Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS

MERDEKA DALAM MENGHADAPI ERA DISRUPSI DAN ERA


SOCIETY 5.0

Nailyl Maghfiroh
Muhamad Sholeh
Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
nailyl.18021@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Implementasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia untuk menghadapi era disrupsi dan era society 5.0. Penulisan artikel
ini menggunakan studi literatur dengan mengkaji beberapa jurnal yang relevan dengan
topik yang dibahas secara kualitatif. Tahapan yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan
bahan bacaan pada artikel ini, adalah (1) mengumpulkan data-data yang relevan dengan
topik yang di bahas (2) menganalisis bahan bacaan yang telah di peroleh serta
menyimpulkan topik utama mengenai implementasi kurikulum merdeka belajar kampus
merdeka untuk menyiapkan generasi masa depan yang tanggap dengan tantangan era
society 5.0. Hasil kajian pada artikel ini menunjukkan implementasi kurikulum merdeka
belajar kampus merdeka memiliki keterkaitan dengan era society 5.0. Kemampuan yang
harus dimiliki adalah kreativitas dan inovasi sehingga menjadi sumber daya manusia yang
tangguh, terampil dan ulet. Implementasi merdeka belajar kampus merdeka dilakukan
dengan perencanaan yang matang mampu meningkatkan mutu pendidikan Indonesia serta
dapat menyiapkan lulusan sarjana yang berprestasi dan mampu bersaing secara global.
Kata kunci: kurikulum merdeka belajar kampus merdeka, era disrupsi, era society 5.0

Abstract
Implementation of the independent curriculum for independent campus learning in order to
improve human resources to face the era of disruption in the era of society 5.0. The writing
of this article uses a literature study by reviewing several journals that are relevant to the
topics discussed qualitatively. The steps taken by the author to collect reading materials in
this article, are (1) collect data relevant to the topics discussed (2) analyzing the reading
materials that have been obtained and concluding the main topic regarding the
implementation of the independent curriculum for independent campus learning. to prepare
future generations that are responsive to the challenges of the era of society 5.0. The results
of the study in this article indicate that the implementation of the independent curriculum
for independent campus learning is related to the era of society 5.0. The capabilities that
must be possessed are creativity and innovation so that they become strong, skilled and
tenacious human resources. The implementation of independent learning on an independent
campus is carried out with careful planning that is able to improve the quality of Indonesian
education and can prepare outstanding graduates who are able to compete globally.

Keywords: independent curriculum learning independent campus, era disruption, era of


society 5.0

PENDAHULUAN segala aspek kehidupan sangat berkaiatan erat


Dewasa ini telah terjadi perubahan yang dengan teknologi, sehingga manusia dituntut
mendasar di berbagai sektor kehidupan yang untuk bisa berpikir kritis serta mampu
disebut era disrupsi (Sayyidi & Sidiq, 2020). beradaptasi dan berinovasi. Konsep" Society 5.
Perubahan yang terjadi dapat menjadi 0" pertama kali di cetuskan oleh Jepang, yang
keuntungan dan juga tantangan bagi merupakan suatu konsep masyarakat dimana
masyarakat. Mulai dari pemangku kebijakan segala kegiatan yang ada dalam masyarakat
hingga pelaksana kebijakan. Pada era 5.0 ini berpusat pada manusia yang diimbangi dengan

1185
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

teknologi. Konsep ini muncul disebabkan implementasikan dengan program merdeka


pengembangan revolusi industri 4.0 di rasa belajar kampus merdeka. Program MBKM
berpotensi merendahkan derajat manusia. mulai diupayakan dan diterapkan oleh
Melalui Society 5. 0 manusia bisa perguruan tinggi. Pokok-pokok dalam
mengembangkan kemampuan dan kebijakan MBKM (Tohir, 2020) meliputi: (1)
kreativitasnya dengan memanfaatkan berbagai pembukaan program studi baru, (2) sistem
teknologi yang telah berkembang. Harapan akreditasi perguruan tinggi, (3) perguruan tinggi
Negara Jepang dengan adanya era society 5.0 badan hukum, (4) hak belajar tiga semester
yaitu manusia terus bisa berkembang dan tetap diluar program studi. Program hak belajar tiga
eksis dikala teknologi buatan semakin canggih, tahun diluar program studi ini merupakan salah
begitu juga dengan Negara lainnya. satu dari kebijakan MBKM yang merupakan
Negara-negara di dunia sedang berupaya amanah dari regulasi pendidikan tinggi dalam
untuk memperbaiki struktur kehidupan di rangka menyiapkan lulusan yang mampu
negaranya masing-masing supaya tidak beradaptasi dengan dunia kerja serta perbaikan
tertinggal dengan teknologi buatan yang mutu pembelajaran. Beberapa kegiatan
semakin canggih tak terkecuali Negara pembelajaram sesuai dengan permendikbud No
Indonesia, Indonesia sudah berusaha melakukan 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat
perbaikan mutu dibeberapa aspek kehidupan, dilaksanakan pada program Hak Belajar Tiga
seperti halnya dalam aspek kehidupan sosial Semester Diluar Program Studi meliputi:
dan aspek pendidikan. Kedua aspek tersebut pertukaran pelajar, magang/praktik kerja,
tidak dapat dipisahkan, dikarenakan dengan asistensi mengajar disatuan pendidikan,
adanya suatu pendidikan yang baik maka penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan
kehidupan sosial pun menjadi lebih sejahtera. wirausaha, studi /proyek independen, KKN
Sistem pendidikan Indonesia sering kali tematik. Program studi harus berusaha
mengalami perubahan, yang didasarkan pada mengembangkan kurikulum dengan
teori yang berkembang dan kewenangan menyesuaikan model pengembangan kebijakan
pemangku kebijakan. Sistem pendidikan harus merdeka belajar-kampus merdeka agar mampu
terus dikembangkan untuk generasi masa depan mengimplementasikan keleluasaan
yang tanggap dengan segala tantangan. Saat ini pembelajaran yang fleksibel sesuai kebutuhan
banyak dijumpai pekerjaan yang dilakukan mahasiswa dan tidak monoton. Melalui
dengan bantuan teknologi sehingga sangat program merdeka belajar kampus merdeka yang
berdampak pada lapangan pekerjaan yang telah dipersiapkan dan dilaksanakan maka
tersedia. Oleh sebab itu masyarakat harus diharapkan mampu menjadi jawaban atas
memperoleh pendidikan yang layak agar permasalahan mutu pendidikan di Indonesia
memiliki kreativitas dan mampu menyeimbangi serta dapat menanggulangi banyaknya lulusan
perkembangan teknologi agar kodrat sebagai yang menjadi pengangguran ditengah era
manusia tetap menjadi yang utama dalam society 5.0.
menjalankan kehidupan berkelanjutan.
Dalam kondisi yang sangat dinamis ini METODE
diperlukan trasformasi pembelajaran untuk Penulisan artikel ini menggunakan studi
perbaikan mutu pendidikan Indonesia, seperti literatur yang berfokus pada bagaimana
halnya pembaharuan yang telah dilakukan oleh implementasi kurikulum merdeka belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kampus merdeka menuju era society 5.0, yang
dengan menetapkan kebijakan baru, yakni menggunakan metode penelitian berupa studi
merdeka belajar. Merdeka belajar dibuat untuk pustaka atau kepustakaan. Dengan mengkaji
mengubah konsep pembelajaran yang pada referensi secara kualitatif yang berfokus
awalnya berpatokan pada pendidik menjadi membahas tema “kurikulum merdeka belajar
sistem pembelajaran yang berpusat pada peserta kampus merdeka dalam menghadapi era
didik. Kebijakan merdeka belajar ini di disrupsi dan era society 5.0” dari berbagai
maksudkan untuk mempersiapkan sumber daya sumber bacaan atau referensi berupa jurnal-
manusia yang berkualitas sehingga dapat jurnal, buku maupun internet yang relevan
menekan angka pengangguran yang terjadi di dengan pembahasan yang peneliti kaji.
Indonesia. Khususnya perguruan tinggi yang Teknik pengumpulan datanya dilakukan
dianggap sebagai tulangpunggung inovasi, pada dengan mengidentifikasi dan menganalisis
lingkup perguruan tinggi merdeka belajar di literatur yang telah di kaji sebelumnya. Sumber

1186
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2022, 1185-1196

data yang utama dari 10 jurnal internasional dan kerja nyata, pengembangan karakter, sikap,
15 jurnal nasional, pedoman kebijakan merdeka serta keterampilan yang dimiliki mampu terasah
belajar kampus merdeka, undang-undang dengan baik karena bisa berinteraksi langsung
Negara serta bacaan di internet. dengan sumber belajar. Kebijakan kampus
Tahapan yang dilakukan penulis untuk merdeka dapat membantu upaya program studi
mengumpulkan bahan bacaan pada artikel ini, dalam menyiapkan lulusan dengan soft skil,
adalah (1) mengumpulkan data-data yang hard skil serta pengalaman dari luar program
relevan dengan topik yang di bahas (2) studi sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
menganalisis bahan bacaan yang telah di Kemudian penelitian (Sopiansyah &
peroleh serta menyimpulkan topik utama Masruroh, 2022) menyatakan bahwa kebijakan
mengenai kebijakan kurikulum kampus merdeka belajar kampus merdeka harus diiringi
merdeka untuk menyiapkan generasi masa dengan inovasi pengembangan kurikulum yang
depan yang tanggap dengan tantangan era menyesuaikan kebijakan kampus merdeka.
society 5.0. Dalam proses pembelajaran, kurikulum
merupakan komponen yang sangat penting
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam sistem pembelajaran. Penyusunan
Hasil kurikulum kampus merdeka disesuaikan dengan
Hasil penulisan artikel ini dengan mengkaji situasi dan kebutuhan lembaga, melalui
15 jurnal nasional serta 10 jurnal internasional program perjanjian antar perguruan tinggi,
dan buku panduan merdeka belajar serta maupun lembaga lain yang menjadi mitra.
beberapa referensi yang releven. Selanjutnya Penyusunan MBKM diserahkan langsung
diuraikan dan ditarik simpulan. Hasil analisis kepada lembaga pendidikan tinggi sebagai
terkait implementasi kurikulum merdeka pemilik kewenangan, untuk pelaksanaannya
belajar-kampus merdeka dalam menghadapi era menyesuaikan kondisi dan persiapan dari
disrupsi dan era society 5.0 dapat dijabarkan lembaga pendidikan tinggi itu sendiri.
sebagai berikut. Implementasi kurikulum MBKM ini diharapkan
Hasil penelitian (Marisa, 2021) mampu menciptakan lulusan yang memiliki
menyatakan bahwa perkembangan teknologi wawasan diluar perkuliahan dan mampu
yang pesat semakin mempenggaruhi kehidupan menjadi agen perubahan.
sosial sehingga berdampak pada penurunan usia Sehubungan dengan hasil penelitian diatas
produktifitas masyarakat. Saat ini semua (Sugiana, 2018) dalam proses pengembangan
pekerjaan dilakukan dengan bantuan teknologi kurikulum, konsep kurikulum bersifat sangat
canggih. Dengan adanya ketimpangan antara dinamis, dengan pengembangan yang sering
perkembangan teknologi dengan kehidupan berubah maka lahirlah berbagai organisasi
sosial. Jepang menggagas konsep era society kurikulum yang mengimplementasikan
5.0 untuk menyeimbangkan antara beberapa komponen didalamnya. Organisasi
perkembangan teknologi dengan masalah sosial kurikulum berperan penting dalam menentukan
yang terkait dengan dunia maya dan fisik. pembahasan materi yang akan diajarkan dan
Dengan permasalahan yang ada pendidikan mekanisme mengajar. Organisasi kurikulum
Indonesia membuat kebijakan baru untuk juga dapat didefinisikan sebagai pola dan
meningkatkan kualitas pendidikan yakni dengan susunan komponen pembelajaran yang
inovasi pengembangan kurikulum merdeka diorganisasi menjadi mata pelajaran, program,
belajar yang telah di rencanakan pada tahun lessons, topik, unit yang bertujuan agar peserta
2019, yang diharapkan lulusan mampu didik lebih mudah memahami materi yang
menghadapi berbagai permasalahan dengan diajarkan. Pengorganisasian kurikulum harus
adanya peran teknologi dalam penyelesaian memiliki panduan yang jelas, baik teori maupun
masalah sosial masyarakat. situasi nyata dilapangan. Beberapa unsur yang
Selanjutnya hasil penelitian (Handayani, terdapat pada organisasi kurikulum antara lain:
2021) menunjukkan dalam lingkup perguruan (1) konsep, (2) generalisasi, (3) keterampilan,
tinggi diimplementasikan dalam kebijakan (4) nilai-nilai. Faktor yang harus
merdeka belajar kampus merdeka yang di dipertimbangakan dalam organisasi kurikulum:
terapkan melalui kebijakan program studi a) ruang lingkup, b) urutan, c) kesinambungan,
dengan beragam kegiatan yang bisa menjadi d) terpadu, e) keseimbangan, f) waktu.
kesempatan bagi para mahasiswa untuk Kemudian hasil penelitian (Baharuddin,
mendapatkan pengalaman belajar pada dunia 2021) menyatakan bahwa bentuk

1187
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

pengembangan kurikulum program studi yang berkompeten, lingkungan sekitar, serta


mengadaptasi dan difokuskan pada kegiatan model kurikulum.
MBKM. Bentuk pengembangan kurikulum Hasil penelitian (ARIFIN & Muslim, 2020)
meliputi desain kebijakan MBKM, desain setiap adanya kebijakan baru yang dibuat akan
standar oprasional baku penerapan MBKM, menimbulkan pro dan kontra bagi setiap
program kerja sama akademik serta individu maupun lembaga yang melaksanakan
mengidentifikasi kebutuhan penunjang kebijakan tersebut. Kebijakan baru sangat tidak
program. Sedangkan pengembangan kurikulum mungkin berjalan dengan sebagaimana
program studi dilakukan melalui perencanaan, mestinya sesuai dengan rencana yang dibuat,
proses pembelajaran, penilaian, evaluasi pada saat pengimplementasian pasti
pembelajaran. Pelaksanaan program kegiatan menemukan berbagai tantangan di setiap
meliputi rancangan program kegiatan MBKM, prosesnya. Tak terkecuali implementasi
penyusunan buku panduan penerapan program merdeka belajar kampus merdeka, berikut
MBKM, dan konversi alih kredit atau SKS. merupakan tantangan yang dihadapi dalam
Sedangakan pelaksanaan kurikulum MBKM implementasi merdeka belajar, kampus
menyesuaikan permendikbud No 3 Tahun 2020 merdeka yakni 1) prosedur kolaborasi prodi
pasal 15 ayat 1 yang dapat dilakukan dengan dengan mitra luar perguruan tinggi; 2)
berbagai kegiatan baik di dalam maupun luar transformasi pola pada PTN-BH untuk beradu
program studi melalui 5 program yaitu ditingkat internasional; 3) prosedur magang
pertukaran mahasiswa, pengenalan lingkungan yang dilakukan di luar program studi. Solusi
persekolahan, KKN tematik, bakti sosial. untuk menghadapi tantangan implementasi
Selanjutnya sampai kesimpulan penelitian kebijakan merdeka belajar menteri pendidikan
(Prastowo, Firman, Mulyanto, & Wiranata, dan kebudayaan perlu mengkaji ulang
2020) konsep kurikulum mandiri yang karakteristik perguruan tinggi, permasalahan
diterapkan di Pondok Pesantren Modern pendidikan yang belum terselesaikan.
Darusslam Gontor yang artinya memberikan Hasil penelitian (Susetyo, 2020) sampai
kebebasan kepada seluruh peserta didik dalam pada kesimpulan bahwa kebijakan program
proses pembelajaran mulai dari berpendapat, merdeka belajar dan kampus merdeka yang di
berfikir, dan bereksplorasi yang sesuai dengan rancang berbeda dengan implementasinya.
nilai-nilai masyarakat dan agama relevan Dengan kondisi seperti ini maka terdapat
dengan konsep kurikulum merdeka belajar yang beberapa permasalahan yang kemungkinan
dikembangkan oleh kemendikbud sekarang ini. akan terjadi antara lain: 1) Tujuan Pendidikan,
Konsep pembelajaran mandiri sangat tepat 2) Rancangan Panduan Pelaksanaan Kurikulum
untuk menghadapi era society 5.0 yang mana Merdeka Belajar Kampus Merdeka, 3) Pola
pada konsep pembelajaran mandiri memberikan Pikir, 4) Perancangan Kurikulum di Program
pola pembelajaran yang dinamis untuk Studi, 5) Mekanisme Kerja Sama dengan
menghasilkan masyarakat yang kreatif, inovatif, Perguruan Tinggi Lain atau Lembaga Luar PT,
adaptif dan professional. 6) Hak belajar di dalam maupun luar program
Kemudian hasil penelitian (Hockings, studi/ luar perguruan tinggi, 7) pelaksanaan
Thomas, Ottaway, & Jones, 2018) salah satu magang di perusahaan luar PT, 8) pendanaan
dasar sistem pembelajaran diperguruan tinggi untuk program magang di perusahaan bagi
Inggris merupakan pembelajaran mandiri. mahasiswa, 9) sistem administrasi akademik,
Tetapi pembelajaran mandiri masih dianggap 10) pandemic covid 19, 11) kesiapan SDM.
kurang baik untuk menggantikan pembelajaran Strategi yang perlu segera dilaksanakan adalah
tatap muka dikarenakan mahasiswa kurang menyusun panduan bersama antar PT untuk
memahami metode mengimplementasikan implementasi kurikulum merdeka belajar
program pembelajaran mandiri tersebut. kampus merdeka. Membuat perjanjian kerja
Pembelajaran mandiri yang dilakukan dengan sama dengan lembaga pendidikan tinggi
pendekatan yang tepat serta memperkuat dan maupun lembaga luar perguruan tinggi yang
memperluas keterampilan dengan pembagian bersangkutan. Serta melakukan sosialisasi
tugas yang tepat dan bimbingan yang sesuai mengenai pelaksanaan kurikulum merdeka
dapat meningkatkan pembelajaran mandiri. Ada belajar kampus merdeka kepada pendidik,
beberapa hal penting yang sangat tenaga kependidikan maupun peserta didik agar
mempengaruhi pembelajaran mandiri yakni tidak salah dalam mengimplementasikan
motivasi, pendidik dan tenaga kependidikan

1188
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2022, 1185-1196

program tersebut dan memberikan pemahaman memerdekakan sistem pembelajaran Indonesia


terkait dosen sebagai dosen penggerak. dengan membantu mahasiswa dan dosen dalam
Hasil penelitian (Lestiyani, 2020) motivasi pencapaian pembelajaran berkualitas yang
dan kemauan diri yang kuat untuk terus dapat menghadapi era disrupsi saat ini.
berusaha belajar meningkatkan keterampilan Sehubungan dengan konsep yang
literasi dan juga penguasaan teknologi dikembangkan berdasarkan pemikiran Paulo
merupakan suatu hal yang penting untuk Freire, kampus merdeka dan model pendidikan
menghadapi rovolusi industri 5.0. Masih Freire sama-sama memberikan model
banyak pelaku pendidikan yang belum pendidikan untuk kebebasan. Konteks dari
memahami konsep dari merdeka belajar dan kebebasan ini dimaksudkan dengan suatu
juga revolusi industri 5.0. Dengan adanya trasformasi dalam suatu sistem yang saling
kolaborasi yang baik antara pelaku pendidikan berkaitan, menyeluruh secara kompetitif.
dengan mitra mitra yang bersangkutan Hasil penelitian (Fuadi & Aswita, 2021)
diharapkan mampu menyempurnakan program konsep merdeka belajar merupakan konsep
merdeka belajar. Karena dengan program yang menyuarakan kemerdekaan dalam belajar
merdeka belajar akan di hasilkan sumber daya untuk mengupayakan kesiapan lulusan baik dari
manusia yang unggul dengan kompetensi perguruan tinggi negeri maupun swasta agar
professional, mampu bersaing, kompetensi mampu menghadapi perkembangan zaman yang
fungsional, keunggulan partisipatif serta semakin pesat. Terdapat 8 program MBKM
mampu berkolaborasi. yang di canangkan oleh menteri pendidikan dan
Hasil penelitian (Sumantri, 2019) kurikulum kebudayaan Indonesia, beberapa program yang
dengan prespektif global merupakan kurikulum telah di laksanakan oleh perguruan tinggi
yang memuat wawasan global dengan swasta diantaranya program pertukaran pelajar
mengajak peserta didik untuk berfikir secara antar prodi maupun antar perguruan tinggi baik
global agar mampu mengeksplorasi informasi di dalam perguruan tinggi maupun luar
sebanyak mungkin untuk pengembangan skil perguruan tinggi. Terdapat beberapa kendala
yang dibutuhkan pada abad 21, beberapa dalam implementasi MBKM ini diantaranya: 1)
keterampilan yang di butuhkan pada abad 21 proses adaptasi kurikulum dengan program
yakni: 1) keterampilan berinovasi, 2) MBKM, 2) kerja sama antar perguruan tinggi
keterampilan teknologi dan informasi, 3) yang masih terbatas, 3) kolaborasi antara
keterampilan hidup dan berwirausaha. Untuk perguruan tinggi swasta di Aceh dengan
mengembangkan keterampilan tersebut lembaga diluar perguruan tinggi, 4) pengelolaan
diperlukan model kurikulum yang dapat dana yang belum di anggarkan untuk program
memacu pendidik untuk lebih berprestasi, MBKM, 5) kualitas serta produktivitas SDM
karena keberhasilan kurikulum tergantung pada kurang memumpuni.
guru sebagai pelaksana kurikulum melalui Hasil penelitian (Houtman, 2020) merdeka
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. belajar pada hakikatnya di buat untuk
Hasil penelitian (Mustaghfiroh, 2020) aliran memberikan pemahaman kepada pemangku
filsafat progresivisme merupakan aliran filsafat kebijakan maupun pelaksana kebijakan bawa
yang menginginkan adanya perubahan yang hasil belajar tidak selalu diukur dari banyaknya
mendasar pada pelaksanaan pembelajaran nilai yang di dapat peserta didik. Namun
kearah yang lebih baik, berkualitas serta dengan penilaian sikap, keterampilan,
memberikan kebermanfaatan terhadap peserta kreativitas, inovasi, kemandirian, dan
didik. Aliran progresivisme John Dewey ini kompetensi yang dihasilkan. Akreditassi juga
sejalan dengan konsep merdeka belajar yang bukan menjadi tolok ukur lembaga untuk
mana keduanya sama-sama menawarkan membekali lulusan yang berkualitas. Maka dari
kebebasan kepada lembaga pendidikan maupun itu merdeka belajar di rancang untuk mengukur
peserta didik untuk keleluasaan dalam berfikir, kemampuan lulusan. Hal ini sejalan dengan
berargumen dan mengeksplorasi berbagai kemunculan masyarakat 5.0 yang merupkan
informasi untuk mengembangkan dampak dari pesatnya revolusi industri 4.0 yang
kreativitasnya. Dengan kebebasan dan mempengaruhi tatanan industri konvensional
keleluasaan ini, diharapkan pendidikan di menjadi serba digital. Maka pendidikan juga
Indonesia semakin berkualitas. harus menyesuaikan dan disesuaikan seiring
Hasil penelitian (Prahani et al., 2020) perkembangan zaman.
kampus merdeka merupakan upaya untuk

1189
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

Hasil penelitian (Faiz & Purwati, 2021) Hasil penelitian (Ervin F. Sparapani &
Indonesia telah menerapkan kurikulum baru David M. Callejo Perez, 2015) kurikulum perlu
yakni merdeka belajar kampus merdeka. Untuk terlibat dalam proses pengembangan
menghadapi perubahan seperti ini perlu di keterampilan kepemimpinan untuk
lakukan pembaharuan terhadap tatanan mempengaruhi perubahan dan mempersiapkan
kurikulum perguruan tinggi agar mahasiswa peserta didik untuk pemahaman yang lebih luas
mampu menyelesikan persoalan dengan mengenai pembelajaran. Pengembangan
berbagai disiplin ilmu. Hubungan antara konsep kurikulum didasarkan pada struktur pendidikan
merdeka belajar kampus merdeka dengan yang nyaman bagi pemerintah, guru,
general education dapat dilihat dari salah satu masyarakat, maupun peserta didik.
program kebijakan MBKM yakni pertukaran Hasil penelitian (Pi -Yun Huang a , Chuan-
pelajar yang merupakan wadah mahasiswa Chung Wang b & Wang, 2013) lulusan
untuk memperdalam pengetahuan baik yang di perguruan tinggi mulai takut menghadapi
dapatkan di program studi sendiri maupun penggangguran setelah lulus karena adanya
diluar program studi maupun luar perguruan resesi ekonomi global. Mengingkat misi
tinggi. Selain membekali lulusan dengan perguruan tinggi yakni memuaskan kebutuhan
berbagai bidang disiplin ilmu. Program mahasiswa dengan memperoleh keterampilan
pertukaran belajar juga membentuk karakter profesional dan keahlian yang memadai dalam
serta bertoleransi antar perbedaan. menghadapi tuntutan dari dunia kerja. Untuk
Kesimpulannya bahwa setiap bidang keilmuan mencapai hal itu desain kurikulum perlu: 1)
mampu di kolaborasikan sengan bidang berkorelasi positif dengan faktor lingkungan
keilmuan yang lain melalui kurikulum merdeka belajar dan kepuasan belajar, 2) berkorelasi
belajar kampus merdeka. positif dengan pendidik dan pengajaran, 3)
Hasil penelitian (Hasim, 2020) mewabahnya desain kurikulum signifikan dengan konteks
pandemic covid 19 berdampak pada kesulitan dan materi pembelajaran, 4) desain kurikulum
Negara Indonesia. Model pembelajaran berkorelasi positif dengan layanan administrasi.
terpaksa dirubah menjadi pembelajaran daring Hasil penelitian (Cagatay Tasdemir a, b, *,
atau pembelajaran jarak jauh, banyak keluhan 2020) perguruan tinggi merupakan salah satu
terkait pelaksanaan PJJ yang mengakibatkan elemen paling penting yang berpengaruh dalam
banyaknya hambatan mulai dari terbatasnya penerapan konsep pembangunan keberlanjutan.
kuota, fasilitas, serta pemahaman peserta didik. Institusi pendidikan tinggi dan organisasi
Pemerintah melalui kemendikbud mengambil perusahaan dengan mengembangkan kurikulum
langkah kebijakan yakni membuat kurikulum kursus yang mengintegrasikan teknik
yang dirasa cocok untuk diterapkan dimasa manajemen modern dan konsep teori
pandemic covid 19 yang sering disebut keberlanjutan untuk membangun kesadaran
kurikulum merdeka belajar. Pada perguruan siswa sebelum dan sesudah pendidikan. Pada
tinggi, merdeka belajar di maksudkan untuk akhirnya 100% mahasiswa mampu
memberikan kebebasan untuk mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lengkap dan
mengambil bidang studi yang sesuai kebutuhan. serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk
Yang diharapkan mampu mengubah budaya mengembangkan keterampilan yang dipelajari
belajar menjadi inovatif, kreatif dan tidak untuk menghadapi kehidupan nyata dalam
mengekang. profesi mereka ketika lulus.
Hasil penelitian (K. Nagy, E. Hajrizi, 2020) Hasil penelitian (Han Yu & Naci Mocan,
pengembangan model inovasi sangat 2019) kurikulum baru berpedoman jauh dari
bermanfaat bagi trasformasi kebutuhan sosial. struktur pelajaran lama di mana setiap siswa
Proses perencanaan dan implementasi inovasi mengambil bimbingan yang sama dan hanya
bertanggung jawab dalam meninjau konsep mata pelajaran yang tercakup dalam ujian
masyarakat 5.0. Pengembangan model inovasi masuk perguruan tinggi nasional yang hanya di
selalu disesuaikan dengan kebutuhan inovasi anggap penting. Sebaliknya, kurikulum baru
society 5.0. Berkat perkembangan teknologi, memperkenalkan sistem kredit mata kuliah,
model pengembangan inovasi dalam mengubah buku pelajaran dan memberikan
menyesuaikan kebutuhan masyarakat 5.0 fleksibilitas dalam pemilihan mata kuliah.
semakin mudah dan mampu membantu Alhasil siswa yang terintegrasi dengan
pemulihan krisis akibat pandemic covid-19. kurikulum baru di sekolah menengah memiliki
kinerja akademik yang lebih baik di universitas.

1190
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2022, 1185-1196

Karena para siswa cenderung memiliki sikap Pembahasan


positif terhadap diri sendiri dan yang tergabung Berdasarkan hasil kajian literatur, dapat di
di dalam sebuah organisasi. Hasil ini jelaskan perkembangan teknologi yang semakin
menunjukkan bahwa reformasi kurikulum pesat, dapat menjadi peluang dimana teknologi
sangat berdampak pada keberhasilan akademik yang canggih dapat membantu segala macam
maupun kesejahteran mahasiswa. pekerjaan manusia disegala aspek kehidupan
Hasil penelitian (Georg Müller-Christ , tak terkecuali dalam aspek pendidikan, dalam
Stephen Sterling , Rietje van Dam-Mieras & UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pendidikan
Daniel Fischer, 2013) perguruan tinggi merupakan usaha yang direncanakan untuk
berkewajiban untuk mendorong pertumbuhan menjadikan proses pembelajaran peserta didik
dan penyebaran pengetahuan yang memicu terlaksana aktif dalam pengembangan potensi
percepatan perubahan masyarakat menuju diri. Dengan adanya teknologi dapat menunjang
keberlanjutan. Perubahan tidak hanya proses pembelajaran agar lebih efektif dan
menyangkut pengetahuan baru tetapi juga untuk efisien karena dapat di akses dengan mudah dan
kemungkinan masa depan. Oleh karenanya dapat memperoleh sumber belajar dari berbagai
kurikulum di rancang dengan membahas referensi khususnya internet. Tetapi ada juga
relevansi jendela kesempatan, tekanan eksternal dampak negatif yang ditimbulkan, dengan
dan pendorong internal. Tetapi, untuk banyaknya angka pertumbuhan penduduk dan
perubahan yang berarti keberlanjutan perkembangan teknologi berdampak pada
diperlukan pendekatan keseluruhan di mana kurangnya masyarakat di usia produktif.
perkembangan kampus, kurikulum, serta Dimana banyaknya pengangguran akibat dari
masyarakat saling terkait satu sama lain. pekerjaan yang dapat digantikan oleh mesin.
Hasil penelitian (Gul & Khilji, 2021) Sistem pendidikan harus selalu di
pengembangan kurikulum membahas kembangkan seiring perkembangan zaman.
kekhususan situasi siswa, dengan memberikan Perubahan dilakukan untuk mengoptimalisasi
pemahaman tentang keterhubungan global. peran pendidikan yang berguna untuk
Dengan didasarkan pada wawancara semi pencapaian kesejahteraan masyarakat.
terstruktur dengan 10 pakar kurikulum, 20 Kurikulum menjadi komponen vital yang
kepala sekolah, dan 35 guru, serta analisis isi menjadi pusat segala bentuk aktivitas
Kerangka Kurikulum Nasional Pakistan 2018. pendidikan untuk ketercapaian tujuan
Mengungkapkan kekecewaan peserta didik pendidikan. Kurikulum memiliki keterkaitan
dengan sifat kurikulum yang top-down dan dalam penentuan arah, isi, dan proses
ditentukan sebelumnya, yang membuatnya pendidikan yang pada akhirnya menentukan
tidak relevan untuk situasi seperti pandemi kondisi alumni suatu lembaga (Hatim, 2018).
Covid-19. Kurikulum dianggap sangat kaku, Pengembangan kurikulum mencakup
dengan sedikit ruang untuk modalitas alternatif. perencanaan, proses pembelajaran, penilaian,
Para peserta didik percaya bahwa kurikulum dan evaluasi pembelajaran (Fajri, 2019). Proses
tidak dapat mendukung pembelajaran anak- pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar
anak di masa normal, apalagi di masa pandemi. kampus merdeka merupakan salah satu bentuk
Oleh karena itu, disarankan pembenahan pembelajaran yang berorientasi pada
kurikulum secara menyeluruh dan penguatan mahasiswa. Kemerdekaan belajar yakni
kapabilitas guru. Ini juga menyarankan materi memberi kebebasan dan otonomi kepada
kurikuler diperbarui agar konteksnya spesifik, lembaga pendidikan, dan merdeka dari
responsif terhadap kebutuhan peserta didik, dan birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi
mendukung pembelajaran mandiri. yang berbelit serta mahasiswa diberikan
Hasil penelitian (Gallagher, Griffin, Parker, kebebasan untuk memilih bidang yang mereka
Kitchen, & Figg, 2011) pengembangan sukai. Implementasi merdeka belajar kampus
professional guru melalui kelompok belajar merdeka memberikan kesempatan bagi
mandiri. Kegiatan pembelajaran dihubungkan mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas,
langsung dengan praktik sehingga dapat inovasi, serta menjadikan pribadi yang mandiri
membangun kekompakan dengan kelompok. dan memiliki karakter yang positif.
Dengan menyediakan model pengembangan Implementasi kurikulum merdeka belajar
professional yang mandiri, kolaboratif, dan kampus merdeka berfokus pada pengembangan
memberdayakan berkontribusi untuk keterampilan mahasiswa sebagai calon lulusan
menaikkan profesionalitas guru yang signifikan. sarjana yang diharapkan mampu menjawab

1191
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

segala tantangan di era disrupsi dan era society Pertukaran Pelajar, kegiatan ini dilakukan guna
5.0 pada masa mendatang. membentuk beberapa sikap mahasiswa yang
terdapat pada Permendikbud No 3 Tahun 2020,
Kelebihan Dan Kekurangan Merdeka yakni menghargai dan menghormati aneka
Belajar Kampus Merdeka ragam kultur budaya, agama, dan kepercayaan
Suatu program pastinya memiliki kelebihan serta toleransi akan pendapat orang lain, serta
dan kekurangan dalam setiap proses mampu bekerja sama dan memiliki kepedulian
pengimplementasiannya. Pada pembahasan ini sosial terhadap lingkungan sekitar. Proses yang
penulis menjabarkan apa saja yang menjadi harus dilakukan pada program pertukaran
kelebihan dan kekurangan dari program pelajar yakni: Mahasiswa Mendaftar pertukaran
merdeka belajar kampus merdeka. Kelebihan pelajar – seleksi peserta – pertukaran pelajar –
merdeka belajar kampus merdeka: (1) evaluasi – penilaian – konversi nilai dan
Menjadikan dunia perkuliahan lebih fleksibel, pengakuan sks – lapor PDDikti; (2) Magang,
yang artinya melepas belenggu perguruan tinggi dengan dilakukan kegiatan magang mahasiswa
agar lebih mudah bergerak; (2) Memberikan akan mendapatkan pengalaman langsung dalam
kesempatan mahasiswa untuk mendalami studi menghadapi segala permasalahan yang ada
yang diambil sesuai dengan kebutuhan; (3) pada kondisi rill dunia pekerjaan. Melalui
Memberikan wadah untuk para mahasiswa kegiatan magang, permasalahan lembaga
mengeksplor pengetahuan dengan terjun ke tempat magang dapat mengalir ke pihak
masyarakat; (4) Mahasiswa dapat perguruan tinggi sehingga perguruan tinggi
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia memberikan pembaharuan pada bahan ajar dan
pekerjaan. Kemudian, kekurangan merdeka metode pembelajaran yang dilakukan dosen
belajar kampus merdeka yakni: (1) Persiapan serta topic pada riset perguruan tinggi makin
yang dilakukan dirasa kurang matang; (2) relevan dengan kondisi nyata pekerjaan. Proses
Perencanaan pendidikan dan pengajaran belum yang harus dilakukan pada kagiatan magang
tersusun dengan baik; (3) SDM yang ada dirasa yakni: Mahasiswa mendaftar PMMB – Seleksi
kurang kuat dalam menjalankan program administratif dan akademik – Magang kerja –
merdeka belajar kampus merdeka. Penilaian – Sertifikat industri dan konversi –
Lapor PDDikti; (3) Asistensi Mengajar di
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Satuan Pendidikan, dengan melihat kualitas
Kampus Merdeka pendidikan dasar menengah di Indonesia yang
Merdeka belajar merupakan langkah awal masih terbilang rendah, dan jumlah lembaga
yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan pendidikan yang sangat banyak dengan
Kebudayaan pada tahun 2019, guan beragam permasalahan yang di hadapi lembaga.
pengembangan mutu pendidikan Indonesia. Dengan kegiatan ini mahasiswa diberikan
Kurikulum pendidikan yang digunakan juga kesempatan untuk ikut serta menjadi pengajar
menyesuaikan dan mengadaptasi dari kebijakan dan memperdalam ilmunya pada lembaga
merdeka belajar. Pengimplementasian pendidikan tersebut. Dan diharapkan mampu
kurikulum merdeka belajar pada jenjang meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan
perguruan tinggi di tuangkan dalam program di Indonesia. Proses yang dilakukan dalam
kampus merdeka. Salah satu program dari program Proses untuk menjalankan program
kebijakan merdeka belajar kampus merdeka meliputi: mahasiswa mendaftar mata kuliah di
adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar KRS – pembekalan – kolaborasi dengan satuan
Program Studi. Dalam pelaksanaannya terdapat pendidikan – mengajar disatuan pendidikan –
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi baik penilaian akhir – konversi nilai sks – lapor
oleh mahasiswa maupun perguruan tinggi, PDDikti; (4) Penelitian/Riset, pada kegiatan ini
yakni mahasiswa berasal dari program studi mahasiswa dapat melakukan kegiatan penelitian
yang terakreditasi dan mahasiswa aktif yang di Lembaga riset atau pusat studi. Dengan
terdaftar pada PDDikti (Tohir, 2020). Bentuk kegiatan tersebut mampu mengasah
kegiatan pembelajaran pada program Hak kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis.
Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi Dengan kemampuan itu mahasiswa mampu
sesuai dengan permendikbud No 3 Tahun 2020 mendalami, memahami dan melakukan riset
Pasal 15 Ayat 1 yang dapat dilakukan di dalam dengan metode yang lebih baik lagi. Proses
program studi dan di luar program studi, untuk menjalankan program penilitian atau riset
meliputi 8 bentuk kegiatan antara lain: (1) ini sebagai berikut: Mahasiswa memenuhi

1192
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2022, 1185-1196

ketentuan dan persyaratan penelitian – lembaga kampus, untuk belajar dalam memahami
penelitian – durasi penelitian – pendampingan permasalahan masyarakat serta mengetahui
dan evaluasi – sidang hasil penelitian (sertifikat potensi yang dimiliki desa guna membantu
penghargaan) – hasil penelitian – konversi nilai dalam pengembangan pembangunan desa yang
sks – lapor PDDikti; (5) Proyek Kemanusiaan, menjadi tempat KKN Tematik tersebut. Proses
kegiatan ini dilakukan untuk membantu rakyat yang harus ditempuh untuk pelaksanaan
Indonesia yang terkena musibah akibat dari program KKNT yakni: mahasiswa mendaftar
bencana alam. Melalui program program mata kuliah di KRS – mendaftar kegiatan
kemanusiaan mahasiswa dilatih agar memiliki proyek di desa – menentukan calon desa binaan
kepedulian sosial terhadap sesama dengan – survey lapangan – seleksi proposal –
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam pelaksanaan proyek – konversi nilai sks dan
menjalankan tugas, berdasarkan agama, moral memperoleh sertifikat – lapor PDDikti.
dan etika. Dan ikut serta dalam memberikan Dari paparan kegiatan kebijakan
solusi untuk masalah yang tengah di hadapi merdeka belajar kampus merdeka,
sesuai dengan bakatnya masing-masing. Proses implementasi kurikulum program studi di
untuk menjalankan program proyek sesuaikan dengan program Hak Belajar Tiga
kemanusiaan ini dimulai dari: mahasiswa Semester di Luar Program Studi sehingga dapat
menentukan program proyek kemanusiaan memfasilitasi mahasiswa dalam
bersama organisasi resmi – menyusun proposal mengembangkan potensi dan kemampuan yang
program – terjun langsung mengikuti proyek dimiliki. Bertujuan untuk meningkatkan
kemanusiaan tanggap darurat – proyek keterampilan dan kompetensi mahasiswa
kemanusiaan – penilaian – rekognisi – konversi sebagai calon lulusan sarjana supaya tanggap
nilai sks – lapor PDDikti; (6) Program Kegiatan dalam menghadapi permasalahan
Wirausaha, kebijakan ini ditujukan untuk perkembangan zaman yang semakin pesat.
mendorong pengembangan minat wirausaha Serta menyiapkan lulusan yang memiliki
mahasiswa dengan kegiatan belajar yang sesuai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan di
dan dengan pengelolaan yang tepat. Kegiatan era disrupsi dan memiliki karakter positif serta
ini juga di peruntukkan bagi mahasiswa untuk kepribadian positif untuk menjadi calon penerus
menangani permasalahan pengangguran dari bangsa.
kalangan sarjana. Proses yang harus dilakukan
dalam program kewirausahaan dimulai dari: Tantangan Impementasi Kurikulum
mahasiswa mendaftar wirausaha – menyusun Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Era
proposal wirausaha – penilaian proposal dan Society 5.0
rekognisi mata kuliah – prodi menunjuk dosen Merdeka belajar kampus merdeka
pembimbing dan mentor – mahasiswa merupakan trobosan baru Kementerian
menjalankan usaha – menyusun laporan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang di
wirausaha – penilaian – konversi nilai sks – implementasikan pada jenjang perguruan tinggi.
lapor PDDikti; (7) Proyek/studi Independen, Dalam pengimplementasian kebijakan tersebut
program ini dijalankan guna menjadi pelengkap tidak sedikit dijumpai berbagai tantangan yang
dari kurikulum yang sudah di ambil oleh dihadapi. Karena dengan adanya kebijakan baru
mahasiswa untuk mewujudkan karya dari maka pelaksana kebijakan harus menyesuaikan
inovasi para mahasiswa. Kegiatan proyek dan beradaptasi dengan sesuatu hal yang baru
independen dapat dilakukan secara pula. Untuk beradaptasi dengan kebijakan baru
berkelompok lintas prodi. Tujuannya agar tidak mudah karena dengan kultur budaya kerja
mahasiswa mampu meningkatkan prestasi baik yang sudah ada dan tertanamkan di suatu
dalam jenjang nasional maupun internasional. lembaga akan sulit dirubah. Dari beberapa hasil
Proses yang harus dilakukan dalam program yang telah penulis kaji ditemui beberapa
proyek independen dimulai dari: mahasiswa tantangan yang dihadapi dalam
mendaftar mata kuliah di KRS – seleksi pengimplementasian merdeka belajar kampus
proposal – studi independen – penilaian akhir – merdeka, antara lain: 1) prosedur kerjasama
konversi nilai sks – lapor PDDikti; (8) Kuliah antara program studi dengan mitra luar
Kerja Nyata Tematik, kegiatan ini merupakan perguruan tinggi, 2) perubahan PTN berbadan
suatu bentuk pembelajaran dengan memberikan hukum untuk beradu di kanca internasional, 3)
pengalaman secara langsung kepada mahasiswa prosedur magang yang dilakukan dengan
untuk hidup ditengah masyarakat diluar lembaga diluar perguruan tinggi, 4) kurangnya

1193
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

pemahaman SDM akan kebijakan implementasi padukan dengan pemanfaatan teknologi.


program merdeka belajar kampus merdeka, 5) Diharapkan dengan adanya teknologi
fasilitas atau teknologi yang kurang memadai mempengaruhi ketuntasan permasalahan
dibeberapa perguruan tinggi, 6) ketidaksiapan kehidupan sosial serta mampu menjawab segala
SDM dalam pengimplementasian merdeka tantangan di masa society 5.0 mendatang.
belajar kampus merdeka. Dari beberapa
hambatan yang di hadapi dalam Saran
mengimplementasikan kurikulum merdeka Untuk mengimplementasikan kurikulum
belajar kampus merdeka maka di temukannya merdeka belajar kampus merdeka dalam
solusi yang mampu menghadapi tantangan menyiapkan diri untuk lebih optimis dalam
tersebut yakni perlunya sosialisasi program menghadapi tantangan di era disrupsi dan era
untuk memberikan pemahaman bagi pihak yang society 5.0 maka diperlukan untuk pengkajian
berkaitan dengan pelaksanaan program merdeka ulang terhadap kesiapan sumber daya manusia
belajar kampus merdeka serta mengkaji serta fasilitas dan kebutuhan setiap perguruan
kembali kebutuhan dan juga karakteristik tinggi serta pemahaman untuk sumber daya
perguruan tinggi, karena setiap perguruan tinggi manusia yang berkaitan dalam
memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh mengimplementasikan kurikulum merdeka
karena itu perlu dikaji ulang agar dapat belajar kampus merdeka.
berkembang dalam meningkatkan mutu
pendidikan secara bersama-sama. DAFTAR PUSTAKA
ARIFIN, S., & Muslim, M. O. H. (2020).
PENUTUP Tantangan Implementasi Kebijakan
Simpulan “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka”
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat pada Perguruan Tinggi Islam Swasta di
disimpulkan, yang pertama, impelemtasi Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam Al-
kurikulum merdeka belajar kampus merdeka Ilmi, 3(1).
dituangkan pada salah satu program merdeka Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi Kurikulum
belajar kampus merdeka yakni Hak Belajar Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Tiga Semester di Luar Program Studi. Dengan 8 (Fokus: Model MBKM Program Studi).
kegiatan didalamnya yakni: pertukaran pelajar, Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran,
magang, asistensi mengajar di satuan 4(1), 195–205.
pendidikan, penelitian/riset, proyek Cagatay Tasdemir a, b, *, R. G. a. (2020).
kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek Integrating sustainability into higher
independen, kuliah kerja nyata tematik. Kedua, education curriculum through a
terdapat tantangan dan hambatan dalam transdisciplinary perspective.
mengimplementasikan merdeka belajar kampus Ervin F. Sparapani, P. D., & David M. Callejo
merdeka, antara lain: 1) prosedur kerjasama Perez, E. D. (2015). A Perspective on the
antara program studi dengan mitra luar Standardized Curriculum and Its Effect on
perguruan tinggi, 2) perubahan PTN berbadan Teaching and Learning.
hukum untuk beradu di kanca internasional, 3) Faiz, A., & Purwati, P. (2021). Koherensi
prosedur magang yang dilakukan dengan Program Pertukaran Pelajar Kurikulum
lembaga diluar perguruan tinggi, 4) kurangnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan
pemahaman SDM akan kebijakan implementasi General Education. EDUKATIF: JURNAL
program merdeka belajar kampus merdeka, 5) ILMU PENDIDIKAN, 3(3), 649–655.
fasilitas atau teknologi yang kurang memadai Fajri, K. N. (2019). Proses Pengembangan
dibeberapa perguruan tinggi, 6) ketidaksiapan Kurikulum. Islamika, 1(2), 35–48.
SDM dalam pengimplementasian merdeka Fuadi, T. M., & Aswita, D. (2021). Merdeka
belajar kampus merdeka. Ketiga, dengan Belajar Kampus Merdeka (Mbkm):
adanya kebijakan merdeka belajar kampus Bagaimana Penerapan Dan Kedala Yang
merdeka dimana segala kegiatan pembelajaran Dihadapi Oleh Perguruan Tinggi Swasta
berpusat pada mahasiswa dan difokuskan pada Di Aceh. Jurnal Dedikasi Pendidikan,
pengembangan keterampilan mahasiswa serta 5(2), 603–614. Retrieved from
sejalan dengan konsep society 5.0 dimana http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/d
segala kegiatan dipusatkan pada manusia yang edikasi
mana setiap terjadinya permasalahan di Gallagher, T., Griffin, S., Parker, D. C.,

1194
Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 09 Nomor 05 Tahun 2022, 1185-1196

Kitchen, J., & Figg, C. (2011). Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di


Establishing and sustaining teacher Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan
educator professional development in a Pembelajaran, 6(3), 365–372.
self-study community of practice: Pre- Marisa, M. (2021). INOVASI KURIKULUM
tenure teacher educators developing “MERDEKA BELAJAR” DI ERA
professionally. Teaching and Teacher SOCIETY 5.0. Santhet:(Jurnal Sejarah,
Education, 27(5), 880–890. Pendidikan, Dan Humaniora), 5(1), 66–
Georg Müller-Christ , Stephen Sterling , Rietje 78.
van Dam-Mieras, M. A., & Daniel Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “merdeka
Fischer, M. R. (2013). The role of belajar” perspektif aliran progresivisme
campus, curriculum, and community in John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan
higher education for sustainable Pembelajaran, 3(1), 141–147.
development e a conference report. Pi -Yun Huang a , Chuan-Chung Wang b, Y.-Y.
Gul, R., & Khilji, G. (2021). Exploring the need T. c & R.-J., & Wang. (2013). The impact
for a responsive school curriculum to cope of curriculum design on learning
with the Covid-19 pandemic in Pakistan. satisfaction.
Prospects, 1–20. Prahani, B. K., Utama Alan Deta, Mochammad
Han Yu & Naci Mocan. (2019). The Impact of Yasir, Sri Astutik, Paken Pandiangan,
High School Curriculum on Confidence, Sayidah Mahtari, & Husni Mubarok.
Academic Success, and Mental and (2020). The Concept of “Kampus
Physical Well-Being of University Merdeka” in Accordance with Freire’s
Students. Critical Pedagogy. Studies in Philosophy
Handayani, L. (2021). RELEVANSI KAMPUS of Science and Education, 1(1), 21–37.
MERDEKA TERHADAP KOMPETENSI https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.8
GURU ERA SOCIETY 5.0 DALAM Prastowo, A. I., Firman, A. J., Mulyanto, T., &
PERSPEKTIF EXPERIENTIAL Wiranata, R. R. S. (2020). The
LEARNING THEORY. Widyacarya: Independent Learning Curriculum
Jurnal Pendidikan, Agama Dan Budaya, Concept of Imam Zarkasyi’s Perspective
5(1), 12–22. In Pesantren For Facing The Era of
Hasim, E. (2020). Penerapan Kurikulum Society 5.0. In Proceedings of the 4th
Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Di International Conference on Learning
Masa Pandemi Covid-19. E-PROSIDING Innovation and Quality Education (pp. 1–
PASCASARJANA UNIVERSITAS 6).
NEGERI GORONTALO. Sayyidi, S., & Sidiq, M. A. H. (2020).
Hatim, M. (2018). Kurikulum pendidikan Reaktualisasi Pendidikan Karakter di Era
agama Islam di sekolah umum. EL- Disrupsi. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan
HIKMAH: Jurnal Kajian Dan Penelitian Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 3(1), 105.
Pendidikan Islam, 12(2), 140–163. https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v3i01.
Hockings, C., Thomas, L., Ottaway, J., & 520
Jones, R. (2018). Independent learning– Sopiansyah, D., & Masruroh, S. (2022). Konsep
what we do when you’re not there. dan Implementasi Kurikulum MBKM
Teaching in Higher Education, 23(2), (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
145–161. Reslaj: Religion Education Social Laa
Houtman, H. (2020). MERDEKA BELAJAR Roiba Journal, 4(1), 34–41.
DALAM MASYARAKAT 5.0. In Sugiana, A. (2018). Proses Pengembangan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Organisasi Kurikulum Dalam
PROGRAM PASCASARJANA Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia.
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan, 5(2),
K. Nagy, E. Hajrizi, L. P. (2020). Responsible 257–273.
Innovation in Support of Society 5.0 - Sumantri, B. A. (2019). Pengembangan
Aspects of Audit and Control. Kurikulum di Indonesia Menghadapi
Lestiyani, P. (2020). Analisis Persepsi Civitas Tuntutan Kompetensi Abad 21. At-Ta’lim:
Akademika Terhadap Konsep Merdeka Media Informasi Pendidikan Islam, 18(1),
Belajar Menyongsong Era Industri 5.0. 27–50.
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Susetyo. (2020). Permasalahan Implementasi

1195
Nailyl Maghfiroh & Muhamad Sholeh. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam
Menghadapi Era Disrupsi Dan Era Society 5.0

Kurikulum Merdeka Belajar Program


Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP
Universitas Bengkulu.
Tohir, M. (2020). Buku Panduan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka.

1196

Anda mungkin juga menyukai