DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuahan Yang Maha Esa, berkat rahmat
Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Batasan Masalah 2
D. Tujuan 2
E. Manfaat 2
BAB II Pembahasan 3
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaanyang terdapat dalam diri
jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa
maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat
B. Rumusan Masalah
efekti
C. Batasan Masalah
D. Tujuan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah :
berbahasa.
E. Manfaat
kalimat efektif.
PEMBAHASAN
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran
pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.
1. Menurut Akhadiah dkk. (2003: 116) kalimat efektif adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga maknanya dapat dipahami dengan mudah oleh
orang lain.
pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
efektif adalah kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau
perasaan penulis.
5. Menurut Gani dan Fitriyah (2010: 63) yang menjelaskan bahwa kalimat
efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili ide pembicara
atau penulis dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi
kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif
Contoh:
sebagai berikut:
tertentu.
dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide itu kalimat boleh panjang atau
sebuah kalimat.
ingin disampaikan).
Contoh;
a) Bagi para siswa harap menyelesaikan semua tugas dengan tepat
waktu.
3.Kehematan Hemat
menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Hal ini disebabkan setiap unsur dalam kalimat hendaknya tidak ada
efektif.
Contoh 1:
Contoh 2:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah).
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (Benar)
Contoh 1:
Contoh 2:
(Salah)
Contoh 3:
(Salah)
Contoh 1:
itu. (Salah)
Janganlah kamu mengotori kelas ini dengan sampah-sampah itu.
(Benar)
Contoh 2:
(Benar)
Contoh 1:
Contoh 2:
Anak-anak itu saling berkelahi satu sama lain sehingga luka parah.
(Salah)
Contoh 1:
(Lebih hemat)
Contoh 2:
Contoh:
Sejak dari pagi hingga sore, anak itu terus menunggu ayahnya
Sejak pagi hingga sore, anak itu terus menunggu ayahnya pulang.
(Lebih hemat)
Contoh 1:
Contoh 2:
Sejarah daripada perjuangan dan pertumbuhan bangsa ikut memberi
dasar dan arah dari politik kita yang bebas dan aktif. (Kurang hemat)
4. Kesejajaran (Keparalelan)
bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang
digunakan secara konsisten dalam kalimat, baik itu dari bentuk kata
jika verba yang digunakan, unsur yang lain juga verba. Demikian pula,
jika nomina yang digunakan, unsur yang lain juga harus nomina. Jika
aktif yang digunakan, yang lain juga harus aktif. Begitupun sebaliknya.
Contoh 1:
Contoh 2:
Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
5. Ketegasan
Contoh:
minyak.
produksi minyak.
Contoh:
Contoh:
mereka.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Contoh:
6. Kecermatan
Contoh 1:
karung yang berisi beras atau karung beras tanpa isinya. Ada pun
Contoh 2:
dua puluh lima- ribuan (seratus ribu rupiah) atau dua puluh lima
tidak terpecah-pecah.
Contoh:
pasif. Kalimat pasif terdiri atas kalimat pasif biasa dan kalimat pasif
berawala di-. Kata ganti yang digunakan dalam kalimat pasif biasa
terjadi apabila awalan di- pada predikat pasif biasa digantikan dengan
persona adalah kata ganti orang pertama dan kedua. Perhatikan contoh
berikut.
8. Kelogisan
Contoh:
Contoh lain:
a. Subjek (S)
pada keadaan tertentu, kategori atau jenis kata lain juga dapat
Contoh S yang diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat
(a) dan (b), contoh S yang diisi oleh klausa terdapat pada kalimat
(c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal terdapat pada kalimat
kalimat (c), (d) dan (e) bukan kata benda, namun hakikat fisiknya
tetap merujuk pada benda. Jika kita menunjuk pelaku pada kalimat
(c) dan (d), yang berbaju batik dan berjalan kaki tentulah orang
kalau diselami lebih dalam, sebenarnya ada nomina yang lesap, pada
awal kalimat (c) sampai (e), yaitu orang pada awal kalimat (c) dan
bertanya dengan memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)
diajukan, itulah S. Jika ternyata jawabannya tidak ada dan atau tidak
bendanya.
yang dilarang masuk pada contoh (a) siapa yang melayani resep
pada contoh (b) dan siapa yang memandikan adik pada contoh (c),
tidak ada jawabannya. Kalaupun ada, jawaban itu terasa tidak logis.
b. Predikat (P)
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri S, termasuk juga
yang dimiliki oleh S. Predikat dapat juga berupa kata atau frasa,
1) Kuda meringkik.
dengan tanda titik, namun di dalamnya tidak ada satu kata pun yang
apa adik yang gendut lagi lucu (pelaku) pada contoh (a), tidak ada
jawaban atas pertanyaan kenapa atau ada apa dengan kantor di Jalan
Gatot Subroto dan Bandung terkenal sebagai kota kembang itu pada
contoh (b) dan (c). karena tidak ada informasi tentang tindakan,
sifat, atau hal lain yang dituntut oleh P, maka contoh (a), (b), (c)
panjang pada contoh (a), (b), (c) itu belum merupakan kalimat,
c. Objek (O)
pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak
2) Arsitek merancang …
objek.
1) Nenek mandi.
2) Komputerku rusak.
3) Tamunya pulang.
d. Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang
verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang
mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
S P O
S P Pel
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-
S P O
banyak orsospol.
e. Keterangan (ket)
penulis.
penulis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis
atau pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Ciri-ciri kalimat efektif yaitu :
Ketatabahasaan, kesatuan gagasan atau kesepadanan, kehematan, kesejajaran,
B. Saran
Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi lebih
baiknya makalah ini. Kami juga berharap agar bisa menjadi pribadi yang lebih
baik dan lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Terima kasih atas segala
perhatian dan partisipasi seluruh pembaca dan penyimak. Semoga makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sumatera-utara/
bahasa-indonesia/makalah-bindo/28967511
https://media.neliti.com/media/publications/80150-ID-penggunaan-
kalimat-efektif-dalam-karya-i.pdf
https://www.scribd.com/document/679430713/MAKALAH-KEL-4-
BINDO
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-bahasa-indonesia-
kalimat-efektif-48948506
https://www.scribd.com/document/375479405/Makalah-Kalimat-
Efektif-1