Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Kalimat Efektif (Ciri-ciri dan Contohnya)”

Dosen Pengampu : Satria Wijaya M.pd

Disusun Oleh :

Herwinda 22500030

Lela Andriani 22500036

Lutfia Fadmawati 22500038

Nawa Alabil 22500042

Safariyah 22500050

Sri Dewi Mulyati 22500054

D3 ANAFARMA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

T.A 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah inidengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-NYA tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa`atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahkan nikmat


serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kuliah “Bahasa Indonesia” dengan judul “Kalimat Efektif
(ciri-ciri dan contohnya)” penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
makalah ini, supaya makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian bila
terdapat kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 5 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif ...............................................................6


B. Syarat Kalimat Efektif ......................................................................6
C. Ciri-ciri Kalimat Efektif.....................................................................10

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia


dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu
berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara
atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung
maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat
mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan


gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan
sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai.
Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa
maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat
dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat
yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur
yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan
keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi
dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Pada hakikatnya seorang penulis adalah seorang pembaca. Dan


seorang penulis yang efektif otomatis merupakan seorang pembaca yang
terbaik. Ia menyadari, membaca merupakan sejenis kerja mental yang
berat memahami maksud sebuah bacaan memang sering kali sukar.
Biasanya penulis yang baik itu selalu ingat, membaca itu meletihkan,
membosankan, 2 dan acap kali orang merasakan perbuatan membaca
sebagai beban mental yang tidak selalu menyenangkan. Oleh sebab itu,
pengarang sedapatnya berusaha menghalau keletihan dan kebosanan tadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat efektif?
2. Apa saja syarat kalimat efektif?
3. Apa ciri-ciri kalimat efektif?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kalimat efektif..
2. Untuk mengetahui apa syarat kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui apa sajaciri-ciri kalimat efektif.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-


kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki
setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang
disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili


ide pembicara/penulis dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya
dengan pikiran memperlihatkan bahwa proses penyampaian
pendengar/pembaca, setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki
seseorang pada prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat
serta perlu diperhatikan beberapa hal yang merupakan ciri-ciri kalimat
efektif yaitu kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan
dalam kalimat, kehematan dalam mempergunakan kata kevariasian dalam
struktur kalimat.

B. SYARAT KALIMAT EFEKTIF


1. Kesatuan

Syarat pertama bagi kalimat efektif mempunyai struktur yang


baik artinya, kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subjek dan
predikat, bisa ditambah dengan objek, keterangan, dan unsur-unsur
subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap akan membentuk
keterpaduan arti merupakan ciri keutuhan kalimat(Akhadiah dkk.,
1990: 117).

Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah


keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang
digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

6
Ciri-ciri yang kesatuan:
a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Contoh kalimat kesatuan:
“Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang
terjadi. “(Salah)
 Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang
terjadi di rumah adat. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
“Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. “(Salah)
 Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa.
(Benar)
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat
tunggal
Misalnya:
“Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama (Salah)”
 Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak
dapat mengikuti acara pertama. (Benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya:
“Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)”
 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)
2. Kesejajaran (Paralelisme)

Kalimat efektif mempersyaratkan adanya kesejajaran unsur-


unsur dalam kalimat. Kesejajaran unsur-unsur kalimat itu akan
memudahkan pemahaman pengungkapan pikiran. Kesejajaran makna
berkaitan dengan kejelasan informasi yang diungkapkan (Alwi,
2001:40).

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada


kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama,
kesejajaran dalam kalimat diperlukan.

7
Contohnya :

“Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen,


kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan
di dalam bagasi tiba-tiba mati.”

 Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan


dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan
kematian hewan.

Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel


dengan kata kehilangan dan kerusakkan, maka dua kata tersebut
disejajarkan menjadi kebusukkan dan kematiaan.

3. Kehematan

Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang


digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah
kalimat dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit,
sebaliknya dikatakan tidak hemat karena jumlah katanya terlalu
banyak. Yang utama adalah seberapa banyaklah kata yang bermanfaat
bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah
menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai
dengan beberapa kata saja. Oleh karena tu, kata-kata yang tidak perlu
bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata, hal-hal berikut perlu
diperhatikan (Putrayasa, 2010: 55).

Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari


pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak
menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan kata yang sudah
berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat
kata, kalimat menjadi padat dan berisi.
Contoh kalimat kehematan:
 Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)
 Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.
(Benar)
 Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)
 Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
 Dia hanya membawa badannya saja (Salah)

8
 Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa
badannya. (Benar)
 Para tamu-tamu (Salah)
 Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
4. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel.
Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda
harus kata benda semuanya.
Contohnya :
“Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.”
 Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.
5. Kepaduan (Koherensi)
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang
padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan
nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang
rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola
kalimat.
Misalnya:
 Ikan memakan adik tadi pagi (Salah).
 Adik memakan ikan tadi pagi (Benar).
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena
menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
 Contoh kalimat kepaduan:
 Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
 Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)
6. Ketegasan
a. Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat. •
Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.

9
b. Membuat urutan yang logis.
Misalnya :
 1, 2, dan 3.
 Kecil, edang, dan besar.
 Anak-anak,remaja dan orang tua, dsb.
Contohnya :
Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja,
orang tua bahkan kakek-kakek.
C. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek Predekat
(SP).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran
yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat

BAB III

PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis


atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimasud oleh penulis atau pembicaranya.

Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P),


objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).

Syarat kalimat efektif yaitu : Kesatuan, kesejajaran, keparalelan,


ketegasan, kehematan, dan kepaduan

Ciri-ciri kalimat efektif : Memiliki unsur penting atau pokok,


minimal unsur Subjek Predekat (SP), Taat terhadap tata aturan ejaan yang
berlaku, Menggunakan diksi yang tepat, Menggunakan kesepadanan antara
struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis, Menggunakan
kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai, Melakukan penekanan ide pokok,
Mengacu pada kehematan penggunaan kata, dan Menggunakan variasi
struktur kalimat

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami susun, apabila ada


kekurangan dan kurang sempurna nya makalah ini, baik dari segi tulisan,
bahasa, isi maupun presentasi. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kritik dan saran yang mebangun sangatlah kami harapkan untuk
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermamfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca semua. Aamin.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. 2001. Kalimat. Jakarta: Pusat Bahasa

11
Akhadiah, Sabarti dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Putrayasa, I. B. 2010. Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama.

Arief, I., & Handoko. 2016. Jurnal Online. Open Journal System, 5.

12

Anda mungkin juga menyukai