidik secara perlahan akan hilang seiring dengan perkembangan

teknologi yang semakin canggih dan perubahan metode pendidikan. Keadaan ini harus diatasi

dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terutama tenaga pendidik yang

mendukung eksplorasi dan penciptaan pengetahuan melalui pembelajaran mandiri.

Selain tenaga pendidik, di era revolusi industri 4.0 dalam dunia pendidikan

pengembangan teknologi digital juga sangat diperlukan, karena tenaga pendidik dapat

memberikan materi yang mutakhir dengan mengikuti perkembangan zaman di kelas secara

online. Teknologi pendidikan harus bisa beradaptasi dengan berbagai tuntutan pendidikan 4.0

dan berkontribusi terhadap perubahan pendidikan di era revolusi industri 4.0 serta

mengoptimalisasi kemampuan peserta didik supaya dapat bersaing di era revolusi industri

4.0. Peran penting dari teknologi pendidikan yaitu dengan memfasilitasi proses belajar

mengajar di era pendidikan 4.0.

Meta-analysis 1

Bidang pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi

yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai modal untuk mampu bersaing di era revolusi

industri 4.0 (Muhadjir Effendy, 2018). Lima kompetensi tersebut yaitu: (1) Diharapkan

peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis; (2) Diharapkan peserta didik memiliki

kreatifitas dan memiliki kemampuan yang inovatif; (3) Perlu adanya kemampuan dan

keterampilan berkomunikasi yang dimiliki peserta didik; (4) Bekerjasama dan berkolaborasi;

dan (5) Peserta didik memiliki kepercayaan diri. Hal yang menjadi poin penting dalam
4

transformasi sistem pendidikan yaitu: (1) kurikulum berioentasi pada masa depan, (2) tenaga

pengajar profesional, (3) paparan awal di tempat kerja, (4) kesepakatan baru tentang life long

learning, dan (5) keterbukaan terhadap inovasi pendidikan (WEF, 2017). Di sisi lain,

Pendidikan 4.0 dituntut mencetak siswa yang mempunyai kompentesi yang menjawab

kebutuhan dalam industri 4.0. kompentesi yang diminta yaitu:

1. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

2. Keterampilan komunikasi dan kolaboratif.

3. Keterampilan berpikir kreatif dan inovasi.

4. Literasi teknologi informasi dan komunikasi.

5. Contextual learning skill.

6. Literasi informasi dan media.

Meta-analysis 2

Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and

improving performence by creating, using, and managing appropriate technological processes

and resources (AECT, 2004). Teknologi pendidikan tidak hanya merupakan sebuah ilmu

tetapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan

pendidikan yang bisa mefasilitasi proses pembelajaran.

Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik secara beretika untuk memfasilitasi

belajar dan peningkatan kinerja melalui penciptaan, pemanfaatan, dan pengelolaan aneka

sumber dan teknologi secara tepat (Januszewski and Molenda, 2008). Robert Reiser (2007)

menunjukkan terdapat tren yang akan mempengaruhi bidang teknologi pendidikan dan

sekaligus menjadi tantangan bagi para teknolog pendidikan yaitu:

1. Berkembangnya aliran psikologi konstruktivistik (Constructivism) dalam

dunia pendidikan.
5

2. Berkembangnya Konsep Manajemen Pengetahuan. Konsep manajemen

pengetahuan dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan, menyimpan dan

membagi informasi, keahlian, dan wawasan yang bernilai, baik ke dalam

maupun lintas komunitas orang dan organisasi yang memiliki minat dan

kebutuhan yang sama (Rosenberg, dalam Reiser & Dempsey, 2012).

3. Berkembangnya suatu sistem yang menyediakan para pekerja berbagai akses

pada informasi dan alat yang mendukung kinerja pada saat dibutuhkan

(Performance Support) (diadaptasi dari Nyugen, dalam Reiser & Dempsey,

2012).

4. Berkembangnya model pembelajaran yang berbasis internet.

5. Berkembangnya Konsep Belajar Informal.

6. Berkembangnya beragam jenis media sosial.

7. Berkembangnya Ragam dan Format Software Permainan yang Bermuatan

Pendidikan. Reiser dengan mengadaptasi dari pendapat Shute (AERA

Presentation, 2011), mengemukakan bahwa game yang baik adalah game yang

didesain dengan menyediakan: tantangan pemecahan masalah yang adaptif,

tujuan dan peran yang jelas, tingkat kontrol siswa yang tinggi, memotivasi

rangsangan sensori, Perasaan yang tidak meyakinkan, pemberian umpan balik

yang berkelanjutan.

8. Belajar sain.

9. Berkembangnya Konsep dan Teknologi yang memungkinkan Pembelajaran

dilakukan secara mobile. Model pembelajaran ini menjanjikan keberhasilan

yang besar, sebagaimana ditunjukkan oleh sebuah survey yang dilakukan oleh

Blackboard K-12, yaitu sebanyak 90% administrator Mobile Learning


6

Explorer menyatakan bahwa komputer mobile meningkatkan potensi siswa

untuk sukses (Speak Up 2009 Survey).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2020). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0.

https://masoemuniversity.ac.id/berita/pendidikan-di-era-revolusi-industri-40.php

Rizkinaswara, L. (2020). Resolusi Industri 4.0. https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-

industri-4-0/#:~:text=Revolusi%20Industri%204.0%20merupakan

%20fenomena,Konsep%20penerapannya%20berpusat%20pada%20otomatisasi

Surani, D. (2019). Studi Literatur: Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 456-469.

Warandita, R. (2020). Kontribusi Pendidikan Karakter terhadap Pembelajaran Bahasa

Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

5(1), 39-45.

Anda mungkin juga menyukai