Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Kalimat Efektif

Disusun oleh:
Dara Yumna Arizkia (210401014)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengajarkan suri tauladan yang baik, bagaimana hidup beriringan dengan cahaya kebenaran.
Semoga keselamatan tercurahkan pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada
seluruh kaum muslimin hingga akhir zaman.
Atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT, makalah tentang Kalimat Efektif dapat
terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktunya. Makalah ini saya susun dengan segala
kemampuan saya dan semaksimal mungkin. Namun, saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari
itu saya sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia Ibu Nurul Azmi M.Pd
yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk saya.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Banda Aceh, 13 Juni 2022
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................
Daftar isi ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
A. LatarBelakang .................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................
A. Pengertian Kalimat Efektif .............................................................................................
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif...................................................................................................
C. Struktur Kalimat Efektif .................................................................................................
D. Syarat Kalimat Efektif .....................................................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................
Daftar Pustaka .......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota masyarakat dengan
anggota masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud
secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca. Dalam bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang
mewakili diri seseorang. Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada
prakteknya harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif. Akan tetapi, kadang-kadang
harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami
apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus
lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh
dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Ketika membaca sering sekali kita menemukan beberapa kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh kalimat yang tidak
logis, kacau ataupun bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca akan kesulitan dalam
memahami maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis membahas kalimat efektif, syarat kalimat efektif, dan
ciri-ciri kalimat yang efektif. Agar kita semua mengetahui dan tidak lagi salah pengucapan
kalimat agar lebih efektif dan dapat dimengerti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Bagaimana struktur kalimat efektif?
4. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetaahui apa itu kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui struktur kalimat efektif.
4. Untuk mengetahui syarat dari kalimat efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif.
➢ Pengertian Kalimat.
Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
dan perasaan, perkataan, satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau diucapkan, kalimat selalu
diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Bila ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan titik, tanda tanya, atau tanda seru. Kadang-kadang kalimat disertai tanda petik
atau tanda elipsisis.
Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana. Kalimat yang tersusun rapi dan
rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud
lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan
ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita berbicara. Ide-ide dan
fikiran-fikiran kita tuangkan dalam kalimat. Kalau salah informasi yang kita berikan karena
kesalahan memakai kalimat maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu tidak
baik karena apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kalimat memiliki kedudukan yang penting
dalam berbahasa, sehingga kita harus berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.
➢ Pengertian Efektif.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Pengertian Efektif menurut KBBI ialah, ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil; berhasil
guna (tentang usaha, tindakan).
Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita menggunakan Bahasa
yang baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat yang efektif.
➢ Pengertian Kalimat Efektif.
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah
bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksud dengan penulis.
➢ Pengertian menurut ahli:
1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat
yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh
pembaca.
2. Menurut Arifin: Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan
jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
4. Menurut Abdul Rozak: Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi atau
maksud yang disampaikan dengan lengkap dalam pikiran pembaca persis seperti apa
yang disampaikan.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang
terdapat pada pikiran penulis atau pembicara.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif.
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:
➢ Kesepadanan Struktur.
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa
yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya
kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan struktur,
yaitu:
1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.
Contohnya:
a) Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
b) Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
c) Kepada hadirin dimohon berdiri. (tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas
tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
d) Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan
sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif)
2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contohnya:
a) Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
b) Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)
3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian,
sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya sebagai berikut:
o Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan kalau
difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat itu dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau dengan mengganti
kata penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, seperti di bawah
ini:
a) Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
b) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara
pertama.
➢ Kepararelan bentuk.
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Yang
dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata
selanjutnya berbentuk verba. Namun jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata
selanjutnnya berbentu nomina.
Contohnya:
a) Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (tidak efektif).
b) Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (efektif).
c) Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan tanggung
jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang lainnya
yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang merupakan bentuk
nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik kalau
diubah menjadi seperti: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral,
bijaksana, dan bertanggung jawab.
➢ Kehematan Kata.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk
menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.
Contohnya:
a) Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
b) Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
c) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang
sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas
merupakan pemborosan kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah
sebagai berikut: Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.
Contohnya:
a) Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).
b) Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).
3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.
Contohnya:
a) Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung rektorat (tidak efektif).
b) Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
c) Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang menikmati
hidangan.
Kata banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat sudah mengandung makna jamak.
Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna jamak, sehingga kalimat-kalimat
di atas dapat diperbaiki menjadi seperti: Masih banyak hal yang harus dibahas. Para tamu
undangan sedang menikmati hidangan.
➢ Kecermatan.
Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga
tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.
Contohnya:
a) Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).
b) Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
c) Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).
Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru: Apakah Pak
Lurah itu yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk menghindari penafsiran
ganda itu, perlu digunakan tanda hubung (-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:
a) Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
b) Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya. (efektif).
➢ Ketegasan.
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal kalimat).
Contohnya:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
2. Membuat urutan yang bertahap.
Contohnya:
a) Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar (Salah).
b) Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar (Benar).
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu mengharukan.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contohnya: anak itu bodoh tetapi pintar.
5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel-lah-pun-kah.
Contohnya:
a) Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?
b) Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.
➢ Kepaduan.
Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah:
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.
Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contohnya:
a) Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak efektif)
b) Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat persona.
Contohnya:
a) Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek
terletak di antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
b) Surat itu sudah saya baca.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata
kerja transiti dan ojek penderita.
Contohnya:
a) Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada kalimat
tidak diperlukan karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti secara langsung oleh
objek penderita pentingnya perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai
berikut:
b) Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.
➢ Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima
atau dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
a) Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).
b) Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).
C. Struktur Kalimat Efektif
Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab
kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar
tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang
strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu
pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang
terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi yang jelas
dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang
sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan
biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai
bahasa itu. Misalnya, Anda akan menyatakan “Saya menulis surat buat papa”. Efek yang
ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
a) Suruh Papa menulis suratku.
b) Saya menulis surat kepada Papa.
c) Tulislah surat untukku untuk Papa.
d) Ayah saya menulis surat.
e) Saya Papa menulis surat.
f) Buat Papa surat yang saya tulis.
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan.
Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya.
Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan
berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
D. Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini ditunjukkan dengan
keselarasannya yang kompak dan koherensi pemikiran yang baik. Ciri-ciri serikat pekerja:
o Ada subjek dan predikat yang jelas. Contoh kalimat kesatuan:
Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar)
o Tidak ada mata pelajaran ganda Misalnya:
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)
o Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal Misalnya:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
(Salah)
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Benar)
o Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang Misalnya:
Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu. (Salah)
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (Benar)
2. Kehati-hatian
Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan kata yang
sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat kata, kalimat
menjadi padat dan berisi. Contoh kalimat kehati-hatian:
o Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)
o Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar)
o Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
o Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
o Dia hanya membawa badannya saja (Salah)
o Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa badannya. (Benar)
o Para tamu-tamu (Salah) Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
3. Paralelisme
Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang
digunakan dalam kalimat itu. Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka
kata kedua juga harus berbentuk verba. Materi terkait: Verba Transitif dan Intransitif Serta
Contohnya Contoh kalimat keparalelan:
o Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Salah)
4. Kelogisan
Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat efektif kelogisan: o Waktu
dan tempat kami persilahkan. (Salah) Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)
5. Koherensi
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat. Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap
informasi yang diterima tidak terpecah-pecah. Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu
koherensi yang rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya:
o Ikan memakan adikku pagi ini (Salah) o Adikku makan ikan pagi ini (Benar) Selain itu,
satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti dari atau
sekitar antara predikat verba dan objek penderita.
Contoh kalimat koherensi:
o Mereka berdiskusi atas kehendak rakyat. (PALSU).
o Mereka membicarakan keinginan rakyat. (BENAR).
6. Akurasi
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Contoh
kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma:
o Jejak lupa cara menggambar, melukis dan menjahit. (PALSU)
o Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit. (Benar)
BAB III
PENUTUP
➢ Kesimpulan.
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya,
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat
efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh
pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang
penulis, Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat,
dan Sistematis tidak bertele-tele.
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur, kepararelan
bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta kelogisan.
➢ Saran.
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis uraikan diatas
mengenai Kalimat Efektif dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana kalimat yang efektif dan mana
yang tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Apalagi kedepannya kita akan
menjadi seorang pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan kalimat efektif agar nantinya
peserta didik kita dapat memahami dengan jelas apa yang kita sampaikan baik berupa
penjelasan atau perkataan maupun tulisan. Manusia tidak luput dari kesalahan dan apabila ada
kesalahan penulisan maupun penyusunan dalam makalah ini penulis mohon kritik dan saran
dari Dosen dan para pembaca. Terima kasih atas partisipasinya dan mohon maaf atas kesalahan
dalam penulisan makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Devianty, Rina. 2019. Diktat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan.

Hasan Lubis, A. Hamid. 1993. Jenggala Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online. tanggal 30 April 2019 Pukul 21:28 wib.

Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA


GLOBAL, (FKIP Universitas Jember: 2013)

Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA


GLOBAL, (FKIP Universitas Jember: 2013)

Rahman Eman, Sudarrno. 1986. Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan


tinggi. Jakarta:

http://myblog-kunanta2798-waftasyasukma.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-
kalimat-efektif-dan.html.

Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah. Medan: Usu
Press.

Anda mungkin juga menyukai