Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dr. Faridah, M.Hum

Disusun oleh :
Sem I// KPI A ( Kel.5 )
1. Sahetapy Kamal (0101231024)
2. Nabila Rambe (0101231028)
3. Faatihah Az Zahra (0101231002)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji Syukur kami kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan izin-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kalimat Efektif ” dari Dosen Pengampu Dr.
Faridah, M.Hum.
Shalawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW
terimakasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam bentuk pikiran
atau materi dalam menyelesaikan masalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat di praktikum dalam kehidupan sehari-hari
khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami , maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 20 September 2023

Penyusun,
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… ........... 1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kalimat Efektif .................................................................................... 2
2.2 Ciri – Ciri Kalimat Efektif ..................................................................................... 3
2.3 Syarat-Syarat Kalimat Efektif ................................................................................ 8
2.4 Struktur Kalimat Efektif ........................................................................................ 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
Kesimpulan .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota Masyarakat lain pemakai Bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran ,keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat
dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang di
sampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud penulis atau pembicarannya. Akan tetapi,
kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada Sebagian lawan bicara atau pembaca
tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang
dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak
boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan. Kelengkapan dan ke esksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya sesuai kaidah ( Mustaqim 1994:86).
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif ?
3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif ?
4. Bagaimana struktur kalimat efektif ?
C.Tujuan Pembahasan
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan Bahasa Indonesia sehingga menjadi
baik dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang meimiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis/pembicaranya.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam Bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli Bahasa:
 Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu: 2007)
 Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah di
pahami orang lain secara tepat. (Akhadiah Arsjad, dan Ridwan:2001)
 Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin:1989 )
 Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi
dan informasi tersebut mudah dipahami pembaca.( Nasucha,Rohmadi, dan
Wahyudi: 2009 )
 Kalimat efektif dipahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat, jelas, padat, dan mudah
dimengerti serta diartikan. (Arif HP : 2013 )
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu
sesuai kaidah Bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat

2
efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa,jelas,dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Syarat-syarat kalimat efektif sebagai
berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

2.2 Ciri – Ciri Kalimat Efektif


A. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata
kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh:
o Kakak menolong anak itu dengan di papahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran anatara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me- , sedang yang satu lagi
menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat harus di ubah:
 Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
 Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan

B. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.kata-kata
yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud
kalimat. Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. Pemakaian kata
bunga-bunga dalam kalimat diatas tidak perlu. Dalam kata mawar, anyelir, dan melati
terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar, anyelir dan Melati sangat disukainya.

C. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
 Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat .
3
Contoh:
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan soal ini.

 Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel


-lah, -pun, dan -kah.
Contoh:
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
 Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang
dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid,
antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan Masyarakat, diperlukan
adanya komunikasi dan sikap saling memahami satu sama lain.
 Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan
atau berlawanan makna\maksud dalam bagian kalimat yang ingin
ditegaskan.
Contoh:
1. Anak itu malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.

D. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis \ masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilahkan.
Kalimat ini tidak logis \ masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda
mati yang tidak dapat dipersilahkan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya:
Bapak penceramah , saya persilahkan untuk naik ke podium.

4
E. Kesepadanan
Yang dimaksud kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan ini kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum dibawah ini :
o Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu
tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai,
tentang,mengenai, menurut, dan sebagainya didepan subjek.
Contoh:
1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ia harus membayar uang kuliah.
(salah)
2. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
 Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh:
1. Penyususnan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
2. Saat itu saya kurang jelas.
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut:
1. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
2. Saat itu bagi saya kurang jelas.
 Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat Tunggal.
Contoh:
1. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
2. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda
motor Suzuki
Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah
kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung
intera kalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
1. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.

5
2. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan sedengkan dia membeli
sepeda motor Suzuki. Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan
tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
1. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
2. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
2. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

F. Keparalelan
Yang di maksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalua bentuk pertama menggunakan nomina.
Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
1. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
2. Tahap terakhir penyelesaian Gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian system pembagian air, dan pengaturan tata
ruang.
Kalimat (1) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili
predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu
dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
Kalimat (2) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak
sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalua diubah menjadi predikat yang nominal, sebagai berikut:
Tahap terakhir penyelesaian Gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
pemasangan penerangan, pengujian system pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

6
G. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan kata
Yang dimaksud degan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (1) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguruan tinggi.
Kalimat (2) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang seratus ribu rupiah atau
dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut.
o Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan
Menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan
dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi:
o Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para Menteri.

I. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan penyataan dalam kalimat itu
sehingga informasi yang di sampaikan tidak tepecah-pecah.
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang
Panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota
yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak
sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen+ verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif dan persona.
Contoh:
Surat itu saya sudah baca.
Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat diatas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen
dan verbal.
7
Seharusnya kalimat itu berbentuk:
 Surat itu sudah saya baca.
 Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada
atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat ini:
1. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
2. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah
adat.
Seharusnya:
1. Mereka membicarakan kehendak rakyat .
2. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

2.3 Syarat-Syarat Kalimat Efektif


Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau
pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

2.4 Struktur Kalimat Efektif


Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat
yang srukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti.
Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan
kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap
umsur yang terdapat di dalamnya ( yang pada umumnya terdiri dari kata ) harus
menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus
diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh
menyimpang, apalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan
menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh Masyarakat pemakai bahsa itu.
Misalnya, anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang
ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:

8
1. Buat Papa menulis surat saya.
2. Surat saya menulis buat Papa.
3. Menulis saya surat buat Papa.
4. Papa saya buat menulis surat.
5. Saya Papa buat menulis surat.
6. Buat papa surat saya menulis.
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)
tidak jelas fungsinya.
Hubungan kata yag satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak
diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
 Unsur-unsur dalam kalimat meliputi: subjek (S), prediket (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
 Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan, Keparalelan, Ketegasan,
Kehematan, Kecermatan, Kepaduan, Kelogisan.
3.2 Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat
sederhana dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah ini pun masih
memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J. (1983). Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.

dkk, L. A. (1991). Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

dkk, L. A. (1991). Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia . Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa .

Finoza, L. (2002). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Razak, A. (1985). Kalimat Efektif . Jakarta: Gramedia.

11

Anda mungkin juga menyukai