Anda di halaman 1dari 15

BAHASA INDONESIA

KETERAMPILAN PENYAMPAIAN GAGASAN

DALAM PERTEMUAN ILMIAH

KELOMPOL 2

SARMA LIDIA ARITONANG : 221150516


RIZKA AMILIA : 221150017
MAYUNDRA MAULANA EFFENDY : 221150008
TINO WIBOWO : 221150087
ANDRIAN AGASHI : 221150054
NURUL SHAJIDAH : 221150004

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas segalah nikmat dan
anugrah yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar
dan sesuai dengan jadwal yang bapak dosen berikan kepada kami para mahasiswa/i UNRIKA
Fakultas hukum kelas 3A Batu Aji.

Makalah ini yang berjudul Keterampilan Penyampaian Gagasan dalam Pertemuan


Ilmiah. Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar terampil
menyampaikan gagasan dalam pertemuan ilmiah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan ilmu
serta pengalaman penulis yang dimiliki masih rendah oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama
kepada Dosen pembimbing atau pembina dan pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaiakn makalah ini. Semoga apa yang telah diberikan mempunyai arti tersendiri bagi
penulis dan bermanfaat bagi kita semua.

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 2
1.3. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………. 2
1.4. Manfaat Penulisan…………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 3


2.1 Penggunaan Bahasa dalam Forum Ilmiah ………………………………………….. 3
2.2. Modus Positif Berbicara …………………………………………………………… 4
2.3 Berbicara dengan mengaktifkan pendengar ………………………………………… 5
2.4 Keterampilan Berpidato dan Berceramah ………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 10


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………. 10
3.2 Saran ………………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembahasn tentang Keterampilan Penyampaian Gagasn dalam Pertemuan ilmiah yang
akan dilakukan dengan menelaah lebih jauh tentang pengunaan Bahasa dalam forum
ilmiah, modus positif berbicara, berbicara dengan mengaktifkan pendengar, hukum
komunikasi, berpidato, dan berceramah.
Untuk memudahkan anda dalam memahami uraian materi ini, ada baiknya di
kemukakan yang hendak dicapai. pertama, pembaca dapat menggunakan Bahasa yang
tepat dalam forum ilmiah kedua, pembaca dapat memedomani modus positif berbicara.
ketiiga, pembaca dapat berbicara dengan mengaktifkan pendengaran. keempat, pembaca
dapat berpidato dan berceramah dengan baik.
Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud
dalam berbagai bentuk, diantara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Apabila dirunut dari aspek tujuan, tempat, waktu, pihak yang terlibat, serta
saran yang dipergunakan, kegiatan berbicara dapat dibedakan atas obrolan musyawarah
atau rapat, pertemuan ilmiah, debat dan sebagainya.
Pertemuan ilmiah merupakan dikusi ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah.atau kegatan berbicara berasama yang dilakukan dengan tujuan mencari
kebenaran (ilmiah).Inti dari pertemuan ilmiah adalah terjadinya proses bertukar
pikiran.Peserta diharapkan menyampaikan gagasan atau pendapatnya terhadap
permasalahan yang dihadapi.Selanjutnya harus ditanggapi oleh peserta yang
lain.Bermacam-macam bentuk gagasan dapat disampaikan,misalnya dengan
mempertanyakan maksut dari gagasan tersebut jika dianggap belum jelas.
Gagasan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setuju atau tidak setuju/
mendukung atau tidak mendukung terhadap gagsan yang telah dikemukakan. Munculnya
berbagai gagasan yang berbeda itu merupakan hal yang positif. Semakin banyak gagasan
yang muncul menjadikan proses kegiatan semakin hidup dan dinamis.
Meskipun demikian hidupnya proses kegiatan tidak selalu menjamin hasil yang
diperoleh akan baik. Hal itu dapat terjadi jika gagasan yang muncul hanya kata-kata
kosong yang tidak ada isinya. Selain itu gagasan yang dikemukakan lemah, tidak
berstandar dan tanpa disertai alasan yang logis. Oleh karena itu, setiap gagasan yang
disampaikan harus disertai alasan atau argument yang logis dan berdasar.Gagasan yang
harus disampaikan dengan bahasa yang efektif,sopan dan jelas. Hal itu merupakan unsur
penting yang harus diperhatikan.
Untuk hal tersebut, maka pada makalah ini akan dibahas beberapa poin penting yang
harus diketahui dalam menyampaikan gagasan dengan terampil.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.Bagaimana cara menyampaikan keterampilan penyampaian gagasan dalam
pertemuan ilmiah?
2. Bagaimana cara menjalankan penyampaian gagasan dalam pertemuan tersebut?
3. Bagaimana penggunaan Bahasa dalam forum ilmiah, modus positif
berbicara & mendengar dengan baik?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui cara penyampaian keterampian gagasan dalam pertemuan ilmiah.
b. Untuk mengetahiu cara penyampaian gagasan dalam pertemauan ilmiah.
c. Untuk mengetahui penggunaan Bahasa dalam forum imiah, modus positif berbicara
dan mendengara dengan baik.

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat penulis kami buat adalah:
a. Mahasiswa mengetahui dan memahami akan penggunaan dalam keterampialan
gagasan dalam pertemuan ilmiah
b. Menambah wawasan dalam kemampuan lebih tentang keterampilan penyampaian
gagasan dalam pertemuan ilmiah

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penggunaan Bahasa dalam Forum Ilmiah
Bahasa berkaitan erat dengan akal budi manusia para ahli Bahasa mengatakan bahwa
Bahasa memiliki hubungan timbal balik dengan akal budi tersebut. Sudarianto (1990:23)
menyatakan bahwa akal budi tidak mungkin di pisahkan dari Bahasa dan demikian pila bahsa
tidak mungkin di pisahkan dari akal budi. Hal yang berarti bahwa ada dua hal yang perlu di
ungkapkan di sini. Pertama, Bahasa berhubungan timbal balik dengan akal budi manusia,
lebih tepatnya dapat dikatakana bahwa Bahasa berkaitan erat dengan logika kedua, Bahasa
berhubungan timbal balik pula dengan budi manusia. Secara sederhana dapat di katakana
bahwa bahsa berkaitan erat dengan Nurani manusia dan sifat manusia yang hakiki dan
universal.
Hubungan Bahasa dengan logoka dapat di katakan bahwa Bahasa mengembangkan
logika manusia. Dengan penguasaan Bahasa (kata-kata) manusia dapat mengembangkan
logikanya. Pernahkah anda kehabisan kata-kata untuk menyampaikan logika anda? Kalo ya,
hal ini jelas membuktikan bahwa jelas bahasa atau kata kata sangat penting artinya untuk
mengembangkan logika itu.
Hal ini berarti jika anda menghentikan pengembangan logika atau daya piker anda. Bahwa
jika anda akan mengembangkan logika dan akan mempengaruhi orang lain dengan logika
jernih diperluka kata-kata.
1. Bahasa yang berlogika.
Untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain dalam sebuah forum, anda harus
menggunakan Bahasa yang logika pengaruhilah orang lain dengan kata kata berlogika.
Kalimat kalimat berikut dapat digunakan untuk menyentuh logika pendengar dalam forum
ilmiah
 Mari kita pikirkan lagi!
 Apakah cukup masuk akal?
 Apakah itu benar?
 Kumpulkan buktinya.
 Saya akan memikirkanya terlebih dahulu.
 Ini patut kita pikirkan Bersama
 Anda pasti mengakui kebenarannya
 Logikanya cukup pantas bukan?
 Logikanya tidak bisa dibantah bukan?

Dengan menggunanakan kalimat yang berlogika, pendengar akan mudah menerima


penjelasan andan adan akan berwibawa.

3
2. Bahasa yang berhati nurani
Hubungan Bahasa dan budi manusia dapat di ungkapkan bahwa Bahasa baik tentunya
mengembangkan budi manusia. Budi manusia berkaitan erat dengan hati Nurani manusia.
Hati Nurani merupakan sifat hakiki dalam diri manusia.
Orang sering mengatakan bahwa berbicaralah dengan hati Nurani. Berbicaralah hati ke
hati kini berarti bahwa anda dapat menjelaskan gagasan dengan baik. Selain menggunakan
bahsa logika patut pula menggunakan variasi dengan hati Nurani.kalimat berikut dapat
digunkan untuk menyentuh hati ke hati dalam forum ilmiah.
 Mari kita rasakan kesulitan yang dihadapi
 Resapilah maknanya
 Sadarilah kesulitannya
 Apa yang anda katakana
 Sampaikan maksud anda
 Kami juga merasakan hal yang sama
 Mari kitarenungkan akibat yang terjadi
 Kesulitan anda juga kesulitan kami
 Kami akan membantu cari jaln keluar
Kalimat kalimat yang berhati Nurani dapat di gunakan memengaruhi pendengar.
3. Bahasa yang mengembangkan berbicara
Kita berbicara dalam forum pembicara perlu manjalin kerja sama. Bahsa merupakan alat
yang ampu untuk mengembangkan jalin jalin kerja sama. Jika menggunkan bahasa yang
sama dapat mengakibatkan bentuknya kerja sama. Salah kata salah Bahasa dan salah makna
selalu meruntuhkan kerja sama.
Jika ada berkeinginan mempengaruhi pendengar, jangalah menggunakan Bahasa yang
mempertentangkan. Yang akan menghilangkan kewibawaan anda. Contoh Klimat yang perlu
dihindari;
1. Pendapat andatidak berkaitan dengan masalah yang kita bicarakan
2. Usulan anda tidak diterima
3. Kritik anda tidak tepat
4. Pendapat anda betul tapi memiliki kelemahan
5. Saya tidak setuju dengan kritikan anda
6. Saya tidak takut kritik anda
7. Tunjikkan kepada saya data datanya
Bahasa yang mempertentangkan di atas sebaikknya diganti dengan Bahasa yng nyaman.
Contoh yg sebaiknya anda gunakan mengganti kalimat di atas
1. Pendapat anda cukup bermanfaat dan tampaknya berkaitan dengan masalah Ketika
nanti
2. Usulan anda perlu kita renungkan dan kita pikirkan Bersama
3. Saya yakin pendapat dan kritikan anda itu pasti niat baik, dan hal itu penting untuk
4
kesempurnaan dalam makalah ini
4. Semua tantangan itu perlu di hadapi demi kebenaran tertentunya
5. Data data lain tentu diperlukan demi kebenaran
6. Kritikan tersebut sangat penting bagi saya dan saya telaah untuk kesempurnaan
pembahasan selanjutnya.
Oleh karena itu, Bahasa dapat di manfaatkan untuk mewujutdkan kerja sama dan bagi
anda tentunya dalam rangka mempengaruhi pendengaran anda berbicara dalam forum ilmiah
gunakanlah basa berlogika, selain itu dalam forum ilmiah gunakanlah Bahasa Nurani dalam
rangka menyentuh hati Nurani pendengar.
Disamping Bahasa mempuyai sifat positif, Bahasa juga mempunyai akibat negatife yakni
dapat merusak kerjasama yang sudah ada oleh karena itu, kertika berbicara dalam forum
ilmiah berhati hatilah dalam menggunakan Bahasa. Perhatikanlah Bahasa yang anda gunakan
dalam forum ilmiah.
“Mulutmu adalah harimaumu yang akan menerkanmu” kata peribahasa.

2.2. Modus Positif Berbicara


Ketika berkomunikasi dengan orang lain, seperti dalam forum ilmiah hakikatnya
berkomunikasi didasari oleh dua modus positif berbahasa. Hal ini berarti bahwa komunikasi
pada awalnya adalah selalu di dasarkan pada kedua modus positif tersebut modus positif
pertama adalah keinginan pembicara untuk diterima, untuk dimengerti dan untuk di cintai
oleh penggemar. Kedua dalam berbahasa adalah keinginan pembica utuk memberi cinta,
memberi pemahaman, memberi informas, ide dan memberi gagasan kepda mitra tutur atau
pendenga.
Modus negative berbahsa tentulah berbahasa yang didasari untuk merusak hubungan
keinginan mempermalukan dan menggungkapkan kepada pendengar pada dasarnaya, modus
negative berbahasa ini bukanlah keinginan oleh hakiki berbahasa melaikan muncul diluar
control manusia atau didorong oleh nafsu, emosi, dan sifat sifat negative manusia.
Dalam kaitan untuk mempengaruhi pendengar dan untuk memperjelas gagasan
pendengar anda perlu berbicara dengan dua modus positif tersebut. Ini berarti bahwa anda
harus memasukkan dua modus itu dalam diri dan pikiran anda.
Modus positf pertama sangat penting muncul dalam kesadaran diri anda agar dapt di
terima, dicintai dan dipahami oleh pendengar. Kesadaran ini akan mengontrol kalimat yang
akan anda gunakn nanti. Pasti anda selalu menggunakn kalimat kalimat mempersamakan
pikiran bukan menggunakan kalimat yang mempertentangkan pendapat pendengar anda.
Selain itu, jika inggin di teriama, dipahami, dan dicintai oleh pendengar pasti anda akan
menggunakan kalimat yang jelas jelas menunjukkan tetapi buakn kalimat kalimat
pelanggaran.
2.3 Berbicara dengan mengaktifkan pendengar
Berbicara pada orang lain seperti forum ilmiah berarti anda sedang berkomunikasi
dengan pendengar. Berkomunikasi dengan pendengar berate pula anda sedang berinteraksi
5
dengan orang lain. Dalm suasana berinteraksi ada dua pihak yang sama aktif dan saling aktif.

Jika anda adalah pembica yang memengaruhi pendengar secara berwibawa berbicara lah
dengan memperhatikan dan menyadari kedua belah pihak.
Kerika berbicara dengan pendegar (berinteraksi tersebut), disamping anda yang aktif
berbicara, pada saat itu pula pendengar perlu aktif. Cara yang dapat dilakukan untuk
membuat pendengar aktif berikut diantara dapt di kemukan.
1. Gunakanlah Bahasa yang berlogika
2. Gunaknlah Bahasa yang bernurani
3. Gunakanlah Bahasa yang nyaman
4. Gunakanlah Bahasa yang menunjukkan dan jelas
5. Gunakanlah bahaha (kosakata) yang lazim di kalangan pendengar
6. Selingilah dengan anekdot anekdot yang positif.

2.2. Hukum komunikasi


Prijosaksono dan sembel [2002] mengemukakan bahwa ada ilmu hukum konikasi yang
efektif [the 5 inevertible laws of effective communication]. 5 hukum konukasi iti di
rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi komunikasi tersebut yakni REACH
(Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) Kelima hukum konukasi itu adalah:
1. Hukum pertama adalah respect. dalam berkomunikasi seseorang pembicara harus
memiliki sikap hormat dan menghargai pendengar.
2. Hukum ke dua Emapty. dalam berkomunikasi seseorang pembicara harus memiliki
rasa empati pada pendengar. Ematy merupakan sikap menempatkan diri sebagai
pembicara pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh pendengar.
3. Hukum ketiga adalah audible. dalam berkomunikasi sesorang pembicara harus
mampu mengkomunikasikan pesan yang dapat di terima dan di mengerti.
4. Hukum ke empat adalah clarity. Pembicara harus menjaga atau mengatur kualitas
suara yang di gunakan.
5. Hukum ke lima adalah humble. Dalam berkomunikasi seseorang pembicara harus
berkomunikasi dengan rendah hati kepada pendengar.
2.4 Keterampilan Berpidato dan Berceramah
Berpidato dan berceramah pada dasarnya adalah sama, yaitu sama sama merupakan
kegiatan berbicara untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar secara lisan.
Karena kegiatan berpidato dan ceramah merupakan kegiatan berbicara, hal ini menuntut
adanya keterampilan menggunakan Bahasa indonesia yang baik.
Berpidato adalah kegiatan menyampaikan infirmasi kepada para pendengar dalam situasi
agak resmi dan teratur. Berpidato tidak pernah di akhiri dengan tanya jawab dengan para
pendengar dan komunikasi yang terjadi adalah satu arah. Berceramah adalah kegiatan
menyanpaikan informasi kepada para pendengar yang lazim berada di situasi yang akrab atau
6
agak santai berceramah diakhiri dengan tanya jawab dan komunasi adalah dua arah.
Berceramah dan berpidato memiliki fungsi yakni berikut.
1. Berpidato dan berceramah berfungsi untuk memberikan pengertian pada pendengar.
2. Berpidato dan berceramah berfungsi untuk memberi Pendidikan.
3. Berpidato dan berceramah memengaruhi pendengar.

Fungsi berpidato dan berceramah untuk memberi pengertian merupakan fungsi komunikasi
atau menyampaikan kenyataan dari pendapat umum dalam usaha untuk menjelaskan duduk
persoalan yang sebenarnya. Fungsi nerpidato dan bercemarah untuk mendidik merupakan
kegiatan berkomunikasi untuk menyampaikan ilmu, memberikan ajaran moral, pembentukan
siksp yang baik dan sebagainya.
1. Mengetahi bagian bagian pidato dan ceramah
Susunan untuk sukses berpidato dan berceramah dapat di uraiakan sebagai berikut;
a. Bagian pembukaan
Adalah bagian untuk menciptakan suasana yang baik sehingga menarik minat
pendengar untuk mendengarkanya.dan bagian ini juga bertujuan untuk arahan
memberikan materi yang di sajikan

b. Bagian isi
Adalah bagian yang menguraikan masalah yang disajikan dengan memberikan
analisis masalah, memberikan argument argument serta contoh bagian masalh
tersebut.

c. Bagian penutup
Adalah bagian penutup pidato dan ceramah dan menggunakan kalimat yang
mengesahkan, namun berkaitan dengan masalah yang di bicarakan.

4. Mengumpulkan materi dan data data.


Materi dan data data berhubungan besar yang disajikan harus selengkapnya materi dan
data data dapat di peroleh dari pengalaman, lingkungan, dan sumber bacaan.

5. Memilih metode salah satu yang tapat.


Ada 4 metode kegiatan berpidati dan berceramah setiap metode mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing untuk itu, metode yang cocok harus dipilih agar sesuai
dengan materi dan pribadi pembicara metode tersebut dapat di ursiakan sebaai berikut.
a. Metode factual
Adalah metode yang menggunakan naskah tertulis. metode ini bermanfaat untuk
bahan dokumentasi.
b. Metode system nomor (number system)
Metode system nomor adalh metode yang membentuk catatan bagian penting dari
pokok pembicaraan yang disampaikan secara beurutan.
Contoh sistematika ceramah atau pidato berikutini
1.pendahulaan
7
2. pergaulan muda mudi zaman sekarang
3. akibat pergaulan yang melampaui batas
4. cara cara penanggulanhannya
5. harapan dan pesan pesan
6. penutup
c. Metode system kartu (card system) adalah metode yang berbentuk cacatan penting pidato
serta pokok pokok urian masalah dalam kartu kartu.dalam kegiatan pidato dan
ceramah,pembicara berpedoman dengan kartu.
d. Metode extempora
Adalah metode tampa naskah (catatan catatan). Sering digunakan oleh orang ahli dalam
berpidato dan berceramah karena telah banyak menguasai materi.
Sehubungan 4 metode berpidato dan berceramah tersebut, majid (2007 hal 204)
mengategorikannya menjadi
1.extenporangcouse dilvery.
2.impropto dilevery.
3. manuscript dilivry dan
4. Memoriset delivery.
6. Menguasia taktik berpidato dan berceramah
Agar dapat berhasil dalam berpidato dan berceramah harus

a. Taktik suspense adalah semacam taktik yang mengemukakan pernyataan pernyataan


baru yang mengejutkan
b. Taktik partiner adalah semaca taktik yang mengemukakan pertanyaan yang menuju
pada tema pidato yang hendak disampaikan
c. Taktik qontation adalah semacam taktik dengan mengulangi lagi kata kata popular
d. Taktik self reference adalh semacam taktik dengan menceritakan pengalaman
pengalaman pribadi yang cocok dengan tema tema pidato yang akan disampaikan
e. Taktik happening reference adalah semacam taktik dengan mengemukakan kejadian
kejadian penting yang sesuai dengan tema untuk menarik perhatian pendengar
f. Taktik exhibition adalah semacam taktik dengan mengemukakan pernyataan” yang
mengagetkan perhatian pendengar
g. Taktik appeal self interest adalah semacam taktik dengan mengemukakanpernyataan
perntaaan untuk mengugah kepentingan pribadi pendengarnya. Dari ketujuh taktik
tersebut pembicara sebaiknnya dapat memilih dan menggunakan secara tepat.

7. Pedoman petunjuk praktis Berpidato dan Berceramah


Ketika berpidato dan berceramah didepan public, seringkali kita merasa gugup
bahkan merasa khwatir menghadapi pendengar. Padahal, apabila kita berbicara dengan
teman teman dan keluarga, kita tidak merasa khwatir dan merasa bebas bahkan merasa
bebas untuk menyampaikan perasaan kita. Untuk dapat berpidato dan berderamah yang
baik
8
dapat di perhatikan beberapa petunjuk praktis.
1. Jangan menyembunyikan diri di belakang podium. Pembicara yang baik hendaknya
memperhatikan sososk diri kepada pendengar bahwa anda adalah seorang orator
yang baik dan terpercaya diri
2. Jadialh seorang penyiasat hal hal yang hendak di bicarakan terlebih dahulu dilatih
dan perlu mengetahui karakteristik pendengar. Selain itu, perlu dirangkum ruang
lingkup masalh yang akan di sampaikan, misalnya materi itu cukup objektif untuk
menghibur, memberi motivasi, invirase, informasi,atau untuk mendapatkan ide.
3. Berpakainlah secara sederhana yang menyakinkan, pakailah yang cocok dengan
pribadi dan suasana setempat akan menambah kewibawaan dan rasa percaya diri.
4. Perhatikanlah bahasa tubuh! janganlah berpidato dengan satu kaki seperti
sempoyongan kecual pada saat tertentu yang memang diperlukan untuk tertentu.
5. Pandangilah para pendengar! kontak dengan pendengar harus selalu di jaga. Mata
jangan berfokus pada catatan dan podium.
6. Hindarilah mencium microfon! Jarak microfon dengan posisi terdepan tubuh anda
harus selalu di atur.
7. Gunakanlah bantuan visualisasi kalau suasana memungkinkan gunakanlah bantuan
visualisasi seperti tranparansi, slide, film, ohp, labtop, dan infocus. Hal ini akan
memmudahkan pendengar dalam memahami materi.
9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk memudahkan kita dalam memahami uraian materi ini, ada baiknya di
kemukakan yang hendak dicapai. pertama, pembaca dapat menggunakan Bahasa
yang tepat dalam forum ilmiahkedua, pembaca dapat memedomani modus positif
berbicara ketiiga, pembaca dapat berbicara dengan mengaktifkan pendengaran.
keempat, pembaca dapat berpidato dan berceramah dengan baik.

Pertemuan ilmiah merupakan dikusi ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai


suatu masalahatau kegatan berbicara berasama yang dilakukan dengan tujuan
mencari kebenaran (ilmiah). Inti dari pertemuan ilmiah adalah terjadinya proses
bertukar pikiran. Peserta diharapkan menyampaikan gagasan atau pendapatnya
terhadap permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya harus ditanggapi oleh peserta
yang lain.

Bermacam-macam bentuk gagasan dapat disampaikan misalnya dengan


mempertanyakan maksut dari gagasan tersebut jika dianggap belum jelas. Gagasan
juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setuju atau tidak setuju/
mendukung atau tidak mendukung terhadap gagsan yang telah dikemukakan.
Munculnya berbagai gagasan yang berbeda itu merupakan hal yang positif.
Semakin banyak gagasan yang muncul menjadikan proses kegiatan semakin hidup
dan dinamis.

3.2 Saran
Bagi kita para mahasiswa/I dari materi di atas dalam keterampilan penyampain
gagasan dalam pertemuan ilmiah ini maka kita harus paham dan mengerti atas apa
yang kita ingin sampaikan dan bersikap, lembut, sopan dari tata cara kita berbicara,
menyampaikan hal hal yang berbaur positif, dan jangan pernah grogi atau ketakutan
baik di klayak perseorangan dan juga diklayak umum. Tetap semangat dan jangan
pernah merasa diri kit aitu tidak mampu.
10
DAFTAR PUSTAKA

PT Raja Grafindo Persada; Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di Perguruan


Tinggi; Oleh Ermanto dan Emidar, Cetakan ke-1 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai