fadhilahbatubara fadhilahbatubara
Iklan
KALIMAT EFEKTIF
Oleh
PAI 5
Kelompok 8 :
Dosen Pengampuh :
Rina Devianty, S.S., M.Pd.
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan seluruh alam
yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya makalah yang berjudul
Kalimat Efektif dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia, ibu Rina
Devianty, S.S., M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan
benar.
Dalam makalah ini dibahas tentang beberapa materi yang meliputi pengertian kalimat efektif, ciri-ciri
kalimat efektif, kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kecermatan, ketegasan, kepaduan, dan
kelogisan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, walaupun
penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Aamiin.
Penulis,
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 11
3.2 Saran………………………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota masyarakat dengan anggota
masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Dalam
bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri seseorang. Setiap gagasan pikiran
atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai.
Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau
yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat,
unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada
yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan.
Ketika membaca sering sekali kita menemukan beberapa kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai
kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh kalimat yang tidak logis, kacau ataupun
bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca akan kesulitan dalam memahami maksud kalimat
yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis
membahas kalimat efektif, syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Agar kita semua
mengetahui dan tidak lagi salah pengucapan kalimat agar lebih efektif dan dapat dimengerti.
Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif ?
1.3 Tujuan.
Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata,
kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat.
Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan ;
perkataan ; satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.[1]
Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau diucapkan, kalimat selalu diawali dan
diakhiri dengan kesenyapan. Bila ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik,
tanda tanya ,atau tanda seru. Kadang-kadang kalimat disertai tanda petik atau tanda elipsisis.[2]
Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana. Kalimat yang tersusun rapi dan
rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,
dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat
diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun
proses fonologis lainnya.[3]
Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita berbicara. Ide-ide dan fikiran-fikiran kita
tuangkan dalam kalimat. Kalau salah informasi yang kita berikan karena kesalahan memakai kalimat
maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu tidak baik karena apa yang kita harapkan
tidak tercapai. Kalimat memiliki kedudukan yang penting dalam berbahasa, sehingga kita harus berusaha
agar kalimat itu cukup jelas dan benar.[4]
B. Pengertian Efektif.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang
tepat.[5] Pengertian Efektif menurut KBBI ialah, ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya),
manjur atau mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan).
Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita menggunakan Bahasa yang baik yang
tersusun dalam rangkaian kalimat yang efektif.[6]
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau
penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat
terjamin.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksud
dengan penulis.[7]
Pengertian menurut ahli :
1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi : Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
2. Menurut Arifin : Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca.
3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga
dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
4. Menurut Abdul Rozak : Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu membuat isi atau maksud yang
disampaikan dengan lengkap dalam pikiran pembaca persis seperti apa yang disampaikan.[8]
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca. Kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis
atau pembicara.[9]
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :
A. Kesepadanan Struktur.
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai
dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan
kesatuan fikiran[10]. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan struktur, yaitu:
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan penggunaan
kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.
Contohnya :
Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas tidak berfungsi
apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan sehingga menjadi:
Hadirin dimohon berdiri. (efektif )
Contohnya :
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian, sedangkan,
bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya sebagai berikut :
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan kalau difungsikan
sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat itu dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau dengan mengganti kata penghubung
intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, seperti di bawah ini :
Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara pertama.
B. Kepararelan bentuk.
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Yang dimaksud dengan
kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk
verba. Namun jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnnya berbentu nomina.
Contohnya :
Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan
defenisi kalimat efektif (tidak efektif).
Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang lainnya yang sama-
sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang merupakan bentuk nominal, padahal
yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik kalau diubah menjadi seperti:
Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan bertanggung jawab[12].
C. Kehematan Kata.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari
pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus diperhatikan adalah:
Contohnya :
Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang sama sudah
disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas merupakan
pemborosan kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah sebagai berikut : Karena
tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Contohnya :
Contohnya:
Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang menikmati hidangan. Kata
banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat sudah mengandung makna jamak. Oleh karena itu,
tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna jamak, sehingga kalimat-kalimat di atas dapat diperbaiki
menjadi seperti : Masih banyak hal yang harus dibahas. Para tamu undangan sedang menikmati
hidangan.
D. Kecermatan.
Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak
menimbulkan keracunan dan makna garis.
Contohnya :
Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru: Apakah Pak Lurah itu yang baru
menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk menghindari penafsiran ganda itu, perlu digunakan
tanda hubung (-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:
Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya. (efektif).
E. Ketegasan.
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk
membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:
Contohnya:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan yang ada
pada dirinya.
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
Contohnya :
Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (Salah).
Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (Benar).
Contohnya:
F. Kepaduan.
Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-
pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah :
Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contohnya:
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam kalimat-kalimat yang
berpredikat persona.
Contohnya:
Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek terletak di
antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
Contohnya :
Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada kalimat tidak diperlukan
karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti secara langsung oleh objek penderita pentingnya
perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
G. Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima atau dimengerti
oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya, dan
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila
memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh pendengar atau
pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis, Menyampaikan
pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat, dan Sistematis tidak bertele-tele.
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur, kepararelan bentuk,
kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta kelogisan.
3.2 Saran.
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis uraikan diatas mengenai Kalimat
Efektif dan Ciri-ciri Kalimat Efektif dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana kalimat yang efektif dan mana yang
tidak. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Apalagi kedepannya kita akan menjadi seorang
pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan kalimat efektif agar nantinya peserta didik kita dapat
memahami dengan jelas apa yang kita sampaikan baik berupa penjelasan atau perkataan maupun
tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Devianty, Rina. 2019. Diktat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online. tanggal 30 April 2019 Pukul 21:28 wib.
Pengertian kalimat efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019 pukul 21:28. diunggah dari
http://myblog-kunanta2798-waftasyasukma.blogspot.com/2015/11/makalah-pengertian-kalimat-
efektif-dan.html.
Rahman Eman, Sudarrno. 1986. Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta:
Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah. Medan: Usu Press.
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online, diunggah dari https://kbbi.web.id/kalimat pada tanggal
30 April 2019 Pukul 21:28 wib
[2] Sudarrno, A. Rahman Eman, Kemampuan berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, (Jakarta: PT.
Hikmat Syahid Indah, 1986) hal 52
[4] Prof. A. Hamid Hasan Lubis, Jenggala Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1993) hal126
[6] Drs. H. Zubeirsyah, S.U., Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan karangan ilmiah, (Medan: Usu
Press, 1998) hal 85
[7]Diktat, Rina Devianty,S.S., M.Pd., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Medan: 2019)
[8] Siti Maryati, Kalimat Efektif dan ciri-cirinya, diunggah dari http://repository.ump.ac.id/2470/3/SITI
%20MARYATI%20BAB%20II.pdf pada tanggal 30 april 2019 pukul 22:22
[10] Diktat, Rina Devianty,S.S., M.Pd., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Medan: 2019)
[11] Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA GLOBAL, (FKIP
Universitas Jember: 2013)
[12] Jurnal Parto, KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA GLOBAL, (FKIP
Universitas Jember: 2013)
Iklan
Bagikan ini:
Terkait
19 Juli 2019
19 Juli 2019
19 Juli 2019
Berikan Komentar
Coretan Aksara
Kembali ke atas
Iklan