Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MPK Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Vitria Marsela, M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

1. Muhammad Zacky Ramadhan (06061282328018)


2. Euricha Dewanti Kemala Bintang (06061382328071)
3. Septiandy Nugroho (06061381328093)
4. Anta Muzzaky (06061381328098)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun
makalah “KALIMAT” ini dengan baik serta tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPK Bahasa Indonesia.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu Vitria Marsela, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah yang kami buat bisa membantu serta menolong


pengetahuan menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari jika makalah yang kami
susun masih belum sempurna. Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas
perhatiannya serta waktunya, kami sampaikan terima kasih.

Palembang, 29 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2

1.3 Tujuan .............................................................................................................2

BAB II .....................................................................................................................3

PEMBAHASAN .....................................................................................................3

2.1 Hakikat Kalimat Efektif .................................................................................3

2.2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif ................................................................................4

2.3 Struktur Kalimat ...........................................................................................10

2.4 Jenis-Jenis Kalimat ......................................................................................12

2.4.1 Jenis Kalimat Menurut Fungsinya ...................................................12

2.4 Jenis Kalimat Menurut Klausanya ......................................................14

2.4 Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan Unsurnya .................................14

BAB III ..................................................................................................................16

PENUTUP .............................................................................................................16

3.1 Simpulan .......................................................................................................16

3.2 Saran .............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan kalimat efektif merupakan kunci dalam menulis yang jelas dan
persuasif. Kalimat yang efektif mampu menyampaikan ide secara langsung dan
memikat pembaca untuk terus membaca. Dalam dunia literasi, kalimat efektif
menjadi fondasi utama dalam penyusunan tulisan yang memikat. Oleh karena itu,
pemahaman akan kalimat efektif menjadi penting bagi penulis dalam menyusun
karya tulisnya.

Dalam proses penulisan, pemilihan kata yang tepat dan penyusunan kalimat
yang efektif menjadi kunci utama dalam menyampaikan pesan secara efektif.
Kalimat yang terlalu panjang atau rumit dapat membuat pembaca kebingungan atau
kehilangan minat dalam membaca. Sebaliknya, kalimat yang pendek, jelas, dan
padat mampu menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Oleh karena itu,
pemahaman akan struktur kalimat yang efektif menjadi hal yang penting bagi
penulis untuk dapat menghasilkan tulisan yang jelas dan mudah dipahami.

Dengan berkembangnya teknologi dan media sosial, kemampuan menulis


kalimat efektif semakin diperlukan. Konten yang ditulis harus mampu menarik
perhatian dan mudah dipahami oleh pembaca. Dalam konteks pendidikan, guru juga
perlu menguasai teknik menulis kalimat efektif untuk membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Oleh karena itu, pemahaman
tentang kalimat efektif perlu diperdalam dan dipahami oleh setiap individu agar
dapat berkomunikasi secara efektif di berbagai situasi. Oleh karena itu, penulis
perlu memahami karakteristik kalimat efektif dan mengaplikasikannya dalam
menyusun tulisan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami
dengan baik oleh pembaca.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas penulis merumuskan masalah dalam makalah


ini sebagai berikut :

1. Apa hakikat kalimat efektif?


2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Bagaimana struktur kalimat efektif?
4. Bagaimana jenis-jenis kalimat efektif?

1.3 Tujuan
Dalam makalah ini, penulis memiliki tujuan umum. Secara umum, penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui dan memahami struktur kalimat.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis kalimat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Hakikat Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat
dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,
maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Berbagai ahli memberikan pandangan mereka mengenai kalimat efektif:

1. Akhadiah dkk. (2003: 116) kalimat efektif adalah kalimat yang benar
dan jelas sehingga maknanya dapat dipahami dengan mudah oleh orang
lain.
2. Suyatno dkk. (2017: 101) yang menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar atau pembaca memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud
oleh penulis atau pembicaranya.
3. Sasangka (2016: 54) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan
oleh si penulis atau si pembicara.
4. Utorodewo dkk. (2011: 141) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau perasaan
penulis.
5. Gani dan Fitriyah (2010: 63) menjelaskan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang secara tepat dapat mewakili ide pembicara atau penulis dan
sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan pikiran
pendengar/ pembaca. Maksudnya adalah sebuah kalimat efektif akan

3
mampu mewakili ide yang ada dalam benak pembicara/ penulis dan
pendengar/ pembaca tanpa menimbulkan salah paham.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat


efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis; sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara
atau penulis. Dengan kata lain, kalimat efektif harus mampu menciptakan
kesepahaman dan mampu mewakili ide yang ada dalam benak penulis atau
pembicara dan pendengar atau pembaca. Oleh karena itu, kalimat efektif
haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan
penulis terhadap pembacanya. Jika hal ini dapat tercapai, pembaca akan tertarik
pada apa yang dibicarakan dan tergerak hatinya oleh apa yang disampaikan itu
(Akhadiah dkk, 2003: 116).

1.2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat membantu dalam


menyampaikan pesan secara jelas, persuasif, dan menarik bagi pembaca.
Beberapa ciri kalimat efektif antara lain:

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.

Ciri kalimat efektif yang memiliki unsur penting atau pokok, minimal
unsur SP, merujuk pada prinsip bahwa kalimat tersebut harus mengandung
subjek (S) dan predikat (P) sebagai elemen dasar yang membangun makna
utama kalimat. Dalam konteks ini, unsur penting atau pokok adalah
informasi yang menjadi inti atau inti dari kalimat itu sendiri.

Contoh:

“Zee membaca buku”

Penjelasan:

4
Subjeknya adalah "Zee" dan predikatnya adalah "membaca buku.”
Kalimat tersebut langsung mengungkapkan aktivitas yang dilakukan oleh
subjek, tanpa tambahan informasi yang membingungkan.

Pentingnya memiliki unsur penting atau pokok dalam kalimat efektif


adalah agar pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang ingin
disampaikan oleh penulis. Kalimat yang terlalu rumit atau memiliki struktur
yang tidak jelas dapat membuat pembaca kehilangan fokus dan gagal
memahami maksud dari kalimat tersebut. Oleh karena itu, prinsip ini
menjadi salah satu ciri utama dari kalimat yang efektif dalam komunikasi
tertulis.

2. Sesuai tata aturan ejaan yang berlaku

Kalimat efektif yang taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku adalah
kalimat tersebut ditulis dengan mematuhi kaidah ejaan yang berlaku dalam
bahasa yang digunakan. Hal ini mencakup penggunaan huruf, tanda baca,
kata-kata yang tepat, dan struktur kalimat yang sesuai dengan kaidah ejaan
yang berlaku. Dengan mematuhi tata aturan ejaan, kalimat akan terlihat
lebih rapi, mudah dipahami, dan memberikan kesan yang baik pada
pembaca.

Contoh:

“Setiap hari, saya belajar dengan tekun untuk meraih cita-cita.”

Penjelasan:

Kata "setiap" dan "hari" ditulis secara terpisah sesuai dengan aturan
ejaan bahasa Indonesia. Tanda hubung ("-") antara "saya" dan "belajar"
untuk menghubungkan frasa yang memiliki hubungan erat. Kata "tekun"
ditulis dengan benar sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia.
Penggunaan tanda baca titik di akhir kalimat untuk menandai akhir kalimat
yang lengkap.

5
3. Penggunaan diksi yang tepat

Kalimat efektif menggunakan diksi yang tepat adalah pemilihan kata-


kata yang sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi. Diksi yang tepat
akan membuat kalimat lebih jelas, kuat, dan mudah dipahami oleh pembaca
atau pendengar. Penggunaan diksi yang tepat juga dapat membangun
suasana yang sesuai dengan maksud penulis, baik itu untuk
menginformasikan, menggambarkan, meyakinkan, atau menghibur.

Contoh:

a. Kalimat tidak efektif: "Dia makan makanan."


b. Kalimat efektif: "Dia makan nasi goreng."

Penjelasan:

Penggunaan kata "makanan" terlalu umum dan tidak spesifik. Kalimat


tersebut menjadi kurang jelas. Namun, dengan menggunakan kata "nasi
goreng," kalimat menjadi lebih spesifik dan pembaca dapat dengan mudah
membayangkan apa yang dimaksud oleh penulis.

4. Kesepadanan struktur bahasa dan kelogisan sekaligus sistematis

Kalimat efektif menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan


jalan pikiran yang logis dan sistematis adalah bahwa kalimat tersebut
haruslah disusun dengan cara yang memperhatikan tata bahasa yang benar
dan mengikuti alur pikiran yang teratur. Artinya, struktur kalimat harus
sesuai dengan tata bahasa yang berlaku, sementara ide atau gagasan yang
disampaikan haruslah terorganisir dengan baik dan mudah dipahami.

Contoh:

"Para mahasiswa diharapkan untuk hadir tepat waktu dan


mempersiapkan diri dengan baik sebelum ujian dimulai."

6
Penjelasan:

Kalimat tersebut menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa


(penggunaan kata kerja "diharapkan" dan "dimulai" yang sesuai dengan tata
bahasa) dengan jalan pikiran yang logis (mahasiswa harus hadir tepat waktu
dan mempersiapkan diri sebelum ujian dimulai). Dengan demikian, kalimat
tersebut terlihat efektif karena menggabungkan struktur bahasa yang benar
dengan urutan pikiran yang sistematis.

5. Kesejajaran bentuk bahasa

Kalimat efektif menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai


adalah penggunaan struktur kalimat yang seimbang dan seragam dalam
suatu teks. Hal ini mencakup penggunaan tata bahasa yang konsisten, baik
dari segi gramatikal maupun stylistik, sehingga kalimat-kalimat dalam teks
memiliki pola yang teratur dan mudah dipahami.

Contoh:

a. Kalimat yang tidak sejajar: "Ia senang bermain sepak bola, bersepeda,
dan juga berlari di sore hari."
b. Kalimat yang sejajar: "Ia senang bermain sepak bola, bersepeda, dan
berlari di sore hari."

Penjelasan:

Kalimat yang sejajar memiliki pola yang konsisten dalam penggunaan


kata "bermain," "bersepeda," dan "berlari," sehingga lebih mudah dipahami
daripada kalimat yang tidak sejajar.

6. Penekanan ide pokok

Kalimat efektif yang melakukan penekanan ide pokok adalah kalimat


tersebut mampu menyampaikan inti atau pokok dari sebuah informasi atau
gagasan secara jelas dan langsung. Kalimat ini tidak membingungkan

7
pembaca dengan informasi tambahan yang tidak perlu, melainkan langsung
mengarahkan perhatian pada inti pesan yang ingin disampaikan.

Contoh:

a. Kalimat efektif: "Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk


mengatasi masalah kemiskinan di negara ini,"
b. Kalimat kurang efektif: "Meskipun banyak faktor yang memengaruhi
tingkat kemiskinan di negara ini, namun pemerintah seharusnya lebih
proaktif dalam menanggulangi masalah ini dengan menyediakan
program-program bantuan yang lebih efektif dan terarah."

Penjelasan:

Kalimat "Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi


masalah kemiskinan di negara ini," inti pesan yang ingin disampaikan
adalah pentingnya tindakan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan.
Kalimat ini efektif karena langsung menekankan ide pokoknya tanpa
banyak informasi tambahan yang membingungkan. Sebaliknya, kalimat
yang kurang efektif dalam menekankan ide pokok adalah kalimat yang
terlalu panjang atau mengandung banyak informasi tambahan yang tidak
relevan, terlalu memperkenalkan banyak informasi tambahan sehingga ide
pokoknya, yaitu pentingnya tindakan pemerintah dalam mengatasi
kemiskinan, tidak terlalu menonjol.

7. Kehematan kata

Kalimat efektif mengacu pada kehematan penggunaan kata adalah


kemampuan untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan
menggunakan kata-kata yang tepat, padat, dan tidak bertele-tele. Dalam
kalimat efektif, penggunaan kata-kata yang tepat dan hemat akan
memperkuat pesan yang ingin disampaikan tanpa mengurangi kejelasan
atau kekuatan komunikasi.

8
Contoh:

a. Kalimat yang tidak efektif: "Dalam waktu yang sangat singkat, dia
berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik."
b. Kalimat yang lebih efektif: "Dengan cepat, dia menyelesaikan tugasnya
dengan baik."

Penjelasan:

Penggunaan kata-kata yang berlebihan seperti "waktu yang sangat


singkat" dan "dengan sangat baik" membuat kalimat menjadi terlalu panjang
dan kurang efektif. Sedangkan pada contoh kedua, penggunaan kata "cepat"
dan "baik" sudah cukup untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan
padat.

8. Variasi struktur kalimat

Kalimat efektif yang menggunakan variasi struktur kalimat adalah


kemampuan untuk menghindari penggunaan pola kalimat yang monoton
atau terlalu seragam. Dengan menggunakan variasi struktur kalimat, penulis
dapat membuat tulisannya lebih menarik, dinamis, dan mudah dipahami
oleh pembaca. Variasi ini dapat mencakup perbedaan panjang kalimat, jenis
kalimat (misalnya, kalimat langsung, kalimat majemuk, atau kalimat
kompleks), serta penggunaan gaya bahasa yang berbeda-beda.

Contoh:

a. Kalimat sederhana: "Azi pergi ke sekolah setiap pagi."


b. Kalimat majemuk: "Azi pergi ke sekolah setiap pagi, sedangkan Zee
biasanya pergi ke sekolah naik sepeda."
c. Kalimat kompleks: "Meskipun hujan turun dengan deras, Azi tetap pergi
ke sekolah karena dia ingin mengikuti ujian yang penting."

Penjelasan:

9
Terdapat variasi struktur kalimat yang digunakan untuk membuat tulisan
lebih menarik dan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur cerita atau
argumen yang disampaikan.

1.3 Struktur Kalimat

Struktur atau bangun kalimat diisi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif
tetap. Unsur-unsur tersebut ada yang disebut subjek, predikat, objek, pelengkap,
dan keterangan. Kelima unsur itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
kalimat (Kosasih, 2003:53).

1. Subjek

Subjek dalam sebuah kalimat adalah bagian yang menjelaskan siapa


atau apa yang melakukan tindakan atau yang diberi tindakan dalam kalimat
tersebut. Subjek sering kali merupakan kata benda (nomina) atau pronomen
yang menjadi fokus kalimat dan biasanya diikuti oleh kata kerja (predikat)
untuk membentuk kalimat yang lengkap.

Contoh:

a. Zee makan di restoran. (subjek: Zee)


b. Mereka sedang bermain di taman. (subjek: Mereka)

2. Predikat

Predikat dalam sebuah kalimat adalah bagian yang memberikan


informasi tentang subjek kalimat, termasuk apa yang dilakukan subjek
tersebut atau keadaan subjek tersebut. Predikat biasanya terdiri dari kata
kerja (verb) dan informasi tambahan yang mendukung kata kerja tersebut,
seperti objek, pelengkap, atau keterangan.

Contoh:

10
a. Dia membaca buku di taman. (predikat: membaca buku di taman)
b. Ani sedang memasak di dapur. (predikat: sedang memasak di dapur)

Dalam setiap kalimat, predikat berperan penting untuk menjelaskan


apa yang subjek lakukan atau keadaan subjek pada waktu tertentu.

3. Objek

Objek dalam kalimat adalah bagian dari kalimat yang menerima aksi
dari subjek. Objek memberikan informasi tentang apa atau siapa yang
menerima aksi yang dilakukan oleh subjek. Objek biasanya merupakan
orang atau benda yang menjadi sasaran aksi dalam suatu kalimat.

Contoh:

a. membaca buku. (Objek langsung: buku)


b. Kyo membelikan kado untuk Adi. (Objek langsung: kado, Objek tidak
langsung: Adi)
c. Ibu memasak nasi goreng untuk keluarga. (Objek langsung: nasi goreng,
Objek tidak langsung: keluarga)

Objek langsung adalah benda atau orang yang langsung menerima


aksi, sedangkan objek tidak langsung adalah orang atau benda yang
mendapat manfaat atau pengaruh dari aksi tersebut.

4. Pelengkap

Pelengkap dalam kalimat adalah unsur yang melengkapi makna


subjek atau objek dalam kalimat. Pelengkap biasanya digunakan untuk
menjelaskan subjek atau objek lebih lanjut sehingga kalimat menjadi lebih
lengkap dan jelas. Pelengkap dapat berupa kata, frasa, atau klausa yang
memberikan informasi tambahan tentang subjek atau objek dalam kalimat.

Contoh:

A. Subjek + Pelengkap
a. Dia adalah dokter. (Pelengkap: dokter)

11
b. Nanda menjadi juara. (Pelengkap: juara)
B. Objek + Pelengkap
a. Saya membeli buku itu. (Pelengkap: buku itu)
b. Mereka menunjukkannya kepada saya. (Pelengkap: kepada saya)
5. Keterangan

Keterangan dalam kalimat adalah bagian dari kalimat yang


memberikan informasi tambahan tentang kata kerja, kata sifat, atau kata
keterangan lainnya. Keterangan ini membantu menjelaskan bagaimana, di
mana, mengapa, atau kapan suatu peristiwa terjadi. Keterangan dalam
kalimat sering kali menjawab pertanyaan seperti apa?, di mana?, kapan?,
bagaimana?, mengapa?, dan seberapa sering?

Contoh:

A. Waktu: Saya pergi ke sekolah setiap pagi. (Keterangan "setiap pagi"


memberikan informasi tentang kapan pergi ke sekolah dilakukan.)
B. Tempat: Ani bermain di taman. (Keterangan "di taman" memberikan
informasi tentang di mana Ani bermain.)
C. Alasan: Mereka menunda rapat karena hujan. (Keterangan "karena
hujan" memberikan informasi tentang mengapa rapat ditunda.)
D. Cara: Dia menulis dengan cepat. (Keterangan "dengan cepat"
memberikan informasi tentang bagaimana cara dia menulis.)

1.4 Jenis-Jenis Kalimat

Kalimat dapat dibedakan berdasarkan strukturnya menjadi beberapa jenis,


antara lain:

1.4.1 Jenis Kalimat Menurut Fungsinya

a. Kalimat Pernyataan

12
Pernyataan adalah ungkapan lisan atau tulisan yang menyatakan
suatu fakta, pendapat, atau keadaan. Maksud dari kalimat
pernyataan adalah untuk menyampaikan informasi yang dapat
diterima kebenarannya. Contohnya:

a) Pernyataan fakta: "Bola basket memiliki lingkar antara 75-78


cm."
b) Pernyataan pendapat: "Menurut saya, olahraga sangat penting
untuk kesehatan."
c) Pernyataan keadaan: "Cuaca hari ini sangat cerah."

b. Kalimat Pertanyaan

Kalimat pertanyaan adalah kalimat yang digunakan untuk


meminta informasi atau klarifikasi tentang sesuatu. Contohnya:

a) Apa warna langit?


b) Kapan kamu akan pergi?

c. Kalimat Perintah dan Permintaan

Kalimat perintah adalah kalimat yang digunakan untuk


memberikan instruksi atau perintah kepada orang lain. Contohnya:

a) Tutup pintunya!
b) Jangan berisik di perpustakaan!

Kalimat permintaan, di sisi lain, adalah kalimat yang digunakan


untuk meminta sesuatu kepada orang lain. Contohnya:

a) Tolong bantu saya mengangkat koper ini.


b) Maaf, bisakah Anda mengulang pertanyaan itu?

d. Kalimat Seruan

13
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh,
meminta, atau mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat
ini umumnya menggunakan kata kerja dalam bentuk imperative.
Contohnya:

a) Ayo, kita belajar bersama!


b) Mari kita mulai rapat ini dengan doa bersama.

Kalimat seruan juga bisa menggunakan kata-kata lain yang memiliki


makna serupa seperti "ayo," "mari," "tolong," "harap," dan sebagainya.

1.4.2 Jenis Kalimat Menurut Klausanya

a. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah sebuah kalimat yang terdiri dari satu klausa
atau satu rangkaian kata yang memiliki makna lengkap. Kalimat tunggal
dapat berdiri sendiri sebagai sebuah pernyataan yang jelas. Contohnya:

a) Saya belajar di sekolah.


b) Anjing itu sedang tidur.

b. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih
klausa yang memiliki arti lengkap dan terkait, namun tidak digabungkan
dengan kata hubung. Klausa dalam kalimat majemuk dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat tersendiri. Contohnya:

a) Saya memasak makanan, dia membersihkan rumah.


b) Hujan turun dengan deras, angin bertiup kencang.

1.4.3 Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan Unsurnya

14
a. Kalimat Sempurna

Kalimat "sempurna" bisa memiliki beberapa arti tergantung pada


konteksnya:

a) Secara Gramatikal: Kalimat yang benar secara gramatikal, memiliki


subjek, predikat, dan objek yang sesuai dengan tata bahasa yang
berlaku. Contohnya: "Saya sedang makan." Kalimat ini memiliki
subjek ("saya"), predikat ("sedang makan"), dan objek yang jelas.
b) Secara Logis: Kalimat yang mengandung informasi yang benar
secara logis dan konsisten. Contohnya: "Hujan turun dari langit."
Kalimat ini benar secara logis karena hujan memang turun dari
langit.
c) Secara Estetika: Kalimat yang dianggap indah atau sempurna dalam
penulisan sastra atau puisi. Contohnya: "Di hamparan luas padang
pasir, sebatang cactus berdiri gagah." Kalimat ini memiliki
keindahan dalam penyusunan kata-kata.

Kalimat sempurna juga bisa merujuk pada kalimat yang tidak dapat
dipersoalkan, tidak memiliki cacat, atau tidak dapat diperbaiki lebih
lanjut. Namun, dalam konteks linguistik, gagasan tentang kalimat
sempurna dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan teori yang
digunakan.

b. Kalimat Tak Sempurna

Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap atau tidak
cukup jelas sehingga memerlukan informasi tambahan untuk
memahaminya dengan benar. Contohnya: “Belanja di mana?" Kalimat
tersebut tidak lengkap karena tidak mencantumkan objek yang
dimaksud. Untuk melengkapi kalimat ini, kita perlu menambahkan
informasi tambahan, misalnya: “Belanja di supermarket mana?"

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif
memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat membantu dalam menyampaikan pesan
secara jelas, persuasif, dan menarik bagi pembaca. Struktur atau bangun kalimat
diisi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur tersebut ada yang
disebut subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat dapat
dibedakan berdasarkan strukturnya menjadi beberapa jenis.

3.2 Saran

Kami sadar di dalam makalah ini bahwa masih banyak kekurangan, baik dari
segi tulisan maupun bahasan yang telah kami sajikan. Oleh karena itu, kami
memohon saran dan masukannya agar makalah ini bisa menjadi lebih baik
sehingga dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca dan bermanfaat
bagi kita semua

16
DAFTAR PUSTAKA

11 KALIMAT EFEKTIF. (2019, November 25). Diambil kembali dari Microsoft


Word - Document3: file:///C:/Users/user/Downloads/11%20-
%20Kalimat%20Efektif.pdf
4. BAB II.pdf. (2015, Oktober 26). Diambil kembali dari digilib.unila.ac.id:
https://digilib.unila.ac.id/14718/13/14.%20BAB%20II.pdf
Ketut Putrayasah, I. N. (2016). JENIS - JENIS DAN POLA KALIMAT BAHASA
INDONESIA. 7-12. Diambil kembali dari repositori.unud.ac.id:
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/c5af54695
74856e21718c34882583925.pdf
Resmini, N. (2010, Juni 01). KALIMAT EFEKTIF. Diambil kembali dari Kalimat
Efektif.pdf:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I
NDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai