Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF

Disusun Oleh :
1. RASGI ANGGORO (220500487)
2. RISKI EFFENDI (220500493)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia
Keilmuan yang berjudul “Kalimat Efektif” dapat selesai seperti waktu yang telah kami
rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................... iii

B. Rumusan masalah............................................................................... iv

C. Tujuan pembahasan............................................................................ iv

D. Manfaat pembahasan.......................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimat efektif .................................................................. 1

B. Ciri-ciri kalimat efektif ...................................................................... 2

C. Syarat kalimat efektif.......................................................................... 2

D. Struktur kalimat efektif ...................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 7

B. Saran................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu
hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan,
atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat
mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada
sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau
yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-
unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur
yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan
kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-
kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya
kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena
kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk
membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya

iii
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif
4. Bagaimana struktur kalimat efektif?

C. Tujuan Pembahasan
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga
menjadi baik dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia

D. Manfaat Pembahasan
1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan
kalimat efektif.
2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang
baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan
predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi)
yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan
mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami
orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:
2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan
sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di
artikan. (ARIF HP: 2013)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif
yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah
kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar
atau pembaca.

1
B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:
 Memakai diksi yang tepat.
 Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
 Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
 Melakukan penekanan ide pokok.
 Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
 Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
 Memakai variasi struktur kalimat.
 Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
 Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
 Memperhatikan pararelisme.
 Merupakan komunikasi yang berharkat.
 Diwarnai kehematan.
 Didasarkan pada pilihan kata yang baik.

C. Syarat Kalimat Efektif


1. Kesatuan

Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri yang kesatuan:


a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Contoh kalimat kesatuan:
Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)

2
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal
Misalnya:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
(Salah)
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya:
Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)

2. Kehematan

Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan kata
yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat kata,
kalimat menjadi padat dan berisi.
Contoh kalimat kehematan:
 Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)
 Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar)
 Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
 Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
 Dia hanya membawa badannya saja (Salah)
 Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa badannya. (Benar)
 Para tamu-tamu (Salah)
 Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
3. Keparalelan

Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang
digunakan dalam kalimat itu.

Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus
berbentuk verba.

Materi terkait: Verba Transitif dan Intransitif Serta Contohnya 3

Contoh kalimat keparalelan:


Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Salah)

Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi

4. Kelogisan

Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh kalimat efektif kelogisan:

Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)

Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)

5. Kepaduan (Koherensi)

Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat.

Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi yang
diterima tidak terpecah-pecah.

Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat kata
dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.

Misalnya:

• Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)


• Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti
daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
• Contoh kalimat kepaduan:
• Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
• Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)

6. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan
tanda koma:
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)
Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf
Akan yuksinau.id berikan terlebih dahulu contoh kalimat tidak efektif dalam paragraf:
Saya ini adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan saya kontrak rumah di
daerah Stasiun Tugu. Jadi untuk pergi kuliah saya harus menggunakan transportasi
umum yaitu, Trans Jogja. Selain saya, Banyak para mahasiswa Gajah Mada yang tinggal
di daerah Stasiun Tugu yang menggunakan fasilitas Trans Jogja sebagai sarana
transportasi.
Contoh kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif:
Saya adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Saya kontrak rumah di daerah Stasiun
Tugu. Untuk pergi kuliah, saya menggunakan transportasi umum yaitu, Trans Jogja.
Selain saya, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di Stasiun Tugu menggunakan
fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi.

D. Struktur Kalimat Efektif


Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk,
sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang
strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya
kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan
merupakan suatu pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati
posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan
berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi
bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak
dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu.
Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang
ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
1. Buat Papa menulis surat saya.
2. Surat saya menulis buat Papa. 5
4. Menuis saya surat buat Papa.
5. Papa saya buat menulis surat.
6. Saya Papa buat menulis surat.
7. Buat Papa surat saya menulis.
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan.
Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas
fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga
tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan
struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah kekacauan
pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati
hokum yag sudah dibiasakan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
 Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap
(Pel), dan keterangan (Ket).
 Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, kelogisan.

B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran
bagi pembahasan materi tersebut.

7
Daftar Pustaka

 ridhahhusna.wordpress.com/2015/10/31/kalimat-efektif/

 odeliajulita.blogspot.co.id/2012/12/contoh-paragraf-kalimat-efektif-dan.html

 http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html.

 http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-

kalimat-tidak-efektif/

 http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-

contoh.html

8
ANALISIS PEMBAHASAN BERITA PADA JUDUL
“ANALISIS KESALAHAN KALIMAT EFEKTIF PADA SURAT KABAR”

 Kalimat tidak efektif: (1)


"Sementara selama ini petani bawang merah di Bantul sering dirugikan karena musim
yang berbarengan se- hingga mengalami harga bawang me- rah menjadi anjlog tajam."
 Kalimat efektif:
"Namun, petani bawang merah di Bantul sering mengalami
kerugian akibat musim yang berbarengan, menyebabkan
harga bawang merah anjlok tajam."
 Alasan efektivitas:
Kalimat efektif menyusun frase secara lebih rapi dan
jelas,.Dengan menyusun kalimat secara lebih terstruktur,
pesan dapat disampaikan dengan lebih jelas dan mudah
dipahami.

 Kalimat tidak efektif: (2)


"KETELADANAN adalah making something as an example yang berarti menjadikan
sesuatu sebagai teladan."

 Kalimat efektif:
"Keteladanan merujuk pada proses menjadikan sesuatu
sebagai contoh atau teladan, khususnya dalam hal
perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku seseorang yang
dapat diadopsi oleh orang lain.
 Alasan efektivitas:
Kalimat efektif mengklarifikasi definisi "keteladanan"
dengan lebih tepat, menyertakan aspek-aspek seperti
perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku. Ini membuat
kalimat lebih komprehensif dan memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang konsep keteladanan
 Kalimat tidak efektif: (3)
"Dalam maju lomba, persiapan Aira sekitar satu bulan."

 Kalimat efektif:
"Aira mempersiapkan diri selama satu bulan untuk mengikuti
Lomba Tarikan Bahasa Jawa, yang melibatkan pengiriman video
kepada panitia."

 Alasan:
Kalimat efektif lebih jelas menyampaikan informasi tentang
persiapan Aira untuk lomba, termasuk jenis lomba dan cara
partisipasinya.

 Kalimat tidak efektif: (4)


"Pemerintah memberikan dukungan dengan membangun ekosistem melalui pelatihan
keterampilan pelaku UMKM hingga pengelolaan permodalan."
 Kalimat efektif:
"Pemerintah mendukung UMKM dengan memperkuat
ekosistem melalui pelatihan keterampilan dan pengelolaan
permodalan."
 Alasan efektivitas:
Kalimat efektif mengurangi kelebihan kata dan menyampaikan
pesan dengan lebih langsung dan jelas.

 Kalimat tidak efektif: (5)


"Sebaiknya menjual hasil panennya tidak dalam bentuk
mentah."
 Kalimat efektif:
"Untuk meningkatkan nilai ekonomi, petani dan pembudidaya ikan sebaiknya menjual hasil
panennya dalam bentuk olahan, bukan mentah."
 Alasan efektivitas:
Kalimat efektif lebih jelas dan langsung menyampaikan saran untuk meningkatkan nilai
ekonomi dengan menjual hasil panen dalam bentuk olahan. Selain itu, kalimat ini
menambahkan alasan mengapa perubahan tersebut penting, yaitu untuk meningkatkan nilai
ekonomi secara konkret.

 Kalimat tidak efektif: (6)


Penyaluran air bersih berlangsung hingga akhir November dengan total 3.688 m3 di Jawa
Tengah dan DIY. PLN di Jawa Tengah telah menyalurkan 1.101 m3 dari rencana 2.358
m3, sementara di DIY telah menyalurkan 660 m3 dari rencana 1.330 m3.
 Kalimat efektif:
Penyaluran air bersih di Jawa Tengah dan DIY
direncanakan hingga akhir November dengan total
3.688 m3. PLN di Jawa Tengah sudah menyalurkan
1.101 m3 dari rencana 2.358 m3, dan di DIY telah
menyalurkan 660 m3 dari rencana 1.330 m3.
 Alasan efektivitas:
Kalimat tersebut lebih efektif karena merangkum
informasi dengan jelas dan singkat. Menggunakan
kalimat tunggal untuk menjelaskan jumlah penyaluran
air bersih di kedua wilayah memudahkan pembaca
untuk memahami inti dari pesan tersebut tanpa
kehilangan detail penting. Selain itu, struktur kalimat
yang disusun dengan baik membuat informasi lebih
mudah diikuti.

 Kalimat tidak efektif: (7)


Harga meningkat sejak 15 hari yang lalu, diduga karena
dampak El Nino yang membuat pasokan air di lahan
pertanian kian berkurang dan pertumbuhan cabai kurang
maksimal. "Peningkatan (harga) itu bisa terjadi hingga
beberapa waktu ke depan, jika musim hujan tidak segera
tiba. Tapi, kemungkinan juga harga cabai masih akan
meningkat sampai Januari 2024," kata Sumarna.
 Kalimat efektif:
Harga cabai meningkat sejak 15 hari lalu akibat dampak El Nino yang mengurangi
pasokan air di lahan pertanian, memengaruhi pertumbuhan cabai. Sumarna menyatakan
bahwa kenaikan harga ini dapat berlanjut beberapa waktu ke depan jika musim hujan
tidak segera tiba, dengan kemungkinan harga cabai tetap meningkat hingga Januari 2024.
 Alasan efektivitas:
Kalimat tersebut lebih efektif karena menggabungkan informasi tentang kenaikan harga
cabai, penyebabnya (dampak El Nino), dan prediksi ke depan dengan gaya yang lebih
ringkas dan mudah dipahami. Ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh tentang situasi tanpa kehilangan fokus pada pokok pembicaraan.

 Kalimat tidak efektif: (8)


Kalimat tidak efektif dari Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti
Indrayanti: "Ini kan masih musim kering (kemarau), warga harus tetap berhati-hati."
 Kalimat efektif:
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made
Dwipanti Indrayanti, dengan bijak
mengingatkan warganya untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap potensi kebakaran
selama musim kering, "Ini masih musim
kering, mari kita semua tetap waspada dan
berhati-hati." Selain itu, beliau juga turut
memberikan bantuan kepada warga korban
kebakaran di Padukuhan Nabin pada Senin
(6/11).
 Alasan efektivitas:
Kalimat tersebut efektif karena jelas, tegas, dan memotivasi dengan menyampaikan pesan
tentang meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran selama musim kering.
Penambahan ajakan konkret untuk berhati-hati memberikan sentuhan personal, sementara
informasi tentang bantuan kepada korban kebakaran menunjukkan kepedulian dan
tindakan nyata, memperkuat pesan yang disampaikan.

 Kalimat tidak efektif: (9)


Kalimat tidak efektif: "Kami meneruskan aspirasi warga itu
kepada Pemerintah Kabupaten Bantul. Kemudian, kami collect
down dan kami tangguhkan kegiatan IPLT itu," urai Dwi.
 Kalimat efektif:
Setelah mendengar keluhan warga, kami segera menyampaikan aspirasinya kepada
Pemerintah Kabupaten Bantul. Kami kemudian melakukan evaluasi dan menunda kegiatan
Instalasi Pengolahan Limbah Tertutup (IPLT) untuk menghindari potensi dampak buruk
terhadap kesehatan warga sekitar.
 Alasan efektivitas:
Kalimat tersebut efektif karena jelas, logis, menggunakan istilah yang sesuai, dan fokus pada
dampak positif tindakan yang diambil terkait keluhan warga terhadap Instalasi Pengolahan
Limbah Tertutup (IPLT).

 Kalimat tidak efektif: (10)


Barcelona berpeluang lolos ke babak 16 besar Liga
Champions jika mereka berhasil menghindari
kekalahan dari Shakhtar Donetsk dalam pertandingan
Grup H di Volksparkstadion, Hamburg, Rabu (8/11)
dini hari nanti.
 Kalimat efektif:
Barcelona akan mengamankan tempat di babak 16
besar Liga Champions asalkan mereka dapat
menghindari kekalahan dari Shakhtar Donetsk dalam
laga Grup H di Volksparkstadion, Hamburg, Rabu
(8/11) dini hari ini.
 Alasan efektivitas:
Kalimat yang diubah lebih efektif karena singkat, jelas, dan tetap menyampaikan informasi
utama, memastikan pesan dapat dipahami dengan cepat oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai