Disusun Oleh :
(Kelas I)
Kelompok G
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Kalimat Efektif”
sebagai tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
Kelompok G
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya
dengan kaidah bahasa Indonesia.
1
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kalimat efektif?
2. Bagaimana syarat-syarat kalimat efektif?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan dan mengetahui pengertian kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat kalimat efektif.
3. Untuk menjelaskan dan mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kalimat memiliki arti sepatah kata
atau sekelompok kata yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan. Sedangkan
efektif memiliki arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, gunanya). Dilihat dari
pengertian kedua kalimat tersebut jadi dapat kita tarik kesimpulan kalimat efektif
adalah suatu kata atau sekelompok kata yang dapat mengutarakan suatu pikiran
atau perasaan dengan memiliki efek (akibat/pengaruh/guna) tepat sasaran dan juga
dalam susunannya harus benar. Berikut ini definisi kalimat efektif menurut para
ahli :
3
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara
atau penulis. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan
pembicara atau penulis tereduksi, sehingga akan beda maknanya saat ditangakap
oleh pendengar atau pembaca [1].
1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.
4
predikat dan objek. Kesatuan itu bermcam-macam antara lain kesatuan tunggal,
kesatuan gabungan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Contoh kesatuan gagasan adalah sebagai berikut:
2. Keparalelan
a.) Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau pencantumannya di kertas
khusus.
b.) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pembagian tata
ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang
mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu ditulis dan
pencantuman. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua
bentuk itu, menjadi seperti ini: Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau
dicantumkan di kertas khusus.
5
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki
predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan
pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal,
menjadi seperti berikut:
3. Ketegasan
Ketegasan itu juga biasa disebut dengan penekanan yang artinya suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang
perlu ditonjolkan, kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat,
antara lain sebagai berikut:
Contoh:
ii. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
6
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Contoh:
4. Kehematan
Contoh:
Contoh:
7
Ia memakai baju merah.
Contoh:
Kata dari dihilangkan karena kata dari bersinonim dengan kata sejak.
Contoh:
Kata para dihilangkan karena kata hadirin sudah merupakan bentuk jamak.
5. Penalaran (Logika)
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan
atau perasaan pembicara atau penulis. Berarti, bukan hanya struktur gramatikal
yang berperan penting agar ide pokok kalimat dapat diungkapkan dengan baik dan
benar. Ada unsur lain yang harus diperhatikan yaitu penalaran atau logika.
Kalimat yang efektif harus logis karena setiap kalimat harus bisa
dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat dan sesuai dengan penalaran.
Contoh:
Seluruh bagian dari kedua kalimat di atas sebenarnya bisa dimengerti, tetapi
ada beberapa bagian yang sulit diterima akal sehat. Maka dari itu, jalan pikiran
penulis/pembicara menentukan mudah-tidaknya sebuah kalimat dipahami.
8
6. Kepaduan
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang tidak simetris. Oleh karena itu, sebaiknya kita hindari kalimat yang
panjang dan bertele-tele.
Misal:
Misal:
7. Kecermatan
9
Contoh:
8. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Beberapa ciri
kesepadanan adalah sebagai berikut:
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat
itu tidak efektif. Ketidakjelasan subjek dalam suatu kalimat terjadi apabila
sebelum subjek kalimat tersebut terdapat kata depan di, dalam, bagi, untuk,
pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
Contoh:
[2]Dendy Sugono, Mahir berbahasa Indonesia dengan benar (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm.63.
10
c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat majemuk. Oleh sebab
itu, kata hubung atau kata sambung tidak diperkenankan ada di dalam kalimat
tunggal. Hal itu perlu dicermati.
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Kalimat diatas dapat diperbaiki dengan 2 cara, yang pertama yakni dengan
mengubah kalimat itu menjadi kalimat majemuk, seperti berikut:
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.
Contoh:
11
Presiden memimpin rapat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana
negara. Kalimat tersebut ambigu, karena yang dibahas perubahan cuaca hanya
di istana negara atau di negara. Perbaikan agar menjadi kalimat efektif:
[3] Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Bahasa Indonesia (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012),
hlm.133-149.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis
atau pembicaranya.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.co.id/2013/11/kalimat-efektif.html (diakses
tanggal 29 September 2021 jam 09:15)
14