Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERWAWASAN

LITERASI BARU DI PERGURUAN TINGGI DALAM


MENJAWAB TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

(Indonesian Learning Based New Literacy in University to Answer the Fourth Industrial
Revolution Era)

Oleh/by

Hamidulloh Ibda

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, STAINU Temanggung


Jalan Suwandi-Suwardi Km 01 Cekelan, Madureso, Temanggung
Telepon (0293) 493361, Ponsel: 08562674799
Pos-el: h.ibdaganteng@stainutmg.ac.id

Diterima: 18 Januari 2019, Disetujui: 29 M aret 2019

ABSTRAK
Artikel ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia berwawasan literasi baru di perguruan
tinggi dalam menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0. Tantangan era ini sangat
kompleks yang mengharuskan perguruan tinggi mengimplementasikan literasi baru (literasi
data, literasi teknologi, literasi manusia) yang menjadi pelengkap literasi lama (membaca,
menulis, berhitung). Artikel menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode
studi pustaka ini bertujuan mendeskripsikan pembelajaran Bahasa Indonesia berwawasan
literasi baru. Hasil kajian menunjukkan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi
berwawasan literasi baru sangat strategis menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0.
Implementasi literasi bisa dilakukan dengan penguatan literasi data, literasi teknologi, dan
literasi manusia yang dilaksanakan dengan memanfaatkan TIK, Sistem Pembelajaran Daring
Indonesia (SDPA), hybrid/blended learning atau online, unit khusus life-long learning
perguruan tinggi yang secara khusus memberikan layanan life-long learning, kuliah jarak
jauh dengan pemanfaatan teknologi. Selain meningkatkan pemahaman mahasiswa pada
materi kebahasaan, literasi baru meningkatkan keterampilan menulis dan berbicara berbasis
data dan teknologi. Literasi baru menjadi ruh mahasiswa dalam menulis karya jurnalistik,
karya ilmiah, dan karya sastra. Implementasi literasi baru sangat ditentukan dosen Bahasa
Indonesia yang harus memiliki kompetensi digital, menciptakan pembelajaran kreatif dan
berpikir kritis, serta berbasis online.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, literasi baru, perguruan tinggi, Revolusi Industri 4.0

ABSTRACT
This article discusses learning about Indonesian literacy with new literacy in universities in
response to the challenges of the Industrial Revolution 4.0 era. The challenges of this era
are very complex, requiring universities to implement new literacy (data literacy,
technology literacy, human literacy) that complements old literacy (reading, writing,
arithmetic). The article uses a descriptive qualitative approach with a literature study
method aimed at describing new literacy-oriented Indonesian language learning. The
results of the study show that Indonesian language learning in new literacy -oriented
universities is very strategic in responding to the challenges of the Industrial Revolution 4.0.
The implementation of literacy can be done by strengthening data literacy, technology
literacy and human literacy carried out by utilizing ICTs, the Indonesian Online Learning
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

System (SDPA), hybrid / blended learning or online, special life-long learning units of
tertiary institutions that specifically provide life-service long learning, distance learning
with the use of technology. In addition to increasing students' understanding of linguistic
material, new literacy improves data and technology-based writing and speaking skills.
Literacy has only become a student spirit in writing journalistic works, scientific works, and
literary works. New literacy implementation is very much determined by Indonesian
language lecturers who must have digital competencies, create creative learning and
critical thinking, and be based online.

Keyword: Indonesian Language, new literacy, university, Fourth Industrial Revolution

PENDAHULUAN pembentukan karakter bangsa, perlu


dilakukan peningkatan dan perbaikan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di materi yang dinamis untuk mengikuti
perguruan tinggi harus menyesuaikan perkembangan. Dan, materi tersebut
perubahan zaman. Bahasa Indonesia di dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
perguruan tinggi tentu berbeda dengan kebutuhan dan perubahan zaman
Bahasa Indonesia untuk jenjang SD- (Nurwadani, 2016: iv).
SMA. Apalagi pengembangan Pendidikan di negeri ini selalu
kurikulum di perguruan tinggi sudah berkembang dan mengharuskan
diatur dalam undang-undang yang perguruan tinggi menyesuaikan zaman,
melegitimasi setiap perguruan tinggi di khususnya dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dapat mengembangkan Indonesia, sebagai salah satu MKWU.
kurikulum sendiri. Implementasi MKWU menjadi amanat
Undang-undang Nomor 12 tahun undang-undang yang wajib
2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 35 diimplementasikan dengan baik dan
ayat 3 tentang Kurikulum menyatakan harus menyesuaikan dengan
bahwa kurikulum pendidikan tinggi perkembangan era Revolusi Industri 4.0
dikembangkan setiap perguruan tinggi ini.
dengan mengacu pada Permenristek Perkembangan era Revolusi
Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Industri 4.0 tidak sekadar wacana.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Namun, memberikan tantangan
Dari regulasi ini, semua perguruan tinggi sekaligus peluang terhadap
wajib memuat empat Mata Kuliah Wajib perkembangan pendidikan. Tantangan
Umum (MKWU) yang sejalan dengan itu berupa disrupsi atau ketercerabutan
agenda revolusi karakter bangsa dalam dalam berbagai ranah kehidupan
Nawacita. MKWU itu terdiri atas mata termasuk bahasa dan budaya manusia.
kuliah Agama, Pendidikan Tantangan berita palsu, bohong,
Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia perundungan siber harus dijawab melalui
yang menjadi satu kesatuan dan tidak penguatan literasi dalam pembelajaran
dapat bisa dipisahkan (Nurwadani, 2016: Bahasa Indonesia.
iii). Secara konseptual, definisi Revolusi
MKWU Bahasa Indonesia pada Industri 4.0 masih berbeda-beda.
perguruan tinggi memiliki posisi Alasannya karena konsep ini masih
strategis dalam melakukan transmisi diteliti para ilmuwan atau akademisi
pengetahuan, transformasi sikap, dan sesuai disiplin ilmu masing-masing.
juga perilaku mahasiswa melalui Perubahan dunia termasuk Indonesia
pembelajaran. Dalam upaya kini tengah memasuki era Revolusi
meningkatkan mutu lulusan dan Industri 4.0. Pada era tersebut teknologi

49
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

informasi telah menjadi basis dalam mengharuskan adanya kolaborasi di


kehidupan manusia. Perubahan ini tidak antara anggota komunitas dalam
sekadar mengenai teknologi, tetapi erat jaringan (online) yang melek aksara.
kaitannya dengan kemampuan literasi Kolaboratif praktik digital, yaitu
yang harus dikuatkan dalam pendidikan keterlibatan dalam aktivitas bersama
tinggi yang salah satunya adalah mata yang berpusat pada minat bersama
kuliah Bahasa Indonesia. atau ranah pengetahuan keaksaraan
Dalam Industri 4.0 seluruh entitas sangat dibutuhkan (Wheeler, 2009: 1).
dapat saling berkomunikasi secara real Salah satu instrumen untuk
time kapan saja dengan berlandaskan menjawab era Revolusi Industri 4.0
pemanfaatan teknologi internet dan adalah literasi baru. Kementerian Riset,
Cyber Physical System (CPS) guna Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
mencapai tujuan, yaitu kreasi nilai baru (Kemristek Dikti) merumuskan literasi
atau optimasi nilai yang sudah ada dari baru sebagai upaya menjawab tantangan
setiap proses di industri (Prasetyo dan era Revolusi Industri 4.0. Di awal
Sutopo, 2018: 19). Januari 2018, Indonesia melalui
Dalam sejarahnya, Revolusi Kemristek Dikti mengundang perguruan
Industri jilid 1.0 ditandai dengan tinggi terbaik di dunia untuk bekerja
penemuan mesin uap dan mekanisasi sama dalam meningkatkan mutu institusi
industri. Revolusi Industri 2.0 ditandai pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam
dengan tenaga listrik. Revolusi Industri agenda The Education World Forum
3.0 ditandai dengan elektronik dan 2018: Global Summit for Education
teknologi informasi untuk otomatisasi Minister, di London, 25 Januari 2018,
produksi. Kini Revolusi Industri Kemristek Dikti mempersiapkan
memasuki jilid 4.0 sejak pertengahan oritentasi dan literasi baru dalam bidang
abad ini, yaitu revolusi digital yang pendidikan tinggi terutama yang sangat
ditandai dengan perpaduan teknologi terkait erat dengan persiapan sumber
yang mengaburkan garis antara ruang daya manusia (SDM) dalam menghadapi
fisik, digital, dan biologis. Di era Revolusi Industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 ini akan semakin Mahasiswa dan lulusan harus mulai
sedikit aktivitas terikat secara fisik pada menguasai literasi baru di era ini, yakni
lokasi geografis (Wihadanto, 2017: 3). literasi data, literasi teknologi, dan
Tantangan terbesar era Revolusi literasi manusia. Literasi baru di era ini
Industri 4.0 adalah percepatan perubahan mendorong implementasi untuk menjadi
teknologi yang berpengaruh dalam setiap pembelajar sepanjang hayat (lifelong
kehidupan. Diperlukan kematangan learner) agar mampu beradaptasi dan
strategi dan kekuatan mental untuk dapat berkembang dengan baik dalam
bersaing dalam kompetisi global. menghadapi tantangan global di era
Terobosan dalam berbagai inovasi agar Revolusi Industri 4.0 dan era selanjutnya
dapat melahirkan generasi bangsa (Harususilo, 2018).
cerdas, berkualitas dan kompetitif perlu Dalam menjawab tantangan Era
dilakukan. (Ristekdikti, 2018). Revolusi Industri 4.0 dan guna
Literasi baru juga memunculkan mendapatkan kesempatan menjadi SDM
visi baru untuk penelitian, praktik, kompetitif, pendidikan tinggi harus
penilaian, dan kebijakan pendidikan membekali mahasiswa dan lulusannya
yang memperhitungkan sifat dengan lifelong education berupa literasi
transformasi dari literasi baru di abad baru, yaitu big data dan programming,
ke-21 (Mills, 2010: 263). Literasi baru

50
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

literasi teknologi, dan literasi manusia mereka identifikasi. Ketiga,


(Nurwadani, 2018: 4). mengevaluasi secara kritis informasi
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang ditemukan. Kelima, menyintesis
atau era disrupsi diperlukan ―literasi berbagai sumber informasi untuk
baru‖ selain literasi lama. Literasi lama menentukan solusi. Keenam,
yang ada saat ini digunakan sebagai berkomunikasi dengan cepat solusi
modal untuk berkiprah di kehidupan untuk orang lain sehingga setiap orang
masyarakat. Literasi lama mencakup dalam suatu organisasi mendapat
kompetensi membaca, menulis, dan informasi. Ketujuh, memantau dan
berhitung (calistung). Literasi baru mengevaluasi hasil solusi dan
mencakup literasi data, literasi teknologi, keputusan, serta memodifikasinya jika
dan literasi manusia. Literasi data terkait diperlukan karena konsep literasi kita
kemampuan membaca, menganalisis, mendefinisikan siapa kita dan siapa
membuat konklusi berpikir berdasarkan kita nantinya (Henry, 2017: 1158).
data dan informasi (big data). Literasi Dari tantangan dan peluang di atas,
teknologi terkait kemampuan memahami perguruan tinggi harus merespons
cara kerja mesin, aplikasi teknologi dan dengan membuat rumusan baru dalam
bekerja berbasis produk teknologi untuk pembelajaran Bahasa Indonesia, apalagi
mendapatkan hasil maksimal. Literasi literasi baru merupakan keterampilan
manusia terkait kemampuan komunikasi, lanjutan setelah literasi lama yang
kolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan menjadi bagian dari keterampilan
inovatif (Rozak, 2018). berbahasa. Secara umum, keterampilan
Tantangan era Revolusi Industri 4.0 berbahasa terbagi atas empat aspek,
sangat kompleks. Pertama, keamanan yaitu keterampilan menyimak,
teknologi informasi yang menyasar ke berbicara, membaca, dan menulis
dunia pendidikan. Kedua, keandalan dan (Tarigan, 1981: 1).
stabilitas mesin produksi. Ketiga, Dari keempat keterampilan ini,
keterampilan kurang memadai. pembelajaran Bahasa Indonesia harus
Keempat, keengganan berubah para mampu mendesain proses pembelajaran
pemangku kepentingan. Kelima, menjadi kekinian, kontekstual, tidak
hilangnya banyak pekerjaan karena sekadar menekankan pada penguatan
otomatisasi. Keenam, stagnasi kompetensi literasi lama. Namun, harus
pemanfaatan teknologi, informasi, dan berwawasan pada penguatan literasi baru
komunikasi. Ketujuh, belum meratanya yang menyatu dalam penguatan empat
perubahan kurikulum, model, strategi, keterampilan berbahasa di atas.
pendekatan, dan guru dalam Penelitian ini menggunakan
pembelajaran yang menguatkan literasi pendekatan kualitatif deskriptif
baru (Ibda, 2018: 7–8). dengan metode studi pustaka (library
Literasi baru sangat menentukan research). Penelitian deskriptif
masa depan kita. Perubahan ini kualitatif adalah penelitian
memiliki dampak mendasar pada sifat mendeskripsikan data apa adanya,
literasi dalam organisasi. Pada tingkat menjelaskan data atau kejadian
terluas, literasi dapat dilaksanakan dengan kalimat-kalimat penjelasan
dengan beberapa pendekatan. dengan cara kualitatif (Moleong,
Pertama, cepat mengidentifikasi 2005: 6). Sementara studi kepustakaan
masalah penting dalam pekerjaan. di sini merupakan pengumpulan data
Kedua, menemukan informasi dengan mengadakan studi penelaahan
berguna terkait dengan masalah yang buku-buku, literatur-literatur, catatan-

51
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

catatan, dan laporan-laporan yang yang bertujuan mengembangkan


berhubungan dengan masalah yang kemampuan menggunakan bahasa
dipecahkan (Nazir, 2003: 27). Indonesia dalam segala fungsinya, mulai
Penelitian ini diperdalam dengan dari sarana berpikir, bernalar,
pendekatan analisis deskriptif sesuai berkomunikasi, sarana persatuan, dan
dengan data yang didapatkan tentang kebudayaan (Roysa, 2014: 35).
pembelajaran Bahasa Indonesia di Pembelajaran Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi berwawasan literasi perguruan tinggi perlu disesuaikan
baru dalam menjawab tantangan era dengan spirit zaman (zeitgeist). Hanya
Revolusi Industri 4.0. Analisis mahasiswa yang mampu membaca spirit
deskriptif dalam hal ini menggunakan zaman yang bisa menjawab tantangan
statistik untuk menganalisis data zaman. Apalagi, saat ini Indonesia
dengan cara mendeskripsikan atau dihadapkan pada tantangan Revolusi
menggambarkan data (Sugiyono, Industri 4.0 yang mengharuskan
2004: 169). Artikel ini menerapkan kemampuan literasi mereka tidak
pendekatan analisis deskriptif yang berhenti pada literasi lama. Namun, juga
berkaitan dengan kajian-kajian harus dikorelasikan pada kemampuan
literatur tentang pembelajaran Bahasa literasi baru.
Indonesia di perguruan tinggi dan Mahasiswa atau peserta didik di
didasarkan pada literasi baru dalam perguruan tinggi merupakan insan
rangka menjawab tantangan era dewasa yang memiliki kesadaran
Revolusi Industri 4.0. mengembangkan potensi diri menjadi
Tujuan yang akan dicapai dalam intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau
penelitian ini memberikan gagasan, profesional. Perubahan proses
ide, dan wacana terhadap pembelajaran menjadi penting dan
pembelajaran Bahasa Indonesia di menciptakan iklim akademik yang akan
perguruan tinggi yang berwawasan meningkatkan kompetensi mahasiswa,
literasi baru dalam rangka menjawab baik hardskills maupun softskills. Hal ini
tantangan era Revolusi Industri 4.0. sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi
Hal itu menjadi landasan bagi para dalam UU No 12 tahun 2012, yaitu
dosen Bahasa Indonesia untuk menjadi manusia yang beriman dan
membelajarkan mata kuliah Bahasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Indonesia berwawasan literasi baru dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
yang sesuai dengan kondisi zaman. cakap, kreatif, mandiri, terampil,
kompeten, dan berbudaya untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN kepentingan bangsa.
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia di merupakan pembelajaran dalam rangka
Era Revolusi Industri 4.0 mengembangkan kemampuan
mahasiswa dalam berbahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan benar dan baik karena
proses interaksi antara peserta didik penguasaan atas bahasa Indonesia dapat
dengan sumber belajar pada suatu dijadikan sebagai ukuran nasionalisme
lingkungan belajar yang berorientasi seorang. Mata kuliah ini bertujuan
mentransfer ilmu pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan
mengembangkan empat keterampilan mahasiswa dalam mengorganisasi ide-
berbahasa. Pembelajaran Bahasa ide, konsep-konsep untuk
Indonesia hakikatnya belajar komunikasi dikomunikasikan kepada pihak lain,

52
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

sehingga terjalin interaksi antaride yang pengajaran hybrid/blended learning


berkesinambungan dan menghasilkan melalui SPADA-IdREN. Ketiga, unit
proses transfer ilmu dan pengelolaan khusus lifelong learning perguruan
berjalan efektif (Dikti, 2013: i). tinggi yang secara khusus
Rumusan Kemristek Dikti di atas memberikan layanan lifelong learning
mengamanatkan perguruan tinggi untuk (Winarso, 2018: 26). Ditjen Belmawa
menyesuaikan pembelajaran Bahasa Ristekdikti juga mengatur
Indonesia menyesuaikan dengan zaman. pembelajaran mengacu literasi baru
Khususnya perubahan zaman yang kini pada era Revolusi Industri 4.0 dengan
memasuki era Revolusi Industri 4.0. beberapa pendekatan. Pertama,
Era Revolusi Industri 4.0 distance/online learning adalah
merupakan era hidup manusia disruptive innovation pada pendidikan
berorientasi pada teknologi. Penguasaan tinggi yang akan banyak
teknologi, dunia maya, big data, dan menggantikan sistem pembelajaran
lainnya yang menjadi tantangan bagi tradisional tatap muka (face to face).
manusia generasi saat ini. Berbagai Kedua, distance learning yang
macam cara dapat dilakukan untuk mengacu pada pemanfaatan teknologi
membantu menghadapi era Revolusi (Winarso, 2018: 29).
Industri, salah satunya menanamkan Salah satu bentuk kemampuan yang
sejak dini, keterampilan dan kemampuan dibutuhkan di era ini adalah literasi baru
yang dibutuhkan menghadapi era yang bisa diterapkan dalam
Revolusi Industri 4.0 (Ghiffar dkk., pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
2018: 85). menekankan keterampilan penguasaan
Solusi pembelajaran di era data, teknologi, dan berorientasi pada
Revolusi Industri 4.0 harus mengarah literasi manusia. Pembelajaran Bahasa
pada blended learning. Masalah di di Indonesia di perguruan tinggi harus
Indonesia, biaya kuliah semakin kontekstual, selain berorientasi
mahal, jumlah dosen terbatas, dan memahami bahasa dan fungsinya,
jumlah mahasiswa bertambah. mahasiswa harus digiring menguasai
Solusinya, yaitu dengan teknologi, penyajian data dan pada mutu
memanfaatkan TIK untuk peningkatan SDM. Hal itu bisa diterapkan dalam
produktivitas (efektivitas dan keterampilan berbahasa yang dikonsep
efisiensi) dengan tetap melalui pembelajaran Bahasa Indonesia.
mempertahankan mutu, dan Jika dalam literasi lama hanya ada
harmonisasi atau pengembangan keterampilan membaca, menulis dan
peraturan yang ada, serta Sistem berhitung, era Revolusi Industri 4.0
Pembelajaran Daring Indonesia atau menuntut mahasiswa bisa menguasai
SDPA (Winarso, 2018: 23). literasi baru (data, teknologi, manusia).
Ditjen Belmawa Ristekdikti telah Literasi baru sangat strategis dimasukkan
mengeluarkan kebijakan pendidikan ke dalam pembelajaran Bahasa
tinggi di era Revolusi Industri 4.0 Indonesia di perguruan tinggi karena
dengan beberapa pendekatan dalam menyangkut dengan empat keterampilan
pembelajaran. Pertama, reorientasi berbahasa. Pembelajaran Bahasa
kurikulum yang berisi literasi baru Indonesia di perguruan tinggi
(data, teknologi, humanities) berwawasan literasi baru ini menjadi
dikembangkan dan diajarkan. Kedua, ikhtiar menjawab era Revolusi Industri
hybrid/blended learning, online, 4.0.
dengan cara menerapkan sistem

53
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

Implementasi Literasi Baru desain (rancangan) yang perlu dikuasai


semua lulusan sarjana di Indonesia
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era (Suaramerdeka.com, 2018).
semua kehidupan termasuk Literasi baru ini bisa diterapkan
pembelajaran di perguruan tinggi perlu dengan beberapa langkah. Pertama,
menggunakan data dan berbasis menjadikan data sebagai kekuatan
teknologi. Dalam menyesuaikan era utama dalam keterampilan menulis.
Revolusi Industri 4.0, kemampuan Mahasiswa diajak memaknai data
literasi harus sesuai apa yang dibutuhkan secara komprehensif. Pemaknaan data
mahasiswa di era serba digital ini. selama ini hanya aspek kuantitatif,
Literasi baru perlu digabungkan dalam atau angka-angka. Padahal, informasi,
materi dan khususnya keterampilan pesan, berita dalam bentuk tulisan
menulis mahasiswa. Tujuannya sesuai merupakan bagian dari data. Jika
dengan perkembangan era Revolusi informasinya benar, mahasiswa ibarat
Industri 4.0 yang semua tulisan harus mengonsumsi asupan gizi baik. Jika
berbasis data, teknologi, dan inovasi. informasi berupa berita bohong
Literasi baru merupakan semua (hoax), palsu (fake), ujaran kebencian
usaha untuk mendapatkan pengetahuan (hate speech), dan juga perundungan
dan menjawab tantangan zaman dengan siber (cyberbullying), sama saja
aspek kompetensi literasi data, teknologi mahasiswa mengonsumsi racun.
dan SDM/humanisme. Literasi baru Dalam penerapannya, dosen bisa
menjadi penguat dari literasi lama mengajarkan metode mendapatkan
(membaca, menulis, berhitung) (Ibda, kebenaran dengan benar seperti
2018: 13). metode wartawan dan metode
Literasi baru sesuai konsep ilmuwan. Dalam metode wartawan
Kemenristek Dikti terbagi atas tiga bisa menerapkan ―teori kipling‖ yang
aspek, yaitu literasi data, literasi dicetuskan Rudyard Kipling (1865-
teknologi dan literasi manusia. 1936) tentang 5W+1H. Melalui
Literasi baru ini merupakan pertanyaan kipling, mahasiswa diajak
tindaklanjut dari literasi lama, mulai mengalisis semua tulisan media
dari kemampuan membaca, menulis, massa. Pertanyaan tersebut berupa
dan berhitung (matematika). enam pertanyaan yang juga disebut
Penguatan literasi baru ini bisa sebagai analisis jurnalistik 5W+1H
menjawab sekaligus melengkapi yang terdiri atas beberapa pertanyaan
literasi lama yang bisa diterapkan di bawah ini:
dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. What? —————> Apa?
Literasi data di sini merupakan Who? —————> Siapa?
kemampuan membaca, menganalisis, Where? —————> Di mana?
When? —————> Kapan?
dan menggunakan informasi dari data
Why? —————> Mengapa?
besar dalam dunia digital. Literasi
How? —————> Bagaimana?
teknologi adalah kemampuan
memahami sistem mekanika dan
Semua pertanyaan tersebut
teknologi dalam dunia kerja, seperti merupakan metode wartawan/jurnalis
coding, artificial intellegence (AI), dan
dalam menemukan atau mendapatkan
prinsip teknik rekayasa. Sementara, kebenaran (F. A. H. Ibda, 2018: 194–
literasi manusia merupakan kemampuan 195). Enam pertanyaan itu, merupakan
bidang kemanusiaan, komunikasi, dan pertanyaan-pertanyaan yang

54
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

memudahkan mahasiswa menemukan penentuan analisis data, pengolahan,


masalah dan kebenaran tulisan atau analisis, penafsiran hingga penyajian
berita di media massa yang dibaca data (Tobroni, 2003: 134–135). Dalam
sebagai wahana menulis sebuah karya ilmiah,
mengimplementasikan literasi baru mahasiswa di perguruan tinggi harus
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperkuat pemahamannya tentang
berbasis data. data, dengan menajamkan
Melalui literasi data dalam keterampilan menulis dan menyajikan
pembelajaran Bahasa Indonesia ini, data melalui pembelajaran Bahasa
mahasiswa diajarkan mengenal data Indonesia.
dalam sebuah berita populer di media Sebagai salah satu tujuan akhir
massa bahkan karya ilmiah mulai dari dalam pembelajaran Bahasa
what (apa), where (di mana), when Indonesia, keterampilan menulis di
(kapan), who (siapa), why (mengapa) sini merupakan keterampilan paling
dan how (bagaimana). Jika mahasiswa kompleks dibandingkan dari ketiga
paham metode mendapatkan informasi keterampilan lainnya. Menyampaikan
minimal seperti itu, otomatis mereka ide, gagasan, maupun pikiran melalui
akan literat, tidak mudah dikaburkan bahasa tulis bukanlah pekerjaan
dan ditipu dengan berita bohong dan mudah, terutama bagi para pemula.
palsu. Selain metode kipling, Maka dibutuhkan kiat-kiat tertentu
mahasiswa juga harus diajak untuk menjalankannya (Murtono,
melakukan klarifikasi atau tabayun 2014: 1). Salah satu keterampilan
terhadap sebuah informasi untuk dapat tersebut adalah dengan menghimpun,
menjaga validitas. Literasi data ini mengolah, menganalisis, dan
harus diawali dengan hal-hal menyajikan data dengan benar dan
sederhana yang membantu mahasiswa baik. Maka literasi data ini sangat
dalam belajar mendapatkan informasi strategis diterapkan dalam
valid karena berdasarkan data akurat. pembelajaran Bahasa Indonesia di
Selain dalam berita, literasi data perguruan tinggi sebagai bagian dari
dapat diajarkan kepada mahasiswa literasi baru.
dalam menulis karya ilmiah. Mulai Kedua, implementasi literasi
dari struktur tulisan, ragam bahasa teknologi dalam pembelajaran Bahasa
yang dipilih, teknik penyajian data, Indonesia dapat dikonsep dengan
ejaan hingga pada sistem rujukan. menggunakan pendekatan Teknologi,
Untuk menjaga etika ilmiah dalam Informasi, dan Komunikasi (TIK). Di
penggunaan sumber lain dalam sebuah dalam literasi teknologi, Pembelajaran
tulisan, dalam pembelajaran Bahasa Bahasa Indonesia erat kaitannya
Indonesia mengenal sistem catatan. dengan teknologi, informasi, dan
Sistem ini dikembangkan dalam setiap media. Pembelajaran Bahasa
bidang ilmu selingkung sehingga Indonesia tidak hanya menggunakan
muncul variasi dalam penulisannya TIK, tetapi cakupan materi dan dalam
(Dikti, 2013: 39). rangka meningkatkan keterampilan
Mahasiswa harus diajarkan menulis harus menggunakan TIK.
tentang cara atau teknik menentukan Penerapan literasi teknologi dapat
data, pengumpulan dengan dilakukan dengan pendekatan
menjunjung tinggi validitas, Personal Capability Matuarity Model
reliabilitas, objektivitas, dan (P-CMM). Implementasinya dapat
konsistensi. Mereka harus diajarkan dilakukan melalui komputer, internet,

55
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

dan telepon selular. Dalam hal ini ilmiah, laporan penelitian, hingga tugas
literasi teknologi dikategorikan atas akhir. Semua itu bertujuan dalam rangka
lima tingkatan. Dari seorang yang mewujudkan tatanan kehidupan
tidak tahu dan apatis terhadap akademik yang berbasis teknologi.
pentingnya informasi-teknologi dalam Terwujudnya tatanan masyarakat
kehidupan keseharian hingga bisa informasi (information society) sangat
menempatkan informasi dan teknologi ditentukan dengan modernisasi
sebagai bagian yang tidak terpisahkan pertukaran informasi, data dan
dari aktivitas sehari-hari dan secara pengetahuan di setiap lapisan masyarakat
langsung maupun tidak langsung telah dunia. Modernisasi yang dalam
mewarnai perilaku dan budaya implementasinya lebih lazim dikenal
(Syarifudin, 2014: 155). terfasilitasi karena kemampuan
Dalam praktik pembelajaran konvergensi TIK atau internet tersebut
Bahasa Indonesia berwawasan literasi (Siswanto, 2012: 81). Dalam
teknologi tidak hanya pada pembelajaran Bahasa Indonesia, literasi
penggunaan media teknologi. Namun, teknologi tersebut bisa diarahkan pada
lebih pada mengenalkan peserta didik pemanfaatan TIK. Tujuannya dalam
pada usaha mendapatkan pengetahuan rangka untuk meningkatkan mahasiswa
bahasa Indonesia dengan berbasis e- melakukan berbagai terobosan inovasi,
learning, menggunakan alat modern kemampuan menggunakan informasi
seperti gadget (gawai), smarthphone internet dengan optimal, memperluas
(telepon pinter). Alat-alat ini tidak akses, dan meningkat proteksi cyber
hanya untuk bermain, berselancar di security, khususnya dalam melakukan
dunia media sosial, tetapi peserta pencarian, pengolahan, dan penyajian
didik diajak kreatif mengembangkan informasi dalam karya ilmiah.
pengetahuan melalui peranti teknologi Ketiga, sesuai konsep Kemristek
itu (Ahmadi, 2017: 92). Dikti tentang literasi manusia, aspek
Pembelajaran Bahasa Indonesia literasi manusia dapat
dengan menerapkan literasi teknologi ini diimplementasikan dalam pembelajaran
berorientasi pada kemampuan Bahasa Indonesia dengan cara
mahasiswa menggunakan teknologi, menguatkan kemampuan komunikasi,
berinovasi, dan meningkatkan kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan
keterampilan berinternet secara sehat dan inovatif. Literasi manusia yang digagas
bijak membaca produk penelitian pemerintah lebih menekankan penguatan
berbasis teknologi kekinian. Dalam manusia/SDM yang memiliki
pembelajaran Bahasa Indonesia keunggulan komunikasi dan desain atau
berwawasan literasi teknologi ini, rancangan. Mahasiswa di era Revolusi
mahasiswa diarahkan pada kegiatan Industri 4.0 ini harus berkualitas melalui
yang bertujuan meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia.
kemampuan memahami cara kerja Keterampilan literasi manusia ini
mesin, komputer, aplikasi teknologi dan selaras dengan visi Gerakan Literasi
bekerja berbasis produk teknologi untuk Nasional (GLN) yang di dalamnya
mendapatkan hasil maksimal. mendorong penguasaan literasi yang
Mahasiswa diajak untuk mengenal ditekankan pada literasi abad 21 yang
teknologi dan cara menggunakannya terangkum dalam 4C, yaitu (1) creative,
untuk menunjang kemampuan (2) critical thinking, (3) communicative,
mendapatkan, mengolah, dan dan (4) collaborative. Beberapa
menyajikan data dalam penulisan karya kompetensi berpikir tingkat tinggi sudah

56
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

tercakup dalam 4C tersebut (Ibda, 2017: informasi yang


203). tidak dibutuhkan
Literasi manusia di dalamnya ada dalam
keterampilan berpikir kritis yang relevan memecahkan
dengan abad 21. Ada banyak pendapat masalah
tentang deskripsi, macam dan indikator berdasarkan
keterampilan berpikir kritis yang bisa informasi yang
diimplementasikan dalam pembelajaran diberikan
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi. 3 Inferensi Menjelaskan
Ennis (1962) berpendapat, berpikir (Inference) hubungan tiap
kritis adalah berpikir secara beralasan informasi yang
dan reflektif dengan menekankan pada sudah
pembuatan keputusan tentang apa yang dikumpulkan dan
harus dipercayai atau dilakukan. Beyer langkah-langkah
(1988) menjelaskan keterampilan yang akan
berpikir kritis meliputi beberapa digunakan dalam
kemampuan. Pertama, menentukan memecahkan
kredibilitas suatu sumber. Kedua, masalah
membedakan antara yang relevan dari 4 Strategi -Melaksanakan
yang tidak relevan. Ketiga, membedakan (Strategies) rencana dengan
fakta dari sebuah penilaian. Keempat, tepat dan benar
mengidentifikasi dan sekaligus -Mengevaluasi
mengevaluasi sebuah asumsi yang tidak semua tindakan
terucapkan. Kelima, mengidentifikasi yang telah
sesuatu yang bias. Keenam, dilakukan dalam
mengidentifikasi sudut pandang. memecahkan
Ketujuh, mengevaluasi bukti yang masalah
ditawarkan untuk mendukung
pengakuan (Hassoubah, 2004: 85). Selain keterampilan di atas, literasi
Sementara Jacob dan Sam (2008) manusia juga menekankan penguatan
(Zayyadi dan Subaidi, 2017: 12) keterampilan krativitas dan inovasi.
menjelaskan ada klasifikasi berpikir Kreativitas adalah kemampuan untuk
kritis sebagai berikut. membuat kombinasi baru berdasarkan
data, informasi atau unsur-unsur yang
Tabel Klasifikasi Berpikir Kritis ada sebelumnya (Munandar, 2004: 25).
No Kategori Indikator Sementara inovasi merupakan ide, cara-
1 Klarifikasi -Menyebutkan cara, atau objek yang dipersepsikan
(Clarification) informasi yang seorang sebagai sesuatu baru. Inovasi
diketahui dalam digunakan untuk merujuk pada
masalah dengan perubahan yang dirasakan sebagai hal
tepat dan jelas baru oleh masyarakat (Suryani, 2008:
-Menyebutkan 304).
pertanyaan dalam Implementasi literasi baru dalam
masalah dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di
tepat perguruan tinggi ini mencakup semua
2 Penilaian Menyebutkan keterampilan berbahasa yang fokus pada
(Assessment) informasi yang keterampilan menulis maupun meneliti.
dibutuhkan dan Cakupan materi bisa pada materi yang

57
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

fokus pada pengetahuan bahasa dan kemampuan berbahasa. Mulai dari


keterampilan berbahasa khususnya pada kemampuan dalam menggunakan
keterampilan menulis. bahasa, dan tidak sekadar kemampuan
menguasai unsur-unsur berbahasa (Alek,
Kesuksesan Pembelajaran Bahasa 2016: viii). Namun, juga ditekankan
Indonesia menguatkan keterampilan berbahasa
terutama menulis.
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kemampuan berbahasa Indonesia
berwawasan literasi baru ini terlaksana dengan benar dan baik sangat diperlukan
apabila proses belajar mengajar yang mahasiswa untuk penulisan makalah dan
dialami mahasiswa di perguruan tinggi tugas akhir atau skripsi sebagai salah
mampu membentuk pemahaman, sikap, satu syarat mencapai sebuah gelar
dan keterampilan dalam diri mahasiswa sarjana pada perguruan tinggi. Di era
tersebut. Untuk pembelajaran abad 21 globalisasi, bahasa Indonesia tidak
yang menjadi ciri khas kurikulum sekadar sebagai bahasa pengantar dalam
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia pelaksanaan pendidikan, tetapi bahasa
(KKNI) dan Standar Nasional Indonesia merupakan bahasa yang
Pendidikan Tinggi (SNPT) maka sangat berperan penting bagi kehidupan.
pembelajaran Bahasa Indonesia harus Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan
berorientasi pada produk, baik berupa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi
karya jurnalistik, ilmiah, maupun karya diperlukan untuk menjalankan segala
sastra yang di dalamnya ada penekanan pemberitaan bahkan menyampaikan
keterampilan literasi baru. pikiran, pandangan, dan juga perasaan
Pendidikan dan pengajaran Bahasa (Syahroni, 2013: vi).
Indonesia dianggap berhasil apabila Kesuksesan pembelajaran Bahasa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan Indonesia di perguruan tinggi dapat
yang dimiliki mahasiswa sebagai akibat dicapai ketika mahasiswa tersebut
proses belajar mengajar berguna bagi mampu memahami tuturan/tulisan orang
kehidupan mereka (Heryati, 2015: 122). (reseptif) dan menggunakan bahasa itu
Mata kuliah Bahasa Indonesia di dalam bentuk tuturan atau tulisan
perguruan tinggi bertujuan melengkapi (ekspresif/produktif). Penguasaan bahasa
pengetahuan dan kemampuan terdiri atas reseptif lisan, reseptif tulis,
mahasiswa menemukan ide, produktif lisan, produktif tulis (Soetomo
mengungkapkannya dengan tepat, dkk., 1997: 4). Dalam pembelajarannya,
menggunakan kaidah tata bahasa. keterampilan reseptif lebih pada aspek
Melalui mata kuliah Bahasa Indonesia, menyimak dan membaca, sedangkan
mahasiswa diharapkan mampu produktif lebih pada berbicara dan
menemukan, merumuskan ide penelitian menulis. Adapun, pada literasi baru
di bidangnya masing-masing, menyusun menekankan aspek menulis yang di
proposal penelitian, dan menyusun dalamnya ada penekankan praktik
laporan tertulis sesuai dengan kaidah literasi data, teknologi, dan literasi
baku bahasa Indonesia dan melakukan manusia.
penelitian secara sederhana sesuai Untuk menyiapkan lulusan, baik di
dengan langkah-langkah kegiatan perguruan tinggi berbasis keguruan,
penelitian (Astuti, 2017: 181). bahasa dan sastra, hukum, sosial, politik,
Maka orientasi perkuliahan mata maupun kedokteran, diperlukan
kuliah Bahasa Indonesia di perguruan kemampuan pokok yang dicapai dalam
tinggi harus diarahkan membangun pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam

58
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

hal ini, khususnya pada perguruan tinggi penerapannya. Kedua, memiliki


berbasis pendidikan dan keguruan kompetensi kepemimpinan yang mampu
sebagai calon pendidik, harus menguasai mengarahkan mahasiswa untuk memiliki
literasi baru secara detail karena mereka pemahaman tentang teknologi. Ketiga,
adalah calon guru. mempunyai kemampuan memprediksi
Sementara itu, mahasiswa di luar dengan tepat arah gejolak perubahan dan
fakultas bahasa dan sastra hanya pada langkah strategis untuk menghadapinya.
penguasaan bahasa sebagai sarana Keempat, mempunyai kompetensi
menyerap atau mengungkapkan pokok- mengendalikan diri dari segala gejolak
pokok pikiran yang berkenaan dengan perubahan, dan mampu meenghadapinya
materi. Dengan penguasaan materi yang dengan memunculkan ide, inovasi, serta
memadai, peningkatan penguasaan kreativitas (Harto, 2018: 1).
bahasa diharapkan meningkatkan Selain itu, untuk menyukseskan
kemampuan mahasiswa dan sarjana implementasi literasi baru dalam
untuk mahir berbicara dan menulis pembelajaran Bahasa Indonesia, dosen
sesuai disiplin ilmu masing-masing harus memiliki kompetensi digital.
(Soetomo dkk., 1997: 5). Hadirnya TIK harus menjadikan
Mahasiswa dalam pembelajaran pendidik semakin melek literasi. Arti
Bahasa Indonesia berwawasan literasi paham literasi di sini tidak sekadar
baru tidak sekadar belajar teori bahasa, menjadi konsumen, melainkan harus
metode penelitian bahasa, tetapi juga berperan aktif dan produktif dalam
belajar literasi data, teknologi, dan melakukan inovasi dan pengembangan
literasi manusia yang baik dan sebagai penguatan kompetensi
diwujudkan melalui keterampilan pendidikan khususnya dalam
berbicara dan menulis, baik karya pembelajaran (Ahmadi, 2017: ix).
jurnalistik, ilmiah, atau karya sastra. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mahasiswa harus diajak praktik menulis sangat membutuhkan pengelolaan TIK
karya jurnalistik, ilmiah, dan karya sastra di dalamnya. Apalagi pembelajaran tidak
dengan menerapkan prinsip literasi baru hanya berorientari pada penguasaan
sebagai wujud pilar literasi (baca, tulis, materi kebahasaan, tetapi juga
arsip) untuk menjawab era Revolusi pengembangan keterampilan berbicara
Industri 4.0. dan menulis. Untuk itu, dosen harus bisa
menguasai TIK dalam menerapkan
Peran Dosen Bahasa Indonesia pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dosen harus bisa menerapkan
Untuk menyukseskan pembelajaran konsep e-learning dengan proses
Bahasa Indonesia berwawasan literasi transformasi pendidikan konvensional
baru, dibutuhkan dosen yang literat, ke dalam bentuk digital, baik secara
mahir literasi lama dan literasi baru. isi (contents) maupun sistemnya. Saat
Sebagai ―sopir‖ di kelas, mereka ini konsep e-learning sudah banyak
diharapkan dapat mengantarkan diterima masyarakat dunia, terbukti
mahasiswa memahami materi serta maraknya implementasi e-learning
meningkatkan keterampilan berbicara khususnya di lembaga pendidikan,
dan menulis berwawasan literasi data, baik sekolah, training, dan universitas
teknologi, dan literasi manusia. (Anshori, 2016: 194). Dalam
Dosen pada era Industri 4.0 dituntut pembelajaran Bahasa Indonesia, dosen
memiliki empat kompetensi. Pertama, memiliki beberapa peran strategis.
mengetahui penggunaan digital serta Pertama, menciptakan pembelajaran

59
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

yang kreatif dan berpikir kritis. penguasaan data, teknologi, dan


Kedua, memberikan kemampuan berorientasi pada literasi manusia.
kepada mahasiswa dalam mengelola Pembelajaran Bahasa Indonesia di
industri kreatif baik bidang perguruan tinggi harus kontekstual,
kebahasaan ataupun kesastraan selain berorientasi memahami bahasa
Indonesia. Ketiga, menjadi fasilitator dan fungsinya, mahasiswa harus digiring
dalam membentuk media sosial atau menguasai teknologi, penyajian data dan
komunitas ilmiah berkaitan dengan pada mutu sumber daya manusia. Hal itu
permasalahan bahasa dan sastra bisa diterapkan dalam keterampilan
Indonesia. Keempat, memberikan berbahasa yang dikonsep melalui
sumber belajar berbasis online dan pembelajaran Bahasa Indonesia di
tugas kepada mahasiswa yang harus perguruan tinggi. Dalam literasi lama
dipublikasikan secara online. Kelima, hanya ada keterampilan membaca,
menyusun bahan ajar atau penelitian menulis dan berhitung. Pada era
bersama mahasiswa dengan Revolusi Industri 4.0 mahasiswa dituntut
menggunakan bahasa Indonesia dan bisa menguasai literasi baru (literasi data,
mempubilkasikannya secara online. teknologi, manusia). Literasi baru sangat
Keenam, memfasilitasi mahasiswa strategis dimasukkan pada pembelajaran
dalam kegiatan ilmiah atau sastra dan Bahasa Indonesia di perguruan tinggi
memfasilitasi kerja sama dalam karena menyangkut empat keterampilan
pertukaran mahasiswa Bahasa dan berbahasa (menyimak, berbicara,
Sastra Indonesia dan peluang kerja membaca, menulis).
bagi guru Bahasa Indonesia untuk Literasi baru ini bisa diterapkan
mengajar, baik di dalam maupun di dengan beberapa langkah. Pertama,
luar negeri (Noermanzah, 2015: 274). menjadikan data sebagai kekuatan
Hal itu sesuai ruh dari literasi utama menulis, baik karya jurnalistik,
baru karena mengharuskan mahasiswa karya ilmiah, maupun karya sastra.
bisa berpikir kritis dan kreatif yang Literasi data mengajarkan mahasiswa
tidak hanya pada penguasaan materi. mengenal data dalam sebuah berita
Akan tetapi, peningkatan keterampilan populer di media massa dan karya
berbahasa pada aspek ilmiah. Mereka diajak mendeteksi
produktif/reseptif harus dikuatkan akurasi data dalam berita dengan
karena literasi baru sarat akan produk metode kipling (5W+1H) mulai dari
tulisan, baik itu karya jurnalistik, apa, di mana, kapan, siapa, mengapa
karya ilmiah, maupun karya sastra. dan bagaimana serta perlu klarifikasi.
Pada karya ilmiah, mahasiswa
SIMPULAN diajarkan akurasi data, validitas,
reliabilitas. Mereka diajarkan cara
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era menghimpun, mengolah, dan
hidup manusia berorientasi pada menyajikan data dengan benar dan
teknologi. Penguasaan teknologi, dunia baik.
maya, big data, dan lainnya yang Kedua, implementasi literasi
menjadi tantangan bagi manusia generasi teknologi dalam pembelajaran Bahasa
saat ini. Salah satu bentuk kemampuan Indonesia dapat dikonsep dengan
yang dibutuhkan di era ini adalah literasi menggunakan pendekatan TIK.
baru yang bisa diterapkan dalam Literasi teknologi di dalam pembelajaran
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan ini berorientasi pada kemampuan
cara menekankan keterampilan mahasiswa menggunakan teknologi,

60
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

melakukan inovasi, dan meningkatkan Alek, A. H. P. 2016. Bahasa


keterampilan berinternet secara sehat dan Indonesia untuk Perguruan
bijak, membaca produk penelitian Tinggi, Substansi Kajian dan
berbasis teknologi. Penerapannya. O. M. Dwiasri,
Ketiga, literasi manusia dapat Ed. 1st ed. Jakarta: Penerbit
diimplementasikan dalam pembelajaran Erlangga.
Bahasa Indonesia dengan menguatkan
Astuti, T. W. R. N. I. 2017. ―Model
kemampuan komunikasi, kolaborasi,
Pengajaran Bahasa Indonesia
berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
berbasis Komputasi.‖
Keterampilan literasi manusia ini selaras
dengan visi Gerakan Literasi Nasional Jalabahasa, 13, 181—192.
Retrieved from http:
(GLN) yang di dalamnya mendorong
//www.jurnal.balaibahasajateng.i
penguasaan literasi yang ditekankan
d/index.php/jalabahasa/article/vie
pada literasi abad 21 yang terangkum
w/86
dalam 4C, yaitu (1) creative, (2) critical
thinking, (3) communicative, dan (4) Dikti, D. 2013. Materi Kuliah Mata
collaborative. Kuliah Bahasa Indonesia. 1st ed.
Kesuksesan pembelajaran Bahasa Jakarta: Kemendikbud.
Indonesia berwawasan literasi baru
dengan indikator berorientasi pada Harto, K. 2018. ―Tantangan Dosen
produk, baik berupa karya jurnalistik, PTKI di Era Industri 4.0.‖
ilmiah, maupun karya sastra yang di TATSQIF: Jurnal Pemikiran Dan
dalamnya ada penekanan keterampilan Penelitian Pendidikan, 16, 1–15.
literasi baru. Pembelajaran Bahasa Retrieved from http:
Indonesia tidak sekadar pada penguasan //journal.uinmataram.ac.id/index.
materi, meningkatkan keterampilan php/tatsqif/article/view/159
berbahasa terutama aspek berbicara dan Harususilo, Yohanes Enggar. 2018.
menulis. ―Menristek: Mahasiswa Harus
Dosen dalam pembelajaran Bahasa Kuasai Literasi Baru, Apa Saja?‖
Indonesia berwawasan literasi baru Kompas.Com. Retrieved from
sangat urgen. Selain memiliki https:
kompetensi digital, dosen Bahasa //edukasi.kompas.com/read/2018/
Indonesia harus menciptakan 07/17/22471971/menristek-
pembelajaran kreatif dan berpikir mahasiswa-harus-kuasai-literasi-
kritis, memberikan kemampuan baru-apa-saja
mengelola industri kreatif baik bidang
kebahasaan atau kesastraan, menjadi Hassoubah, Z. I. 2004. Developing
fasilitator, serta memberikan sumber Creative and Critical Thinking
belajar berbasis dalam jaringan Skill (Cara. Berpikir Kreatif dan
(online). Kritis. 2nd ed. Bandung:
Yayasan Nuansa Cendikia.
DAFTAR PUSTAKA
Henry, D.J.L.C.K.K.J.C.J.C.L.A.
Ahmadi, F. 2017. Guru SD di Era 2017. ―New Literacies: A Dual
Digital (Pendekatan, Media, Level Theory of the Changing
Inovasi). (D. M. Wijayanti, Ed.) Nature of Literacy, Instruction,
(1st ed.). Semarang: CV. Pilar and Assessment.‖ Journal of
Nusantara. Education, 197(2), 1150–1181.
Retrieved from https:

61
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

//journals.sagepub.com/doi/abs/1 Konseling Melalui Collaborative


0.1177/002205741719700202 Writing And Multiple Drafting.‖
Media Penelitian Pendidikan, 8.
Heryati, Y. 2015. ―Model Program https: //doi.org/http:
dan Pelaksanaan Perkuliahan //dx.doi.org/10.26877/mpp.v8i1
MKU Bahasa Indonesia (Studi %20juni.711
Deskriptif-Analitis terhadap
Program dan Pelaksanaan Nazir, M. 2003. Metode Penelitian
Perkuliaham MKU Bahasa (1st ed.). Jakarta: Ghalia
Indonesia di Fakultas Sain dan Indonesia.
Teknologi UIN Sunan Gunung
Ghiffar, Muhammad Alfarizqi
Djati Bandung).‖ ISTEK, IX.
Nizamuddin; Eliza Nurisma;
Ibda, F. A. H. 2018. Media Literasi Cucu Kurniasih; Caraka Putra
Sekolah: Teori dan Praktik. 1st Bhakti. 2018. ―Model
ed. Semarang: CV. Pilar Pembelajaran Berbasis Blended
Nusantara. Learning Dalam Meningkatkan
Critical Thinking Skills Untuk
Ibda, H. 2017. ―Urgensi Pemertahanan
Menghadapi Era Revolusi
Bahasa Ibu di Sekolah Dasar.‖ Industri 4.0.‖ In Pencegahan dan
SHAHIH: Journal of Islamicate Penanganan Kekerasan Anak:
Multidisciplinary, 2, 194–207. Optimalisasi Peran Pendidik
https: //doi.org/http: dalam Perspektif Hukum.
//dx.doi.org/10.22515/shahih.v2i Pangkep: STKIP Andi Matappa.
2.980
Noermanzah. 2015. ―Peran Dosen
Ibda, H. 2018. ―Penguatan Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia
Baru pada Guru Madrasah
dalam Mempertahankan Bahasa
Ibtidaiyah dalam Menjawab Indonesia sebagai Alat Pemersatu
Tantangan Era Revolusi Industri
Negara Kesatuan Republik
4.0.‖ JRTIE: Journal of Research Indonesia pada Era Globalisasi.‖
and Thought of Islamic
In Prosiding Seminar Nasional
Education, I, 1–21. Bulan Bahasa UNIB 2015 (pp.
Mills, K. 2010. ―A Review of the 274–284). Bengkulu: Universitas
Digital Turn in the New Literacy Bengkulu. Retrieved from https:
Studies.‖ Review of Educational //core.ac.uk/download/pdf/35343
Research, 80(2), 246–271. 320.pdf

Moleong, L. J. 2005. Metodologi Nurwadani, Paristiyani. 2018. ―Orasi


Penelitian Kualitatif (II). Ilmiah Dies Natalis Ke-25
Bandung: PT. Remaja Fakultas Industri dan Fakultas
Rosdakarya. Informasi dan SAINS.‖
Unpar.Ac.Id. Retrieved from
Munandar, U. 2004. Pengembangan http:
Emosi dan Kreativitas (1st ed.). //repository.unpar.ac.id/bitstream
Jakarta: Rineka Cipta. /handle/123456789/5583/Orasi
Murtono. 2014. ―Peningkatan Dies FTI dan FTIS
Kemahiran Berbahasa Indonesia 25_2018_Paristiyanti_Strategi
dalam Menulis Ilmiah Pembelajaran Sains-
Mahasiswa Bimbingan dan p.pdf?sequence=1&isAllowed=y

62
Jalabahasa, Vol. 15, No. 1, Mei 2019, hlm. 48—64

Nurwadani, Paristiyani. 2016. Semarang: Badan Penerbit


Pendidikan Pancasila untuk Universitas Diponegoro.
Perguruan Tinggi. 1st ed.
Suaramerdeka.com. 2018.
Jakarta: Kemenristek Dikti.
―Kemristekdikti Siapkan Literasi
Prasetyo, Hoedi dan Wahyudi Sutopo. Baru Pendidikan Tinggi.‖
2018. ―Industri 4.0: Telaah Suaramerdeka.Com. Retrieved
Klasifikasi Aspek dan Arah from https:
Perkembangan Riset.‖ J@ti //www.suaramerdeka.com/smcet
Undip, 13 (https: ak/baca/62721/kemristekdikti-
//ejournal.undip.ac.id/index.php siapkan-literasi-baru-pendidikan-
z/jgti/article/view/18369). https: tinggi
//doi.org/https:
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
//doi.org/10.14710/jati.13.1.17-
26 Administrasi. 1st ed. Bandung:
Alfabeta.
Ristekdikti. 2018. ―Pengembangan
Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen:
Iptek dan Pendidikan Tinggi di
Implikasi Pada Strategi
Era Revolusi Industri 4.0.‖
Pemasaran. 1st ed. Yogyakarta:
Ristekdikti.Go.Ig.
Graha Ilmu.
Roysa, M. 2014. ―Bahasa Indonesia
Syahroni, Ngalimun; Dwi Wahyu
dalam Kurikulum 2013 sebagai
Penghela Peradaban Bangsa.‖ In Candra Dewi; Mahmudi. 2013.
Bahasa Indonesia di Perguruan
Subyantoro dan Tommi
Tinggi (1st ed.). Yogyakarta:
Yuniawan (Ed.), Pembelajaran
Aswaja Pressindo.
Bahasa Indonesia Berbasis
Karakter untuk Mendukung Syarifudin. 2014. ―Information and
Implementasi Kurikulum 2013 (p. Communications Technology
35). Semarang: Duta Publishing Literacy.‖ Jurnal Penelitian
Indonesia. Komunikasi, 17, 153–164. https:
//doi.org/https:
Rozak, A. 2018. ―Perlunya Literasi
//doi.org/10.20422/jpk.v17i2.14
Baru Menghadapi Era Revolusi
Industri 4.0.‖ Uinjkt.Ac.Id. Tarigan, H. G. 1981. Berbicara
Retrieved from https: sebagai Suatu Keterampilan
//www.uinjkt.ac.id/id/perlunya- Berbahasa. 1st ed. Bandung:
literasi-baru-menghadapi-era- Angkasa.
revolusi-industri-4-0/
Tobroni, I. S. 2003. Metodologi
Siswanto, Sudji. 2012. ―Literasi Penelitian Sosial Agama. 1st ed.
Teknologi Informasi dan Bandung: PT. Remaja
Komunikasi (TIK) Masyarakat Rosdakarya.
Desa Pantai (Survai di Desa Kota
Bengkulu, Pangkal Pinang, Wheeler, S. W. D. 2009. ―Using
Jakarta).‖ JURNAL STUDI Wikis to Promote Quality
KOMUNIKASI DAN MEDIA, 16, Learning in Teacher Training.‖
81–110. Learning, Media and
Technology, 34 (1), 1–10.
Soetomo, Istiati (dkk); 1997. Bahasa Retrieved from https:
Indonesia untuk Mahasiswa (IV). //eric.ed.gov/?id=EJ834230

63
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi ….. (Hamidulloh Ibda)

Wihadanto, Ake. 2017. Era_Digital.pdf


―Entepreneurleadership di Era
Zayyadi, Moh. dan Agus Subaidi.
Revolusi Industri 4.0.‖ In
2017. ―Berpikir Kritis
Upacara Wisuda Universitas
Mahasiswa dalam Memecahkan
Terbuka Periode I Tahun
Akademik 2017/2018. Jakarta: Masalah Aljabar.‖
PAEDAGORIA - Jurnal Kajian,
Universitas Terbuka.
Penelitian, Dan Pengembangan
Winarso, W. 2018. ―Perguruan Tinggi Kependidikan, 2, 10–15.
di Era Digital (Revolusi Industri Retrieved from http:
4.0).‖ Kopertis7.Go.Id. Retrieved //journal.ummat.ac.id/index.php/
from https: paedagoria/article/view/61
//www.kopertis7.go.id/uploadmat
eri_pedoman/Perguruan_Tinggi_

64

Anda mungkin juga menyukai