KELAS 1 A
DI SUSUN KELOMPOK 3 :
TA 2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membimbing umat dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang yang diridhoi oleh Allah SWT yaitu dengan agama Islam. Tugas ini dibuat
guna untuk memenuhi tugas yang di berikan kepada kami pada mata kuliah penulisan
karya ilmiah.
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran......................................................................................................12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan society 4.0 di
Indonesia dapat dikatakan belum terimplementasi secara sempurna, Namun
konsep tentang Society 5.0 sudah terlebih dahulu diperkenalkan oleh jepang
kepada dunia. Society 5.0 sendiri merupakan sebuah konsep dimana
pengembangan Internet of Things, Big data, dan Artifical Intelligence
diorientasikan untuk kehidupan manusia yang lebih baik, berbeda dengan konsep
di Revolusi industri 4.0 dimana teknologi yang dikembangkan berorientasi pada
produktifitas proses bisnis. Adanya trend Society 5.0 menimbulkan dampak
secara tidak langsung dimana Indonesia sebagai negara berkembang berhak untuk
berperan secara aktif dalam mempersiapkan trend Society 5.0 kedepannya .
Menurut Horne pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan secra terus
menerus terhadap fisik dan mental untuk melakukan penyesuaian terhadap
perubahan.
4
Adanya society 5.0 menimbulkan tantangan tersendiri dalam berbagai bidang
kehidupan, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, termasuk dalam
pembelajaran. Pembelajaran merupakan tahapan-tahapan kegiatan pendidik dan
peserta didik dalam menyelenggarakan program pembelajaran. Tahapan-tahapan
ini yaitu rencana kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok
yang secara rinci memuat alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar, dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pokok mata pelajaran.
Adanya revolusi industri 4.0 dan society 5.0 maka diperlukan suatu model
pembelajaran baru yang inovatif yang mampu menjawab tantangan-tantangan
revolusi 4.0 maupun society 5.0 itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pendidikan pembelajaran di era society 5.0
2. Bagaimana era pendidikan society 5.0 itu
3. Apa tujuan dari pembelajaran era society 5.0
4. Apa keuntungan dari penerapan pembelajaran pendidikan di era society 5.0
5. Siapa saja pelaku dalam penerapan pembelajaran pendidikan di era society 5.0
C. TUJUAN PENULIS
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Pendidikan menjadi salah satu aspek yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Jika dulunya proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka, maka di masa
pandemi berubah menjadi pembelajaran daring atau online. Diterapkannya
pembelajaran secara daring atau online membuat proses pembelajaran bisa dilakukan
tanpa ada batasan waktu dan tempat. Artinya, pembelajaran bisa dilakukan kapan dan
dimana saja. Kondisi ini juga turut mempercepat proses transisi dari revolusi industri
4.0 menuju era society 5.0. Apa itu revolusi? Kata revolusi disini merujuk pada
kemajuan peradaban baru yang berbasis teknologi. Dimana era society 5.0 adalah
proses kolaborasi antara manusia dan teknologi pada era society 5.0. Peradaban ini
pertama kali diperkenalkan oleh Jepang pada tahun 2019.
6
dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT). Industri 5.0 telah memperkenalkan
teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen
atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan
sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi. Salah
satu karakteristik unik dari industri 5.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau
artificial intelligence (AI). Untuk menghadapi era society 5.0, diperlukan sebuah
iklim pendidikan yang mendukung.
7
2. Mobilitas, untuk orang-orang di daerah yang mengalami kesulitan dalam
transfortasi umum akan merasa lebih terbantu mulai dari kendaraan, drone
pengiriman yang memungkinan setiap orang untuk melakukan transaksi jual beli
secara online.
3. Infrastruktur, peningkatan baik itu dari segi keselamatan dan produktifitas
semakin membaik atau meningkat karena dengan adanya perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi segala dampak negatif yang kemungkinan
muncul dapat dikurangi atau dideteksi sehingga kemungkinan dapat memperbaiki
dari awal. d. Teknologi keuangan, pada masanya sistem pengiriman uang ke luar
negeri memberatkan beberapa pihak selian dari segi waktu juga harus
mengeluarkan biaya atministrasi. Teknologi Blockchain yang telah dikembangkan
akan mengurangi waktu dan biaya dengan tetap memastikan keamanannya.
Ada terdapat beberapa hal yang akan menjadi tantangan pendidikan di era
society 5.0, sebagai berikut ini :
1. Implikasi revolusi Industri 4.0 ke 5.0 adalah perkembangan teknologi yang pesat
dari revolusi industri 4.0 ke 5.0 menimbulkan tantangan baru dalam bidang
pendidikan. Guru dan siswa perlu memahami dan mengikuti perkembangan ini
agar tetap relevan dalam proses pembelajaran.
2. Masalah lingkungan hidup adalah di era Society 5.0, pendidikan harus dapat
mengatasi masalah lingkungan hidup dan memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
3. Kemajuan informasi teknologi adalah meningkatnya pemanfaatan teknologi
informasi sebagai hasil peradaban di era masyarakat 5.0 menghadirkan peluang
dan tantangan bagi pendidik di setiap satuan pendidikan. Guru perlu menguasai
informasi teknologi dan memanfaatkannya secara efektif dalam proses
pembelajaran.
8
4. Konvergensi ilmu dan teknologi adalah era Society 5.0 mengharuskan pendidikan
untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan teknologi dalam proses
pembelajaran. Guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang
konvergensi ini dan mampu mengajarkannya kepada siswa.
5. Ekonomi berbasis ekonomi pendidikan 5.0 adalah konsep yang terkait dengan
Society 5.0, yaitu era di mana manusia berinteraksi antara ruang fisik dan ruang
virtual dengan memanfaatkan teknologi internet of things seperti kecerdasan
buatan (AI), komputerisasi, dan robot industri.
6. Kebangkitan industri kreatif dan budaya 5.0 adalah fenomena yang terjadi di era
Society 5.0, di mana manusia mampu menciptakan nilai-nilai baru dalam
kehidupan melalui perkembangan teknologi modern yang akan meminimalisir
kesenjangan sosial dan permasalahan ekonomi. Dalam konteks ini, peran generasi
muda, terutama generasi milenial, sangat penting dalam menghadapi tantangan
dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Society 5.0.
7. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia merupakan salah satu tantangan dalam
pendidikan 5.0. Era Society 5.0 adalah masa di mana masyarakat berpusat pada
keseimbangan kemajuan ekonomi dengan sistem yang menyatukan ruang siber
dan ruang fisik dalam memecahkan masalah sosial. Pergeseran ini akan terus
berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dengan India, Indonesia, dan Vietnam
di antara negara-negara yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia.
Pendidikan 5.0 harus siap menghadapi perubahan ini dengan meningkatkan
kualitas pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi
tantangan masa depan.
8. Pengaruh dan imbas teknologi 5.0 adalah perkembangan teknologi yang
menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi. Pengaruh dan dampaknya yang
signifikan terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial,
budaya, dan lingkungan.
9. Dalam konteks pendidikan, mutu, investasi, dan transformasi juga menjadi faktor
penting. Peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran yang efektif diperlukan
untuk menghadapi era society 5.0 misalnya, guru-guru di sekolah dasar, harus
9
dapat bertahan pada tantangan dalam menghadapi era ini, termasuk perubahan
teknologi, pengaruh teknosains, dan transformasi pada sektor pendidikan.
10
4. Dengan mengembangakan potensi pendidik. Kompetensi dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik seorang pendidik perlu dikembangkan agar mampu
beradaptasi dengan era society 5.0 yaitu melalui pembekalan wawasan keilmuan,
attitude dan skil.
5. Dengan penyediaan sarpras dan sumber belajar yang futuristic sesuai kebutuhan
berupa smart building berbasis IT berupa ruang kelas, perpustakaan,dan
laboratorium yang didukung fasilitas IoT dan AI yang didukung sumber belajar
dan media belajar peserta didik.
11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran memiliki peranan atau fungsi
yang sangat penting atau crusial karena seorang pendidik harus dapat membantu
peserta didik untuk menemukan selusi dari permasalahan yang ada serta membuat
inovasiinovasi dari sember permasalahan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar
peserta didik dapat terus berinovasi dan semakin kreatif dalam kehidupan nyata.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik yang
kreatif, inovatif dan berintegritas salah satunya yaitu dengan menghadirkan
pembelajaran yang menyenangkan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi.
Pada saat ini bangsa Indonesia sedang berada pada Revolusi Industri 4.0 dan
akan bersiap untuk menyongsong atau memasuki era society 5.0. Era society 5.0
ini secara tidak langsung membawa dampak perubahan yang semakin laju pada
beberapa lini kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya dan juga pendidikan
tentunya. Hal ini sangat erat dengan perubahan dalam pendidikan. Karena sumber
daya yang disiapkan dalam menghadapi setiap era adalah individu yang awalnya
adalah peserta didik dilingkungan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan dirasa
harus melakukan perubahan dan perkembangan sesuai dengan tuntutan era, yakni
dalam hal ini era society 5.0 yang sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang
menitikberatkan pada laju perkembangan teknologi. Pada pendidikan itu sendiri,
era society 5.0 mempengaruhi perkembangan pembelajaran baik dari segi model,
metode dan medi pembelajarannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Horne,H.H (1937),pendidikan itu merupakan suatu metode dalam pendidikan yang
dilakukan oleh pelajar secra terus menerus baik secara fisikmaupun mental agar
dapat melakukan penyesuaian.Philosophy of christian education.NewYork
13