Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Rika Dartiara, S.Pd, M.Pd.

Oleh:

Fadhil.Luthfi.Febriyan (2101052009)
Annisa Nur Rizky (2101052003)
Kurnia Aziza (2101050015)
Hesty Maysaroh (2101050011)
Devina Husnul Khuluqi (2101050007)

PROGRAM STUDY TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan HidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kalimat Efektif” tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Rika Dartiara S.Pd, M.Pd., selaku dosen
pembimbing. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kamu khususnya dan
bagi pembaca pada umunya, yaitu sebagai bahan bacaan dan tambahan pengetahuan. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Metro, 26 November 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................1


KATA PENGANTAR ..........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif.............................................................................5
B. Ciri–ciri Kalimat Efektif................................................................................6
C. Unsur-unsur Kalimat Efektif..........................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk bekomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
mansyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahsa itu berisi pikiran, keinginan , atau perasaan yang
ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahsa yang digunakan itu hendaknya dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat
diterima oleh pendengan atau pembaca.kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik
disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat
dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan
tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang
tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif ?


2. Bagaimana Ciri–ciri Kalimat Efektif ?
3. Apa Unsur-unsur Kalimat Efektif ?

C. Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif


2. Untuk mengetahui Ciri–ciri Kalimat Efektif

4
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Kalimat Efektif

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat Efektif

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang
ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian oleh
pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung
dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis
tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca. Pesan yang diterima oleh
pendengar atau pembaca atau penulis.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :

1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif,
gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup
menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.

2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami
orang lain secara tepat.

3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca.

5
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan
sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan.Dari
beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai
kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai
dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif merupakan kunci penentu yang menjembatani efektifitas bahasa. Secara
umum kalimat efektif adalah struktur hasil gabungan kata-kata yang secara sadar
direncanakan mencapai tujuan komunikasi seprima mungkin.
Pada intinya, kalimat efektif tidak akan menimbulkan salah faham atau perbedaan pengertian
antara pembicara atau penuis atau pendengar atau pembaca. Oleh karena itu kalimat efektif
harus dapat mengungkapkan gagasan pembicara atau penulis secara tepat.

B. Ciri–ciri Kalimat Efektif

Baik tidaknya atau menarik tidaknya sebuah tulisan tidak hanya disebabkan oleh masalah
yang disajikan, tetapi lebih dari itu, adalah disebabkan oleh kemampuan penulis menyajikan
masalah tersebut kepada pembaca. Bahkan dapat dikatakan, faktor penyajian ini amat
menentukan berhasil tidaknya sebuah tulisan. Faktor penyajian ini terdiri dari bagaimana
gagasan tersebut didata dan diorganisasikan, dan bagaimana pemanfaatan perangkat
kebahasaan oleh penulis. Didalam masalah perangkat kebahasaan ini, tercakup dua hal
pokok, yakni ejaan dan kalimat efektif.
Perkenalan pembaca dengan tulisan adalah dengan kalimat yang dipergunakan. Bila pembaca
menemukan kalimat-kalimat yang ruwet tanpa daya tarik, dan membosankan, dengan cepat
dan pasti pembaca berhenti membaca. Tetapi sebaliknya, bila kalimat-kalimat yang
digunakan penulis merupakan kalimat yang lugas, lancar, dan dengan pilihan kata yang tepat,
jelas akan memancing selera pembaca untuk dengan tekun melihat tulisan tersebut. Jadi, daya
tarik sebuah tulisan berada sepenuhnya pada kalimat yang digunakan, apalagi bila ditambah
oleh isinya yang menarik serta cara mengorganisasikan gagasan yang baik pula.
Pada dasarnya setiap gagasan yang dimiliki seseorang dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat yang menampung gagasan itu haruslah kalimat yang memenuhi syarat gramatikal.
Tetapi syarat gramatikal itu saja belumlah cukup, karena kalimat yang gramatikal itu belum
tentu mampu menampung gagasan dan mengkomunikasikan gagasan itu kepada khalayak
yang berupa pendengar atau pembaca. Oleh sebab itu diperlukan persyaratan lain, yaitu
persyaratan efektivitas.
Mengapa diperlukan persyaratan efektivitas itu? Tidak lain, karena kalimat itu terlibat dalam
proses penyampaian dan penerimaan. Apa yang disampaikan dan apa yang diterima itu
mungkin berupa ide, gagasan, pesan, pengertian, informasi, atau peristiwa dalam bentuk yang
kompleks, yang kadang-kadang tidak hanya beban pikiran tetapi juga perasaan dan suasana.

6
Oleh sebab itu, diperlukan pemakaian kalimat yang efektif. Artinya, kalimat itu harus
memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menerbitkan
selera baca.
Kecuali tulisan yang berbentuk karya sastra, maka semua tulisan harus menggunakan kalimat
efektif. Kalau tidak, tulisan tersebut akan menjadi tulisan yang tidak akurat, jelas, dan
singkat. Bila suatu tulisan itu tidak akurat, jelas, dan singkat maka syarat pokok tulisan yang
baik sudah tidak dimilikinya lagi.Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Sesuai dengan tuntutan bahasa baku
Artinya, kalimat itu ditulis dengan memperhatikan cara pemakaian ejaan yang tepat,
menggunakan kata atau istilah yang baku atau sudah umum digunakan, sesuai dengan kaidah
tata bahasa, dan lain-lain;
Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya
Maksud yang diterima pembaca sama dengan maksud yang dikandung oleh penulis.
Lawannya, adalah kalimat yang membingungkan, yang maksudnya sukar ditangkap. Hal ini
sering terjadi disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak lengkap, penggunaan unsur
penjelas yang tidak pada tempatnya, pemakaian tanda baca yang keliru, pemilihan kata yang
tidak tepat untuk mendukung gagasan, dan pencampuran anak kalimat yang tidak sejajar
Ringkas atau lugas.
Artinya, kalimat itu tidak berbelit-belit. Dengan menggunakan kata-kata yang sedikit dapat
mengungkapkan banyak gagasan. Dengan kata lain, menulis itu bukan untuk mengumbar
kata-kata., melainkan untuk menyampaikan gagasan secara efektif dan ekonomis dengan
menggunakan bahasa tulis. Menggunakan kata-kata yang boros dapat memancing kesan
bahwa penulis bukan hendak menyampaikan ide atau gagasan, tetapi untuk bertele-tele dan
menghabiskan waktu pembaca.
Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, antara
satu paragraf dan paragraf yang lain.
Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan memperlihatkan suatu kesatuan dengan yang lain.
Kesatuan ini tentu ada hubungannya dengan kesatuan ide atau gagasan. Bila suatu tulisan
terdiri dari kalimat-kalimat yang satu sama lain tidak terkait secara baik, baik berupa
hubungan struktural maupun hubungan semantis, maka akan memancing kesan bahwa tulisan
itu tidak terencana dengan baik, tetapi terpenggal-penggal dan tambal sulam. Akhirnya
menghilangkan kenikmatan pembaca, dan bahkan tujuan tulisan dapat menjadi tidak tercapai.
Kalimat harus hidup
Menghidupkan tulisan itu penting, agar pembaca tidak cepat letih dan bosan membaca
tulisam tersebut. Bila suatu tulisan dibuat dengan menggunakan pola atau gaya yang sama
terus-menerus, walaupun naik, namun akan dirasakan tidak enak karena adanya monotonitas.
Sesuatu yang monoton, yang selalu sama dalam waktu yang panjang, akan memancing
kejenuhan dan kebosanan. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat-kalimat
yang bervariasi.

7
Ada variasi tentang:
a. Pilihan kata
b. Urutan kata dalam kalimat
c. Bentuk kalimat
d. Gaya bahasa
e. Perumpamaan dan perbandingan
f. Panjang pendek kalimat
g. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi.

Artinya, setiap kata yang digunakan ada fungsinya. Setiap kalimat yang digunakan dalam
paragraf mempunyai fungsi tertentu. Jangan ada bagian yang tidak ada fungsi dimunculkan di
dalam kalimat. Misalnya: “Kepada para penonton diharap diam.” Kata “kepada” di sini tidak
mempunyai fungsi apa-apa, malahan dapat merusak kalimat, sehingga mengaburkan subjek
kalimat
Sedangakan menurut Finoza mengatakan bahwa Kalimat efektif mempunyai ciri–ciri yaitu:

Kesatuan

Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, dengan satu ide pokok
pokok boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan,bahkan dapat
mempertentangkan satu dengan yang lainya,asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal.
Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan sama
sekali kedalam sebuah kalimat

Kepaduan

Kepaduan adalah hubungan yang padu antara usur-unsur pembentuk kalimat yang termasuk
pembentuk kalimat yang termasuk adalah frasa, klausa, sert tanda basa yang membentuk S-P-
O–pel.ket. dalam kalimat

Kesejajaran

Kesejajaran adalah terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan
kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat

8
Pemfokusan

Pemfokusan ialah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga


berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan, cara yang dipakai untuk memberi
perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa yaitu :

1) dengan meletakan kata yang ditonjolka itu di awal kalimat


2) dengan melakukan pengulangan kata (repetisi)
3) dengan melakukan pengontrasan kata kunci dan
4) dengan menggunakan partikel / penegas

Penghematan

Penghematan adalah menghindari penukaran kata yang tidak perlu.

C. Unsur-unsur Kalimat Efektif

Unsur-unsur kalimat efektif menurut Yanti ada tujuh ciri-ciri yang menandakan sebuah
kalimat efektif. Tujuh ciri tersebut adalah: kesepadanan struktur, kepararelan bentuk,
ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, kelogisan
bahasa.
Menurut Widjono ada sembilan ciri kalimat dikatan efektif bila memenuhi syarat: memiliki
kesatuan, keutuhan, kelogisan, keepadanan makna dan struktur, kesejajaran bentuk kata,
kefokusan pikiran, kehematan penggunaan unsur kalimat, kecermatan dan kesatuan,
keberfariasian kata.Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin, bahwa kalimat efektif
memiliki ciri-ciri: Adanya kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Dari beberapa pendapat tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan bahawa dalam kalimat
efektif terkait dalam unsur pemakaian kata dan makna dalam penyampian ide/gagasan
seseorang.

Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan efektif.
Sebagai berikut:

9
a. Kesatuan gagasan

Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik didalam kalimat maupun di dalam
paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan. Kesatuan gagasan ini
akan memiliki arti bahwa di dalam sebuah kalimat hanya ada satu ide/gagasan.

b. Kesepadanan

Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk


menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan halhal berikut:

1. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.


Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula dalam
penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah kalimat
memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut.

2. Kata depan tidak berada di depan subjek.


Ketepatan penggunaan konjungsi (termasuk intra-kalimat) dalam sebuah kalimat memiliki
peran penting dalam mendukung kejelasan gagasan dalam sebuah kalimat.

3. Subjek tidak ganda.


Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang ganda/lebih
dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek harus memiliki satu makna
yang jelas agar tidak menimbulkan kealahan pemahaman yang berbeda.

c. Keparalelan (kesejajaran)

Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat.

Contoh:

Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna). Kalimat tersebut tidak memiliki
kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki berarti bukang hanya setangkai
namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik.

10
d. Kehematan

Kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan. Cara untuk
menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk superordinate
, tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata-kata yang sudah
menggunakan bentuk jamak.

Contoh:

Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa. Pemakaian kata adalah merupakan
memiliki makna yang sama.

e. Kelogisan

Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis). Pemakaian kata dipersilakan tidak
tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan adalah orang. Maka kalimat tersebut akan
menjadi efektif apabila kata tersebut diganti menjadi waktu dan tempat kami serahkan atau
kami berikan.

f. Kecermatan

Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir
ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk
memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.

Contoh :

1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini. (tidak
cermat)

11
2. Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia
tahun ini. (cermat)

g. Kebervariasian

Ciri kalimat efektif yang lain adalah tidak monoton. Kalimat sebaiknya bervariasi dengan
memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.

h. Ketegasan

Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjolan atau penekanan pada ide pokok
kalimat. Ketegasan dalam kalimat efektif ini menjadi penting karena hal yang ditonjolkan
tersebut merupakan ide dari gagasan dalam kalimat tersebut.

i. Ketepatan

Diksi yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan,
maksud, atau pesan. Pemakain kata yang memiliki makana ganda, kata yang berhomonim,
homofon, homograf juga akan memiliki pengaruh dalam kalimat tersebut.

j. Kebenaran struktur

Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur-unsur yang
digunakan dalam kalimat tidak memakai unsurunsur asing atau daerah. Sebagai contoh,
pemakaian unsur bahasa Inggris which, where tidak benar jika disepadankan dengan
konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata-kata
tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai dalam
tulisan.

Contoh:

1. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang-orang yang berdiam dalam suatu wilayah
tertentu dimana di dalam kelompok tersebut berlaku serangkaian peraturan sebagai pedoman
tingkah laku. (salah).

12
2. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang berdiam dalam suatu wilayah yang
menganut serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (benar)

k. Keringkasan

Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki
makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang, sedangkan kata
merupakan bentuk ringkas/pendek.

Contoh:

1. Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (bentuk panjang)

2. Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (bentuk ringkas)

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian oleh
pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung
dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis
tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca.

2. Ciri–ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a. Sesuai dengan tuntutan bahasa baku
b. Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya
c. Ringkas atau lugas.
d. Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain,
antara satu paragraf dan paragraf yang lain.
e. Kalimat harus hidup

14
3. Unsur-unsur Kalimat Efektif

Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan efektif.
Sebagai berikut:
a. Kesatuan gagasan
b. Kesepadanan
c. Keparalelan (kesejajaran)
d. Kehematan
e. Kelogisan
f. Kecermatan
g. Kebervariasian
h. Ketegasan
i. Ketepatan
j. Kebenaran struktur
k. Keringkasan

B. Saran

Di dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun
penulisan, untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan berupa kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali Lukman dkk, Petunjuk Praktis Berbahassa Indonesia, Jakarta Pusat pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1991
Finoza Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta Diksi Insan Mulia 2002
Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah KemahiranBerbahasa,
Jakarta Gramedia 1994
Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Jakarta Penerbit Havarindo 2007
Semi M. Atar, Menulis Efektif, Padang: Angkasa Raya 1990
Tasai Amraan dan Arifin Zaenal, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta Akademika Pressindo,
2004
Yanti Prima Gusti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta Unversitas Hamka 2007
Widjono H.S., Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi, Jakarta PT Gramedia 2008

16
17

Anda mungkin juga menyukai