Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Keterampilan Menyampaikan Gagasan Dan Temuan Ilmiah”

“Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia”

DI SUSUN OLEH:
KELAS 1A
KELOMPOK 1:
AZIM ALFADLI 2310206003
ELSA OKTARI 2310206005
RADIVA RAHMADANI 2310206011
RIVA FADHILLAH SYAFITRI 2310206013
YAZID ARILIN 2310206024

DOSEN PENGAMPU:

MEGI VORNIKA ,M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PERGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas


rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Keterampilan Menyampaikan
Gagasan Dan Temuan Ilmiah” Sholawat dan salam kepada junjungan kita nabi
muhammad SAW yang telah membiming kita dari alam kegelapan dan alam yang
terang-menerang yang kita rasakan pada saat ini .

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kendala dalam


pembuatan makalah ini, namun penulis mengharapkan kritikannya serta arahan
atau saran untuk menyempurnakan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah
yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi kalangan umat islam bangsa dan
negara, Akhirnya penulis ingin mengucapkan beribu terimakasih yang setinggi-
tingginya dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Kerinci, November 2023

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

A. Pengertian Keterampilan Menyampaikan Gagasan ........................... 4


B. Faktor-Faktor Yang Ada Dalam Menyampaikan Gagasan ................ 4
C. Keterampilan Dalam Menyampaikan Gagasan.................................. 5
D. Hal-Hal Yang Diperhatikan dalam Menyampaikan Gagasan............ 6
E. Pengertian Temuan Ilmiah ................................................................. 6
F. Jenis-Jenis Temuan Ilmiah ................................................................. 7
G. Unsur-Unsur Temuan Ilmiah ............................................................. 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12

A. Kesimpulan ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kompetensi dasar pada aspek keterampilan menyampaikan gagasan


(berbicara) dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD/MI
terdapat pada Kompetensi Dasar 4.1 Adapun rumusan kompetensi dasar
tersebut adalah “Menyajikan hasil pengamatan tentang keterhubungan
antargagasan ke dalam tulisan.”. Dengan menyajikan hasil pengamatan tentang
keterhubungan antar gagasan, peserta didik diharapkan dapat menyampaikan
gagasannya berupa ide-ide atau pendapat yang termuat dalam informasi yang
didapat dari teks materi yang sedang dipelajari dengan alasan yang logis,
bahasa yang baik dan sopan.

Menyampaikan gagasan yang disampaikan secara lisan dapat membantu


seseorang dalam menyampaikan keinginan/ide yang ia ketahui untuk
menjawab masalah-masalah yang dihadapi. Kegiatan menyampaikan gagasan
selalu terkait dengan pihak lain di luar diri sendiri karena dilakukan dengan
cara menyampaikan sesuatu, baik berupa pikiran, perasaan, ide, gagasan,
pendapat, dan sebagainya kepada orang lain. Seseorang dapat dikatakan
terampil dalam menyampaikan gagasan apabila dapat menyampaikan
gagasannya dengan Bahasa Indonesia yang benar, sopan dan dapat dimengerti
oleh orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Abidin (2015:145)
menyatakan bahwa“pembelajaran berbicara menuntut peserta didik terampil
menulis sebuah gagasan secara baik dan terampil menyampaikan gagasan
tersebut di hadapan orang banyak”.

Pertemuan ilmiah merupakan dikusi ilmiah untuk bertukar pikiran


mengenai suatu masalah.atau kegatan berbicara berasama yang dilakukan
dengan tujuan mencari kebenaran(ilmiah).Inti dari pertemuan ilmiah adalah
terjadinya proses bertukar pikiran.Peserta diharapkan menyampaikan gagasan
atau pendapatnya terhadap permasalahan yang dihadapi.Selanjutnya harus

1
ditanggapi oleh peserta yang lain.Bermacam-macam bentuk gagasan dapat
disampaikan,misalnya dengan mempertanyakan maksut dari gagasan tersebut
jika dianggap belum jelas.Gagasan juga dapat disampaikan dengan menyatakan
sikap setuju atau tidak setuju / mendukung atau tidak mendukung terhadap
gagsan yang telah dikemukakan.Munculnya berbagai gagasan yang berbeda itu
merupakan hal yang positif.Semakin banyak gagasan yang muncul menjadikan
proses kegiatan semakin hidup dan dinamis.Meskipun demikian,hidupnya
proses kegiatan tidak selalu menjamin hasil yang diperoleh akan baik.Hal itu
dapat terjadi jika gagasan yang muncul hanya kata-kata kosong yang tidak ada
isinya.selain itu gagasan yang dikemukakan lemah,tidak berstandar dan tanpa
disertai alasan yang logis.oleh karena itu,setiap gagasan yang disampaikan
harus disertai alasan atau argument yang logis dan berdasar.Gagasan yang
harus disampaikan dengan bahasa yang efektif,sopan dan jelas.Hal itu
merupakan unsur penting yang harus diperhatikan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengertian Keterampilan Menyampaikan Gagasan?


2. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Ada Dalam Menyampaikan Gagasan?
3. Bagaimana Keterampilan Dalam Menyampaikan Gagasan?
4. Apa Saja Hal-Hal Yang Diperhatikan dalam Menyampaikan Gagasan?
5. Apa Pengertian Temuan Ilmiah?
6. Apa Saja Jenis-Jenis Temuan Ilmiah?
7. Apa Saja Unsur-Unsur Temuan Ilmiah?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Keterampilan Menyampaikan


Gagasan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Yang Ada Dalam
Menyampaikan Gagasan

2
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Keterampilan Dalam Menyampaikan
Gagasan
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Hal-Hal Yang Diperhatikan dalam
Menyampaikan Gagasan
5. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Temuan Ilmiah
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Temuan Ilmiah
7. Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Temuan Ilmiah

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Menyampaikan Gagasan

Menurut Kardina (2014) “gagasan adalah pikiran, atau ide tentang suatu
hal (orang atau peristiwa). Gagasan sama halnya dengan pendapat yang
merupakan komponen dari keterampilan berbicara. Jika ingin
mengajukangagasan atau pendapat harus disertai dengan pemberian
argumentasi. Argumentasi adalah pemberian alasan, contoh, dan bukti
sehingga gagasan yang dipaparkan dinyatakan benar”. Ketika ingin
menyampaikan gagasan, ada etika yang perlu diperhatikan, di antaranya
sebagai berikut:

a. Ada Gagasan Yang Ingin Kita Sampaikan;


b. Gagasan Tersebut Disampaikan Melalui Bahasa Yang Bisa Didukung
Oleh Intonasi Atau Gerak.
c. Peserta Didik Berusaha Agar Gagasannya Bisa Didengar Oleh Semua
Orang Di Kelas.
d. Penerima Ide Bisa Memberikan Tanggapan Terhadap Gagasan Yang Telah
Disampaikan
e. Gunakan Ekspresi Yang Tepat
f. Gunakan Data Pendukung Yang Dapat Memperkuat Gagasan Yang
Disampaikan
g. Sampaikan Pendapat Secara Logis, Sistematis, Jelas Dan Mudah Untuk
Dipahami
h. Sopan Santun Dalam Penggunaan Bahasa Dan Cara Bertanya.
B. Faktor-Faktor Yang Ada Dalam Menyampaikan Gagasan

Menurut Maidar (1999:32) “dalam menyampaikan gagasan ada beberapa


faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. kejelasan menyampaikan isi


Yaitu bunyi-bunyi bahasa harus di ucapkan secara tepat dan jelas. Kalimat

4
harus efektif dan pilihan kata pun harus tepat. Janganlah berbicara terlalu
cepat dan hal-hal yang penting diberi tekanan sehingga pendengar dengan
mudah dapat menangkapnya.
2. Mampu mengkomunikasikan gagasan
Yaitu penguasaan masalah ini akan menumbuhkan keyakinan kepada diri
pembicara, sehingga akan tumbuh keberanian. Keberanian ini merupakan
modal pokok bagi pembicara. Hal ini dapat dicapai dengan giat
mengumpulkan bahan dengan mempelajari bermacam sumber.
3. Pilihan kata/diksi
Yaitu hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah
dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran. Pendengar akan lebih
terangsang dan akan lebih paham, kalau kata-kata yang digunakan kata-
kata yang sudah dikenal oleh pendengar. Selain itu hendaknya dipilih kata-
kata yang konkret sehingga mudah dipahami pendengar. Namun, pilihan
kata itu tentu harus kita sesuaikan dengan pokok pembicaraan dan dengan
siapa kita berbicara (pendengar).
4. Keruntutan ide atau gagasan
Yaitu gagasan demi gagasan harus berhubungan logis. Proses berpikir
untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis. Hal ini berarti
hubungan bagian-bagian dalam kelimat, hubungan kalimat dengan kalimat
harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan.

C. Keterampilan Menyampaikan Gagasan

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Menyampaikan gagasan yang


disampaikan secara lisan dapat membantu seseorang dalam menyampaikan
keinginan/ide yang ia ketahui untuk menjawab masalah-masalah yang
dihadapi. Kegiatan menyampaikan gagasan selalu terkait dengan pihak lain di
luar diri sendiri karena dilakukan dengan cara menyampaikan sesuatu, baik
berupa pikiran, perasaan, ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya kepada orang
lain. Seseorang dapat dikatakan terampil dalam menyampaikan gagasan
apabila dapat menyampaikan gagasannya dengan Bahasa Indonesia yang

5
benar, sopan dan dapat dimengerti oleh orang lain.

Hal ini sejalan dengan pendapat Abidin (2015:145) menyatakan bahwa


“pembelajaran berbicara menuntut peserta didik terampil menulis sebuah
gagasan secara baik dan terampil menyampaikan gagasan tersebut di hadapan
orang banyak”.

D. Hal-Hal Yang Diperhatikan dalam Menyampaikan Gagasan

Menurut Suyono(2004:53),hal-hal yang diperhatikan dalam mengemukkan


pendapat/gagasan:

1. Gagasan disampaikan dengan bahasa yang jelas dan logis.


2. Gagasan disampaikan secara terbuka dan didasari pemikiran yang
sehat,logis,dan objektif.
3. Gagasan yang disampaikan harus mengurai permasalahan dan tidak keluar
dari permasalahan yang dibahas.
4. Menghilangkan rasa emosional dan tidak memaksakan gagasannya hrus
diterima.
5. Gagasan yaang disampaikan tidak boleh menjelekkan orang lain.
6. Gagasan dapat berupa contoh pelaksanaan dari gagasan yang muncul dari
orang lain.
7. Menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas untuk
mengungkapkan gagasan tersebut.

E. Pengertian Temuan Ilmiah

Temuan ilmiah secara etimologi berasal dari kata pertemuan dan ilmiah.
Menurut Depdikbud (1999) pertemuan merupakan perbuatan bertemu;
perjumpaan.Sedangkan ilmiah menurut Depdikbud (1999) merupakan bersifat
ilmu; memenuhi syarat ilmu pengetahuan.Berdasarkan arti kedua kata di atas,
maka dapat kita ketahui bahwa pertemuan ilmiah merupakan suatu kegiatan
bertemunya orang-orang dalam suatu tempat yang telah ditentukan membahas
sesuatu topik yang masuk dalam kriteria ilmu pengetahuan.Sedangkan syarat
dariilmu adalah objektif, metodis, sistematis, dan universal.

6
F. Jenis-Jenis Temuan Ilmiah

a. Seminar
Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari
suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam
bidangtersebut.Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan
untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru
besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar
biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah
atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk
membahas suatu masalah secara ilmiah.
1. Tahap Pelaksanaanya
a. Persiapan
b. Bentuk panitia seminar.
c. Tentukan topik bahasan sekaligus tujuannya. Formulasikan dalam
beberapa kalimat.
d. Tentukan jumlah peserta yang akan di undang dan gaung kegiatan
yang akan dibuat.
e. Tentukan pemateri/pembicara atau pemakalahnya untuk seminar
f. Tentukan tanggal yang tepat untuk pembuatannya.
2. Kelebihan dan Kelemahan seminar

Kelebihan

a. Membangkitkan pemikiran yang logis.


b. Mendorong pada analisa menyeluruh.
c. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
d. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
e. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.

Kelemahan

a. Membutuhkan banyak waktu.


b. Memerlukan pimpinan yang terampil.

7
b. Diskusi panel
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh
sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah
tertentu yang telah dipersiapkannya. Bisa juga diartikan sebagai salah satu
bentuk diskusi yang dilakukan oleh panulis yang membahas suatu masalah
yang menjadi perhatian umum dan dilaksanakan secara umum, disiarkan
melalui media masa, seperti televisi atau radio. Dalam diskusi panel,
penonton diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat.
1. Kelebihan dan kekurangan dari diskusi panel

kelebihan

a. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti


berbagai pandangansekaligus.
b. Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan,
semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik
untuk diikuti.
c. Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan
berhati-hati dalam,mengajukan pandangan atau mengemukakan
pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau
dibantah.
d. Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih
dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.

Kekurangan

a. Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta


waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus terang dan
semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan.
b. Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak
seimbang apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam
menyampaikan daripada yang lainnya.
c. Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat

8
kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu.
d. Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan
untuk menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau
berat sebelah.
c. Simposium Atau Pembicara Utama
Simposium atau Pembicara Utama adalah serangkaian pidato yang
dikemukakan oleh pembicara utama di depan pengunjung dengan seorang
pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan
mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik
yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa
aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu
dari berbagai sudut pandangan. Pembicara dalam simposium terdiri dari
pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemasaran banding),
dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan
penyanggah selesai berbicara.

1. Kelebihan dan Kelemahan Simposium

Kelebihan :

a. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.


b. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
c. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai
segi akan menjadi sidang lebih menarik.
d. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kelemahan :

a. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun


penyanggah sudah ditentukan.
b. Kurang interaksi kelompok.
c. Menekankan pokok pembicaraan.
d. Sulit mengadakan kontnol waktu.

9
e. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk
menjaminjangkauan yang tepat.
f. Cenderung dipakai secara berlebihan.

G. Unsur-Unsur Temuan Ilmiah

1. Paniatia Pelaksana
Panitia pelaksana adalah orang-orang yang dipilih berdasarkan
musyawarah untuk melaksanakan kegiatan seminar. Susunan panitia
meliputi pengarahan/penasehat, pelindung/penanggung jawab, ketua dan
wakil, sekretaris dan wakil, bendahar dan wakil, seksi-seksi (seksi acara,
seksi keunagan, seksi perlengkapan, seksi konsumsi, seksi dekorasi, seksi
dokumentasi, dan lain-lain). Hal yang harus dikerjakan panitia adalah
sebagai berikut:
a. Membuat proposal secara lengkap
b. Ketua pelaksana membagi tugas dan mengawasi semua bagin-bagian
yang telah ditetapkan dalam proposal
b. Mengevaluasi kegiatan secara berkala
c. Mengawasi pelaksana seminar
d. Mengawasi tim pengurus
e. Melaporkan hasil seminar kepada lembaga atau instansi yang
mengadakan seminar
f. Mempertanggungjawabkan uang masuk dan uang keluar serta
membubara panitia
2. Pembawa Acara
Pembawa acara (PEWARA) ata Master of ceremony (MC) adalah orang
yang memandu acara dari awal sampai selesai. Pembawa acara harus
memahami, antaralain:
a. Memahami urutan acara yang akan diadakan
b. Membagi waktu sesuai dengan porposi yang sudah ditetapkan
c. Nama dan jabata orang yang diundang
d. Nama-nama orang yang akan memberikan kata sambutan

10
e. Menyimpulkan materi yang disampaikan
f. Mengendalikan acara sesuai dengan situasi dan kondisi
3. Moderator
Moderator adalah orang yang memandu acara seminar, yang meliputi
tentang hal-hal berikut ini.
a. Memanggil pemakalah dan menetapkan sintem presentase perorangan
atau panel (sekaligus beberapa pemakalah). Membacakan atau
menjelaskan secara ringkas tenttang daftar riwayat hidup atau
curriculum vital (cv) setiap pemakalah.
b. Menetapkan termin/babak dan jumlah orang yang bertanya dalam satu
termin.
c. Mempersilahkan peserta mengajukan tanggapan (saran, pertanyaan,
dukungan, dan sanggahan) kepada pemakalah.
d. Mempersilahkan pemakalah untuk menaggapi semua tanggapan dari
peserta seminar.
4. Pemakalah
Pemakalah adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu dan diundang
oleh oanitia seminar. Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh
pemakalah adalah sebagai berikut:
a. Membuat makalah sesuai dengan permintaan panitia seminar
b. Membuat intisariya dalam power point untuk ditayangkan pada saat
makalah dipersentasikan.
c. Mepersetasikan makalah sesuai dengan waktu yang telah disediakan.
5. Juru Tulis/Notulen
Pada saat seminar berlangsung, ada seseorang juru tulis untuk menulis
semua peristiwa yang terjadi. Adapun hal-hal yang harus dikerjakan juru
tulis adalah sebagai berikut:
a. Mencatat semua tanggapan dari peserta seminar
b. Mecatat semua jawaban dari pemakalah
c. Membuat kesimpulan sementara kepada tim pengurus setelah seminar
selesai.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Kardina (2014) “gagasan adalah pikiran, atau ide tentang suatu
hal (orang atau peristiwa). Gagasan sama halnya dengan pendapat yang
merupakan komponen dari keterampilan berbicara. Jika ingin
mengajukangagasan atau pendapat harus disertai dengan pemberian
argumentasi.

Temuan ilmiah secara etimologi berasal dari kata pertemuan dan ilmiah.
Menurut Depdikbud (1999) pertemuan merupakan perbuatan bertemu;
perjumpaan.Sedangkan ilmiah menurut Depdikbud (1999) merupakan bersifat
ilmu; memenuhi syarat ilmu pengetahuan.Berdasarkan arti kedua kata di atas,
maka dapat kita ketahui bahwa pertemuan ilmiah merupakan suatu kegiatan
bertemunya orang-orang dalam suatu tempat yang telah ditentukan membahas
sesuatu topik yang masuk dalam kriteria ilmu pengetahuan.Sedangkan syarat
dariilmu adalah objektif, metodis, sistematis, dan universal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2015. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.


Bandung : PT. Refika Aditama.

Ilmiah, Wasiatul Siti. 2016. Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengimentari Persoalan Faktual
enggunakan Metode Time Token Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Akhlaq
Taman Sidoarjo Tahun Ajaran 2016. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya :
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Kardina,.Dkk. 2014. Menyampaikan gagasan dan tanggapan yang logis dalam


diskusi. (Online): www.artikelsiana.com/2014/09/contoh-makalah-
menyampaikan-gagasan-dan.html?m=1, diakses tanggal 11 oktober 2017
pukul 17:30.

Maidar, G. Arsjad, dkk. 1999. Pembinaan kemampuan berbicara baahsa


indonesia. Jakarta : Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai