Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KALIMAT EFEKTIF”

Dosen Pengampu:
Roni Nugraha Syafroni, S,PD.,MM,
Disusun Oleh:
1. Aliefia Indah M. (1810631030090)
2. Andika Pirmansah (1810631030081)
3. Anggit Hesti S. (1810631030096)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPEBANGSA KARAWANG
Jl. HS Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Teluk Jambe Timur,
Kabupaten Karawang
2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul “Kalimat Efektif” sebagai tugas kelompok dosen Bapak Roni Nugraha
Syafroni, S,PD.,MM, di mata kuliah Bahasa Indonesia.
            Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang baik dan
benar. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep penggunaan
kalimat efektif.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Karawang, 21 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………............. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………… 3

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………5

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 5

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………6

1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………………….6

1.4 Manfaat……………………………………………………………..6

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………….......7

2.1 Pengertian Kalimat Efektif………………………………………..7

2.2 Unsur-Unsur Kalimat Efektif……………………………………..7

2.2.1 Subjek………………………………………………... 8

2.2.2 Predikat…………………………………………….... 8

2.2.3 Objek……………………………………………….... 9

2.2.4 Pelengkap……………………………………………. 9

2.2.5 Keterangan…………………………………………...10

2.3 Ciri-Ciri Kalimat Efektif…………………………………………. 11

2.3.1 Keseimbangan Struktur……………………………. 11

2.3.2 Kehematan Kata……………………………………..11

2.3.3 Kesejajaran Bentuk……………………………….....11

2.3.4 Ketegasan Makna…………………………………… 11

2.3.5 Kelogisan Kalimat…………………………………... 12

2.4 Syarat-Syarat Kalimat Efektif……………………………………. 12

2.4.1 Koherensi…………………………………………….. 12
2.4.2 Kesatuan……………………………………………….12

2.4.3 Kehematan……………………………………………. 12

2.4.4 Parealisme...................................................................... 12

2.4.5 Penekanan…………………………………………….. 12

2.4.6 Kevariasan……………………………………………. 12

2.4.7 Logis/Nalar………………………………………….....12

2.5 Struktur Kalimat Efektif………………………………………… 13

2.6 Jenis-Jenis Kalimat Efektif……………………………………….13

2.6.1 Kalimat Berita……………………………………….. 13

2.6.2 Kalimat Tanya……………………………………….. 13

2.6.3 Kalimat Ajakan……………………………………… 13

2.6.4 Kalimat Perintah.......................................................... 13

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………... 14

3.1 Kesimpulan………………………………………………………. 14

3.2 Saran………………………………………………………………14

3.2.1 Bagi Pendidik…………………………………………14

3.2.2 Bagi Calon Pendidik………………………………….14

3.2.3 Bagi Lembaga Sekolah……………………………….14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
yang lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari si pembicara. Bahasa tentu
memiliki unsur atau aturan yang digunakan agar dapat lebih mudah di pahami oleh lawan
bicara. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.

Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan
bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat,
unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya
tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat
diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim,
1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-
kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya
kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena
kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk
membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

  Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa
tulisan. Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat
yang baik dan benar (yang disebut kalimat efektif) akan memudahkan pemahanam orang
lain sehingga kesalahpahaman yang sering terjadi dapat terhindarkan.
Untuk menjadikan kalimat yang diucapkan atau ditulis mudah dimengerti oleh orang
lain, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut secara tepat dapat
mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua, kalimat tersebut
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Faktor yang menjadikan
gagasan diterima dengan baik adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar serta
penggunaan huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah tatabahasa.

1.2. Rumsan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa saja unsur-unsur kalimat?
3. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
4. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
5. Bagaimana struktur kalimat efektif?
6. Apa saja jenis-jenis kalimat efektif?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga
menjadi  baik dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia

1.4. Manfaat
Dari rumusan masalah yang ada maka manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui gambaran umum kalimat efektif.
2. Memahami syarat yang mendasari kalimat efektif.
3. Mengerti struktur kalimat efektif.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara
tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan
menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca

Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :


1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)

2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami
orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:
2009)

2.2. Unsur-Unsur Kalimat Efektif


Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia
lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek
(S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa
Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat.
Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib
hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
2.2.1 Subjek
adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal,
suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi
oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:
a. Ayahku  sedang melukis.
b. Meja direktur besar.
c. Yang berbaju batik dosen saya.
d. Berjalan kaki menyehatkan badan.
e. Membangun jalan layang sangat mahal.
Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang diisi
oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang diisi
oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal
terdapat pada kalimat (d) dan (e).

2.2.2 Predikat

adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).
Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan
sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat
adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat
juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi
dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut:
a. Kuda meringkik.
b. Ibu sedang tidur siang.
c. Putrinya cantik jelita.
d. Kota Jakarta dalam keadaan aman.
e. Kucingku belang tiga.
f. Robby mahasiswa baru.
g. Rumah Pak Hartawan lima.
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. Kata
meringkik pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata
sedang tidur siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik
jelita pada kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, dalam keadaan
aman pada kalimat (d) memberitahukan situasi kota Jakarta, belang tiga pada
kalimat (e) memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada kalimat (f)
memberitahukan status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah
rumah Pak Hartawan.

2.2.3 Objek

adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh
nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa
verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad contoh di
bawah ini.
1. Nurul menimang …
2. Arsitek merancang …
3. Juru masak menggoreng …
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut
adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada
ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek.Jika P diisi oleh verba intransitif, O
tidak diperlukan. Itulah sebabnya sifat O dalam kalimat dikatakan tidak wajib
hadir. Verba intransitive mandi, rusak, pulang yang menjadi P dalam contoh
berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.
1. Nenek mandi.
2. Komputerku rusak.
3. Tamunya pulang.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan.
Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan ubahan
posisinya bila kalimatnya dipasifkan.
Contoh:
a. Kalimat Aktif
Martina Hingis (S) mengalahkan Yayuk Basuki  (O)
b. Kalimat pasif
Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.(O)

2.2.4 Pelengkap

Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.


letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu
juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu
dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O
terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini:
a.       Ketua MPR membacakan Pancasila.
        S                  P             O
b.      Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
            S                    P            Pel

2.2.5 Keterangan

adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian


kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir
kalimat..Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat.
Para ahli membagi keterangan atas Sembilan macam (Hasan Alwi dkk, 1998:366)
yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Jenis-jenis keterangan:

No Jenis keterangan Posisi/penghubung Contoh pemakaian


.
1. Tempat Di Di kamar, di kota
Ke Ke Surabaya, ke rumahnya
Dari Dari Manado, dari sawah
Pada Pada permukaan
2. Waktu - Sekarang, kemarin
Pada Pada pukul 5 hari ini
Dalam Dalam 2 hari ini
Se- Sepulang kantor
Sebelum Sebelum mandi
Sesudah Sesudah makan
Selama Selama bekerja
Sepanjang Sepanjang perjalanan
3. Alat Dengan Dengan pisau, dengan mobil
4. Tujuan Supaya/agar Supaya/agar kamu faham
Untuk Untuk kemerdekaan
Bagi Bagi masa depan
Demi Demi orang tuamu
5. Cara Secara Secara hati-hati
Dengan cara Dengan cara damai
Dengan jalan Dengan jalan berunding
6. Kesalingan - Satu sama lain
7. Similatif Seperti Seperti angin
Bagaikan Bagaikan seorang dewi
Laksana Laksana bintang di langit
8. Penyebab Karena Karena perempuan itu
Sebab Sebab kegagalannya
9. Penyerta Dengan Dengan adiknya
Bersama Bersama orang tuanya
Beserta Beserta saudaranya

2.3. Ciri-Ciri Kalimat Efektif


Untuk memenuhi keefektifan kalimat, kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
2.3.1. Keseimbangan Struktur
Hal pertama yang harus diprhatikan adalah kelengkapan struktur dan
penggunaannya inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa
hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat
Contoh: Saya pergi ke Pasar
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) didepan subjek karena akan
mengaburkan pelaku didalam kalimat tersebut.
Contoh:
1. Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu {tidak efektif).
2. Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu {efektif)
c. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu,
namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
1. Adik demam tinggi sehingga adik tidak dapat masuk sekolah (tidak
efektif)
2. Adik demam tinggi sehingga tidak dapat masuk sekolah (efektif0
2.3.2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele,
kita tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama didalam sebuah kalimat.
Contoh:
a. Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi
(tidak efektif)
b. Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi (efektif)
2.3.3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di
kalimat, sesuai kedudukannya dalam kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif
haruslah berimbuhan paralel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan “me-“, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang
sama.
Contoh:
a. Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah,
dan pengolahannya. (tidak efektif)
b. Hal yang mesti diperhatikan soal samah adalah cara membuang, memilah dan
mengolahnya. (efektif)
2.3.4. Ketegasan makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan diawal kalimat, namun memang
perletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam
beberapa kasus tertentu, kita bisa saja meletakan keterangan diawal kalimat untuk
memberi efek penegasan.
Contoh;
a. Kamu sapulah lantai rumah agar bersih (tidak efektif)
b. Sapulah lantai rumahmu agar bersih (efektif)
2.3.5. Kelogisan kalimat
Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat.
Karena itu, buatlah kelimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal
agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
a. Kepada bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan. (tidak
efektif)
b. Bapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang
(efektif)

2.4. Syarat-Syarat Kalimat Efektif


2.4.1. Koherensi adalah Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur -
unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kata itu.
2.4.2. Kesatuan, Suatu kalimat efektif harus mempunyai struktur yang baik. Artinya,
kalimat itu harus memiliki unsur - unsur subyek dan predikat, atau bisa
ditambah dengan obyek, keterangan, dan pelengkap yang bisa melahirkan arti
yang merupakan ciri - ciri keutuhan kalimat.
2.4.3. Kehematan adalah kehematan dalam pemakain kata, frase atau bentuk lainnya
yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan tersebut menyangkut soal
gramatikal dan makna kata. Namun, dalam hal ini tidak berarti bahwa kata
yang menambah kejelasan kalimat boleh dihilangkan.
2.4.4. Paralelisme atau kesejajaran Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu Jika pertama menggunakan verba, maka
bentuk kedua juga menggunakan verba. Lalu, jika kalimat pertama
menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya juga harus
menggunakan kata kerja berimbuhan me-, juga.
2.4.5. Penekanan Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara
biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi.
2.4.6. Kevariasian, untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca,
diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek,
predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.
2.4.7. Logis/Nalar, suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat
tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat dilihat
dari segi maknanya, bukan strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila
gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat
masuk akal, dan hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga masuk
akal.

2.5. Struktur Kalimat Efektif


1. Struktur kalimat dasar terdiri dari,

a. Pola kalimat dasar


b. Tipe kalimat
2. Struktur kalimat tunggal terdiri dari pola kalimat tunggal
3. Struktur kalimat majemuk terdiri dari,
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk bertingkat
c. Kalimat majemuk campuran

2.6. Jenis-Jenis Kalimat Efektif


2.6.1 Kalimat Berita
Merupakan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah kejadian
atau perisiwa.
Contoh: Tumpahan minyak menimbulkan pencemaran lingkungan.

2.6.2. Kalimat Tanya


adalah kalimat yang berisi pertanyaan kepada pihak lain untuk
memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya.
Contoh: Kapan ujian masuk perguruan tinggi diselenggarakan?

2.6.3. Kalimat Ajakan


Adalah kalimat yang menyatakan ajakan kepada seseorang yang diajak
bicara untuk melakukan seusatu bersama-sama.
Contoh: Ayo, makan sayuran.

2.6.4. Kalimat Perintah


Merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/memerintah
seseorang untuk melakukan sesuatu
Contoh: Tolong tutup pintunya!
BAB 3
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan informasi
secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan kalimat, penekanan
dan pengucapannya. Di dalam penyusunan kalimat efektif sangat perlu diperhatikan
struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang
disusun menjadi kalimat utuh yang efektif.Unsur-unsur dalam kalimat efektif, ialah:
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket) dan mengenai
syarat-syarat kalimat efektif meliputi: koherensi, kesatuan, kehematan, paralelisme atau
kesejajaran, penekanan, kevariasian dan logis/nalar.

3.2.Saran
3.2.1. Bagi para pendidik

Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama tentang bahasa


indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan
belajar mengajar terjadi komunikas yang baik dan tepat penggunaan bahasanya
antara pendidik dengan peserta didik.

3.2.2. Bagi calon pendidik


Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara
seksama mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik terjun ke
lapangan tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik
dengan pendidik.

3.2.3. Bagi lembaga sekolah


Lembaga sekoah sebaiknya memberikan dan menekankan perhatian penuh
terhadap penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang
selaras.
DAFTAR PUSTAKA

 Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
 Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
 Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
 http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html
 https://www.academia.edu/9556556/Kalimat_Efektif_Pengertian_Ciri-ciri_Contoh

Anda mungkin juga menyukai