Disusun Oleh :
Herwinda 22500030
Safariyah 22500050
D3 ANAFARMA
T.A 2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah inidengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-NYA tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa`atnya di akhirat nanti.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat efektif?
2. Apa saja syarat kalimat efektif?
3. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kalimat efektif..
2. Untuk mengetahui apa syarat kalimat efektif.
3. Untuk mengetahui apa sajaciri-ciri kalimat efektif.
BAB II
5
PEMBAHASAN
6
Ciri-ciri yang kesatuan:
a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Contoh kalimat kesatuan:
“Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang
terjadi. “(Salah)
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang
terjadi di rumah adat. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
“Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. “(Salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa.
(Benar)
c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat
tunggal
Misalnya:
“Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama (Salah)”
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak
dapat mengikuti acara pertama. (Benar)
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya:
“Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)”
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)
2. Kesejajaran (Paralelisme)
7
Contohnya :
3. Kehematan
8
Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa
badannya. (Benar)
Para tamu-tamu (Salah)
Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
4. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel.
Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda
harus kata benda semuanya.
Contohnya :
“Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.”
Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.
5. Kepaduan (Koherensi)
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang
padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan
nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang
rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola
kalimat.
Misalnya:
Ikan memakan adik tadi pagi (Salah).
Adik memakan ikan tadi pagi (Benar).
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena
menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh kalimat kepaduan:
Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)
6. Ketegasan
a. Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat. •
Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
9
b. Membuat urutan yang logis.
Misalnya :
1, 2, dan 3.
Kecil, edang, dan besar.
Anak-anak,remaja dan orang tua, dsb.
Contohnya :
Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja,
orang tua bahkan kakek-kakek.
C. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek Predekat
(SP).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran
yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat
BAB III
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Akhadiah, Sabarti dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Arief, I., & Handoko. 2016. Jurnal Online. Open Journal System, 5.
12