KALIMAT EFEKTIF
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing
oleh:
Disusun Oleh :
Asti Febriani
43217010144
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat
kepada penulis yaitu nikmat kesehatan, kemudahan, serta kelancaran dalam menulis makalah
ini. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
kegelepan menuju alam yang terang benderang.
Pembuatan makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan dan dukungan, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Mugiriyanto, S.Pd., M.Pd., yang telah
memberikan tugas berupa makalah ini sehingga penulis mendapatkan pengetahuan serta
wawasan yang lebih luas.
Makalah dengan judul “KALIMAT EFEKTIF” ini dibuat selain ingin membuka
pengetahuan serta wawasan tentang judul terkait, tetapi juga sebagai salah satu tugas dari
mata kuliah Bahasa Indonesia. Semoga makalah ini dapat membuka pengetahuan dan
wawasan pembaca serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa Indonesia.
Penulis sangat berharap atas kritik dan saran dari pembaca, karena itu dapat menjadi
acuan penulis agar dapat membuat makalah lebih baik lagi. Mohon maaf atas kesalahan
dalam penulisan atau hal lainnya. Sekian dan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Pengertian Kalimat Efektif.....................................................................................................2
B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif.........................................................................................................3
C. Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif..............................................................................................5
BAB III PENUTUPAN........................................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan
kalimat itu dapat terjamin.
Banyak sekali saat ini kita temukan kalimat-kalimat yang kurang
efektif. Bahkan banyak orang menggunakan pemborosan kata. Dalam
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis seseorang harus
memperhatikan kalimat yang digunakannya. Artinya, saat berkomunikasi
harus memerhatikan apakah kalimat yang digunakan itu tidak
menimbulkan salah tafsir, sudahkah kalimat-kalimat kita memenuhi
kaidah pemakaian bahasa yang baik.
Perbincangan mengenai kalimat efektif menjadi sangat penting
terutama karena tidak banyak orang yang benar-benar mengerti tentang
apa kalimat efektif itu dan apa saja ciri-cirinya. Mengenai pengertian
kalimat efektif dan ciri-cirinya akan dijelaskan pada bab pembahasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian dari kalimat efektif?
b. Apa ciri-ciri dari kalimat efektif?
c. Apa prinsip-prinsip dalam menyusun kalimat efektif?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tentang pengertian kalimat efektif.
b. Mengetahui ciri-ciri kalimat efketif.
c. Mengetahui prinsip-prinsip dalam menyusun kalimat efketif.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif
2
semuanya itu, sebuah kalimat harus dapat dipahami sebagai entitas kebahasaan
yang mampu menimbulkan kembali gagasan atau ide yang ada dalam diri
penulis, persis dengan ie atau gagasan yang dimiliki pembacanya (Rahardi,
2010:93).
1. Ciri Gramatikal
Ciri gramatikal, yaitu kalimat efektif harus mengoikuti kaidah-kaidah tata
bahasa. Terdapat kalimat tidak gramatikal dan gramatikal. Contoh-contoh :
Tidak Gramatikal
Gramatikal
3
4) Dia tidak mengambil kue adiknya.
5) Saya telah bertemu dengan dia kemarin.
2. Pilihan Kata
Pilihan kata (diksi) turut mendukung kalimat efektif. Untuk menyusun
kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang tepat, saksama (sesuai), dan
lazim. Perhatikan contoh-contoh berikut ini :
1) Dalam hal ini dapat (dibilang, dikatakan) bahwa matematika adalah
pelajaran yang sulit.
2) Adik sudah (dikasih, diberi) kue (sama, oleh) ibu.
3) Saya suka (menonton, memandang) layar tancap.
4) Idul Fitri adalah hari (raya, besar, agung) umat Islam.
5) Pelatihan-pelatihan itu sangat bermanfaat (untuk, bagi, guna, buat) para
guru bahasa Indonesia.
6) Dalam diri kita, jiwa (leadership, kepemimpinan) harus dilandasi
nilai-nilai moral Pancasila.
3. Pemakaian Tata Tutur
Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari,
terutama dalam percakapan. Kata-kata seperti : bilang, bikin, dikasih tahu,
jumpa, bicara, beli, baca, dan sebagainya. Kata-kata tutur termasuk kata-
kata yang tidak baku.
a. Pemakaian Kata-Kata Bersinonim
Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan, ada
pula yang tidak. Ada pula kata-kata yang bersinonim yang pemakainya
dibatasi oleh persandingan yang dilazimkan. Contoh (melihat,
menonton, memandang), (raya, besar, agung), (menionggal, wafat,
mati, gugur, mangkat, tewas). Dengan bentuk kata-kata bersinonim ini,
kita harus bisa memilih secara cermat kata yang mnana yang cocok dan
tepat digunakan.
b. Pemakaian Kata-Kata yang Bernilai Rasa
Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya dipilih secara cermat agar
keefektifan penutur dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Salah pilih
terhadap kata-kata yang bernilai rasa dapat mengganggu pembaca.
4
4. Penalaran
Menguasai kaidah-kaidah bahasa dan pilihan kata (diksi) belum
menentukan kalimat itu efektif. Keefektifan kalimat didukung pula oleh
jalan pikiran yang logis.
5. Keserasian
Keserasian turut pula menentukan keefektifan suatu kalimat, yaitu serasi
dengan pembicara atau penulis dan cocok dengan pendengar atau pembaca
serta serasi dengan situasi dan kondisi saat bahasa itu digunakan.
C. Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif
Bagi seorang penutur atau pembicara, ada sejumlah prinsip yang harus
mereka kuasai ketika harus mengontruksi tuturan efektif. Pada bagian berikut
akan diuraikan prinsip-prinsip efektivitas kalimat itu akan disampaikan satu
demi satu disertai contoh. Prinsip pertama yang harus dikuasai oleh seseorang
agar dapat dapat mengonstruksi kalimat yang efektif adalah bahwa kalimat itu
harus disusun dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan kesepadanan
struktur (Rahardi, 2010:93).
Akhadiah (1999: 116-117) mengemukakan bahwa untuk membuat kalimat
efektif, seorang penulis harus memerhatikan ciri-ciri kalimat efektif, antara lain
kesepadanan, kesejajaran bentuk, penekanan, kehematan, dan kevariasian
dalam struktur kalimat.
Menurut Arifin (2008:97) sebuah kalimat tergolong efektif jika sedikitnya
memenuhi tujuh syarat kalimat efektif, 1) kesepadanan struktur, 2) kesejajaran
atau keparalelan, 3) ketegasan, 4) kehematan, 5) kecermatan, 6) kepaduan, dan
7) kelogisan. Syarat-syarat tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Kesepadanan.
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah keseimbangan antara
pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri
kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu : kalimat harus
memiliki subjek dan predikat yang jelas, kalimat tidak memiliki subjek
yang ganda, predikat kalimat tunggal tidak didahului oleh kata yang.
2. Keparalelan atau kesejajaran.
5
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan
bentuk kata yang digunakan dalam sebuah kalimat. Artinya, kalau
bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya
juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan
verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh :
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
3. Ketegasan.
Yang dimaksud dengan ketegasan adlah memberi penekanan pada ide
pokok kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat yang ide pokoknya
menonjol. Kalimat itu memberikan penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam
kalimat, yaitu :
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal
kalimat).
6
Contoh :
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan
negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah Presiden mengharapkan.
Contoh :
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan
negaranya.
Penekanannya : Harapan Presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi
kalimat.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh :
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya :
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh :
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan
mereka.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh :
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh :
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
4. Kehematan.
Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,
ungkapan, atau frasa yang dipandang tidak perlu. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk memenuhi kehematan kalimat, yaitu
sebagai berikut : menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk,
7
menghindari kesinoniman dalam satu kalimat, menghindari penjamaan
kata-kata yang bermakna jamak.
5. Kecermatan.
Kecermatan kalimat efektif adalah cermat dan tepat dalam memilih
kata sehingga kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan bermakna ganda
(ambigu). Perhatikan kalimat berikut :
a) Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
6. Kepaduan.
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam sebuah kalimat sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan dalam kalimat efektif adalah ide
kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.
8
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan
kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mengungkapkan maksud
penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar atau pembaca secara tepat pula (Finoza, 2010:172). Efektif
dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya
pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar.
Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas
dan jitu sehingga pendengar atau pembaca akan memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan
struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata,
kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
B. Saran
Agar dapat menghasilkan sebuah kalimat yang dapat dipahami dengan
mudah, jelas dan lengkap. Maka para penulis atau penutur harus dapat
membuat kalimat-kalimat yang efektif. Dengan itu penulis berharap
makalah ini dapat menjadi acuan para penulis atau penutur dalam
membuat sebuah kalimat efektif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Satata, Sri dkk. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media
Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2016. Cermat Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Akademika Pressindo
10