Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BERBAHASA DAN BERNALAR

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logika


Dosen Pengampu: Nur Khamid,M.Hum

Disusun Oleh:

Muhammad Fawaz Arvin 53020180085


Arin Maulida Aulana 53020180087
Sinta Fatmaida 53020180090

PROGRAM STUDI ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT pemilik alam semesta ini yang telah memberikan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada bimbingan kita Nabi Muhammad SAW
yang akan kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di akhirat.

Pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah
LOGIKA yang berjudul “Proses Berbahasa Dan Bernalar, Proses Berbahasa Dan Berpikir
Teratur”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan di
dalamnya. Oleh karenanya kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Demikian kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 12 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5

A. Latar Belakang.................................................................................................................................5

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

A. Berbahasa dan Bernalar...................................................................................................................6

B. Proses Berbahasa dan Berpikir Secara Teratur...............................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................................9

PENUTUP...................................................................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran bahasa di dalamnya. Jika
disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir
tentang sesuatu dan hendak kita beritahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkanya
lewat bahasa. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa
yang kita pikirkan. Bahasa juga sebagai alat bernalar dan tanda untuk mengungkapkan isi pikiran
yang memiliki keterbatasan. Kita sering tidak dapat memecahkan persoalan yang sedang kita
pikirkan karena tidak dapat menemukan bahasa yang tepat untuk mengemukakannya. Demikian
pula, ketika kita tidak dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas dan tidak dapat dipahami
orang lain, penyebabnya ialah karena kita tidak menemukan bahasa yang tepat untuk
mengungkapkanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Berbahasa dan Bernalar?
2. Bagaimana proses Berbahasa dan Berpikir secara teratur?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Berbahasa dan Bernalar.

2. Mengetahui bagaimana proses Berbahasa dan Berpikir secara teratur.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Berbahasa dan Bernalar
Bernalar adalah sesuatu kegiatan untuk berpikir. Sedangkan berpikir tidak
mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Dan bahasa merupakan alat berpikir, apabila
dikuasai dan digunakan dengan tepat maka dapat membantu kita memperoleh kecakapan
berpikir dan berlogika dengan tepat. Jadi, berbahasa adalah kegiatan dalam rangka
menggunakan alat berpikir agar dapat memperoleh kecakapan dalam berlogika.
Penalaran adalah kemampuan manusia untuk melihat dan memberikan tanggapan
tentang apa yang dia lihat. Karena manusia adalah makhluk yang mengembangkn
pengetahuan dengan cara bersungguh-sungguh, dengan pengetahuan ini dia mampu
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Penalaran juga merupakan
kemampuan berpikir cepat, tepat, dan mantap. Selain itu, penalaran merupakan proses
berpikir dan menarik kesimpulan berupa pengetahuan.
Penalaran manusia bisa terjadi karena dua hal, yaitu manusia mempunyai bahasa
dan mampu mengembangkan pengetahuan. Dua hal inilah yang membedakan manusia
dengan hewan. Penalaran biasanya diawali dengan berpikir karena berpikir merupakan
suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.

B. Proses Berbahasa dan Berpikir Secara Teratur

Berbahasa merupakan gabungan berurutan antara dua proses dari beberapa aspek.
Pertama, proses produktif artinya proses yang berlangsung pada diri pembicara yang
menghasilkan kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna. Kedua, proses reseptif
artinya proses yang berlangsung pada diri pendengar yang menerima kode-kode bahasa
yang bermakna dan berguna yang disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi
dan diterima melalui alat-alat pendengar.1

Sedangkan bernalar secara teratur bertujuan untuk menentukan secara logis atau
objektif apa yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan. Inferensi

1
Azkia Muharom Albantani, Proses Berbahasa Produktif dan Reseptif, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017),
hlm 2b

6
adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. Ada dua cara yang
biasa ditempuh dalam inferensi, yaitu inferensi deduktif dan inferensi induktif. 2 Proposisi
adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.
Bernalar secara teratur sama saja dengan berpikir secara teratur3

Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan


memutuskan sesuatu.4 Berpikir merupakan ciri utama manusia yang membedakanya
dengan mahluk lain. Dengan dasar berpikir, manusia mengembangkan berbagai cara
untuk dapat mengubah keadaan alam guna kepentingan hidupnya. Berpikir merupakan
proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia berakal. 5

Supaya kita dapat berpikir/bernalar secara teratur, maka sebaiknya kita


memperhatikan bahasa kita. Karena bahasa sebagai alat untuk memikirkan dan
mengungkapkan apa yang kita dapatkan dari akal, maka kita perlu untuk menggunakan
bahasa yang teratur supaya apa yang kita pikirkan atau hasil pemikiran yang akan kita
bicarakan dapat mudah dicerna oleh pendengar dan mudah dipahami. Hal ini menurut
paham bahasa dalam logika.

Diantaranya hal yang perlu kita jauhi adalah dalam berbahasa adalah:

1. Menggunakan term ekuivokal : yaitu term yang bermakna ganda


2. Menggunakan term metaforis : kata atau sekelompok kata yang digunakan
bukan dalam arti yang sebenarnya
3. Menggunakan aksen yang membedakan arti suatu kata
4. Menggunakan konstruksi kalimat bermakna ganda

Dan sebaiknya tidak melakukan beberapa hal tersebut:

1. Argumen terhadap orangnya


2. Argumen untuk mempermalukan
3. Argumen berdasarkan kewibawaan

2
Jan Hendrik Rapar, Pengantar Logika, (Yogyakarta: PT Kanisius, 1996), hlm 30
3
Ibid, hlm 39
4
KBBI
5
Melinda rismawati, Berpikir melalui pembelajaran bebasis leson study, Jurnal voks edukasi volume 7 no 2,
November 2016, hlm 204

7
4. Argumen ancaman
5. Argumen belas kasihan
6. Argumen demi rakyat
7. Argumen ketidaktahuan

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan singkat diatas, dapat kita simpulkan bahwa bahasa dalam logika
adalah sangat penting. Bahasa sebagai alat untuk berpikir logis dan nalar sebagai fasilitas
dari logika. Keduanya saling berkaitan dan jika salah satu antara keduanya tidak digunakan,
maka seseorang dapat dikatakan gagal dalam berpikir logis. Orang-orang yang tidak
mempunyai bahasa “tunarungu” walaupun memiliki bahasa isyarat, akan tetapi secara ilmu
logika bahasa mereka tidak dapat dikategorikan dalam bahasa sebagai alat untuk bernalar
atau berpikir.

9
DAFTAR PUSTAKA

Muharom Albantani, Azkia. Proses Berbahasa Produktif dan Reseptif, Jakarta, 2017
Hendrik Rapar, Jan. Pengantar Logika, Yogyakarta, 1996
Rismawati, Melinda. Berpikir melalui pembelajaran bebasis leson study, Jurnal Voks
Edukasi Volume 7 2016

10

Anda mungkin juga menyukai