Anda di halaman 1dari 22

KALIMAT EFEKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : DR.Suhartono, M.Pd

DisusunOleh :

1. Firda Dwi Arina Manasika ( 14 )


2. Ghaida Nafisa Indhysari ( 15 )
3. Halimatus Sa’diyah ( 16 )
4. Ibnatul Awalin ( 17 )
5. Ikwan Budhahiri ( 18 )
6. Imam Budi Santoso ( 19 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK )
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
2023
ii

KALIMAT EFEKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : DR.Suhartono, M.Pd

DisusunOleh :

1. Firda Dwi Arina Manasika ( 14 )


2. Ghaida Nafisa Indhysari ( 15 )
3. Halimatus Sa’diyah ( 16 )
4. Ibnatul Awalin ( 17 )
5. Ikwan Budhahiri ( 18 )
6. Imam Budi Santoso ( 19 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK )
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
2023
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH Swt yang atas limpahan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Adapun judul dari makalah ini adalah tentang “Kalimat Efektif”. Yang
penjelasannya akan dibahas oleh kelopok kami. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak DR.Suhartono, M,Pd selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Bahasa Indonesia, yang telah banyak memberikan ilmunya untuk
pembuatan makalah ini .Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Saran dan kritik sangat kami harapkan guna menambah nilai positif dari makalah
yang di buat ini. Terima kasih.

Nganjuk,15 November 2023

Penulis
iv

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5

1.3 Tujuan..........................................................................................................................6

1.4 Manfaat........................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Pengertian Kalimat Efektif..........................................................................................6

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif..............................................................................................8

2.3 Syarat Yang Mendasari Kalimat Efektif...................................................................16

2.4 Struktur Kalimat Efektif............................................................................................16

BAB III PENUTUP................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan................................................................................................................18

3.2 Saran..........................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia agar dapat


berkomunikasi dengan manusia lainnya, seperti istilah dan gerakan.
Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang terdapat dalam
diri pembicara atau penulis. Dalam bahasa ada ide, gagasan pikiran, dan
perasaan yang mewakili diri sendiri. Setiap gagasan pikiran atau konsep
yang dimiliki seseorang dalam prakteknya wajib dituangkan kedalam
bentuk kalimat. Dalam karangan ilmiah tak jarang kita jumpai kalimat-
kalimat yg tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini mungkin
ditimbulkan oleh kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak
logis, atau bertele-tele. Dengan adanya permasalahan itu, pembaca
mengalami kesulitan untuk memahami kalimat yang kita sampaikan
karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan hal inilah kami
menyajikan makalah ini agar dapat memahami mengenai kalimat efektif.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah
yang berlaku, misalnya unsur-unsur krusial yang wajib dimiliki setiap
kalimat (subjek dan predikat) ; memperhatikan ejaan yang disempurnakan
dan menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang
memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca
atau pendengar. Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan tulisan
atau karya ilmiah, seperti essay, jurnal, skripsi dan lain sebagainya.
Penggunaan kalimat efektif cukup penting dalam menyampaikan pesan.
Tujuannya adalah agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kalimat efektif ?
2. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?
3. Apa unsur-unsur kalimat efektif ?
4. Apa syarat dari kalimat efektif ?
2

1.3 Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian kalimat efektif.


2. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
3. Mengetahui unsur-unsur kalimat efektif.
4. Mengetahui syarat suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat
efektif.

1.4 Manfaat Makalah


Tujuan penggunaan kalimat efektif adalah menyampaikan gagasan,
informasi, perasaan dari si penulis kepada si pembaca agar tidak
terjadinya kesalahan. Secara singkat, tujuan kalimat efektif adalah
menyampaikan informasi secara tepat dari penulis kepada
pembacanya.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah
ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan
atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Berikut ini beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli
bahasa :
a) Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi
syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi
juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup
menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
b) Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga
dengan mudah d ipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah,
Arsjad, dan Ridwan:2001)
c) Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas,
sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
d) Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009).

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi
kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
4

a) Kalimat tidak efektif: Surabaya adalah merupakan salah satu kota


besar di Indonesia.
Kalimat efektif: Surabaya merupakan satu di antara kota besar di
Indonesia.
b) Kalimat tidak efektif: Demi untuk anaknya, Bu Susi rela bekerja
seharian.
Kalimat efektif: Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian.
c) Kalimat tidak efektif: Ada banyak macam-macam makanan yang
dijual di restoran itu.
Kalimat efektif: Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran
itu.

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif


Untuk dapat mencapai keefektifan suatu kalimat harus memenuhi
setidaknya enam syarat, yaitu:
a. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara
pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan
kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum
di bawah ini:
 Sebuah kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas .
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja
membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat
suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian
kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus
membayar uang kuliah. (Salah)
5

b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar


uang kuliah.(Benar)

 Tidak terdapat subjek yang ganda.


Contoh:
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
b) Saat itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :

a) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para


dosen.
b) Saat itu bagi saya kurang jelas.
 Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat
tunggal.
Contoh:
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia
membeli sepeda motor Suzuki.

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara.


Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua
gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan
penghubung antarkalimat, sebagai berikut:

a) kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat


mengikuti acara pertama. Atau Kami datang terlambat. Oleh
karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia
membeli sepeda motor Suzuki. Atau Kakaknya membeli sepeda
motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.
6

 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.


Contoh:

a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.

Perbaikannya adalah sebagai berikut:

a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

2) Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina.
Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba.
Contoh:
 Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
 Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.

Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang
mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan
dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan
kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki


predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan,
memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau
diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:
7

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan


tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.

3) Ketegasan
Ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam
sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal


kalimat).

Contoh:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara


ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

Contoh:

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan


negaranya.

Penekanannya Harapan presiden.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi


kalimat.

Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah


disumbangkan
8

kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah


disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:

Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan

Contoh:

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:

Saudaralah yang bertanggung jawab.

4) Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah


hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata
yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini
mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan


pengulangan subjek.
9

Perhatikan contoh:

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden


datang.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan


pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Perhatikan contoh:

a. Ia memakai baju warna merah.

b. Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

Kata merah sudah mencakupi kata warna.

Kata pipit sudah mencakupi kata burung.

Kalimat itu dapat diubah menjadi

a. Ia memakai baju merah.

b. Di mana engkau menangkap pipit itu?

Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan


kesinoniman dalam satu kalimat.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.

a. Dia hanya membawa badannya saja.

b. Sejak dari pagi dia bermenung.


10

Kata naik bersinonim dengan ke atas.

Kata turun bersinonim dengan ke bawah.

Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi

a. Dia hanya membawa badannya.

b. Sejak pagi dia bermenung.

Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan


kata-kata yang berbentuk jamak.

Misalnya:

Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang-orang

Bentuk baku : para tamu, beberapa orang.

5) Kecermatan

Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak


menimbulkan tafsiran ganda.

Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.

a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal,


mahasiswa atau perguran tinggi.

Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus
ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

Perhatikan kalimat berikut.

 Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para


hulubalang, dan para menteri.
11

Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan,
yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi

Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para


menteri.

6) Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan


pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara


berpikir yang tidak
Simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan
bertele-tele.

Misalnya:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang


kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang
secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia
Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab

b.Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal


secara tertib dalam

Kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

Contoh:

Surat itu saya sudah baca.

Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.

Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak


antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk
12

a. Surat itu sudah saya baca.

b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti


daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Perhatikan kalimat ini :

a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-


rumah adat.

Seharusnya:

a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah


adat.

7) Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

2.2 Syarat Yang Mendasari Kalimat Efektif

1. Memiliki struktur yang sepadan

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu


keseimbangan antara gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah,
untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang
harus dipenuhi.

2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas


13

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas
adalah dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum
penyebutan subjek.

3. Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga


maknanya menjadi sulit dipahami.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah


kalimat.

5. Bentuknya Paralel

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau


bentuk pertama menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya
juga harus menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama
menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus
menggunakan kata kerja

2.3 Struktur Kalimat Efektif

Untuk menciptakan kalimat efektif, penting untuk memperhatikan


struktur kalimat yang benar.

Berikut adalah komponen-komponen struktur kalimat yang perlu


diperhatikan:

1. Subjek

Subjek adalah orang, hewan, benda, atau konsep yang melakukan


tindakan atau yang dijelaskan dalam kalimat. Subjek biasanya berupa
kata benda atau kata ganti seperti “saya,” “mereka,” atau “rumah”.
14

2. Predikat

Predikat adalah bagian dari kalimat yang menggambarkan tindakan


yang dilakukan oleh subjek atau memberikan informasi tentang
subjek. Predikat terdiri dari kata kerja dan dapat ditambahkan dengan
objek atau pelengkap.

3. Objek

Objek adalah benda atau orang yang menerima tindakan dalam


kalimat. Objek biasanya mengikuti kata kerja transitif dan menjawab
pertanyaan “apa?” atau “siapa?”

4. Pelengkap

Pelengkap adalah kata atau frasa yang melengkapi arti dari subjek atau
objek dalam kalimat. Pelengkap paling sering digunakan dengan kata
kerja intransitif atau kata kerja yang menggambarkan keadaan.

5. Keterangan

Keterangan adalah informasi tambahan yang memberikan detail atau


menjelaskan lebih lanjut tentang tindakan, objek, atau pelengkap
dalam kalimat. Keterangan dapat berupa kata keterangan waktu,
tempat, cara, atau alasan.”

.
15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca
dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas & lengkap
seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
 Unsur-unsur Kalimat Efektif :

1. Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkap
5. keterangan

 Ciri-ciri Kalimat Efektif Secara Umum :

1.Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP


2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4.Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logisdan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

 Syarat Kalimat Efektif

1. Mewakili pikiran pembaca atau penulis secara tepat.


16

2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara


pikiran pembaca dan pemikiran penulis.
3. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
4. Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang
penulis.
5. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca dengan tepat.
6. Sistematis dan tidak bertele tele.

3.2 Saran
Kalimat efektif harus memenuhi syarat yang ada, agar
kalimat tersebut secara tepat mewakili gagasan pembicara atau
penulisnya, menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh
pembaca atau penulisnya.
17

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Liemphawaty putri. 2016. MAKALAH BAHASA INDONESIA “KALIMAT


EFEKTIF”. Diakses pada 15 November 2023 dari
https://www.academia.edu/30700260/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KA
LIMAT_EFEKTIF

Niken aninsi. 2021. Contoh, Syarat dan ciri-ciri Kalimat Efektif dalam Bahasa
Indonesia. Diakses pada 20 November 2023 dari https://katadata-
co.id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61a88a78b8c8b/
contoh-syarat-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-dalam-bahasa-indonesia
18

Anda mungkin juga menyukai