Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG KALIMAT EFEKTIF

Dosen Pengampu : Sarpendi, M.Pd.,

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

1. Alfi Nur Habibah


2. Suparman
3. M. Ichsannudin

(Kelas I)

Kelompok G

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AN-NUR LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Kalimat Efektif”
sebagai tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang


baik dan benar. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang
konsep penggunaan kalimat efektif.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Lampung, 29 September 2021


Penyusun

Kelompok G

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I – PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II – PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Kalimat Efektif...................................................................... 3


B. Syarat-Syarat Kalimat Efektif ................................................................ 4
C. Ciri-ciri Kalimat Efektif ......................................................................... 4
1. Kesatuan gagasan ............................................................................. 4
2. Keparalelan ...................................................................................... 5
3. Ketegasan ......................................................................................... 6
4. Kehematan ........................................................................................ 7
5. Penalaran .......................................................................................... 8
6. Kepaduan .......................................................................................... 9
7. Kecermatan ...................................................................................... 9
8. Kesepadanan Struktur ...................................................................... 10
9. Tidak bermakna ambigu (membingungkan) .................................... 11

BAB III – PENUTUP ....................................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipakai oleh masyarakat. Dalam


bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri seseorang.
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya
harus dituangkan kedalam bentuk kalimat. Kalimat yang dapat mencapai
sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif. Kalimat yang efektif
mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau
perasaan pengarang/pembicara, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar, dan
sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang
dibicarakan.

Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya
dengan kaidah bahasa Indonesia.

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak


memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-
tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang

1
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kalimat efektif?
2. Bagaimana syarat-syarat kalimat efektif?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan dan mengetahui pengertian kalimat efektif.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat kalimat efektif.
3. Untuk menjelaskan dan mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kalimat memiliki arti sepatah kata
atau sekelompok kata yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan. Sedangkan
efektif memiliki arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, gunanya). Dilihat dari
pengertian kedua kalimat tersebut jadi dapat kita tarik kesimpulan kalimat efektif
adalah suatu kata atau sekelompok kata yang dapat mengutarakan suatu pikiran
atau perasaan dengan memiliki efek (akibat/pengaruh/guna) tepat sasaran dan juga
dalam susunannya harus benar. Berikut ini definisi kalimat efektif menurut para
ahli :

a) Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat


komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu : 2007)
b) Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : 2001)
c) Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin)
d) Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha,
Rohmadi, dan Wahyudi)

Berdasarkan definisi kalimat efektif menurut para ahli dapat kita


simpulkan bahwa suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila sesuai
dengan kaidah bahasa, jelas dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca
kalimat tersebut.

Seorang ahli bahasa pernah mengemukakan bahwa kalimat efektif adalah


kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada

3
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara
atau penulis. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan
pembicara atau penulis tereduksi, sehingga akan beda maknanya saat ditangakap
oleh pendengar atau pembaca [1].

Sedangkan menurut kelompok kami kalimat efektif ialah kalimat yang


singkat, padat, jelas dan tepat sasaran sehingga dapat dipahami oleh
pembaca/pendengar.

B. Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.

Keraf menyatakan bahwa kita memerlukan syarat-syarat lain untuk dapat


membuat kalimat yang efektif, yakni: kesatuan gagasan, koherensi yang kompak,
penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Sementara menurut Akhadiah ciri
kalimat yang efektif adalah kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk
(paralelisme), penekanan, kehematan dalam mengunakan kata, dan kevariasian
dalam struktur kalimat.

C. Ciri-ciri Kalimat Efektif


1. Kesatuan gagasan
Setiap kalimat yang baik harus jelas dan memperlihatkan kesatuan gagasan
yang mengandung satu ide pokok. Kesatuan gagasan disini jangan diartikan
bahwa kalimat itu hanya mempuyai suatu ide yang tunggal. Bisa jadi kesatuan
gagasan itu terbentuk dari dua gagasan atau lebih. Secara praktis, sebuah kalimat
itu dikatakan memiliki kesatuan gagasan itu apabila kalimat itu terdiri dari subjek,

[1]http://dimasihsanprasetyo.blogspot.co.id/2013/11/kalimat-efektif.html (diakses tanggal 29


September 2021 jam 09:15)

4
predikat dan objek. Kesatuan itu bermcam-macam antara lain kesatuan tunggal,
kesatuan gabungan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Contoh kesatuan gagasan adalah sebagai berikut:

a.) Kesatuan Tunggal


Semua penduduk desa mendapat penjelasan mengenai rencana pembangunan
lima tahun.

b.) Kesatuan gabungan.


Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi dan telah berangkat
dengan pesawat satu jam yang lalu.

c.) Kesatuan pertentangan.


Ayah bekerja diperusahaan pengangkutan, tetapi ia tidak senang dengan
pekerjaan itu.

2. Keparalelan

Keparalelan adalah kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu.


Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan
verba,bentuk kedua juga harus menggunakan verba.
Contoh:

a.) Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau pencantumannya di kertas
khusus.

b.) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pembagian tata
ruang.

Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang
mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu ditulis dan
pencantuman. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua
bentuk itu, menjadi seperti ini: Namanya ditulis dengan jelas di kertas segel atau
dicantumkan di kertas khusus.

5
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki
predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan
pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal,
menjadi seperti berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,


pemasangan penerangan, pengujian system pembagian air, dan pengaturan tata
ruang.

3. Ketegasan

Ketegasan itu juga biasa disebut dengan penekanan yang artinya suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang
perlu ditonjolkan, kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat,
antara lain sebagai berikut:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat

Contoh:

i. Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini


dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah pada Presiden mengharapkan.

ii. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya ialah pada Harapan presiden.

b. Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:

6
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)

Contoh:

Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan

Contoh:

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)

Contoh:

Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

4. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat dalam mempergunakan kata,


frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan
di sini mempunyai arti penghematan yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak
menyalahi kaidah tata bahasa. Penghematan dapat dilakukan dengan cara berikut
ini

a. Menghilangkan pengulangan subjek

Contoh:

Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

 Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata

Contoh:

Ia memakai baju warna merah.

7
 Ia memakai baju merah.

Kata warna dihilangkan karena kata merahsudah mencakup kata warna.

c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat

Contoh:

Sejak dari pagi ia termenung.

 Sejak pagi ia termenung.

Kata dari dihilangkan karena kata dari bersinonim dengan kata sejak.

d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak

Contoh:

Para hadirin dimohon berdiri

 Hadirin dimohon berdiri

Kata para dihilangkan karena kata hadirin sudah merupakan bentuk jamak.

5. Penalaran (Logika)

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan
atau perasaan pembicara atau penulis. Berarti, bukan hanya struktur gramatikal
yang berperan penting agar ide pokok kalimat dapat diungkapkan dengan baik dan
benar. Ada unsur lain yang harus diperhatikan yaitu penalaran atau logika.
Kalimat yang efektif harus logis karena setiap kalimat harus bisa
dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat dan sesuai dengan penalaran.

Contoh:

Kepada kepala sekolah waktu dan tempat kami persilahkan.

Untuk mempersingkat waktu mari kita lanjutkan acara ini.

Seluruh bagian dari kedua kalimat di atas sebenarnya bisa dimengerti, tetapi
ada beberapa bagian yang sulit diterima akal sehat. Maka dari itu, jalan pikiran
penulis/pembicara menentukan mudah-tidaknya sebuah kalimat dipahami.

8
6. Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan disini ialah kepaduan pernyataan dalam


kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ciri-
ciri kalimat yang padu:

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang tidak simetris. Oleh karena itu, sebaiknya kita hindari kalimat yang
panjang dan bertele-tele.

Misal:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota


yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu.

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah


meninggalkan rasa kemanusiaan.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek+agen+verbal secara tertib


dalam kalimat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan
sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat dan kata kerja dan
objek penderita.

Misal:

Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah


adat.

Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

Mereka membicarakan kehendak rakyat.

7. Kecermatan

Maksud dari kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan


tafsiran ganda, serta tepat dalam pilihan kata. Bisa dikatakan dalam hal ini tidak
pleonastis maksudnya tidak terdapat kata yang maknanya sama.

9
Contoh:

Pada hari itu mereka saling bersalaman => kalimat efektif


Pada hari itu mereka saling bersalam-salaman => tidak efektif

Penjelasan: makna kata ulang bersalam-salaman sudah berarti saling


bersalaman, sehingga tidak perlu ditambahkan kata "saling".[2]

8. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Beberapa ciri
kesepadanan adalah sebagai berikut:

a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.

Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat
itu tidak efektif. Ketidakjelasan subjek dalam suatu kalimat terjadi apabila
sebelum subjek kalimat tersebut terdapat kata depan di, dalam, bagi, untuk,
pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.

Contoh:

Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

b. Dalam kalimat itu tidak terdapat objek yang ganda.

Subjek yang ganda akan memunculkan kalimat yang tidak terfokus

Contoh:

Penyusunan laporan itu saya, dibantu oleh para dosen.


Dalam penyusunan laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.

[2]Dendy Sugono, Mahir berbahasa Indonesia dengan benar (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm.63.

10
c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Kata hubung dipakai untuk membangun sebuah kalimat majemuk. Oleh sebab
itu, kata hubung atau kata sambung tidak diperkenankan ada di dalam kalimat
tunggal. Hal itu perlu dicermati.

Contoh:

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.

Kalimat diatas dapat diperbaiki dengan 2 cara, yang pertama yakni dengan
mengubah kalimat itu menjadi kalimat majemuk, seperti berikut:

Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.

Yang kedua yakni dengan cara mengganti ungkapan penghubung intrakalimat


menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, seperti berikut:

Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti
acara pertama.

d. Predikat kalimat yang tidak didahului oleh kata ”yang’’.

Pemunculan kata “yang” akan menghilangkan predikat dalam sebuah


kalimat.

Contoh:

Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

9. Tidak bermakna ambigu (membingungkan)

Contoh kalimat ambigu:

11
Presiden memimpin rapat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana
negara. Kalimat tersebut ambigu, karena yang dibahas perubahan cuaca hanya
di istana negara atau di negara. Perbaikan agar menjadi kalimat efektif:

a. Di istana negara presiden memimpin rapat terbatas membahas perubahan


cuaca.
b. Presiden memimpin raat terbatas di istana negara membahas perubahan
cuaca[3]

[3] Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Bahasa Indonesia (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012),
hlm.133-149.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis
atau pembicaranya.

Syarat-syarat kalimat efektif adalah Secara tepat dapat mewakili gagasan


atau perasaan pembicara atau penulis dan Sanggup menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan
pembicara atau penulis.

Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan,


kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.

B. Saran

Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan benar tentang


bahasa Indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses
kegiatan belajar mengajar terjadi komunikasi yang baik dan tepat penggunaan
bahasanya antara pendidik dengan peserta didik, sedangkan Calon pendidik
sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara seksama mengenai materi
dalam makalah ini supaya pada saat pendidik terjun ke lapangan tidak terjadi
kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik dengan pedidik.

Dan semua Lembaga Pendidikan sebaiknya memberikan dan menekankan


perhatian penuh terhadap penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin
komunikasi yang selaras.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai.2012. Bahasa Indonesia.Tangerang: Pustaka


Mandiri.

Maskurun. 2011. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: LP2IP.

Pardjimin. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Trianto, Agus. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Esis.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir berbahasa Indonesia dengan benar. Jakarta:


Gramedia.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Semarang: Nusa Indah.

Alkadiah, Sabakti, dkk. 1991. PembinaanKemampuanMenulis Bahasa


Indonesia. Jakarta: Erlangga.

http://dimasihsanprasetyo.blogspot.co.id/2013/11/kalimat-efektif.html (diakses
tanggal 29 September 2021 jam 09:15)

14

Anda mungkin juga menyukai