MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Fernando Onas, M.Pd.
Kelompok 6
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kalimat Efektif dengan maksimal dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu
Bapak Fernando Onas, M.Pd.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan bantuan secara langsung dalam proses pembuatan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, semua isi berdasarkan dengan buku
dan jurnal referensi yang berkaitan dengan Kalimat Efektif.
Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekuranagan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pengampuh untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.
Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu, menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca mengenai
Kalimat Efektif.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penulisan kalimat efektif terdapat banyak pola kesalahan yang harus
dihindari agar kalimat yang ditulis dapat efektif dan mudah dipahami para pembaca
yaitu, penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat, penggunaan
kata berlebih yang mengganggu struktur kalimat, penggunaan imbuhan yang kacau,
kalimat yang tidak selesai, penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak
baku, penggunaan tidak tepat, penggunaan kata daripada yang tidak tepat, pilihan kata
yang tidak tepat, kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti, pengulangan
kata yang tidak perlu, dan kata kalau yang dipakai secara salah.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Dosen kritik sastra menugaskan kami membuat makalah.
2) Ayah mewarisi sebidang tanah untuk saya.
Jika dikaitkan dengan ciri pertama dari kalimat efektif, kedua contoh
kalimat tersebut kurang efektif. Ada pun perbaikannya adalah sebagai
berikut:
a) Ayah mewariskan sebidang tanah untuk saya.
b) Dosen kritik sastra menugasi kami membuat makalah.
Pada beberapa kata dasar tertentu seperti tugas, penambahan akhiran kan
menuntut objek yang diam, sedangkan penambahan akhiran i mengharuskan
adanya objek yang bergerak. Perlu diingat bahwa penggunaan imbuhan
tersebut hanya untuk beberapa kata dasar tertentu.
4
2) Tidak terdapat subjek ganda
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus
sehingga membuat makna dari kalimat tersebut sulit untuk dipahami,
contoh:
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
b) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
(Benar)
3) Kata hubung tidak dipakai pada kalimat tunggal
Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat
majemuk. Oleh karena itu, kata hubung tidak boleh ada di kalimat
tunggal, contoh:
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama. (Salah)
b) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama. (Benar)
c) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. (Benar)
Jika ingin tetap menggunakan kalimat tunggal, kata ‘sehingga’
bisa diganti dengan ‘oleh karena itu’.
4) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam
sebuah kalimat, contoh:
a) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. (Salah)
b) Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. (Benar)
3. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau
bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga
harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata
kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.
Contoh: “Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang”.
Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak
memiliki bentuk yang sama.
Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda semua,
menjadi seperti berikut: “Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang”.
5
4. Kehematan Kata
Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu, cara yang dapat dilakukan
adalah:
1) Hilangkan pengulangan subjek
Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu
kalimat, contoh:
a) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Salah)
b) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Benar)
Tidak perlu mengulang kata ’dia’.
2) Hindari kesinoniman dalam satu kalimat
Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama
(sinonim), gunakan salah satunya saja, contoh:
a) Sejak dari pagi dia bermenung. (Salah)
b) Sejak pagi dia bermenung. (Benar)
Kata ‘sejak’ dan ‘dari’ adalah sinonim, sehingga penggunaan salah
satunya saja sudah cukup.
3) Perhatikan kata jamak
Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu
menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak, contoh:
a) Hadirin sekalian dimohon berdiri. (Salah)
b) Hadirin dimohon berdiri. (Benar)
Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu
menambahkan kata ‘sekalian’ setelah kata hadirin.
5. Kecermatan Penalaran
Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus
memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.
Contoh: “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah”.
Kalimat diatas dapat menimbulkan tafsiran ganda dan membingungkan,
antara siapa yang terkenal Mahasiswanya atau perguruan tingginya. Oleh
karena itu, agar kalimat tersebut menjadi efektif dapat diubah menjadi salah
satu dari dua bentuk berikut :
1) Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.
Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata
‘perguruan tinggi’ dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di
perguruan tinggi sehingga tidak perlu disebutkan lagi.
2) Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.
Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.
6
6. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada
kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Contoh:
a) Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.
b) Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-
mandir di sekitar pasar.
7
8) Kalimat Pengandaian
Kalimat ini dibuat untuk menggambarkan keinginan si penulis atau
komunikan, baik yang sudah terwujud maupun yang belum. Kata-kata yang
sering digunakan dalam jenis kalimat ini, seperti seandainya, aku harap,
semoga, dan lain sebagainya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak efektif pada saat gagasan
yang ada di dalam kalimat bisa dipahami dengan mudah dan jelas oleh pembaca
atau pendengar. Hal ini dikarenakan, penulis atau pembicara biasanya
memasukkan sebuah gagasan pada suatu kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat
yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Penggunaan kata-
kata yang tepat, struktur kalimat yang sederhana, serta tata bahasa yang
benar adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan kalimat
efektif. Dalam konteks komunikasi, penggunaan kalimat efektif dapat
membantu meningkatkan kemampuan komunikasi individu, baik dalam
konteks pribadi maupun profesional. Dengan menguasai penggunaan kalimat
efektif, seseorang dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan
memperoleh pemahaman yang baik dari penerima pesan.
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai Kalimat Efektif, diharapkan
pembaca dapat menambah wawasan dan memahami lebih lanjut mengenai
Kalimat Efektif, serta dapat menerapkannya dengan baik di dalam kehidupan
sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kalimat Efektif. (2020, September). Universitas Esa Unggul. Dari Modul Kalimat
Efektif,http://https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F31457
8%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F11%20%20Kalimat%20Efektif.pdf
&forcedownload=1
Pengertian Kalimat Efektif, Struktur, dan Contohnya. (2023, 24 Mei). Diakses pada 3
Maret 2024. Dari https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-
kalimat-efektif-struktur-dan-contohnya-20SxxwQUvep/full
Swawikanti, K. (2023, 7 Desember). Pengertian Kalimat Efektif, Ciri-Ciri, Syarat &
Contoh Bahasa Indonesia Kelas 12. Diakses pada 3 Maret 2024. Dari
https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-efektif
10