Anda di halaman 1dari 4

Nilai Nilai yang Terkandung dalam

Pancasila

1. Sila Pertama : Nilai Ketuhanan

Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai
ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia adalah
rakyat yang memiliki agama dan menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut
maka secara langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-aturan yang ada
didalam agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain menjalankan semua perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya.

Implementasi nilai ketuhanan adalah :

1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Contoh pengalaman sesuai sila pertama Pancasila:

Bagi yang menerapkan : Pada saat orang yang beragama islam merayakan hari raya idul
fitri, orang yang beragama selain islam menghargainya dengan cara tidak mengganggu
aktifitas pada saat hari raya. Begitupun sebaliknya jika orang yang beragama kristen
merayakan hari raya natal.
Bagi yang tidak menerapkan : pada saat sedang menjalani ibadah sholat jumat di masjid,
tetapi ada seseorang yang dengan sengaja membesarkan volume suara televisi agar
sholatnya terusik. Hal tersebut tidak mencerminkan sifat yang ada di dalam sila pertama
dalam pancasila

2. Sila Kedua : Nilai Kemanusiaan

Didalam sila kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung
nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan tersebut adalah pengakuan dan
menghormati martabat dan hak orang lain / sesama manusia, saling tolong menolong, dan
bersikap sebagai manusia yang beradab.
Implementasi nilai kamanusiaan adalah :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya
perbedaaan tersebut.
5. Melakukan musyawarah, jujur dan saling berkerjasama.
6. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama sebagai manusia
yang beradab.

Contoh pengalaman sesuai sila kedua Pancasila:

Bagi yang menerapkan : seperti acara acara bakti sosial, mengembangkan sikap tenggang
rasa, membantu sesama mahluk ciptaan Tuhan, dan menjungjung tinggi Hak Asasi
Manusia (HAM)
Bagi yang tidak menerapkan : tidak menghargai pendapat orang lain saat diadakan
musyawarah.

3. Sila Ketigaa : Nilai Persatuan

Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia terdapat nilai persatuan yang
memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan dan dihuni oleh berbagai
suku bangsa persatuan haruslah tetap dijunjung dengan tidak saling membeda-bedakan apalagi
sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai patriotisme dan cinta
tanah air, dimana setiap rakyat indonesia haruslah bersatu dan rela berkorban demi tanah air
tercinta.

Implementasi nilai persatuan :

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan


bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga sebagai bangsa indonesia.
5. Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat
terjadinya persatuan.

Contoh pengalaman sila ketiga Pancasila:

Bagi yang menerapkannya: Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa, rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, mengembangkan sikap saling
menghargai, membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
Bagi yang tidak menerapkannya : menghianati bangsa sendiri dengan sifat tercela, yaitu
KKN

4. Sila Keempat : Nilai Kerakyatan

Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dimana nilai yang terkandung dalam
sila ini adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap rakyat
berhak memilih perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama, dan musyawarah serta gotong royong merupakan nilai yang terkandung dalam sila
keempat.

Implementasi nilai kerakyatan :

1. Mengutamakan kepentingan bersama.


2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Keputusan musyawarah yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan.

Contoh pengalaman sila keempat Pancasila:

Bagi yang menerapkan : Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada, yang
menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat, kita tidak boleh
memaksakan kehendak kita kepada orang lain, menghormati dan menghargai pendapat
orang lain.
Bagi yang tidak menerapkan : dalam melaksanakan kampanye tidak jujur dan menghasut
orang lain untuk memilih pilihan yang dia pilih.

5. Sila Kelima : Nilai Keadilan

Terakhir untuk sila kelima pancasila yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia yang dimana didalamnya terkandung nilai keadilan yang berarti keadilan dalam
kehidupan sosial haruslah meliputi seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai hak
yang dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling menghormati orang lain
agar dapat tercapainya keadilan.

Implementasi nilai keadilan :

1. Berbuat luhur dan saling membantu dan gotong royong.


2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

Contoh pengalaman sila kelima Pancasila:

Bagi yang menerapkan : Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain, tidak
melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum, suka melakukan
perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial, mengembangkan
perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekluargaan dan
kegotong royongan.
Bagi yang tidak menerapkan : tidak menghormati hak asasi orang lain. Contohnya selalu
menyiksa asisten rumah tangga. Walaupun hanya asisten rumah tangga mereka juga
manusia yang perlu dilindungi.

Anda mungkin juga menyukai