Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF

DOSEN PENGAMPU : Afriansyah,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

KETUA:

MUHAMMAD SADDAM RESKI SUDARMAN

ANGGOTA:

1.WAYAN HARIYANTI 7. JADRERYKA PRISELLYA


2. SYAHVIRA 8.SITI KHAIZATUL HIKMAH A.
3. RUGAYAN 9.INAS ANNISA TUZAHRA
4.NURUL ALIFIAH 10.REZI CRISMA PAIMBA
5.MULFIDA SALSABILA NTOY 11.NUREGHA ROSIANA
6.VIVIN 12.FIRDA FADHILA

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2021/2022
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas Semester Ganjil studi mata kuliah Bahasa
Indonesia. Ucapan terima kasih juga kami ungkapkan kepada Dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia Bapak Afriansyah,S.Pd.,M.Pd atas bimbingan dan
masukan serta ilmu pengetahuan pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Karya tulis
yang berupa makalah ini merupakan kutipan-kutipan dari berbagai macam sumber
dan referensi yang dianggap sesuai dengan tema yang kami angkat, yaitu tentang
penggunaan Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam pengantar ini, semoga


makalah yang kami sajikan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Permohonan maaf kami sampaikan kiranya dalam penulisan makalah
ini terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan penulis dapat
memperbaikinya.

Palu, 24 September 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1.Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah................................................................................................3

1.3.Tujuan Penulisan..................................................................................................3

1.4.Manfaat Penulisan................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

2.1.Bahasa Baku.........................................................................................................5

2.2. Proses Terjadinya Pembakuan Bahasa Baku......................................................6

2.3.Ciri-ciri Bahasa Baku...........................................................................................7

2.4 Fungsi Bahasa Baku.............................................................................................8

2.5. Minimnya Penggunaan Bahasa Baku dalam Kehidupan Masyarakat..............10

2.6. Kata Serapan.....................................................................................................11

2.7. Proses Penyerapan Kata....................................................................................12

2.8.kata serapan dari macam macam bahasa...........................................................15

BAB III PENUTUP.....................................................................................................22

3.1 Keasimpulan......................................................................................................22

3.2.Saran..................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
lembut, di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Adapun dalam wujud
tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat
dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan
sebuah predikat (P).

Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan


manusia yang lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari si pembicara.
Bahasa tentu memiliki unsur atau aturan yang digunakan agar dapat lebih mudah
di pahami oleh lawan bicara. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah
tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas,
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak


memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-
tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

1
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan
bahasa tulisan. Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman.
Penggunaan kalimat yang baik dan benar (yang disebut kalimat efektif) akan
memudahkan pemahanam orang lain sehingga kesalahpahaman yang sering
terjadi dapat terhindarkan.

Untuk menjadikan kalimat yang diucapkan atau ditulis mudah dimengerti


oleh orang lain, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut
secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua,
kalimat tersebut sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam
pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau
penulis. Faktor yang menjadikan gagasan diterima dengan baik adalah

penggunaan kalimat yang baik dan benar serta penggunaan huruf dan tanda baca
yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.

1.2.   Rumusan Masalah

 a.    Apa yang dimaksud dengan Kriteria dari kalimat efektif?

 b.   Bagaimana Kesejajaran kalimat efektif

1.3 Tujuan

a. untuk mengetahui kriteria dari kalimat efektif

b. untuk mengetahui kesejajaran kalimat efektif

1.4 Manfaat

Sebagai tambahan wawasan dalam belajar mengenai suatu kalimat dan cara
penyampaiannya, serta dengan kalimat efektif kita bisa mengetahui bagaimana
cara penulisan efektif yang baik dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kriteria kalimat efektif


Kalimat efektif adalah susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara
baik dan benar.Adapun kaidah kebahasaan yang digunakan adalah EYD atau
Ejaan yang Disempurnakan. 

Kemudian, suatu kalimat bisa dikatakan efektif ketika susunannya sudah


tepat.Yakni di dalamnya terdapat subjek dan predikat, yang ketika perlu
ditambahkan keterangan maka ada objek, pelengkap, dan juga keterangan.Jadi
ada kalimat efektif yang susunanya adalah subjek, predikat, dan disusul oleh
keterangan maupun pelengkap. 

Supaya susunan kalimat menjadi lebih jelas, juga perlu ditambahkan


tanda baca. Meliputi tanda seru (!) untuk kalimat yang mengandung unsur
perintah maupun himbauan, tanda tanya (?) untuk kalimat yang mengandung
pertanyaan, dan juga menggunakan tanda titik (.) untuk menggunakan kalimat
sudah berakhir atau diakhiri oleh penulisnya. 

Jika semua unsur tersebut sudah terpenuhi, maka kalimat yang disusun
sudah memenuhi syarat kalimat efektif yang sifatnya pokok.Bagaimana jika
tidak ada salah satunya?Maka kalimat tidak bisa dikatakan sudah sesuai kaidah,
dan kemudian tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. 

Memperhatikan susunan kalimat agar bisa dikatakan sebagai kalimat


efektif sangat tepat. Sebab dengan kalimat yang efektif maka berbagai manfaat
berikut bisa didapatkan: 

 Kalimat Mudah Dipahami 


Menyusun kalimat yang efektif akan membantu pembaca maupun
pendengar mudah memahami kalimat tersebut. Sebab susunannya menjelaskan

3
sesuatu dengan sangat jelas, dengan unsur yang lengkap. Jadi, jika dalam suatu
kalimattidak memenuhi rumus SPOK (Subjek Predikat Objek dan Keterangan)
maka akan susah dipahami. 

Menjelaskan sesuatu namun tidak disertai penambahan subjek, tentu


membuat pembacanya bingung. Lalu muncul pertanyaan, apa yang
dimaksudkan oleh si penulis atau si pembicara? Atau muncul pertanyaan, siapa
yang dimaksud oleh penulis atau pembicara tersebut? 

Jadi, ibarat kita mengajak orang lain berbicara atau mengobrol namun
tidak dijelaskan dari awal apa yang dibahas. Langsung membahas di tengah-
tengah, sehingga yang diajak mengobrol dijamin bingung dan hanya bisa
menjadi pendengar yang baik tanpa bisa melakukan interaksi. 

 Kalimat Enak Didengar atau Dibaca 


Memenuhi syarat kalimat efektif akan membantu menjadikan kalimat
tersebut enak didengar sekaligus enak dibaca. Sebab sekali lagi memiliki unsur-
unsur pokok dalam rumus SPOK membuat kalimat menjadi jelas isinya.
Maksud pembicara dan penulis pun tersampaikan dengan baik kepada pembaca
atau pendengar. 

Pembaca pun bisa mengikuti alur kalimat dalam suatu karya tulis dengan
sangat mudah. Sebab sejak awal sudah paham apa yang dibahas dan bagaimana
sesuatu yang dibahas tersebut kemudian menjadi materi yang menarik untuk
dikenal lebih jauh. 

Oleh sebab itu, seorang pembicara maupun seorang penulis harus bisa
menyusun kalimat yang efektif.Sehingga pesan apapun yang disampaikan bisa
tersampaikan dengan baik.Pembaca dan pendengar bisa memahami betul pesan
yang disampaikan tersebut. 

4
 Kalimat Sudah Dianggap Benar 
Hal penting berikutnya dari penyusunan kalimat yang memenuhi syarat
kalimat efektif adalah menjadikan kalimat tersebut benar.Benar dari segi
penyusunan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Sekaligus dari pemilihan
tanda baca di akhir kalimat yang membantu pembaca memahami betul apa yang
disampaikan. . 

 Ciri-Ciri Kalimat Efektif 

Supaya lebih mudah dalam menyusun kalimat efektif sekaligus


menjadikannya memenuhi berbagai syarat kalimat efektif. Maka penting untuk
mengetahui ciri-ciri kalimat efektif, yaitu: 

1. Kelengkapan atau Kesepadanan Struktur

Ciri yang pertama dari kalimat yang efektif adalah memiliki kelengkapan atau
kesepadanan struktur. Mengenai ciri-ciri satu ini maka mencakup beberapa poin
penting, seperti: 

 Struktur kalimat lengkap dengan minimal terdapat dua unsur utama


yaitu subjek dan predikat. 
 Subjek selalu diletakan di depan kalimat, dan menghindari penggunaan
preposisi (kata depan) di depan subjek tersebut. Misalnya: 
 Bagi semua peserta acara diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif). 
 Semua peserta acara diharapkan hadir tepat waktu. (efektif). 
 Sebaiknya tidak menggunakan konjungsi (kata hubung) setelah
menuliskan subjek. Misalnya: 
 Andi yang pergi meninggalkan Rani (tidak efektif). 
 Andi pergi meninggalkan Rani (efektif). 
 Tidak ada subjek ganda, sehingga subjek ditulis satu kali dalam satu
kalimat. Misalnya: 
 Ika makan dengan lahap sehingga ika merasa kenyang. (tidak efektif). 
 Ika makan dengan lahap sampai kenyang. (efektif). 

5
2. Penggunaan Kata Cenderung Efisien 

Ciri berikutnya dari kalimat yang sudah dianggap memenuhi  syarat


kalimat efektif adalah penggunaan kata yang cenderung efisien alias
hemat.Sehingga dalam satu kalimat hanya menggunakan kata yang sekiranya
perlu dan memang wajib ada, supaya maksud kalimat tersebut tersampaikan
dengan baik. 

Sehingga dalam sebuah kalimat efektif biasanya berbentuk kalimat


pendek, terdiri dari beberapa kata dan kemudian sudah diakhiri dengan tanda
baca yang sesuai.Kesalahan sering dijumpai, karena menggunakan kata yang
sebenarnya tidak diperlukan.Sehingga kalimat terkesan bertele-tele. 

3. Memiliki Kesejajaran Bentuk 

Ciri berikutnya berkaitan dengan bentuk kata dalam kalimat yang intinya
adalah sejajar.Maksudnya adalah ketika memakai kata dengan
imbuhan me- maka pada kalimat tersebut juga memakai keterangan dengan
imbuhan me- lagi. Contohnya adalah: 

 Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci, dan
kemudian merebusnya sampai matang. (tidak efektif). 
 Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci, dan
direbus sampai matang. (efektif) 
4. Makna Kalimat Tegas atau Jelas 

Kalimat cenderung menjadi efektif ketika susunannya dibuat tegas dan


jelas.Sehingga pendengar maupun pembaca bisa langsung memahami maksud
dari pembicara atau penulis. Mengenai ciri satu ini, maka akan dijumpai
beberapa kalimat efektif yang subjek diletakan di tengah atau akhir kalimat. 

Sedangkan untuk keterangan diletakan di bagian depan, sehingga mempertegas


kalimat tersebut. Berikut contohnya: 

5
 Kamu sapulah lantai kamar. (tidak efektif). 

4
 Sapulah lantai kamarmu! (efektif).

5. Kalimat Bersifat Logis 

Ciri terakhir dari kalimat yang memenuhi syarat kalimat efektif adalah


bersifat logis.Artinya kalimat efektif memiliki makna yang jelas atau tidak
ambigu sehingga membuatnya mudah dipahami.Jadi, ketika menjumpai kalimat
yang ambigu karena pemilihan kata yang terasa janggal.Maka dipastikan
kalimat tersebut tidak efektif. 

 Syarat Kalimat Efektif 

Selain memiliki sejumlah ciri-ciri, kalimat juga baru bisa disebut efektif
ketika memenuhi sejumlah syarat. Dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif
pada dasarnya memiliki empat syarat utama. Yaitu: 

1. Sudah Sesuai dengan EYD 

Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan
EYD, yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia.
Sehingga penting untuk selalu menggunakan kata-kata baku, yakni
penulisannya sudah sesuai dengan EYD. 

Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang
tepat.Sehingga makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah
akan diakhiri dengan tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda
tanya, dan kalimat penjelas atau standar akan diakhiri tanda titik. 

Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib dipahami dan


diterapkan setiap kali menyusun karya tulis.Supaya kalimat di dalam karya
tersebut memang merupakan kalimat efektif, sejak lembar pertama sampai
lembar terakhir. 

5
2. Susunannya Sistematis 

Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau


sistematis yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar.
Sehingga suatu kalimat belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai
kata-kata baku jika susunannya amburadul. 

Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah
dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing.Jadi, seorang penulis perlu
mengecek kembali hasil tulisannya.Supaya bisa mengoreksi kalimat yang
belakangan baru diketahui tidak efektif. 

Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan
disusul dengan objek atau pelengkap dan keterangan.Urutan ini penting untuk
disesuaikan dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah,
maka penempatan subjek dan keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan. 

3. Tidak Boros Kata 

Royal terhadap penggunaan kata akan dianggap melanggar syarat kalimat


efektif sehingga tidak diperlukan. Artinya pada saat menyusun suatu kalimat
usahakan memakai kata yang hemat, hanya memakai kata yang
diperlukan.Tidak perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 

Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa
ambigu atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak
efektif justru akan memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun
kalimat pendek yang efektif agar pembaca paham. 

Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata akan membantu penulis


lebih produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk menyusun kalimat panjang
dengan kalimat pendek tentu berbeda jauh.Lebih hemat waktu menulis
kalimatpendek namun efektif, dan hasilnya pun lebih memuaskan karena mudah
dipahami.

5
 

4. Tidak Ambigu 

Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan


tidak ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan
suatu hal dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca
melakukan multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan
baik. 

Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana.Selain itu penyusunan kata demi kata juga
harus sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis
memakai kata yang baku dan sesuai EYD. 

Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai


kalimat yang efektif.Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak dibaca,
dan mudah dipahami oleh siapa saja. 

 Unsur Kalimat Efektif 

Jika diperhatikan, pembahasan mengenai syarat kalimat efektif di atas


sering menyebutkan istilah unsur dalam kalimat. Apabila merasa bingung
dengan unsur kalimat, maka bisa mengenal juga apa saja unsur-unsur di dalam
kalimat yang efektif. 

Unsur kalimat efektif mengacu pada rumus dasar SPOK, yang kemudian
memunculkan sejumlah unsur utama. Berikut detailnya: 

1. Subjek 

Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian dari
kalimat yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan

4
jugabenda. Sehingga subjek dalam suatu kalimat tidak melulu berupa orang
atau penyebutan nama orang. Bisa juga penyebutan nama benda termasuk juga
merek suatu produk. 

Subjek kemudian masuk ke dalam jenis unsur wajib dan utama.Sehingga


nyaris tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur satu ini. Meskipun pada
kalimat tanya, yang menghapus subjek biasanya digantikan dengan penyebutan
milik. Misalnya subyek nama diganti dengan kata milikmu, miliknya, dan
sejenisnya. 

2. Predikat 

Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah
satu  syarat kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian kalimat
yang menunjukan apa yang dilakukan oleh subjek. Umumnya predikat
berbentuk kata kerja, yang memberi kejelasan maksud atau makna dari
kalimat. 

Sebab menjelaskan kenapa subjek disebutkan dalam kalimat, baik itu


berupa apa yang dilakukan maupun apa yang dialami oleh subjek tersebut.
Tanpa predikat maka kalimat menjadi tidak lengkap. Sehingga sifatnya sama
wajibnya dengan subjek, inilah yang membuat kalimat paling pendek minimal
terdiri dari subjek dan predikat. 

3. Objek 

Berikutnya adalah objek yang merupakan bagian dalam suatu kalimat


yang menunjukan hal atau benda yang menjadi sasaran dan biasanya berbentuk
nomina (kata benda).Suatu kalimat sebenarnya membutuhkan objek, hanya saja
sifatnya tidak selalu wajib. 

Sebab seperti yang disampaikan di poin sebelumnya, kalimat sederhana


namun efektif bisa hanya terdiri dari subjek dan predikat. Namun

4
keberadaanobjek akan menyempurnakan kalimat tersebut. Objek kemudian bisa
memperjelas maksud atau makna dari suatu kalimat.

4. Keterangan 

Unsur terakhir dalam kalimat efektif adalah keterangan, yaitu bagian dari
kalimat yang menunjukan tujuan, cara, waktu, tempat, dan juga sebab akibat.
Keterangan dalam kalimat membantu penulis menjelaskan dengan lebih
detail.Secara umum keterangan berbentuk konjungsi (kata hubung). 

Tidak semua kalimat memiliki keterangan, karena sifatnya nyaris sama dengan
objek yakni tidak wajib. Kalimat tanpa keterangan pun sudah bisa
memenuhi syarat kalimat efektif selama memiliki subjek dan predikat.Hanya
saja ketika penulis ingin menyampaikan sesuatu sejelas dan selengkap
mungkin, maka keterangan wajib ditambahkan. 

 Struktur dan Contoh Kalimat Efektif 

Susunan kalimat juga diatur dengan ketat, dalam bahasa Indonesia


kemudian mengenal rumus SPOK yang sudah disinggung beberapa kali di atas.
Rumus ini membangun struktur kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar
sekaligus efektif. Susunannya kemudian melibatkan semua unsur yang sudah
dijelaskan di atas. 

Namun, tidak semua unsur kalimat sifatnya wajib sehingga tidak perlu heran
ada kalimat pendek yang hanya berisi subjek dan predikat. Misalnya: 

 Aku mencintaimu. 
 Ibu kelelahan. 
 Anitas memasak. 
Kalimat-kalimat pendek di atas tersusun atas subjek dan predikat, dan
sudah mudah dipahami. Artinya kalimat tersebut sudah memenuhi

4
berbagai syarat kalimat efektif yang dijelaskan di atas. Namun, perlu diakui
kalimat pendek terkesan kaku dan kurang sesuai untuk ditempatkan di beberapa
jenis tulisan. 

Sehingga susunannya perlu dilengkapi dengan objek dan juga keterangan.


Berikut beberapa contoh kalimat yang sudah memenuhi empat unsur SPOK
tersebut: 

 Ibu (subjek) belanja (predikat) sayur dan daging ayam (objek) di


pasar (keterangan).
 Anita (subjek) mengayuh (predikat) sepeda (objek) dengan sangat
kencang (keterangan).

2.1  Kesejajaran dalam Kalimat Efektif

Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang


diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya.Yang dimaksud
dengan kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk
bahasa yang sama, atau kontruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan
sentral. Jika sebuah gagasan (ide) dalam suatu kalimat di nyatakan dengan frasa
(kelompok kata), maka gagasan lain yang sederajat harud dinyatakan dalam frasa.
Jika sebuah gagasan dinyatakan dalam kata benda (misalnya bentuk pe-an, ke-an),
maka gagasan lain dengan kata benda juga. Kesejajaran (paralelisme) akan
membantu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.

Misalnya : “penyakit alzeimer alias pikun adalah salah satu segi usia tua yang
paling mengerikan dan cara pengobatannya tak ada yang tahu”

Dalam kalimat diatas gagasan yang sederajat adalah kata mengerikan


dengan berbahaya, dan kata pencegahan dengan carapengobatannya. Oleh sebab
itu, bentuk yang dipakai untuk kata-kata sederajat dalam kalimat diatas harus
sama (paralel) sehingga kalimat itu bisa kita tata kembali menjadi kalimat yang
dibawah ini :

4
“Penyakit alzeimer alias pikun adalah salah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan membahayakan sebab pencegahan dan pengobatannya tak ada
yang tahu”

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya. Di dalam penyusunan kalimat efektif sangat perlu
diperhatikan struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor
lainnya agar kalimat yang disusun menjadi kalimat yang utuh dan efektif. Unsur-
unsur dalam kalimat efektif, ialah: Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap
(Pel), dan Keterangan (Ket).

 Kalimat efektif memiliki syarat-syarat yang meliputi ketatabahasaan,


kesatuan atau kesepadanan, kehematan, keparalelan atau kesejajaran, kecermatan
atau ketepatan, kepaduan atau koherensi, dan kelogisan.

Penggunaan kalimat efektif memiliki tujuan dan manfaat yaitu agar gagasan,


informasi, maupun perasaan dari penulis atau pembicara tidak bertele – tele
ataupun menggunakan bahasa yang berlebihan, sehingga dapat dengan mudah
dipahami, dan tersampaikan dengan baik maknanya.

3.2  Saran

Saran yang bisa kami sampaikan yaitu kalimat efektif harus memenuhi
syarat yang ada, agar kalimat tersebut secara tepat mewakili gagasan pembicara
atau penulisnya, menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran
pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5602055/pengertian-kalimat-
efektif--contohnya-diaksesseptember2021
https://www.academia.edu/30700260/
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KALIMAT_EFEKTIF-
diaksespada september2021

https://www.duniadosen.com/syarat-kalimat-efektif/diaksesseptember2021

Nugraheni, Anindatya Sri. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi


Berbasis Pembelajaran Aktif. Jakarta : Kencana.
Ahmad, Alex. 2016. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai