Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA”

BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH:

Indra Sahputra, M.Si

DISUSUN OLEH:

NAMA: DENNY ARJUNA P

NIM: 0202231009

PRODI PERBANDINGAN MADZHAB

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN 2023/202
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah bahasa Indonesia tepat waktu. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah Saw. yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Kalimat Efektif Dalam Bahasa Indonesia” selesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, penulis tidak lupa menghaturkan ucapan terima kasih
khususnya kepada:

1. Bapak Indra Sahputra, M.Si selaku pembimbing dan dosen mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang telah memberikan arahannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan;
2. Kedua orang tua yang selalu memotivasi saya untuk maju dan dapat menyelesaikan makalah
ini;
3. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat penulis
selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mohon saran
dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di kemudian hari. Atas kritik dan
sarannya penulis ucapkan terima kasih

Medan, 19 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................1
Tujuan............................................................................................................................1
Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………………………………….2
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
Pengertian Kalimat Efektif...............................................................................................2
Ciri Ciri Kalimat Efektif....................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................9
Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

BAB I

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota masyarakat dengan
anggota masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara
jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Dalam bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri
seseorang. Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus
dituangkan kedalam bentuk kalimat.

Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan mudah dipahami
oleh pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak
tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang
diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya,
unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.

Ketika membaca sering sekali kita menemukan beberapa kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh kalimat yang tidak logis,
kacau ataupun bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca akan kesulitan dalam
memahami maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan
kenyataan inilah penulis membahas kalimat efektif, syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat
yang efektif. Agar kita semua mengetahui dan tidak lagi salah pengucapan kalimat agar lebih
efektif dan dapat dimengerti.

1.2 Rumusan Masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?


2. Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif ?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?

iv
1.3 Tujuan.

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.

 Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang
efektif.
 Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.

1.4 Ruang Lingkup.

Pada pembahasan ini hanya terfokus dan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Pengertian umum dari kalimat, pengertian efektif, dan kalimat efektif.


2. Pengertian dari para ahli tentang kalimat efektif.
3. Syarat suatu kalimat dapat menjadi kalimat efektif.
4. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan
kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif.

A. Pengertian Kalimat.

Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan ; perkataan ; satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

v
Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau diucapkan, kalimat selalu
diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Bila ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan titik, tanda tanya ,atau tanda seru. Kadang-kadang kalimat disertai tanda petik
atau tanda elipsisis.

Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana. Kalimat yang tersusun rapi
dan rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud
lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan
ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.

Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita berbicara. Ide-ide dan fikiran-
fikiran kita tuangkan dalam kalimat. Kalau salah informasi yang kita berikan karena kesalahan
memakai kalimat maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu tidak baik karena
apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kalimat memiliki kedudukan yang penting dalam
berbahasa, sehingga kita harus berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.1

B. Pengertian Efektif.

Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Pengertian Efektif menurut KBBI ialah, ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil; berhasil
guna (tentang usaha, tindakan).

Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita menggunakan Bahasa yang
baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat yang efektif.

C. Pengertian Kalimat Efektif.

1
Prof. A. Hamid Hasan Lubis, Jenggala Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1993) hal126

vi
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda
bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat
efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti
apa yang dimaksud dengan penulis.

Pengertian menurut ahli :

1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi : Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang
dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

2. Menurut Arifin : Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca.

3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas
sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.

4. Menurut Abdul Rozak : Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi atau
maksud yang disampaikan dengan lengkap dalam pikiran pembaca persis seperti apa yang
disampaikan.

Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang
terdapat pada pikiran penulis atau pembicara.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai
berikut:

vii
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.

2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.

3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat.

4. Sistematis dan tidak bertele-tele.2

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :

A. Kesepadanan Struktur.

Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang
dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan
gagasan dan kesatuan fikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan struktur, yaitu:

1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.

Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.

Contohnya :

1. Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
2. Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
3. Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas
tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
4. Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan
sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif )

2
Drs. H. Zubeirsyah, S.U., Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah, (Medan: Usu Press, 1998)
hal 85

viii
2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contohnya :

1. Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
2. Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)

3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.

Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian, sedangkan,
bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya sebagai berikut :

1. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan kalau
difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat itu dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau dengan mengganti
kata penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, seperti di bawah ini :

1. Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
2. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara pertama.

B. Kepararelan bentuk.

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Yang dimaksud
dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya
berbentuk verba. Namun jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnnya berbentu
nomina.

Contohnya :

1. Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (tidak efektif).

ix
2. Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (efektif).
3. Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan tanggung
jawab.

Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang lainnya yang
sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang merupakan bentuk
nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik kalau
diubah menjadi seperti: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana,
dan bertanggung jawab.

C. Kehematan Kata.

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk
menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.

Contohnya :

1. Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
2. Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
3. Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang sama
sudah disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas
merupakan pemborosan kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah sebagai
berikut : Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.

Contohnya :

x
1. Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).
2. Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).

3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.

Contohnya:

1. Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung rektorat (tidak efektif).


2. Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
3. Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang menikmati
hidangan. Kata banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat sudah mengandung
makna jamak. Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna jamak,
sehingga kalimat-kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi seperti : Masih banyak hal
yang harus dibahas. Para tamu undangan sedang menikmati hidangan.

D. Kecermatan.

Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak
menimbulkan keracunan dan makna garis.

Contohnya :

1. Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).


2. Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
3. Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).

Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru: Apakah Pak Lurah itu
yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk menghindari penafsiran ganda itu,
perlu digunakan tanda hubung (-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:

 Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
 Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya. (efektif).

xi
E. Ketegasan.

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.
Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:

1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal kalimat).

Contohnya:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.

Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)

2. Membuat urutan yang bertahap.

Contohnya :

1. Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-
anak terlantar (Salah).
2. Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-
anak terlantar (Benar).

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu mengharukan.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contohnya : anak itu bodoh tetapi pintar.

5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel-lah,-pun,-kah.

xii
Contohnya:

1. Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?


2. Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.

F. Kepaduan.

Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah :

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.

Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contohnya:

1. Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak efektif)


2. Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).

2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat persona.

Contohnya:

1. Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek
terletak di antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
2. Surat itu sudah saya baca.

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja
transiti dan ojek penderita.

Contohnya :

1. Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada kalimat tidak
diperlukan karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti secara langsung oleh objek

xiii
penderita pentingnya perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
2. Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.

G. Kelogisan.

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.

Contohnya:

1. Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).


2. Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya,
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat
efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh
pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang
penulis, Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat,
dan Sistematis tidak bertele-tele.

Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur, kepararelan
bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta kelogisan.

3
Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah. Medan: Usu Press.

xiv
3.2 Saran.

Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis uraikan diatas mengenai
Kalimat Efektif dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana kalimat yang efektif dan mana
yang tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Apalagi kedepannya kita akan menjadi
seorang pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan kalimat efektif agar nantinya peserta
didik kita dapat memahami dengan jelas apa yang kita sampaikan baik berupa penjelasan atau
perkataan maupun tulisan.

DAFTAR PUSTAKA

xv
Devianty, Rina. 2019. Diktat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan.

Hasan Lubis, A. Hamid. 1993. Jenggala Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Maryati, Siti. Kalimat Efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019 pukul 22:22.

diunggah dari http://repository.ump.ac.id/2470/3/SITI%20MARYATI%20BAB%20II.pdf.

Parto. 2013. Jurnal KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs

PADA ERA GLOBAL. FKIP Universitas Jember.

Pengertian kalimat efektif. tanggal 30 April 2019 Pukul 21:49.

diunggah dari http://digilib.unila.ac.id/5861/17/BAB%20II.pdf.

Pengertian kalimat efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019 pukul 21:28. diunggah dari

http://myblog-kunanta2798-waftasyasukma.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-kalimat-
efektif-dan.html.

Rahman Eman, Sudarrno. 1986. Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan


tinggi. Jakarta:

Hikmat Syahid Indah.

Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah. Medan: Usu
Press.

xvi

Anda mungkin juga menyukai