KALIMAT EFEKTIF
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 :
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu. Makalah yang berjudul “Kalimat Efektif” ini disusun sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Konsep Dasar Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Wahyu Indrawati M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun,
kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3. Tujuan...........................................................................................................................1
1.4. Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1. Pengertian Kalimat Efektif...........................................................................................3
2.2. Ciri-ciri Kalimat Efektif...............................................................................................3
2.3. Struktur Kalimat Efektif...............................................................................................8
2.4. Jenis Tulisan/Kalimat Efektif atau Kalimat Tidak Efektif...........................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kalimat efektif
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
3. Untuk mengetahui struktur kalimat efektif
4. Untuk mengetahui jenis-jenis tulisan atau kalimat-kalimat efektif
iv
1.4. Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini, manfaat yang kami rasakan sebagai berikut :
1. Menambah wawasan berpikir dan kemampuan menganalisis suatu hal yang berkaitan
dengan tugas Konsep Dasar Bahasa Indonesia.
2. Sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia.
3. Membantu pembaca memahami tentang kalimat efektif yang berkaitan dengan tugas
Konsep Dasar Bahasa Indonesia.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Bagian yang digarisbawahi disebut subjek, sedangkan bagian lainnya disebut
predikat.
Bandingkan dengan kalimat-kalimat berikut :
a. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.
b. Didalam keputusan itu merupakan kebijakan yang dapat menguntungkan umum.
c. Pada tahun ini merupakan kebijakan langsung tahun terakhir masa dinasnya
sebagai pegawai negeri.
Kalimat-kalimat diatas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh partikel (kata-kata
yang digarisbawahi). Oleh karena itu, partikel perlu dihilangkan sehingga menjadi :
a. Para mahasiswa mendaftarkan diri di sekretariat.
b. Keputusan ini merupakan kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.
c. Tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai pegawai negeri.
2. Kehematan (Economy)
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat
Bunga-bunga mawar, anyelir dan melati sangat disukainya. Pemakaian kata bunga-bunga
dalam kalimat diatas tidak perlu. Dalam kata mawar, anyelir, dan melati terkandung
makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
Untuk penghematan kata-kata, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
a. Mengulang Subjek Kalimat
Penulis kadang-kadang tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat.
Pengulangan ini tidak membuat kalimat itu menjadi lebih jelas. Oleh karena itu,
pengulangan bagian kalimat yang demikian tidak diperlukan.
1) Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin
perusahaan itu.
2) Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan .
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi :
1) Pemuda itu segera mengubah rencana setelah bertemu dengan pemimpin perusahaan
itu.
2) Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan.
b. Hiponim Dihindarkan
Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang
lebih tinggi . Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna
kata yang bersangkutan . Kata merah sudah mengandung makna kelompok warna. Kata
Desember sudah bermakna bulan.
vii
Perhatikan contoh berikut:
1. Presiden Soeharto menghadiri Rapin ABRI hari Senin lalu.
2. Bulan Maret tahun ini Presiden Soeharto akan mengadakan perjalanan muhibah ke
beberapa negara tetangga antara lain Malaysia.
3. Warna kuning dan warna ungu adalah warna kesayangan almarhum ibu mereka.
Kalimat-kalimat di atas diperbaiki dengan menghilangkan kata hari, bulan, dan warna.
c. Pemakaian Kata Depan 'dari' dan 'daripada'
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata depan dari dan daripada, selain ke dan di.
Penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjukkan arah (tempat), asal
(asal-usul), sedangkan daripada berfungsi untuk membandingkan sesuatu benda atau hal
dengan benda atau hal lainnya.
Perhatikan contoh berikut:
1. Pak Karto berangkat dari Bandung pukul 7.30.
2. Perhiasan yang indah ini terbuat dari perak .
3. Kalimat A lebih sukar daripada kalimat B.
4. Penjelasan dalam buku cetakan kedua mengenai cara menanam cengkeh lebih mudah
dipahami daripada yang terdapat dalam buku cetakan kesatu.
Contoh-contoh berikut penggunaan dari dan daripada tidak benar.
1. Anak dari tetangga saya Senin ini akan dilantik menjadi dokter.
2. Presiden menekankan bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripada rakyat
harus diutamakan .
3. Penekanan (Emphasis)
Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok. Inti pikiran biasanya ingin ditekankan atau
di tonjolkan oleh penulis atau pembicara dengan memperlambat ucapan, meninggikan
suara, dan sebagainya pada kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk
memberi penekanan pada kalimat, antara lain dengan cara : (1) pemindahan letak frasa
dan (2) mengulangi kata - kata yang sama.
a . Pemindahan Letak Frasa
Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat
memindahkan letak frasa atau bagian kalimat itu pada bagian depan kalimat. Cara ini
disebut juga pengutamaan bagian kalimat.
Perhatikan contoh - contoh berikut :
1. Prof. Dr. Herman Yohanes berpendapat , salah satu indikator yang menunjukkan tidak
efisiennya Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
pertamina dengan produksi minyaknya.
viii
2. Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina , menurut
pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah
pegawai Pertamina dengan produksi minyaknya.
3. Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dan produksi minyaknya
adalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina . Demikian
pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes.
Kalimat - kalimat di atas menunjukkan bahwa ide yang dipentingkan diletakkan di
bagian muka kalimat. Dengan demikian, walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian
yang sama tetapi ide pokok menjadi berbeda.
b . Mengulang Kata-kata yang Sama
Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan dengan maksud
memberi penegasan pada bagian ujaran yang dianggap penting. Pengulangan kata yang
demikian dianggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas.
Perhatikan contoh berikut :
1. Dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dengan swasta,
keseimbangan domestik luar negeri, keseimbangan perbankan dengan lembaga
keuangan nonbank.
2. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi,
tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan
dimensi budaya.
Kedua kalimat di atas lebih jelas maksudnya dengan adanya pengulangan pada bagian
kalimat (kata) yang dianggap penting.
4. Kevariasian (Variety)
Keterampilan menulis tercermin dari struktur kalimat yang digunakan. Ada kalimat
pendek dan ada kalimat panjang. Tulisan yang menggunakan kalimat dengan gambar
kalimat yang sama membuat suasana menjadi monoton atau datar sehingga membuat
pembaca bosan. Begitu juga jika penulis selalu memilih kalimat-kalimat pendek.
Namun, kalimat panjang yang digunakan terus menerus menyebabkan pembaca
kehilangan jejak, yang dapat menyebabkan kelelahan pembaca. Oleh karena itu,
diperlukan pola dan bentuk kalimat yang berbeda saat menulis. Kami tidak menemukan
variasi ini dalam kalimat atau kalimat yang dianggap struktur bahasa independen.
Karakteristik variasi diperoleh ketika satu himpunan dibandingkan dengan himpunan
lainnya. Variasi yang mungkin dari kalimat-kalimat ini adalah sebagai berikut:
a. Variasi dalam Pembukaan Kalimat
Ada beberapa cara memulai kalimat untuk alasan efektif, yaitu dengan variasi di awal
kalimat. Dalam variasi kalimat pembuka, kalimat dapat dimulai atau dibuka dengan kata-
kata: (1) frasa keterangan (waktu, tempat, cara), (2) frasa kata benda, (3) klausa kata
kerja. (4) menghubungkan partikel dan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut :
ix
1. Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar
umpan dan menembus jala kiper pada menit kesembilan belas . (frasa keterangan
cara).
2. Mang Usil dari kompas menganggap hal ini sebagai satu isyarat sederhama untuk
bertransmigrasi. ( frasa benda )
3. Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini. (frasa kerja).
4. Karena bekerja terlalu berat, ia jatuh sakit. (partikel penghubung).
x
Kalimat-kalimat pada paragraf (1) semuanya berupa kalimat aktif, sedangkan pada
paragraf (2) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan bahwa kalimat-kalimat pada
paragraf (1) tidak bervariasi sedangkan paragraf (2) bervariasi, namun hanya variasi aktif-
pasif.
a. Kesejajaran Bentuk
Imbuhan yang digunakan untuk membentuk kata berperan dalam menentukan
kesejajaran. Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran bentuk.
(1) Tugas para pustakawan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur
peminjaman buku.
Ketidaksejajaran itu ada pada kata pembelian (buku) yang disejajarkan dengan kata
membuat (katalog), dan mengatur (peminjaman buku). Agar sejajar, ketiga satuan
tersebut dapat diubah menjadi nomina semua atau verba semua seperti terlihat pada
ubahan kalimat (2) dan (3).
xi
(2) Tugas para pustakawan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan
pengaturan peminjaman buku.
(3) Tugas para pustakawan meliputi membeli buku, membuat katalog, dan mengatur
peminjaman buku.
Berikut contoh lain ketidaksejajaran bentuk yang terdapat dalam kalimat.
(1) Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap profesinya serta memahami
tugas yang diembannya, Dokter Udayana telah berhasil mengakhiri masa jabatannya
dengan baik.
Tampak bahwa bentuk penghayatan dan memahami tidak sejajar. Ubahan yang
memperlihatkan kesejajaran dapat diberikan di bawah ini:
b. Kesejajaran Makna
Pada kalimat (1), aktivitas berpukul-pukulan (saling pukul) memerlukan pelaku lebih
dari satu orang. Sementara pada kalimat (2), memetiki berarti aktivitas berulang-ulang
(bukan pada setangkai bunga). Oleh karena itu, perbaikan kedua kalimat tersebut agar
menjadi kalimat sejajar tampak pada ubahan (3) dan (4).
Pada contoh di atas, jawaban yang diharapkan adalah (a), tetapi kalimat pemasangan
telepon akan menyebabkan melancarkan tugas bukanlah kalimat yang baik. Pilihan (b)
xii
dan (c) justru lebih baik susunan kalimatnya. Oleh karena itu, soal (1) dapat diubah
sebagai berikut.
Kalau pada kalimat umum, unsur-unsur yang dikemukakan cenderung unsur intinya,
tetapi kalau pada kalimat periodik malah sebaliknya, yaitu unsur-unsur tambahan yang
terlebih dahulu dikemukakan kemudian. muncul bagian intinya. Hal ini dilakukan untuk
menarik perhatian para pembaca atau pembicara terhadap pendengarnya.
Misalnya:
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, I. K. (2019). Bahasa Indonesia Untuk Prguruan Tinggi. Dalam Bahasa Indonesia
Untuk Parguruan Tinggi (hal. 190). Depok: PT. RajaGrafindo Persada.
Dewantari, T. S. (2022, Juni 7). Apa itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri-ciri, dan
Contohnya. Diambil kembali dari brainacademy:
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
Salma. (2022, Februari 16). Syarat Kalimat Efektif Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Contohnya.
Diambil kembali dari DUNIADOSEN.com: https://www.duniadosen.com/syarat-
kalimat-efektif/
Yuniar, R. (2021). Kalimat Efektif.
xv