Anda di halaman 1dari 13

KALIMAT EFEKTIF

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :
Fernando Onas, M.Pd.

Kelompok 6

Arjun Sabara (06031282328057)


Aurel Gea Ananta (06031182328001)
Ayu Permata Sari (06031182328055)
Bunga Putri Aisyah (06031282328027)
Reza Pebriyanti (06031182328017)
Siti Arista Agustin Putri (06031282328054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kalimat Efektif dengan maksimal dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu
Bapak Fernando Onas, M.Pd.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan bantuan secara langsung dalam proses pembuatan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, semua isi berdasarkan dengan buku
dan jurnal referensi yang berkaitan dengan Kalimat Efektif.
Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekuranagan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pengampuh untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.
Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu, menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca mengenai
Kalimat Efektif.

Indralaya, Maret 2024

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Depan ........................................................................................................... i


Kata Pengantar............................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Kalimat Efektif............................................................................................3
2.2 Syarat Dan Ciri- Ciri Kalimat Efektif ...................................................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Kalimat Efektif.......................................................................................8
2.5 Struktur Kalimat Efektif...........................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9
3.2 Saran ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebagai
makhluk sosial, bahasa menjadi sarana penghubung atau interaksi manusia dengan
lingkungannya. Sementara itu, melalui bahasa, manusia mampu mengekspresikan apa
yang ada pada dirinya. Penggunaan bahasa tentunya dibatasi oleh aturan dan norma
yang telah disepakati oleh masyarakat bahasa yang bersangkutan. Paling tidak, aturan
dan norma tersebut dibuat demi tercapainya keteraturan sistem suatu bahasa dan
tujuan komunikasi yang efektif. Pada kalimat efektif ini harus memuat informasi
secara lengkap, akurat, dan tidak bertele-tele.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya (Parto, 2020).

kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang memiliki kemampuan


menimbulkan kembali gagasan dalam pikiran pembaca atau pendengar seperti yang
ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

Dalam penulisan kalimat efektif terdapat banyak pola kesalahan yang harus
dihindari agar kalimat yang ditulis dapat efektif dan mudah dipahami para pembaca
yaitu, penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat, penggunaan
kata berlebih yang mengganggu struktur kalimat, penggunaan imbuhan yang kacau,
kalimat yang tidak selesai, penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak
baku, penggunaan tidak tepat, penggunaan kata daripada yang tidak tepat, pilihan kata
yang tidak tepat, kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti, pengulangan
kata yang tidak perlu, dan kata kalau yang dipakai secara salah.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut.

1. Apa hakikat kalimat efektif?


2. Apa saja persyaratan dan ciri-ciri dalam kalimat efektif?
3. Apa saja jenis-jenis kalimat efektif?
4. Apa struktur dalam kalimat efektif?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut.

1. Untuk mengetahui hakikat kalimat efektif.


2. Untuk mengetahui persyaratan dan ciri-ciri dalam kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam kalimat efektif.
4. Untuk mengetahui struktur dalam kalimat efektif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Kalimat Efektif


Kalimat efektif pada dasarnya merupakan sebuah kalimat yang memiliki
susunan dan makna sehingga dapat dipahami oleh orang lain dengan lebih mudah.
Kalimat efektif sendiri bisa disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Kalimat ini
biasanya akan sangat berguna pada saat ingin melakukan interaksi maupun membuat
sebuah tulisan.
Menurut beberapa ahli yaitu, Akhadiah (2003:116) kalimat efektif adalah kalimat
yang benar dan jelas sehingga maknanya dapat dipahami dengan mudah oleh orang
lain. Sementara menurut Suyatno (2017: 101) menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat
sehingga pendengar atau pembaca memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas,
dan lengkap. Seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Pengertian
tersebut dipertegas oleh Sasangka (2016: 54) yang menjelaskan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan
oleh si penulis atau si pembicara. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa
ahli bahasa:
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembaca.
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat.
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

2.2 Persyaratan Dan Ciri-Ciri Kalimat Efektif


Beberapa syarat dan ciri-ciri agar suatu kalimat bisa disebut kalimat efektif, yaitu:
1. Ketatabahasaan
Syarat ketatabahasaan merupakan faktor penting dan mendasar dalam
kalimat efektif. Salah satu contoh ketidakefektifan kalimat karena tidak sesuai
dengan aturan tata bahasa adalah adanya pemakaian akhiran –kan dan –i yang
salah, contoh:

3
1) Dosen kritik sastra menugaskan kami membuat makalah.
2) Ayah mewarisi sebidang tanah untuk saya.
Jika dikaitkan dengan ciri pertama dari kalimat efektif, kedua contoh
kalimat tersebut kurang efektif. Ada pun perbaikannya adalah sebagai
berikut:
a) Ayah mewariskan sebidang tanah untuk saya.
b) Dosen kritik sastra menugasi kami membuat makalah.
Pada beberapa kata dasar tertentu seperti tugas, penambahan akhiran kan
menuntut objek yang diam, sedangkan penambahan akhiran i mengharuskan
adanya objek yang bergerak. Perlu diingat bahwa penggunaan imbuhan
tersebut hanya untuk beberapa kata dasar tertentu.

2. Kesatuan Gagasan Atau Kesepadanan


Kesatuan gagasan atau kesepadanan dalam kalimat yang efektif berkaitan
dengan keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan
satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari
satu kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang
lainnya asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh
menggabungkan dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan sama sekali
ke dalam sebuah kalimat.
Kesepadanan berarti terdapat hubungan timbal balik antara subjek
dengan predikat, antara predikat dengan objek, serta dengan keterangan-
keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat. Kesepadanan artinya
antara pikiran atau perasaan (ide) sama dengan kalimat yang diucapkan atau
ditulis. Biasanya jika sepadan dengan pikiran dan perasaan, kalimat tersebut
dengan sendirinya akan memiliki kesatuan gagasan. Dengan kata lain, jika
sebuah kalimat sepadan dengan idenya, dengan sendirinya struktur
kalimatnya jelas.
Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu
keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai, untuk memiliki
kesepadanan struktur yang baik, ada beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu :
1) Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang
jelas adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum
penyebutan subjek, contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar
uang kuliah. (Salah)
b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang
kuliah. (Benar)

4
2) Tidak terdapat subjek ganda
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus
sehingga membuat makna dari kalimat tersebut sulit untuk dipahami,
contoh:
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
b) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
(Benar)
3) Kata hubung tidak dipakai pada kalimat tunggal
Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat
majemuk. Oleh karena itu, kata hubung tidak boleh ada di kalimat
tunggal, contoh:
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama. (Salah)
b) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama. (Benar)
c) Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. (Benar)
Jika ingin tetap menggunakan kalimat tunggal, kata ‘sehingga’
bisa diganti dengan ‘oleh karena itu’.
4) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam
sebuah kalimat, contoh:
a) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Surya. (Salah)
b) Sekolah kami terletak di depan bioskop Surya. (Benar)

3. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau
bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga
harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata
kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata kerja.
Contoh: “Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang”.
Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak
memiliki bentuk yang sama.
Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda semua,
menjadi seperti berikut: “Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang”.

5
4. Kehematan Kata
Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu, cara yang dapat dilakukan
adalah:
1) Hilangkan pengulangan subjek
Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu
kalimat, contoh:
a) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Salah)
b) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Benar)
Tidak perlu mengulang kata ’dia’.
2) Hindari kesinoniman dalam satu kalimat
Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama
(sinonim), gunakan salah satunya saja, contoh:
a) Sejak dari pagi dia bermenung. (Salah)
b) Sejak pagi dia bermenung. (Benar)
Kata ‘sejak’ dan ‘dari’ adalah sinonim, sehingga penggunaan salah
satunya saja sudah cukup.
3) Perhatikan kata jamak
Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu
menambahkan kata lain yang juga bermakna jamak, contoh:
a) Hadirin sekalian dimohon berdiri. (Salah)
b) Hadirin dimohon berdiri. (Benar)
Kata ‘hadirin’ sudah bermakna jamak, sehingga tidak perlu
menambahkan kata ‘sekalian’ setelah kata hadirin.

5. Kecermatan Penalaran
Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus
memperhatikan pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.
Contoh: “Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah”.
Kalimat diatas dapat menimbulkan tafsiran ganda dan membingungkan,
antara siapa yang terkenal Mahasiswanya atau perguruan tingginya. Oleh
karena itu, agar kalimat tersebut menjadi efektif dapat diubah menjadi salah
satu dari dua bentuk berikut :
1) Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah.
Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata
‘perguruan tinggi’ dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di
perguruan tinggi sehingga tidak perlu disebutkan lagi.
2) Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.
Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.

6
6. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada
kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Contoh:
a) Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.
b) Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-
mandir di sekitar pasar.

2.3 Jenis-Jenis Kalimat Efektif


1) Kalimat Langsung
Kalimat ini berupa perkataan langsung dari seseorang yang dibuat dalam
bentuk tulisan, dapat dikenali lewat penggunaan tanda petik di bagian awal
dan akhir kalimat, tanda petik berfungsi sebagai pembeda kalimat langsung
dalam sebuah paragraf.
2) Kalimat Tak Langsung
Kalimat ini berupa teknik penulisan yang berupa penulisan ulang apa
yang sudah disampaikan, tak mencakup semuanya namun bisa ditulis atau
dikutip sebagian saja.
3) Kalimat Tunggal
Jenis kalimat ini hanya terdiri dari satu klausa yang terbentuk dari satu pola.
4) Kalimat Majemuk
Kalimat ini terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan.Berdasar kedudukan satu kalimat tunggal dengan yang
lainnya, kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu majemuk
setara, bertingkat, dan campuran.
5) Kalimat deklaratif
Kalimat ini dibuat untuk menyampaikan informasi tertentu dan biasanya
ditandai dengan pengakhiran kalimat dengan tanda titik satu (.)
6) Kalimat Interogratif
Kalimat ini bertujuan untuk mencoba mencari jawaban atas suatu
masalah dan biasanya bisa dibedakan dengan penggunaan tanda tanya (?) di
bagian akhir kalimatnya.
7) Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang bertujuan untuk menegaskan
suatu hal, selain itu bisa juga digunakan untuk memberi perintah. Jika
dilisankan akan terdengar meninggi dan diakhiri dengan tanda baca seru (!).

7
8) Kalimat Pengandaian
Kalimat ini dibuat untuk menggambarkan keinginan si penulis atau
komunikan, baik yang sudah terwujud maupun yang belum. Kata-kata yang
sering digunakan dalam jenis kalimat ini, seperti seandainya, aku harap,
semoga, dan lain sebagainya.

2.4 Struktur Kalimat Efektif


Struktur kalimat efektif mengikuti jenis kalimat. Struktur penempatan subjek,
predikat, objek, dan keterangan menyesuaikan jenis kalimat yang akan dibuat.
Selama syarat untuk menyusun kalimat efektif sudah ditaati, maka strukturnya hanya
tinggal menyesuaikan jenis kalimat. Berikut struktur kalimat efektif secara umum:
1) Subjek
Subjek dalam sebuah kalimat dimaksudkan dengan orang, hewan,
benda, atau konsep yang melakukan tindakan atau yang dijelaskan dalam
kalimat. Subjek biasanya berupa kata benda atau kata ganti seperti “saya,”
“dia,” “mereka,” atau “rumah.”
2) Predikat
Predikat adalah bagian dari kalimat yang menggambarkan tindakan
yang dilakukan oleh subjek atau memberikan informasi tentang subjek.
Predikat terdiri dari kata kerja dan dapat ditambahkan dengan objek atau
pelengkap.
3) Objek
Objek adalah benda atau orang yang menerima tindakan dalam kalimat.
Objek biasanya mengikuti kata kerja transitif dan menjawab pertanyaan
"apa?" atau "siapa?" dalam sebuah kalimat.
4) Pelengkap
Pelengkap adalah kata atau frasa yang melengkapi arti dari subjek atau
objek dalam kalimat. Pelengkap paling sering digunakan dengan kata kerja
intransitif atau kata kerja yang menggambarkan keadaan.
5) Keterangan
Keterangan adalah informasi tambahan yang memberikan detail atau
menjelaskan lebih lanjut tentang tindakan, objek, atau pelengkap dalam
kalimat. Keterangan dapat berupa kata keterangan waktu, tempat, cara, atau
alasan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak efektif pada saat gagasan
yang ada di dalam kalimat bisa dipahami dengan mudah dan jelas oleh pembaca
atau pendengar. Hal ini dikarenakan, penulis atau pembicara biasanya
memasukkan sebuah gagasan pada suatu kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat
yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Penggunaan kata-
kata yang tepat, struktur kalimat yang sederhana, serta tata bahasa yang
benar adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan kalimat
efektif. Dalam konteks komunikasi, penggunaan kalimat efektif dapat
membantu meningkatkan kemampuan komunikasi individu, baik dalam
konteks pribadi maupun profesional. Dengan menguasai penggunaan kalimat
efektif, seseorang dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan
memperoleh pemahaman yang baik dari penerima pesan.

3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai Kalimat Efektif, diharapkan
pembaca dapat menambah wawasan dan memahami lebih lanjut mengenai
Kalimat Efektif, serta dapat menerapkannya dengan baik di dalam kehidupan
sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kalimat Efektif. (2020, September). Universitas Esa Unggul. Dari Modul Kalimat
Efektif,http://https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F31457
8%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F11%20%20Kalimat%20Efektif.pdf
&forcedownload=1

Ma’as, A. (2022, 8 Februari). Pengertian Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Jenisnya,


Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA. Diakses pada 3 Maret 2024. Dari
https://kids.grid.id/amp/473132879/pengertian-kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-
jenisnya-bahasa-indonesia-kelas-12-sma?page=4

Parto, P. (2020). Berkomunikasi Efektif Dengan Kalimat Efektif Bahasa


Indonesia. Mediakom , 3 (2), 167-179.

Pengertian Kalimat Efektif, Struktur, dan Contohnya. (2023, 24 Mei). Diakses pada 3
Maret 2024. Dari https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-
kalimat-efektif-struktur-dan-contohnya-20SxxwQUvep/full
Swawikanti, K. (2023, 7 Desember). Pengertian Kalimat Efektif, Ciri-Ciri, Syarat &
Contoh Bahasa Indonesia Kelas 12. Diakses pada 3 Maret 2024. Dari
https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-efektif

10

Anda mungkin juga menyukai