Anda di halaman 1dari 13

Sub Tema : Pengembangan SDM

PENGPALIKASIAN SISTEM KURIKULUM MBKM MAHASISWA


DI ERA SOCIETY 5.0

Diajukan Untuk mengikuti PEON


(Paper Competition)

Disusun Oleh :
a. Sabrina Maharani Putri (D300210094/2021)
b. Ilham Yudhistira Ardhana (D400210147/2021)

BADAN EKSEKTIF MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS


MUHAMMADIYA SURAKARTA
SURAKARTA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN PEON 2021
(Paper Competition)

Surakarta ,………2021

Mengetahui,
Pementor Paper

Muhammad Iqbal Ilyas

Penulis 1 Penulis 2

Sabrina Maharani Putri Ilham Yudhistira Ardhana


KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat
dan hidayahnya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Paper yang berj
udul Pengaplikasian Sistem Kurikulum MBKM Mahasiswa di Era Society 5.0. Pe
nulisan Karya Tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat mengikuti Paper Competitio
n yang diselenggerakan oleh BEM Fakultas Teknik Universitas Muhammadiya Su
rakarta. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. …… selaku ketua BEM Fakultas Teknik, beserta para panitia pengurus
2. Muhammad Iqbal Ilyas selaku Pementor paper
Penulis sadar bahwa penulisan paper ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, penulisan, dan bahasa. Oleh sebab itu penulis berharap kritik dan
saran sebagai masukan bagi penulis untuk yang lebih baik lagi.

Surakarta,……..2021
DAFTAR ISI
PENGAPLIKASIAN SISTEM KURIKULUM MBKM MAHASISWA DI ERA S
OCIETY 5.0

Sabrina Maharani Putri, Arsitektur, Fakultas Teknik


Ilham Yudhistira Ardhana, Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah mendorong


mahasiswa dalam menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan bidang
keahliannya, sehingga siap bersaing dalam dunia global dan untuk
mengembangkan kualitas SDM di era Society 5.0. Karena dibalik negara yang
maju terdapat SDM yang berkualitas unggul. Kebijakan ini memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka
tempuh berdasarkan keinginan sendiri. Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi semakin
otonom dan fleksibel. Pendidikan selalu mengupayakan terciptanya mahasiswa -
mahasiswi yang selalu melakukan pembaharuan setiap waktu. Bahkan pendidikan
dalam era society 5.0, memungkinkan siswa atau mahasiswa dalam kegiatan pemb
elajaran berdampingan dengan robot yang sudah dirancang untuk menggantikan p
eran pendidik. Tidak hanya berpendidikan tinggi akan tetapi mampu menjadi agen
perubahan dalam lingkup kecil maupun besar demi terwujudnya negara yang
maju. Dari perubahan dan inovasi yang dihasilkan tersebut mampu memberikan
kontribusi yang maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas.
Kata Kunci : Kebijakan Pendidikan,Society 5.0, Merdeka Belajar, Kampus
Merdeka, Manajemen Pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manu
sia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang dikembangk
an oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0
yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. kemunculan society 5.0 adal
ah untuk menyelesaikan permasalahan yang hadir di industri 4.0, seperti tidak seim
bangnya perkembangan teknologi dan kesejahteraan masyarakat, masih terlihat jar
ak antara teknologi dan manusia. Oleh sebab itu tujuan dari society 5.0 adalah untu
k menghapus batasan antara manusia dan teknologi, untuk mewujudkan masyaraka
t di mana orang menikmati hidup sepenuhnya.
Konsep revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sebenarnya tidak memiliki pe
rbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks terhadap
manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai k
omponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya
saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.
Dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dal
am meningkatkan kualitas SDM. Selain pendidikan beberapa elemen dan pemang
ku kepentingan seperti pemerintah, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh m
asyarakat juga turut andil dalam menyambut era society 5.0 mendatang.
Melalui program Kampus Merdeka, mahasiswa diberikan kebebasan
belajar dengan tetap menanamkan karakter Pancasila, sehingga dapat membentuk
mahasiswa menjadi pembelajar mandiri, berwawasan global, adaptif, kreatif, dan
memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang kompleks di era society
5.0.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pelajar maupun mahasiswa Indonesia mampu menerapkan
society 5.0?
2. Bagaimana cara kerja society 5.0 untuk dapat membuat manusia
berdampingan dengan teknologi?
3. Apakah pendidikan kita siap untuk menghadapi society 5.0?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun
hard skills agar lebih siap dan relevan dengan era society 5.0
2. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang
unggul dan berkepribadian baik.
3. Program-program experiental learning dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan
potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.

1.4 Manfaat penelitian


1. Meningkatnya kualitas soft skill mahasiswa dan siap bersaing di
era society 5.0 pada bidang industri.
2. Melahirkan inovasi-inovasi sehingga tercipta berbagai kreasi yang
memberikan kontribusi bagi kemajuan lingkungan dan masyarakat
umum.
3. Menciptakan SDM yang memiliki keterampilan mumpuni dengan
moral dan kepribadian baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Society 5.0

Society 5.0 atau bisa diartikan masyarakat 5.0 merupakan sebuah konsep y
ang dicetuskan oleh pemerintah Jepang. Konsep society 5.0 tidak hanya terbata
s untuk faktor manufaktur tetapi juga memecahkan masalah sosial dengan bantua
n integrasi ruang fisik dan virtual (Skobelev & Borovik, 2017). Society 5.0 menj
adi konsep tatanan kehidupan yang baru bagi masyarakat. Melalui konsep societ
y 5.0 kehidupan masyarakat diharapkan akan lebih nyaman dan berkelanjutan. Or
ang–orang akan disediakan produk dan layanan dalam jumlah dan pada waktu yan
g dibutuhkan. Berbeda dengan revolusi industry 4.0 yang lebih menekankan pada
bisnis saja, namun dengan teknologi era society 5.0 tercipta sebuah nilai baru yan
g akan Menghilangkan kesenjangan sosial, usia, jenis kelamin, bahasa dan menye
diakan produk serta layanan yang dirancang khusus untuk beragam kebutuhan ind
ividu dan kebutuhan banyak orang.
Hal yang menjadi prinsip dasar dalam society 5.0 adalah keseimbangan dalam
perkembangan bisnis dan ekonomi dengan lingkungan sosial. Dengan teknologi p
ada era society 5.0, masalah yang tercipta pada revolusi industri 4.0 (berkurangny
a sosialisasi antar masyarakat, lapangan pekerjaan, dan dampak instrialisasi lainny
a) akan berkurang agar terintegrasi dengan baik (Faruqi, 2019).

2.2 Pendidikan di Era Society 5.0

Pada bidang pendidikan di era society 5.0 bisa jadi siswa atau mahasiswa
dalam proses pembelajarannya langsung berhadapan dengan robot yang khusus
dirancang untuk menggantikan pendidik atau dikendalikan oleh pendidik dari jar
ak jauh. Bukan tidak mungkin proses belajar mengajar bisa terjadi dimana saja da
n kapan saja baik itu dengan adanya pengajar ataupun tidak . Fokus keahlian bida
ng pendidikan abad 21 saat ini meliputi cretivity, critical thingking, communicaio
n dan collaboration atau yang dikenal dengan 4Cs (Risdianto, 2019). Beberapa ke
mampuan yang harus dimiliki di abad 21 ini meliputi, leadership, digital literacy,
communication, emotional intelligence, enterpreneurship, global citizenship, pr
oblem solving, team-working. . Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh dunia pen
didikan di Indonesia untuk menghadapi society 5.0 yaitu yang pertama dilihat dari
infrastruktur, pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan pemerataan pemban
gunan dan perluasan koneksi internet ke semua wilayah Indonesi, karena seperti y
ang kita ketahui bahwa saat ini belum semua
wilayah Indonesia dapat terhubung dengan koneksi internet.
BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Pengumpulan Data dan Informasi

Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan mela


kukan penelusuran Pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan dan pencaria
n data melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari jurnal,
media internet dan beberapa Pustaka yang relevan. Adapun Teknik pengumpulan
data yang dilakukan yaitu:
1. Sebelum analisi data dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan studi Pustaka
yang menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis
mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penul
isan.
2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang diperol
eh, diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan, dimana data t
ersebut dapat dikembangkan untuk dapat mencari kesatuan materi sehingg
a diperoleh suatu solusi dan kesimpulan.

3.2 Pengolahan Data dan Informasi

Bebera data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data, k
emudia diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif berdasarkan
data sekunder.

3.3 Analisis dan Sintesis

Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu pengaplikasian sistem kurikulum


MBKM Mahasiswa di era society 5.0 dengan permasalahan yang hadir di industri
4.0, tidak seimbangnya perkembangan teknologi dan kesejahteraan masyarakat, ma
sih terlihat jarak antara teknologi dan manusia. Sintesis yang dijelaskan yaitu altern
atif solusi untuk mengatasi permasalahan yang dianalisis.
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan data dan informasi konsep society 5.0 merupakan penyempur


naan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya, dalam society 5.0 dimana kompon
en utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkem
bangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan mas
alah ekonomi dikemudian hari. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh dunia Pen
didikan di Indonesia untuk menghadapi society 5.0 yaitu dilihat dari infrastruktur,
pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan pe
rluasan koneksi internet ke semua wilayah Indonesia, karena seperti yang kita keta
hui bahwa saat ini belum semua wilayah Indonesia dapat terhubung dengan konek
si internet.
Pemerintah harus bisa menyinkronkan antara Pendidikan dn industry agar
nantinya lulusan dari perguruan tinggi maupun sekolah dapat bekerja sesuai bidan
gnya dan sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh industry sehingga nantinya dapat m
enekan angka pengangguran di Indonesia. Oleh karena itulah progam Merdeka
Belajar Kampus Merdeka di terapkan dalam pembelajaran Mahasiswa.
Perguruan tinggi diharapkan untuk mengembangkan dan memfasilitasi.
Pelaksanaan plan Merdeka Belajar dengan membuat panduan akademik. Program-
program yang dilaksanakan hendaknya disusun dan disepakati bersama antara
perguruan tinggi dengan mitra. Program Merdeka Belajar dapat berupa program
nasional yang telah disiapkan oleh Kementerian maupun plan yang disiapkan oleh
perguruan tinggi yang didaftarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Program MBKM memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan,
merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit, serta
mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka minati.
Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang
otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak
mengekang, dan sesuai dengan Kebutuhan Mahasiswa.
Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan
mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan
siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Tujuan
kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, program "hak belajar tiga term di
luar programstudi" adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft
skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman,
menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Program-program experience Learn dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya
sesuai dengan passion dan bakatnya.
Implementasi dari kurikulum MBKM pentingnya perumusan kurikulum
yang maksimal karena melibatkan mitra untuk mencapai hasil pembelajaran di
perguruan tinggi. Dalam pelaksanaannya perguruan tinggi melibatkan pihak
eksternal dalam merumuskan kurikulum sehingga hasil lulusannya bisa diterima
di dunia kerja. Ada beberapa project yang disepakati yaitu adanya: pertukaran
pelajar, magang, praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian,
riset, proyek kemyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen,
membangun desa/KKN.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan perangkat yang sangat penting dalam proses
Pembelajaran Penyusunan kurikulum dilakukan sesuai denga kebutuhandi
lapangan. Tujuan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan
kebijakan Menteri pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong mahasiswa
menguasai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja di era society 5.0
dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang
akan mereka ambil. Implement Kurikurum MBKM untuk menjawab tantangan
perkembangan teknologi, dengan pendidikan systempembelajaran berbasis OBE
(result-based education) sehingga lulusannya fokus terhadap capaian
pembelajaran yang selaras sesuai dengan disiplin ilmu. Metode penulisan
menggunakan metode kualitatif dengan pengamatan yang mendalam terhadap
permasalahan tentang MBKM, kajian terhadap kebijakan Menteri Pendidikandan
Kebudayaan Republic of Indonesia.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan aktif dalam semua program MBKM demi
menghasilkan SDM yang memiliki moral, berkepribadian, kreatif dan inovatif
serta siap bersaing di era society 5.0 ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai