DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun
makalah “KALIMAT” ini dengan baik serta tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPK Bahasa Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................3
PEMBAHASAN .....................................................................................................3
PENUTUP .............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan kalimat efektif merupakan kunci dalam menulis yang jelas dan
persuasif. Kalimat yang efektif mampu menyampaikan ide secara langsung dan
memikat pembaca untuk terus membaca. Dalam dunia literasi, kalimat efektif
menjadi fondasi utama dalam penyusunan tulisan yang memikat. Oleh karena itu,
pemahaman akan kalimat efektif menjadi penting bagi penulis dalam menyusun
karya tulisnya.
Dalam proses penulisan, pemilihan kata yang tepat dan penyusunan kalimat
yang efektif menjadi kunci utama dalam menyampaikan pesan secara efektif.
Kalimat yang terlalu panjang atau rumit dapat membuat pembaca kebingungan atau
kehilangan minat dalam membaca. Sebaliknya, kalimat yang pendek, jelas, dan
padat mampu menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Oleh karena itu,
pemahaman akan struktur kalimat yang efektif menjadi hal yang penting bagi
penulis untuk dapat menghasilkan tulisan yang jelas dan mudah dipahami.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Dalam makalah ini, penulis memiliki tujuan umum. Secara umum, penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui dan memahami struktur kalimat.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis kalimat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Akhadiah dkk. (2003: 116) kalimat efektif adalah kalimat yang benar
dan jelas sehingga maknanya dapat dipahami dengan mudah oleh orang
lain.
2. Suyatno dkk. (2017: 101) yang menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar atau pembaca memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud
oleh penulis atau pembicaranya.
3. Sasangka (2016: 54) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan
oleh si penulis atau si pembicara.
4. Utorodewo dkk. (2011: 141) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau perasaan
penulis.
5. Gani dan Fitriyah (2010: 63) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang secara tepat dapat mewakili ide pembicara atau penulis dan
sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan pikiran
pendengar/ pembaca. Maksudnya adalah sebuah kalimat efektif akan
3
mampu mewakili ide yang ada dalam benak pembicara/ penulis dan
pendengar/ pembaca tanpa menimbulkan salah paham.
Ciri kalimat efektif yang memiliki unsur penting atau pokok, minimal
unsur SP, merujuk pada prinsip bahwa kalimat tersebut harus mengandung
subjek (S) dan predikat (P) sebagai elemen dasar yang membangun makna
utama kalimat. Dalam konteks ini, unsur penting atau pokok adalah
informasi yang menjadi inti atau inti dari kalimat itu sendiri.
Contoh:
Penjelasan:
4
Subjeknya adalah "Zee" dan predikatnya adalah "membaca buku.”
Kalimat tersebut langsung mengungkapkan aktivitas yang dilakukan oleh
subjek, tanpa tambahan informasi yang membingungkan.
Kalimat efektif yang taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku adalah
kalimat tersebut ditulis dengan mematuhi kaidah ejaan yang berlaku dalam
bahasa yang digunakan. Hal ini mencakup penggunaan huruf, tanda baca,
kata-kata yang tepat, dan struktur kalimat yang sesuai dengan kaidah ejaan
yang berlaku. Dengan mematuhi tata aturan ejaan, kalimat akan terlihat
lebih rapi, mudah dipahami, dan memberikan kesan yang baik pada
pembaca.
Contoh:
Penjelasan:
Kata "setiap" dan "hari" ditulis secara terpisah sesuai dengan aturan
ejaan bahasa Indonesia. Tanda hubung ("-") antara "saya" dan "belajar"
untuk menghubungkan frasa yang memiliki hubungan erat. Kata "tekun"
ditulis dengan benar sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia.
Penggunaan tanda baca titik di akhir kalimat untuk menandai akhir kalimat
yang lengkap.
5
3. Penggunaan diksi yang tepat
Contoh:
Penjelasan:
Contoh:
6
Penjelasan:
Contoh:
a. Kalimat yang tidak sejajar: "Ia senang bermain sepak bola, bersepeda,
dan juga berlari di sore hari."
b. Kalimat yang sejajar: "Ia senang bermain sepak bola, bersepeda, dan
berlari di sore hari."
Penjelasan:
7
pembaca dengan informasi tambahan yang tidak perlu, melainkan langsung
mengarahkan perhatian pada inti pesan yang ingin disampaikan.
Contoh:
Penjelasan:
7. Kehematan kata
8
Contoh:
a. Kalimat yang tidak efektif: "Dalam waktu yang sangat singkat, dia
berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik."
b. Kalimat yang lebih efektif: "Dengan cepat, dia menyelesaikan tugasnya
dengan baik."
Penjelasan:
Contoh:
Penjelasan:
9
Terdapat variasi struktur kalimat yang digunakan untuk membuat tulisan
lebih menarik dan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur cerita atau
argumen yang disampaikan.
Struktur atau bangun kalimat diisi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif
tetap. Unsur-unsur tersebut ada yang disebut subjek, predikat, objek, pelengkap,
dan keterangan. Kelima unsur itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
kalimat (Kosasih, 2003:53).
1. Subjek
Contoh:
2. Predikat
Contoh:
10
a. Dia membaca buku di taman. (predikat: membaca buku di taman)
b. Ani sedang memasak di dapur. (predikat: sedang memasak di dapur)
3. Objek
Objek dalam kalimat adalah bagian dari kalimat yang menerima aksi
dari subjek. Objek memberikan informasi tentang apa atau siapa yang
menerima aksi yang dilakukan oleh subjek. Objek biasanya merupakan
orang atau benda yang menjadi sasaran aksi dalam suatu kalimat.
Contoh:
4. Pelengkap
Contoh:
A. Subjek + Pelengkap
a. Dia adalah dokter. (Pelengkap: dokter)
11
b. Nanda menjadi juara. (Pelengkap: juara)
B. Objek + Pelengkap
a. Saya membeli buku itu. (Pelengkap: buku itu)
b. Mereka menunjukkannya kepada saya. (Pelengkap: kepada saya)
5. Keterangan
Contoh:
a. Kalimat Pernyataan
12
Pernyataan adalah ungkapan lisan atau tulisan yang menyatakan
suatu fakta, pendapat, atau keadaan. Maksud dari kalimat
pernyataan adalah untuk menyampaikan informasi yang dapat
diterima kebenarannya. Contohnya:
b. Kalimat Pertanyaan
a) Tutup pintunya!
b) Jangan berisik di perpustakaan!
d. Kalimat Seruan
13
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh,
meminta, atau mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat
ini umumnya menggunakan kata kerja dalam bentuk imperative.
Contohnya:
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah sebuah kalimat yang terdiri dari satu klausa
atau satu rangkaian kata yang memiliki makna lengkap. Kalimat tunggal
dapat berdiri sendiri sebagai sebuah pernyataan yang jelas. Contohnya:
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih
klausa yang memiliki arti lengkap dan terkait, namun tidak digabungkan
dengan kata hubung. Klausa dalam kalimat majemuk dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat tersendiri. Contohnya:
14
a. Kalimat Sempurna
Kalimat sempurna juga bisa merujuk pada kalimat yang tidak dapat
dipersoalkan, tidak memiliki cacat, atau tidak dapat diperbaiki lebih
lanjut. Namun, dalam konteks linguistik, gagasan tentang kalimat
sempurna dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan teori yang
digunakan.
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap atau tidak
cukup jelas sehingga memerlukan informasi tambahan untuk
memahaminya dengan benar. Contohnya: “Belanja di mana?" Kalimat
tersebut tidak lengkap karena tidak mencantumkan objek yang
dimaksud. Untuk melengkapi kalimat ini, kita perlu menambahkan
informasi tambahan, misalnya: “Belanja di supermarket mana?"
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Kami sadar di dalam makalah ini bahwa masih banyak kekurangan, baik dari
segi tulisan maupun bahasan yang telah kami sajikan. Oleh karena itu, kami
memohon saran dan masukannya agar makalah ini bisa menjadi lebih baik
sehingga dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca dan bermanfaat
bagi kita semua
16
DAFTAR PUSTAKA
17