Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KALIMAT EFEKTIF

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampuh :

Dr. Asri Bariqoh, S.S., M.Pd.

Oleh Kelompok:

Rukmania risqi
Muflihatul Hasanah
Luwi Wijaya
Hafid Alifi
Minanul Barri
Rosita
Sultonur Rohman

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


STKIP PGRI SAMPANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala


Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih
sayang-Nya makalah yang berjudul Kalimat Efektif dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah Bahasa
Indonesia, ibu Dr. Asri Bariqoh, S.S., M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing
pembuatan makalah yang baik dan benar.
Dalam makalah ini dibahas tentang beberapa materi yang meliputi pengertian kalimat
efektif, ciri-ciri kalimat efektif, kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kecermatan,
ketegasan, kepaduan, dan kelogisan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis
terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Sampang, 16 Mei 2023

Penulis,

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… ..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………… 1

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….. 1

1.4 Ruang Lingkup……………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………... 3

2.1 Pengertian Kalimat Efektif………………………....……………………………. 3

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif………………………………………………………...... 4

BAB III PENUTUP……..………………………………………………………………… 10

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………. 10

3.2 Saran……………….…………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA……...……………………………………………………………… 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota
masyarakat dengan anggota masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Dalam bahasa terdapat ide, gagasan
pikiran, dan perasaan yang mewakili diri seseorang. Setiap gagasan pikiran atau konsep
yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif. Akan tetapi,
kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya
kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya
tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Ketika membaca sering sekali kita menemukan beberapa kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh
kalimat yang tidak logis, kacau ataupun bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu,
pembaca akan kesulitan dalam memahami maksud kalimat yang disampaikan karena
kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis membahas kalimat
efektif, syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Agar kita semua
mengetahui dan tidak lagi salah pengucapan kalimat agar lebih efektif dan dapat
dimengerti.
1.2. Rumusan Masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?
2. Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif ?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?

1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.

1
2. Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang
efektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.
1.4 Ruang Lingkup.
Pada pembahasan ini hanya terfokus dan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pengertian umum dari kalimat, pengertian efektif, dan kalimat efektif.
2. Pengertian dari para ahli tentang kalimat efektif.
3. Syarat suatu kalimat dapat menjadi kalimat efektif.
4. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan
kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif.
a. Pengertian Kalimat.
Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan ; perkataan ; satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas
klausa.[1]
Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau diucapkan,
kalimat selalu diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Bila ditulis, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda tanya ,atau tanda seru. Kadang-
kadang kalimat disertai tanda petik atau tanda elipsisis.[2]
Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana. Kalimat
yang tersusun rapi dan rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang
diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi
ataupun proses fonologis lainnya.[3]
Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita berbicara. Ide-
ide dan fikiran-fikiran kita tuangkan dalam kalimat. Kalau salah informasi yang kita
berikan karena kesalahan memakai kalimat maka salah pulalah tanggapan si
pendengar. Akibatnya tentu tidak baik karena apa yang kita harapkan tidak tercapai.
Kalimat memiliki kedudukan yang penting dalam berbahasa, sehingga kita harus
berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.[4]
b. Pengertian Efektif.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat.[5] Pengertian Efektif menurut KBBI ialah, ada
efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab (tentang obat),
dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan).
Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita
menggunakan Bahasa yang baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat yang
efektif.[6]

3
c. Pengertian Kalimat Efektif.
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada
dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan
informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan
maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan
pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksud dengan penulis.[7]
Pengertian menurut ahli :
1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi : Kalimat efektif dipahami sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah
dipahami oleh pembaca.
2. Menurut Arifin : Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas,
sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : Kalimat efektif adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
4. Menurut Abdul Rozak : Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi
atau maksud yang disampaikan dengan lengkap dalam pikiran pembaca persis
seperti apa yang disampaikan.[8]
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif haruslah memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar
atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembicara.[9]
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan
cepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.
2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :
a. Kesepadanan Struktur.
4
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan
struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini
diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran[10]. Ciri-ciri
kalimat yang memiliki kesepadaan struktur, yaitu:
1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan
sebagainya di depan subjek.
Contohnya :
1. Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
2. Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
3. Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat
di atas tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah
kalimat.
4. Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan
sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif )
2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contohnya :
1. Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
2. Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)
3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.[11]
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu,
kemudian, sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya
sebagai berikut :
1. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan
kalau difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat
itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menjadikan kalimat itu
kalimat majemuk atau dengan mengganti kata penghubung intrakalimat menjadi
ungkapan penghubung antarkalimat, seperti di bawah ini :
1. Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
2. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara
pertama.

5
b. Kepararelan bentuk.
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk
verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun jika kata pertama berbentuk
nomina, maka kata selanjutnnya berbentu nomina.
Contohnya :
1. Langkah -langkah dalam menulis kalimat efektif adalah dipahami, diketahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (tidak efektif).
2. Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,mengetahui,
dan mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (efektif).
3. Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan
tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata
yang lainnya yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab
yang merupakan bentuk nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat
tersebut akan lebih baik kalau diubah menjadi seperti: Semakin berumur seharusnya
manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan bertanggung jawab[12].
C. Kehematan Kata.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus
diperhatikan adalah:
1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.
Contohnya :
1. Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
2. Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
3. Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan
karena subjek yang sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan
kata dia pada anak kalimat di atas merupakan pemborosan kata yang sebaiknya
dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah sebagai berikut : Karena tidak
diundang, dia tidak datang pada acara itu.

6
2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.
Contohnya :
1. Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).
2. Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).

3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.


Contohnya:
1. Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung rektorat (tidak
efektif).
2. Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
3. Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang
menikmati hidangan. Kata banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat
sudah mengandung makna jamak. Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan
yang bermakna jamak, sehingga kalimat-kalimat di atas dapat diperbaiki
menjadi seperti : Masih banyak hal yang harus dibahas. Para tamu undangan
sedang menikmati hidangan.

D. Kecermatan.
Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata
sehingga tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.
Contohnya :
1. Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).
2. Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
3. Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).

Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru:


Apakah Pak Lurah itu yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk
menghindari penafsiran ganda itu, perlu digunakan tanda hubung (-) seperti pada
perbaikan kalimat di bawah ini:
 Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
 Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya.
(efektif).

7
E. Ketegasan.
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal kalimat).
Contohnya:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
2. Membuat urutan yang bertahap.
Contohnya :
1. Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar (Salah).
2. Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar (Benar).
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu mengharukan.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contohnya : anak itu bodoh tetapi pintar.
5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel-lah,-pun,-
kah.
Contohnya:
1. Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?
2. Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.
F. Kepaduan.
Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah :
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.
Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contohnya:
1. Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak efektif)
2. Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.

8
Contohnya:
1. Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena
aspek terletak di antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
2. Surat itu sudah saya baca.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata
kerja transiti dan ojek penderita.
Contohnya :
1. Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada
kalimat tidak diperlukan karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti
secara langsung oleh objek penderita pentingnya perpustakaan. Perbaikan
kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
2. Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.
G. Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat
diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
1. Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).
2. Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas
maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat
dikatakan kalimat efektif apabila memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu,
Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam
menafsirkan maksud sang penulis, Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca
atau pendengarnya dengan cepat, dan Sistematis tidak bertele-tele.
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur,
kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta kelogisan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis uraikan
diatas mengenai Kalimat Efektif dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana kalimat yang
efektif dan mana yang tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Apalagi
kedepannya kita akan menjadi seorang pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan
kalimat efektif agar nantinya peserta didik kita dapat memahami dengan jelas apa yang
kita sampaikan baik berupa penjelasan atau perkataan maupun tulisan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Devianty, Rina. 2019. Diktat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan.
Hasan Lubis, A. Hamid. 1993. Jenggala Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online. tanggal 30 April 2019 Pukul 21:28 wib.
diunggah dari https://kbbi.web.id/kalimat.
Maryati, Siti. Kalimat Efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019 pukul 22:22.
diunggah dari http://repository.ump.ac.id/2470/3/SITI%20MARYATI%20BAB%20II.pdf.
Parto. 2013. Jurnal KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs
PADA ERA GLOBAL. FKIP Universitas Jember.
Pengertian kalimat efektif. tanggal 15 Mei 2023 Pukul 21:49.
diunggah dari http://digilib.unila.ac.id/5861/17/BAB%20II.pdf.
Pengertian kalimat efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019 pukul 21:28. diunggah dari
http://myblog-kunanta2798-waftasyasukma.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-
kalimat-efektif-dan.html.
Rahman Eman, Sudarrno. 1986. Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan
tinggi. Jakarta:
Hikmat Syahid Indah.
Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah. Medan: Usu
Press.
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online, diunggah
dari https://kbbi.web.id/kalimat pada tanggal 15 Mei 2023 Pukul 21:28 wib
[2] Sudarrno, A. Rahman Eman, Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan
tinggi, (Jakarta: PT. Hikmat Syahid Indah, 1986) hal 52
[3] Pengertian kalimat efektif, diunggah
dari http://digilib.unila.ac.id/5861/17/BAB%20II.pdf pada tanggal 14 Mei 2023 Pukul
21:49.
[4] Prof. A. Hamid Hasan Lubis, Jenggala Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1993)
hal126
[5] Pengertian kalimat efektif dan ciri-cirinya, diunggah dari http://myblog-kunanta2798-
waftasyasukma.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-kalimat-efektif-
dan.html pada tanggal 13 Mei 2023 pukul 21:28
[6] Drs. H. Zubeirsyah, S.U., Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan
ilmiah, (Medan: Usu Press, 1998) hal 85

11
[7]Diktat, Rina Devianty,S.S., M.Pd., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Medan:
2019)
[8] Siti Maryati, Kalimat Efektif dan ciri-cirinya, diunggah
dari http://repository.ump.ac.id/2470/3/SITI%20MARYATI%20BAB%20II.pdf pada
tanggal 15 Mei 2023 pukul 22:22
[9] Pengertian kalimat efektif, diunggah
dari http://digilib.unila.ac.id/5861/17/BAB%20II.pdf pada tanggal 13 Mei 2023 Pukul
21:49.
[10] Diktat, Rina Devianty,S.S., M.Pd., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Medan:
2019)
[11] Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA
GLOBAL, (FKIP Universitas Jember: 2013)
[12] Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA
GLOBAL, (FKIP Universitas Jember: 2013)

12

Anda mungkin juga menyukai